kebiasaan kecil menyelamatkan lingkungan

Menjaga Kebersihan, Menanam Kebaikan Untuk Bumi Yang Berkelanjutan

No Comments

Photo of author

By jeyjingga

“Kak mau baca cerita ngga?”

Yang ditawari mengangguk dan segera meletakkan gadgetnya sebelum akhirnya kami berdua duduk berduaan di atas tempat tidur. Saat itu saya membacakan cerita dari buku anak-anak berjudul “Paus dan Sampah Plastik”.

Ceritanya tentang kawanan paus yang sedang berenang di bawah lautan. Mereka sedang keluar mencari “makan” dengan membawa anak-anaknya di belakangnya. Sang Ibu Paus memperingatkan pada dua anak di belakangnya agar berhati-hati. Karena akhir-akhir ini banyak sekali benda-benda asing yang menjerat mereka.

Seperti yang terjadi ketika Ibu-Ibu memperingatkan anaknya, eh ngga lama kejadian beneran. Satu anak paus tersangkut plastik, tubuhnya tak bisa digerakkan. Ia terjebak dan takut ditinggal oleh keluarganya. Beruntungnya, ibunya segera menyadari sang anak yang terjerat sampah plastik, lalu ia pun segera membantu anaknya agar bisa keluar dari jeratan tersebut.

“Sedih sekali ya Buk anaknya pasti takut. Tapi kenapa ya di dalam laut bisa ada sampah?”

Anak saya yang masih berusia enam tahun bertanya dengan polosnya. Bahwa ia masih berpikir laut kita masih sangat bersih, jauh dari kata tercemar seperti yang ia lihat di film-film kartun. Semuanya biru, jernih dan menenangkan.

“Iya, karena manusia yang hidup di darat ngga bisa menjaga kebersihan, sampah-sampah jadi numpuk di laut. Isya kalau buang sampah di mana?”

“Di tempat sampah dong.”

“Betul. Tidak boleh di sembarang tempat, di jalan, sungai, laut, ngga boleh ya. Nanti banyak yang “tersakiti” kalau kita buang sampah sembarangan. Oke?” 

“Oke Ibuk..”

Kapan ya terakhir kali kita mengajarkan anak untuk menjaga lingkungannya dan membawanya pada realita bahwa sebenarnya bumi kita sedang tidak baik-baik saja?

Ketika anak saya bertanya soal sampah plastik dan kemana ia akan bermuara, rasanya sangat perlu menuliskan ini. Langkah kecil yang bisa kita lakukan agar anak-anak bisa menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Karena menjaga dirinya tetap bersih, tetap sehat merupakan langkah awal untuk menjaga kelestarian bumi kita.

kebiasaan kecil menyelamatkan lingkungan

Tapi tentu saja dalam menjaga bumi, kita perlu bekerja sama, tidak bisa kita lakukan sendirian. Mari kita mulai kebaikan kecil ini dari rumah.

Kebiasaan Kecil yang Membantu Menyelamatkan Lingkungan

Sebelum alam menjadi rusak, sebelum tanah, air, udara dan seluruh aspek kehidupan kita tak lagi bersih, yuk lakukan langkah preventif untuk ikut menjaga lingkungan yang dimulai dari rumah. Memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin.

Berikut adalah beberapa kebiasaan kecil bersama anak-anak yang bisa kita lakukan. Karena kebiasaan kecil yang kita tanamkan pada anak akan menjadi habit yang berpengaruh besar untuknya di masa yang akan datang. Selain untuk anak-anak, kita sebagai orangtua pun juga sambil belajar untuk memilih dan memilah sampah.

1. Tidak Asal Membuang Kemasan Produk

Produk skincare maupun kosmetik memang memiliki kemasan yang beragam. Ada yang terbuat single ingredient seperti plastic containeraluminium tube, hingga botol kaca.

Jenis kemasan ini dapat langsung dibuang dan didaur ulang. Selain itu, ada juga yang terbuat dari multiple ingredients seperti palettepumps, atau droppers. Nah, untuk kemasan yang terbuat dari beberapa jenis bahan, teman-teman harus melucuti setiap partikelnya agar lebih mudah didaur ulang.

jangan asal buang produk kemasan

Misalnya untuk kemasan pumps, pisahkan bagian plastik, per, dan selang, dan buang secara terpisah. Jangan asal buang.

Bonusnya, isi di dalamnya yang menempel masih bisa kita pakai. Kalau kata warga twitter sih dikoretin sampai habis, ngga mau rugi. Hehe, ya daripada langsung dibuang tanpa dipisahkan? Bahaya juga kan.

2. Tidak Membeli Produk dengan Kandungan yang Berbahaya Bagi Lingkungan

Kandungan dalam setiap produk perawatan yang kita gunakan memegang peranan penting bagi lingkungan. Pasalnya, bilasan sabun, masker, scrub, dan skin care lainnya dapat menjadi limbah yang mencemari laut. Hal ini mudah kok kita jelaskan anak-anak, agar mereka pun juga tidak bermain “sabun” jika tidak diperlukan sehingga menghasilkan pencemaran lebih banyak.

Selain itu, kita perlu lho mempertimbangkan produk-produk vegan atau natural yang lebih ramah lingkungan.

skincare vegan

3. Mengurangi Penggunaan Produk Sekali Pakai

Kapas, cotton buds, dan sponge merupakan beberapa contoh produk kecantikan yang hampir setiap hari kita gunakan. Apalagi untuk kapas dan cotton buds, kadang bisa digunakan lebih dari 1 perharinya dan langsung dibuang begitu saja.

Padahal jika dikumpulkan, sampah dari dua produk ini dapat sangat menumpuk dan mencemari lingkungan, lho! Alih-alih menggunakan produk sekali pakai, ganti pembersih wajah pengganti kapas kita dengan reusable cotton pads atau makeup remover cloth yang dapat membantu mengurangi sampah.

Untuk hal ini saya terbiasa membawakan sapu tangan untuk anak ke sekolah. Sehingga ia pun tak bermudah-mudah menggunakan tissue atau kapas ketika membutuhkannya.

4. Tidak Memilih Produk Yang Melakukan Uji Coba Pada Hewan

yuri indonesia

Selain menyelamatkan bumi, kita juga seharusnya tidak melupakan keselamatan makhluk hidup di dalamnya, termasuk juga hewan. Uji kelayakan dan keamanan produk sering kali dilakukan pada hewan. Banyak hewan yang harus mengalami rasa sakit hingga mati, saat dijadikan percobaan.

Dalam hal ini, karena kami sekeluarga punya peliharaan di rumah jadi jauh lebih mudah memberikan pengertian pada anak. Bahwa hewan juga makhluk Allah yang juga tidak boleh diperlakukan buruk.

Yuk hindari menyiksa hewan-hewan dengan cara membeli produk dengan label cruelty free atau no animal testing.

5. Membeli Kemasan Isi Ulang dan Berkreasi dengan Bekas Kemasan

Tanpa disadari kita memang hanya memiliki pilihan terbatas, khususnya dalam membeli produk perawatan tubuh yang memiliki kemasan plastik. Mau tidak mau kemasan yang sudah tak terpakai akan dibuang dan menjadi limbah kosmetik.

Namun kita bisa kok ikut berperan dalam mengurangi konsumsi plastik. Contohnya seperti membeli produk dalam bentuk isi ulang, serta memanfaatkan bekas kemasan dengan mengubah fungsinya. Salah satu produk shampoo dan sabun yang digunakan anak saya juga sudah punya kemasan refill, jadi lebih ramah lingkungan.

jeli memilih kosmetik

6. Memperhatikan Kandungan dalam Produk Perawatan Tubuh

Mengingat produk ramah lingkungan berorientasi pada bahan-bahan alami seperti minyak esensial dan ekstrak tumbuhan, teman-teman bisa membaca label setiap kali ingin membeli produk.

Sebagai langkah pencegahan, kita dapat meminimalisir penggunaan kandungan berikut saat memilih produk perawatan tubuh : polyethylene, polypropylene, polyethylene terephthalate, dan polymethyl methacrylate.

7. Memilih Produk yang Benar-Benar Dibutuhkan

Alih-alih ingin mencoba beragam produk dalam satu waktu, akhirnya mungkin kita memutuskan membeli produk perawatan tubuh yang baru tanpa memikirkan dampaknya. Sebagai langkah jitu, membeli produk yang benar-benar diperlukan dan menggunakannya semaksimal mungkin hingga produk habis dapat meminimalisir penggunaan kemasan yang berlebihan.

Membeli produk perawatan tubuh yang sudah dimiliki hanya akan menambah pengeluaran juga timbunan sampah setelahnya. Statement ini tentu saja sebagai pengingat untuk diri sendiri juga agar tidak membeli produk karena hawa nafsu semata, bukan karena kebutuhan.

Duh ribet banget sih, beli produk perawatan tubuh saja harus belajar banyak banget.

Oh iya, jelas. Karena apa yang kita gunakan saat ini, apa yang kita maksimalkan hari ini akan ikut memberi dampak pada bumi dan makhluk hidup lain di masa yang akan datang.

Karena pilihan kecantikanmu membantu lingkungan tetap terjaga dan juga ikut sejahterakan masyarakat. Jadi jangan pernah merasa lelah atau bosan berdiri di atas kebaikan

Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Yuri Indonesia

Salah satu hal yang saya syukuri ketika menggunakan produk perawatan tubuh adalah karena sudah mengenal produk Dee Dee dari Yuri Indonesia sejak saya kecil. Saya mengenal Dee Dee sejak SD, saat itu Ibu saya selalu membelikan produk Dee Dee sebagai “teman mandi” untuk kami tujuh bersaudara. Dipakainya sedikit-sedikit karena harus berbagi.

Kalau dulu harus dihemat-hemat karena menurut kami Dee Dee adalah salah satu produk yang “mewah”, sekarang anak saya yang menikmatinya tanpa takut habis. Hehehe..

Dee Dee, Dee Dee, itu shampooku, setiap kumandi, Dee Dee, Dee Dee..

Ada yang masih ingat ngga dengan jingle Dee Dee di atas? Iklan Dee Dee di TV sukses membuat para orangtua tidak main-main dalam memberikan perawatan tubuh terbaik untuk anakTerbukti, Dee Dee tetap eksis sampai sekarang, sampai sang anak yang menghafalkan lagu dari TV tersebut sekarang juga punya anak dan membesarkannya bersama dengan produk ramah lingkungan yang satu ini.

menjaga lingkungan bersama Yuri Indonesia

Dee Dee, Dee Dee Itu Shampooku~

Dee Dee tidak hanya menjadi “teman mandi” anak saya, tapi juga mengajarkan betapa pentingnya menjaga kebersihan diri dan juga lingkungan.

Meskipun tubuh sudah lelah, anak saya tak ragu untuk minta disiapkan air panas untuk mandi lalu action, mandi bersama kawan setianya, Dee Dee. Kini, karena anak saya sudah bisa mandi sendiri, ia pun juga menggunakan facial wash dari Dee Dee yang menjaga kulit anak-anak tetap bersih dan lembut.

Kandungan Dee Dee Children’s Hair Shampoo 

Pun dengan shampoonya yang punya wangi khas, tak berubah seperti saat saya dulu memakainya ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Dee Dee benar-benar produk legend yang hadir di tengah keluarga kami dan mengajarkan banyak hal tentang kepedulian lingkungan.

Kandungan utama Dee Dee Shampoo adalah Pro-vitamin B, protein, dan ekstrak buah-buahan yang berfungsi untuk menghaluskan, melembutkan, menyehatkan, dan memudahkan penataan rambut anak. Shampoo dari Dee Dee ini juga dirancang agar tidak pedih di mata dan memiliki pH netral sehingga aman untuk kulit kepala sensitif anak.

menjaga lingkungan bersama Yuri Indonesia

Berikut adalah kandungan utama Dee Dee Shampoo:

  • Pro-vitamin B (Pro-vitamin B5): Membantu menjaga kesehatan dan kelembutan rambut anak.
  • Protein: Berkontribusi untuk membuat rambut lebih kuat, halus, dan sehat.
  • Ekstrak buah-buahan: Memberikan keharuman dan nutrisi tambahan untuk rambut.

Selain kandungan utama tersebut, Dee Dee Shampoo juga memiliki beberapa keunggulan seperti :

  • Bebas SLS: Formula ini bebas dari Sodium Lauryl Sulfate, bahan yang keras dan bisa menyebabkan iritasi pada kulit sensitif anak.
  • Tidak pedih di mata: Diformulasikan khusus agar lembut dan aman saat terkena mata.
  • pH Netral: Cocok untuk kulit kepala anak karena memiliki tingkat keasaman yang seimbang.
  • Diformulasikan dari tumbuhan: Menggunakan bahan-bahan alami dari tumbuh-tumbuhan. Sehingga no animal tested, tidak “memanfaatkan” hewan-hewan untuk pengembangan serta penelitian produknya.
Dee Dee
Dee Dee facial wash

 

Selain itu, kemasannya juga bisa direfill, tidak memiliki kandungan berbahaya yang merusak lingkungan, serta tentu saja botolnya bisa didaur ulang dan dimanfaatkan.

Bonusnya, si kecil jadi punya gaya hidup bersih, hatinya bahagia dan bumi pun terjaga. Serius, Dee Dee bukan hanya sekadar sabun, tetapi juga alat untuk menanamkan nilai-nilai kebersihan, kesehatan, dan kepedulian lingkungan pada anak-anak.

Bagaimana dengan teman-teman? Sudah menggunakan produk perawatan diri yang ramah lingkungan?

Semoga artikel ini bermanfaat yaa!

Leave a Comment