PLTS atap

Berapa Biaya Pemasangan PLTS Atap? Ini Perhitungan dan Simulasinya

No Comments

Photo of author

By jeyjingga

PLTS atap semakin banyak dipilih oleh pemilik rumah dan pelaku bisnis di Indonesia. Alasannya sederhana. Sistem ini memungkinkan kita memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan listrik sendiri, sehingga tagihan listrik bisa ditekan. Namun, pertanyaan yang paling sering muncul adalah berapa sebenarnya biaya pemasangan PLTS atap dan bagaimana cara menghitungnya.

Artikel ini akan membahas komponen biaya, contoh perhitungan, dan simulasi sederhana agar lebih mudah dipahami, terutama bagi pemula.

PLTS atap

Komponen Biaya Pemasangan PLTS Atap

Biaya pemasangan PLTS atap tidak hanya soal panel surya. Ada beberapa komponen utama yang mempengaruhi total biaya:

  1. Panel surya
    Panel surya adalah komponen utama dan biasanya menyumbang porsi biaya terbesar. Harga panel tergantung pada kapasitas (Wp), merek, dan teknologi yang digunakan.
  2. Inverter
    Inverter berfungsi mengubah listrik DC dari panel menjadi listrik AC yang bisa digunakan di rumah atau bangunan. Kapasitas inverter harus disesuaikan dengan total daya panel.
  3. Struktur dan instalasi
    Struktur penyangga, kabel, panel proteksi, serta biaya pemasangan juga masuk dalam perhitungan. Kondisi atap dan tingkat kesulitan instalasi dapat mempengaruhi biaya ini.
  4. Perizinan dan pengujian sistem
    Untuk sistem on-grid, biasanya ada biaya tambahan terkait pengurusan administrasi dan pengujian sebelum sistem beroperasi.

Kisaran Biaya PLTS Atap di Indonesia

Secara umum, biaya pemasangan PLTS atap di Indonesia berada di kisaran Rp12 juta hingga Rp18 juta per kWp, tergantung spesifikasi dan penyedia jasa. Untuk memudahkan, mari kita lihat contoh simulasi.

Contoh Perhitungan dan Simulasi

Misalnya, sebuah rumah memiliki konsumsi listrik sekitar 300 kWh per bulan. Untuk menutupi sebagian besar kebutuhan tersebut, dibutuhkan PLTS atap berkapasitas sekitar 3 kWp.

Jika kita gunakan asumsi biaya Rp15 juta per kWp, maka perhitungannya adalah:

3 kWp x Rp15.000.000 = Rp45.000.000

Dengan sistem 3 kWp, produksi listrik rata-rata bisa mencapai 360–400 kWh per bulan, tergantung lokasi dan kondisi cuaca. Artinya, pemilik rumah bisa menghemat sebagian besar tagihan listrik bulanan.

Jika tagihan listrik sebelumnya sekitar Rp500.000 per bulan, maka penghematan tahunan bisa mencapai Rp6.000.000. Dengan angka ini, estimasi waktu balik modal berkisar antara 7 hingga 9 tahun, sementara umur sistem bisa mencapai lebih dari 20 tahun.

Faktor yang Mempengaruhi Biaya dan Hasil

Perlu diingat, hasil simulasi bisa berbeda untuk setiap lokasi. Beberapa faktor yang memengaruhi antara lain arah dan kemiringan atap, tingkat paparan sinar matahari, serta pola pemakaian listrik.

Karena itu, survei lokasi dan perhitungan yang akurat sangat penting. Penyedia jasa berpengalaman seperti ATW Solar biasanya akan melakukan analisis kebutuhan dan simulasi produksi listrik sebelum pemasangan, sehingga sistem yang dipasang benar-benar sesuai dengan kondisi pengguna.

Kesimpulan

Biaya pemasangan PLTS atap memang membutuhkan investasi awal yang tidak kecil. Namun, jika dilihat dari sisi penghematan jangka panjang dan umur sistem yang panjang, PLTS atap bisa menjadi solusi energi yang ekonomis dan berkelanjutan.

Dengan perhitungan yang tepat dan dukungan penyedia profesional seperti ATW Solar, pemasangan PLTS atap dapat menjadi langkah cerdas untuk mengurangi biaya listrik sekaligus memanfaatkan energi matahari secara maksimal.

Leave a Comment