Tak Disangka, Mata Kering Bisa Picu Kebutaan, Insto Dry Eyes Bisa Jadi Solusi Awal

Kak Jihan, aku mohon izin ya ngga bisa bantuin untuk beberapa bulan ke depan, karena mataku udah parah banget. Aku takut proses penyembuhannya bakal lama..

Degg! Seketika hati saya mencelos mendengar penuturan dari salah seorang rekan yang cukup dekat dan intens membantu saya selama ini ketika menjalankan peran sebagai salah satu pengurus komunitas. Saya tahu banget dia ini orangnya rajin, selalu bersemangat untuk belajar dan mengerjakan sesuatu yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Pekerjaannya hampir ngga pernah lewat waktu meskipun harus ada pengarahan di sana sini.

Semangatnya patut diacungi jempol. Waktu luangnya dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan hal-hal positif seperti yang ia lakukan selama ini. Oleh karena itu kalau ada orang yang mengkritiknya karena tulisannya sering typo atau apa, saya sedih banget. 

Semata karena saya tahu ia punya masalah di penglihatannya, tapi ya ngga mungkin kan ia ceritakan ke semua orang? Karena keluhan dan saran dari orang-orang terdekatnya yang selama ini ia abaikan, akhirnya mungkin jadi makin parah dan sudah mulai sangat mengganggu kegiatannya sehari-hari.

Perkara mata ini memang ngga bisa lho kita anggap remeh. Apalagi kalau sudah mengganggu aktivitas. Sebaiknya memang harus segera diatasi dan dicarikan jalan keluarnya. Apalagi jika aktivitas kita sehari-hari tidak bisa lepas dari layar handphone maupun laptop sehingga membuat mata kering dan cepat lelah.

Ah kalau mata kering aja masa iya bisa sampe bikin buta? Wah jangan salah ya. Meskipun awalnya mata kering, namun jika dibiarkan maka dapat menyebabkan gangguan serius pada mata. Termasuk infeksi, kerusakan kornea, ulkus kornea bahkan hingga kehilangan penglihatan!

Tidak bermaksud menakut-nakuti, namun teman-teman perlu tahu bagaimana kebiasaan kita sebagai orang Indonesia yang ternyata sudah menduduki peringkat pertama pengguna ponsel paling lama dan sangat parah hingga dikatakan sebagai pecandu.

Durasi Penggunaan Layar Meningkat dari Tahun ke Tahun, Indonesia Kecanduan Parah!

Melansir dari CNBC Indonesia, penggunaan ponsel pintar global terus meningkat, dengan perkiraan 4,48 miliar pengguna pada tahun 2024, naik 13,8% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Selain itu, laporan State of Mobile 2024 oleh Data.AI menyebutkan masyarakat Indonesia menghabiskan waktu terbanyak untuk menatap layar HP. Lebih dari seperempat harinya atau sekitar 6,05 jam dihabiskan dengan gawai pada periode 2023. Bahkan laporan di tahun 2022, orang Indonesia menghabiskan waktunya lebih lama lagi, yakni selama sebelumnya mencapai 6,14 jam.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa hanya orang Indonesia yang menghabiskan waktunya lebih dari 6 jam di depan layar ponsel. Thailand yang berada di peringkat kedua, misalnya, menggunakan ponsel selama 5,64 jam per hari dan peringkat ketiga Argentina 5,33 jam per hari.

Bisa dibayangkan segimana lelahnya mata kita dengan durasi lebih dari 5 jam tersebut. Kamu termasuk yang mana nih? Lebih dari 6 jam atau kurang dari 6 jam sehari?

Oleh karena itu tidak heran jika kebanyakan dari kita banyak yang mengalami gangguan mata kering. Karena memang tuntutan aktivitas, baik pekerjaan maupun kehidupan sosial.

Lalu mata kering yang seperti apa yang harus kita antisipasi agar tidak sampai parah? Apa saja hal-hal yang bisa menyebabkan mata kering?

Faktor Risiko Mata Kering

Meskipun sindrom mata kering memiliki banyak penyebab, beberapa orang lebih cenderung mengalaminya dibandingkan yang lain. Nah, bisa saja di antara kita memiliki berisiko lebih tinggi mengalami mata kering jika ada yang :

• Menghabiskan terlalu banyak waktu menatap layar digital (kita lebih sedikit berkedip saat menggunakan perangkat digital seperti komputer dan telepon pintar).
• Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti pengatur tekanan darah, antihistamin, dan antidepresan
• Memiliki penyakit autoimun, seperti sindrom Sjogren, lupus atau diabetes
• Berusia minimal 50 tahun
• Kenakan lensa kontak
• Tinggal di daerah beriklim kering atau berangin, atau terlalu menghabiskan waktu di ruangan kering ber-AC tanpa penyeimbang kelembaban udara.

Kalau sudah begitu, mari sama-sama meraba apakah kita punya potensi memiliki mata kering? Jika iya, maka kita juga perlu memahami gejalanya agar bisa melakukan tindakan pencegahan atau pengobatan dengan tepat.

Gejala Mata Kering Yang Bisa Mengganggu Aktivitasmu

Secara umum gejala sindrom mata kering yang paling umum meliputi:

• Mata berair
• Penglihatan kabur
• Rasa terbakar di mata Anda
• Mata gatal
• Mata merah
• Sensitivitas terhadap cahaya

Kalau sudah seperti itu apakah dibiarkan saja? Jangan ya dek yaaa, sebelum makin parah dan menyebabkan kerusakan pada kornea atau ulkus kornea, sebaiknya teman-teman segera melakukan tindakan yang dapat mengurangi efek dari mata kering itu sendiri.

Apa yang terjadi jika dibiarkan begitu saja? Mata kering yang parah dapat merusak mata dan berdampak negatif pada kualitas hidup kita lho. Jika tidak diobati, sindrom mata kering dapat menyebabkan radang mata. Dalam beberapa kasus, ulkus kornea (lesi pada mata) dapat terbentuk.

Kalau tidak segera diobati, lesi kornea ini dapat menumbuhkan jaringan parut yang signifikan. Jaringan parut ini memengaruhi kemampuan mata untuk memfokuskan cahaya yang masuk dengan benar, sehingga mengakibatkan penglihatan kabur. Cedera kornea seperti ini sangat serius dan dapat menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan.

Oleh karena itu, #MataKeringJanganSepelein ya dan sebelum hal-hal makin buruk terjadi, teman-teman bisa lakukan tindakan pencegahan hingga pengobatan. Sehingga mata bisa kembali sehat.