Kenapa sih Buk aku harus gini? Kenapa sih Buk aku harus gitu? Aku mau libur ya, aku capek.

Kemarin saya sempat goyah, sempat juga berpikir ‘apakah saya terlalu memaksakan kehendak pada anak?’

Tapiii di satu sisi, anak saya ini kalau ngga “dipaksa” dia tidak punya motivasi. Apalagi kalau sudah di rumah, karena anak tunggal jadi pekerjaannya ya main gawai terus menerus kalau tidak ada kegiatan yang saya berikan. Oleh karena itulah saya memberinya beberapa aktivitas di luar sekolah, seperti les membaca dan berhitung, ngaji, juga coding. Bahkan saya daftarkan ia untuk les mewarna, tapi ujung-ujungnya ya berhenti karena kurang konsisten.

pentingnya menanamkan disiplin pada anak

Inilah kemudian yang menjadi diskusi ‘alot’ antara saya, suami, dan adik saya yang juga seorang psikolog. Untuk beberapa hal kita memang tidak bisa kita paksakan, daripada anak-anak burn out ya kan. Tapi untuk sekarang, sudah waktunya anak saya belajar untuk disiplin dan menghargai waktu luang.

Apalagi sebentar lagi, ia akan memasuki Sekolah Dasar, otomatis kegiatannya semakin banyak, baik di sekolah maupun luar sekolah. Oleh karena itu kalau tidak mulai dibiasakan dari sekarang, takutnya anak saya nantinya malah yang kaget dan merasa berat.

Pentingnya Menanamkan Kedisplinan

Saya sadar bahwa menjadi orang tua memang bukan tugas yang mudah. Setiap hari adalah perjalanan belajar, baik bagi kita maupun anak-anak kita. Salah satu nilai penting yang perlu ditanamkan sejak dini adalah kedisiplinan. Terutama pada anak usia enam tahun—usia emas di mana mereka mulai mengenal dunia sekolah, berinteraksi lebih luas, dan mulai membentuk karakter yang akan mereka bawa hingga dewasa.

Kenapa Usia Enam Tahun?

Usia enam tahun adalah masa transisi. Anak-anak tidak lagi sepenuhnya dalam dunia bermain seperti balita, namun juga belum cukup matang untuk memahami tanggung jawab layaknya remaja. Di usia ini, mereka mulai belajar mengikuti aturan, menyelesaikan tugas, dan memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Nah, di sinilah peran kita sebagai orang tua sangat besar untuk menanamkan nilai-nilai disiplin.

Disiplin Bukan Berarti Keras

Sering kali, ketika mendengar kata disiplin, kita langsung terbayang pada hukuman, marah-marah, atau aturan yang ketat. Padahal, disiplin sejati bukanlah tentang hukuman, melainkan tentang konsistensi, tanggung jawab, dan pengertian batasan. Anak-anak perlu tahu bahwa setiap tindakan ada konsekuensinya, baik positif maupun negatif.

Misalnya, jika anak terbiasa merapikan mainannya setelah bermain, kita puji usaha mereka. Tapi kalau mereka lupa atau menolak, beri pengertian atau konsekuensi logis seperti tidak bisa main mainan itu besok. Bukan dengan marah-marah, tapi dengan nada yang tegas dan penuh kasih.

Membentuk Kebiasaan Baik Sejak Dini

Anak usia enam tahun sedang membentuk kebiasaan yang akan tertanam kuat hingga dewasa. Dengan membiasakan hal-hal sederhana seperti bangun pagi, membereskan tempat tidur, menyelesaikan PR dengan tepat waktu, mereka belajar tentang tanggung jawab dan pengelolaan waktu.

Percayalah, kebiasaan-kebiasaan kecil ini akan menjadi fondasi yang sangat kuat untuk kehidupan mereka ke depan. Ini hal yang akhirnya membuat saya tidak lagi goyah hari ini. Meskipun ia menolak untuk mengerjakan “tugas” karena hari Jumat, besok libur, alhamdulillah kali ini saya berhasil memberinya pengertian bahwa Jumat pun juga harus mengerjakan tanggungjawabnya.

Peran Orangtua Sebagai Teladan Kedisiplinan

peran orangtua dalam menumbuhkan kedisiplinan

Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka lebih mudah meniru tindakan dibandingkan menerima nasihat. Jadi, jika kita ingin mereka disiplin, kita pun harus memperlihatkan sikap disiplin. Tepat waktu, menepati janji, menyelesaikan tugas rumah—hal-hal kecil yang jika dilakukan secara konsisten, akan menjadi contoh nyata bagi mereka.

Menanamkan kedisiplinan pada anak usia enam tahun bukan hanya soal membuat mereka patuh, tapi membekali mereka dengan keterampilan hidup yang sangat penting. Butuh waktu, kesabaran, dan tentu saja cinta. Tapi hasilnya sepadan—anak-anak yang bertumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, mandiri, dan tahu cara mengatur hidupnya dengan baik.

Jadi, yuk mulai dari hari ini. Tanamkan disiplin dengan kasih sayang, dan lihat bagaimana anak kita berkembang menjadi pribadi yang luar biasa. Tidak lupa juga untuk senantiasa mendoakan anak-anak kita agar selalu diberi kekuatan untuk melawan arus dunia yang mengerikan saat ini. Agar anak-anak selalu diberi petunjuk untuk selalu berada di jalan yang lurus.

Semoga artikel ini bermanfaat ya