Beberapa kali sempat pernah ditanya oleh beberapa teman apoteker;

Ada lowongan kerjaan ngga Han? Ada pernah tahu butuh ahli farmasi ngga Han di Rumah Sakit situ?

Ngga nyangka aja gitu kalau ahli farmasi termasuk di dalamnya apoteker akan susah juga mendapatkan “pekerjaan”. Padahal perannya krusial lho di layanan kesehatan. Kalau ngga ada mereka, kebayang ngga kita ngeracik obat sendiri, beli bahan-bahannya sendiri, aduh yakin deh kita ngga akan sanggup.

Kenapa Kita Butuh Apoteker dan Ahli Farmasi?

Seperti yang telah kita ketahui peran Apoteker sangat dibutuhkan di fasilitas kesehatan dalam memberikan pelayanan kefarmasian sebagai salah satu tenaga kesehatan yang profesional. Akan tetapi kondisinya sekarang, hampir sebagian besar puskesmas di Indonesia belum ada Apotekernya!

Sayangnya sebagaimana yang dijelaskan oleh Sesditjen Binfar dan Alkes bahwa pengelolaan obat selama ini dikerjakan oleh tenaga kesehatan lain, atau tenaga lain yang tidak berkompeten di bidangnya, sehingga dapat menyebabkan terjadi penumpukan obat yang sudah kadaluarsa di puskesmas.

Hal ini dikarenakan permintaan obat tidak sesuai dengan pola penyakit, sehingga dapat mengakibatkan kerugian negara yang sangat besar.

Berdasarkan Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 108 dan PP No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian telah disebutkan bahwa praktik kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, yaitu Apoteker.

Padahal sejalan dengan perubahan paradigma dari drug oriented menjadi patient oriented, Apoteker ikut berperan penting dalam mendukung patient safety. Apoteker harus turut serta dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian yang langsung pada pasien.

Nah, adanya perubahan paradigma pelayanan kefarmasian dari drug oriented menjadi patient oriented tersebut, serta diperlukannya apoteker dalam mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional, maka apoteker sebagai tenaga profesi kefarmasian mempunyai tanggung jawab memberikan pelayanan kefarmasian  yang baik.

Waspada Apoteker dan Ahli Farmasi Palsu

Sudahlah banyak pekerjaan yang diambil alih oleh tenaga kesehatan lain, masih juga dizalimi dengan munculnya apoteker dan juga ahli farmasi palsu. Salah satu contohnya adalah website PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) yang akhir-akhir ini diretas dan dialihfungsikan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab.

Salah satunya mengubah website PAFI menjadi website judi online yang membuat gempar grup blogger. Ada yang menolak ada juga yang ngga segan menerima. Katanya sih tergantung masing-masing orangnya. Padahal sudah jelas judi online adalah tindakan yang melanggar hukum di Indonesia begitu juga dengan norma dan agama. Aneh aja masih banyak yang belaga bodoh dan ngga tahu apa-apa meskipun PAFI resmi sudah mengatakan bahwa itu bukan website mereka.

Makin banyak aja dong ya PR dari ahli farmasi dan juga apoteker. Membersihkan website yang mencatut nama mereka yang jumlahnya sudah banyak dan bertebaran dimana-mana.

Jadi waspada dengan website dan akun-akun palsu yang mengatas namakan apoteker dan juga ahli farmasi ya. Selalu cek dan ricek secara berkala ya guys. 

Kenali Ahli Farmasi dan Apoteker Sebagai Pelayan Kesehatan Yuk!

Semoga adanya artikel ini bisa memperkenalkan pada teman-teman jadi tahu profesi farmasi ya! Karena hingga kini masih belum sangat dikenal luas oleh masyarakat. Padahal sebenarnya, farmasi juga memiliki peran yang sangat penting dalam kesehatan masyarakat. Hal ini karena yang paling kompeten tentang obat-obatan adalah orang-orang farmasi.

Profesi farmasi juga harus dikenalkan pada masyarakat luas. Sebab farmasi juga memiliki tanggung jawab atas kesehatan masyarakat, saat mereka tengah memeriksakan dirinya pada dokter dan membutuhkan obat.

Semoga artikel ini bermanfaat ya!