perbedaan gerd dan asam lambung

Perbedaan Gerd dan Asam Lambung, Ketahui Perbedaannya Untuk Penanganan yang Tepat

No Comments

Photo of author

By jeyjingga

Beberapa orang sering sekali mengatakan “gerd kumat”, “maag kumat” namun sebenarnya hanya mengira-ngira saja, tanpa tahu perbedaan di antara keduanya. Ada yang mengalami maag namun menyebut gerd sebagai sumber rasa sakitnya.

Sebenarnya apa sih perbedaan gerd dan asam lambung atau maag? Yuk kita bahas perbedaannya!

Apa Sih Perbedaan Gerd dan Asam Lambung?

perbedaan gerd dan asam lambung

Maag atau yang biasa disebut oleh masyarakat sebagai “sakit asam lambung” dan Gerd memang suatu kondisi kesehatan yang keduanya sama-sama berhubungan dengan asam lambung. Kalau sudah berhubungan dengan asam lambung, maka gejalanya memang sangat mirip antara maag dan juga gerd.

Seperti nyeri di bagian atas perut, mual dan muntah juga disertai dengan perut kembung. Namun, meskipun gejalanya hampir sama, maag dan gerd merupakan kondisi medis yang berbeda. Untuk tahu bagaimana pengobatan yang tepat, maka harus tahu dimana perbedaannya untuk menghindari komplikasi.

Apa Itu Maag?

Maag merupakan istilah populer untuk kondisi medis yang disebut gastritis. Yaitu suatu kondisi dimana dinding asam lambung mengalami peradangan akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori. 

Kalau teman-teman pernah merasa perut seperti penuh, begah, tidak nyaman, bahkan terasa panas di bagian atas perut dan mungkin juga kembung maka kondisi tersebut bisa dibilang adalah maag. Keluhan maag biasanya muncul selama makan, setelah makan atau ketika terlambat makan.

Apa Itu Gerd?

GERD atau gastroesophageal reflux disease merupakan kondisi kronis dimana asam lambung naik dari bagian perut ke kerongkongan secara terus menerus. Kalau asam lambung sudah keluar dari perut menuju kerongkongan, maka hal tersebut bisa menimbulkan iritasi.

Asam lambung yang keluar dari perut menuju kerongkongan tersebut terjadi karena katup atau sfingter yang terletak di bagian kerongkongan bawah melemah, sehingga katup tidak mampu menutup dan mencegah isi lambung kembali naik ke kerongkongan sebagaimana mestinya.

Lalu apa perbedaan di antara keduanya?

Perbedaan Maag dan Gerd

Karena kondisinya mirip, namun teman-teman perlu tahu beberapa faktor yang membedakan antara maag dan gerd. Keduanya bisa dibedakan berdasarkan penyebab, gejala, diagnosis, dan juga pengobatannya. Jika menginginkan pengobatan yang tepat, maka kita perlu tahu dari ujung hingga pangkalnya, dari penyebab hingga pengobatannya.

1. Penyebab Maag dan Gerd

Nah dari sisi penyebab, melansir dari website EMC Health Care, maag ini bisa muncul karena seseorang terlambat makan, mengalami stres secara terus menerus, mengonsumsi alkohol atau minuman berkafein tinggi (seperti kopi dan teh), merokok, menderita penyakit autoimun, mengonsumsi obat-obatan tertentu, atau terinfeksi bakteri.

Faktor-faktor tersebut di atas lah yang menyebabkan peradangan pada dinding lambung. Oleh karena itu jika teman-teman punya riwayat penyebab di atas, harus waspada ya! Kurangi konsumsi alkohol atau minuman berkafein tinggi, dan merokok. Begitu pun dengan penyebab lainnya yang wajib dihindari.

Masih dari laman EMC Health Care bahwa di sisi lain, Gerd sendiri disebabkan oleh naiknya asam lambung akibat melemahnya katup di bagian bawah kerongkongan sehingga menyebabkan iritasi pada dinding esofagus.

Perlu teman-teman ketahui bahwa Gerd dapat terjadi ketika seseorang makan terlalu banyak, berbaring setelah makan, mengonsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping jantung berdebar, atau mengalami tekanan perut akibat hernia hiatal.

perbedaan gerd dan asam lambung

2. Gejala Maag dan Gerd

Berikut adalah beberapa gejala yang perlu teman-teman waspadai. Salah satunya yaitu ketika penderita maag sering merasakan ketidaknyamanan di area perut bagian atas. Gejala lain yang mungkin dirasakan meliputi:

  • Perut terasa kembung dan penuh meskipun baru makan sedikit saja.
  • Perasaan mual dan ingin muntah.
  • Mengalami rasa sakit di antara perut dan dada, atau nyeri ulu hati.
  • Lebih sering melakukan buang angin dan bersendawa.
  • Kurangnya keinginan untuk makan atau nafsu makan yang menurun.

Lalu bagaimana gejala GERD? Berbeda dengan maag, gejala Gerd sebagai berikut:

  • Rasa panas atau terbakar di daerah dada akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan (heartburn).
  • Merasa ada yang mengganjal di tenggorokan, membuat proses menelan menjadi sulit dan tidak nyaman.
  • Mengalami regurgitasi, kembalinya makanan atau cairan asam lambung ke kerongkongan yang menyebabkan rasa asam atau pahit di mulut.
  • Nyeri ulu hati, sering kali lebih intens dibandingkan dengan maag.
  • Jantung berdebar lebih cepat atau tidak teratur, sering kali dipicu oleh naiknya asam lambung.
  • Sesak napas hingga batuk, hal ini terjadi karena saluran pernapasan mengalami iritasi akibat naiknya asam lambung.

3. Pengobatan Maag dan Gerd

Karena gejala dan penyebabnya berbeda, maka untuk pengobatannya pun juga berbeda.

EMC Healtchcare dalam websitenya mengatakan bahwa pada umumnya, maag adalah sebuah kondisi yang dapat membaik tentunya dengan didukung perubahan pola makan dan gaya hidup sehat. Untuk pengobatannya, dokter akan meresepkan obat-obatan atau antibiotik untuk mengatasi infeksi H. pylori.

Sebaliknya, pengobatan Gerd lebih fokus dibandingkan maag. Karena akan berfokus pada peningkatan fungsi katup bagian bawah kerongkongan atau sfingter esofagus.

Perubahan gaya hidup juga penting untuk mengelola maag dan Gerd yakni salah satunya termasuk menjaga berat badan ideal, menghindari makanan pedas dan asam, tidak berbaring segera setelah makan, serta menghindari merokok dan konsumsi alkohol.

Sebenarnya simple ya, dulu saat masih kuliah saya masih bisa menghindari itu semua karena aktivitas yang kita jalani lebih banyak bergerak. Namun saat usia sudah memasuki kepala tiga, rasanya saran-saran dari dokter terasa berat agar maag dan gerd lagi-lagi tidak akan kembali.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui perbedaan gerd dan asam lambung sebagaimana yang sudah kita bahas beberapa poin penting di atas. Bagi teman-teman yang sering mengalami gejala-gejala yang sudah dijabarkan di atas ada baiknya untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam yaa!

Hal ini penting dilakukan untuk memastikan kondisi yang dialami. Sehingga penderita bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, bagi pasien sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna memperoleh diagnosis yang akurat serta penanganan yang sesuai.

Jadi jangan hanya berbekal “katanya”, atau “saya baca di internet…”, dan lain sebagainya.

rumah sakit EMC

Karena apa yang tertulis di internet pun belum tentu benar. Teman-teman tak perlu sungkan, apalagi yang berdomisili di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Karena bisa langsung menuju ke RS EMC untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam.

Pelayanan yang diberikan oleh RS EMC sudah bisa dipastikan akan memuaskan dan menjawab segala kebutuhanmu tentang pengobatan yang tepat untuk gerd dan asam lambung atau maag.

Sehingga tidak hanya berbekal “katanya di internet”, namun teman-teman sudah bisa berkonsultasi dan mendapatkan keilmuan serta rujukannya langsung dari ahlinya.

Jangan menunggu parah, segera atasi gerd maupun asam lambung yang kamu alami agar tidak semakin parah dan berujung fatal yaa!

Leave a Comment