Skill jurusan film dan animasi, mungkin masih asing di telinga ya. Namun tidak bagi yang menaruh minat dalam dunia perfilman. Salah seorang teman saya adalah penulis skenario yang berangkat dari kelas-kelas kursus yang digagas oleh banyak produser film. Jadi sepertinya teman-teman yang menarut minat dalam dunia film, perlu banget lho memperhitungkan skill jurusan film dan animasi.

Skill Jurusan Film dan Animasi, Bisa ya Berprestasi?

skill jurusan film dan animasi

Kalau mendengar atau membaca nama Riri Riza dan Joko Anwar, yang langsung terlintas di pikiran kita paling tidak cuma dua: film dan sutradara. Ya, kedua nama tersebut adalah contoh sutradara Indonesia yang terkenal dalam kepiawaiannya dalam menyutradai sebuah film. Selain dua nama tersebut, tentu masih ada sederet nama sutradara Indonesia lainnya yang karyanya juga patut diacungi jempol.

Beberapa waktu belakangan, sejumlah film Indonesia pun sudah mencatatkan prestasi di berbagai festival film di luar negeri.

Itu baru dari dunia film panjang. Dalam dunia film animasi, Indonesia juga punya prestrasi, lho. Kamu tahu film animasi Battle of Surabaya (2015)? Film animasi yang mengadopsi sejarah peristiwa perang 10 November di Surabaya tersebut, berhasil memperoleh tiga penghargaan internasional, lho. Yaitu, International Movie Trailer Fetival 2013, Seoul International Cartoon & Animation Festival 2016, dan Filmmaker Festifal of World Cinema 2018. Keren, kan?

Dari sederet prestasi membanggakan dari dunia perfilman tanah air, tidak heran jika skill jurusan film dan animasi menjadi satu tema yang dicari-cari informasinya.

Ngomongin tentang sutradara, mari kita lihat dulu pengertiannya. Berdasarkan KBBI, sutradara adalah orang yang memberi pengarahan dan bertanggung jawab atas masalah artistik dan teknis dalam pementasan drama, pembuatan film, dan sebagainya. Dari pengertian tersebut bisa kita lihat dong, ya, betapa besar peran sutradara dalam menghasilkan sebuah karya yang oke punya.

Nah, karena besar dan kerennya campur tangan sutradara dalam sebuah karya pertunjukan, adalah satu hal yang wajar jika kemudian banyak yang ingin menjadi sutradara. Entah sebagai profesi tunggal, maupun yang menjadikan sutradara sebagai profesi kedua yang juga digeluti dengan serius. Dalam dunia hiburan tanah air, setidaknya ada Tompi yang sebelumnya dikenal sebagai musisi dan dokter, belakangan sudah merambah dunia penyutradaraan film.

Tidak ada yang salah dengan itu tentu saja. Toh, siapa pun berhak menjadi apa yang mereka inginkan atau impikan. Termasuk kamu! Kalau kamu ingin jadi sutradara, berikut ini adalah dasar-dasar dari skill jurusan film dan animasi yang patut untuk kamu ketahui dan kuasai.

Skill jurusan film dan animasi di bawah ini, sebagian besarnya dilansir dari cuitan Joko Anwar, seorang sutradara yang juga pernah mendapat penghargaan sebagai ‘Penulis Skenario Terbaik’ pada ajang FFI 2008.

syarat masuk jurusan animasi

on pict: Joko Anwar saat didapuk menjadi Best Director Festival Film 2015 (source: wikipedia)

Skill Jurusan Film dan Animasi yang Patut Diketahui dan Dikuasai

1. Kreatif dalam Bercerita

Sudah jadi ketentuan umum bahwa siapa pun yang ingin terjun di bidang yang berhubungan dengan karya, harus kreatif. Seorang sutradara yang mumpuni, tentu harus memiliki kreativitas yang tinggi agar menasilkan karya yang bagus dan unik.

Salah satu tugas pokok sutradara adalah mengalihwahanakan atau menafsirkan berbagai macam poin dalam sebuah naskah, menjadi karya visual. Dalam hal tersebut, dibutuhkan skill, imajinasi, dan kreativitas yang kuat dalam hal cita rasa seni.

2. Kapten Lapangan yang Tegas

Bukan cuma tim olahraga yang membutuhkan kapten di lapangan, pembuatan film juga. Nah, salah satu skill film dan animasi yang patut dikuasai sutradara adalah mampu menjadi kapten lapangan yang tegas.

Melansir dari cuitan Joko Anwar, seorang sutradara sudah seharusnya bersikap tegas, tetapi tidak semena-mena. Penting untuk menyeimbangkan antara ketegasan dengan membuat suasana kerja yang nyaman.

“Sutradara juga harus tegas sebagai kapten (bukan raja) di lapangan, tapi juga harus mengayomi. Kru dan pemain jumlahnya bisa ratusan, sutradara harus bikin suasana syuting menyenangkan tapi tetap serius dan kerja keras,” tulisnya dalam sebuah cuitan.

skill jurusan film dan animasi

3. Kepemimpinan Baik, Keahlian Manajemen, dan Memperhatikan Detail

Banyak hal dalam hidup ini yang memiliki risiko. Demikian halnya dalam proses pembuatan sebuah film. Semakin besar produksi sebuah film, risikonya pun cenderung lebih besar. Oleh karena itu, penting bagi sutradara dan semua departemen yang ada dalam pembuatan film, punya skill untuk membiasakan diri bekerja secara teratur dan efisien.

Selain itu, seorang sutradara juga perlu punya waktu untuk memperhatikan detail seperti dekoratif, kostum pemain, karakteristik cahaya, dan lain-lain. Jangan luput memerhatikan hal-hal penting sebelum proses pengambilan gambar agar terhindar dari yang namanya proses syuting ulang.

4. Memahami Workflow

Workflow atau alur kerja adalah elemen penting bagi seorang sutradara. Skill film dan animasi yang satu ini, berhubungan erat dengan alur kerja yang tepat dan terstruktur demi kelancaran proses produksi.

Masih melansir dari cuitan Joko Anwar, sutradara kawakan tersebut menyampaikan bahwa, “sutradara harus paham ‘workflow’ pasca-produksi, yaitu alur pengerjaan materi, sekalipun biasanya ada Produser Pasca-produksi. Di tahap ini materi yang udah disyut bisa rusak kalau salah workflow.”

5. Memahami Teknis dan Editing

Tanpa skill jurusan film dan animasi yang satu ini, seorang sutradara akan kesulitan dalam mengarahkan ataupun memahami bagaimana menghasilkan sebuah karya kreatif. Palingtidak, seorang sutradara memiliki pemahaman terkait cara menyusun gambar dalam produksi film dengan cara yang tidak rumit dan dalam proses yang lancar.

Seorang sutradara juga sudah seharusnya paham akan dunia akting agar bisa mengarahkan para aktornya. Selain itu, masih berdasarkan cuitan Joko Anwar, seorang sutradara harus memahami hal teknis seperti perbedaan kecil frame rate atau jumlah bingkai dalam setiap detik.

“Sutradara mungkin mendampingi editor saat editing sehingga sutradara juga harus paham teknis dan seni editing. Perbedaan 24 fps dan 26 fps saja bisa menimbulkan masalah.”

Selain itu, seorang sutradara jugasiap bekerja sama dengan berbagai profesi yang terlibat dalam proses pembuatan film. Agar tercipta sebuah karya yang satu visi, tentu butuh kerjasama tim yang solid.

Demikian skill jurusan film dan animasi yang patut kamu ketahui dan kuasai jika ingin menjadi seorang sutradara. Adapun yang tertera dalam tulisan ini adalah skill dasar alias yang masih bersifat umum. Untuk lebih detailnya, skill jurusan film dan animasi tentu masih banyak lagi yang perlu dipelajari.

Semangat mengejar mimpi menjadi sutradara. Semoga tulisan tentang skill jurusan film dan animasi ini bermanfaat untuk kamu, ya!