Tips mengelola THR ini saya tulis semata agar teman-teman, saudara atau kerabat kita yang sudah dapat THR tapi satu minggu setelah Idul Fitri malah hutang kesana kemari karena uangnya sudah habis. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pasca lebaran pun mereka terpaksa deh berhutang. Jangan sampai deh ya!
Nah, kebetulan banget kemarin saya juga mengikuti webinar bersama FWD Insurance yang memberikan edukasi soal mengatur keuangan bulanan, yakni bersama Mas Arya Nugraha, seorang financial consultant.
5 Tips Mengelola THR (Tunjangan Hari Raya)
Sebelum kita membahas tips mengelola THR, ada baiknya kita ketahui dulu segitiga piramida keuangan pribadi kita ya. Bahwa bagian paling mendasar dalam keuangan pribadi adalah “keamanan” yang meliputi arus kas positif dan dana darurat, serta proteksi (asuransi) manajemen risiko.
Sedangkan bagan yang terus mengerucut ke atas adalah bagan “kenyamanan” yang meliputi tujuan keuangan, dana hari tua dan warisan atau distribusi kekayaan. Jadi jelas ya, yang harus kita penuhi dulu adalah dasarnya, alias “keamanan”nya terlebih dahulu sebelum kita ingin meraih kenyamanan 🙂 Nah, bagaimana tips mengelola keuangan termasuk THR yang setiap tahun menjadi godaan paling manis bagi neraca pengeluaran kita?
#1. Buat Anggaran Keuangan Menjelang dan Sesudah Lebaran
Jangan sampai gaya hidup yang semakin konsumtif di zaman yang serba cepat ini menjadikan kita ikutan jadi manusia yang konsumtif ya. Kalau kata Kak Annisa Steviani seorang certified financial planner juga, jangan sampai gaya hidup kita mengikuti gaya hidup orang lain. Kita harus mampu membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan.
Oleh karena itu penting banget untuk membuat anggaran keuangan menjelang dan sesudah lebaran. Seperti misalnya, menjelang lebaran kita menganggarkan dana khusus untuk memberi hadiah untuk orangtua, mertua, dan beberapa kerabat dekat. Maka perhitungkan berapa THR yang kita dapat. Jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada pendapatan dong!
Begitu pula pasca lebaran. Jangan sampai uang bulanan untuk belanja, biaya transportasi ke kantor, sekolah anak, listrik/air/telepon, cicilan hutang menjadi terbengkalai ya. Anggarkan dan penuhi terlebih dahulu jika dapat THR. Jangan akhirkan kewajiban tersebut di atas ya.
#2. Pastikan Setiap Pos Pengeluaran
Dalam hal ini kita perlu memastikan setiap pos pengeluaran jumlahnya sudah pasti (ada batas minimal yang harus dibayarkan), sehingga kita tidak akan kelabakan di tengah jalan ketika harga bensin maupun listrik naik misalnya.
Begitu pula saat mendapatkan THR, pastikan setiap pos pengeluaran nominalnya sudah pasti dan tidak melebihi budget yang kita tentukan.
#3. Rencanakan Pengeluaran Untuk Masa Depan
Meskipun dapat THR, jangan sampai kita hanya memikirkan kesenangan sesaat. Misalnya senang-senang selama satu minggu dan menghabiskan semua jatah THR dari kantor. Jangan dong.
Ada baiknya kita sisakan juga untuk pengeluaran masa depan dengan cara ditabung. Misalnya saja seperti saya yang punya keinginan untuk segera membangun rumah di atas tanah yang sudah saya miliki. Maka salah satu prioritas saya ketika mendapat THR tentu saja menganggarkan keuangan untuk diberikan pada pos pengeluaran untuk masa depan.
#4. Jangan Abaikan Investasi dan Asuransi
Penting banget nih untuk tidak mengabaikan pengeluaran untuk investasi dan asuransi ini. Karena pada dasarnya pos pengeluaran ini memiliki tingkat risiko paling tinggi jika diabaikan.
Oleh karena itu begitu mendapat THR, segera lakukan manajemen keuangan, mana pos-pos yang harus dipenuhi dengan THR. Sebagaimana yang telah saya sebutkan dalam artikel sebelumnya betapa pentingnya asuransi dan investasi untuk masa depan kita.
Apalagi saat ini ada berkah melimpah di hari kemenangan, mudik pun semakin aman dan nyaman. Karena FWD Insurance sedang memberikan perlindungan untuk dirimu dan orang-orang tersayangmu dengan diskon hingga 50% dari periode 25 – 30 April 2022 untuk setiap pembelian/kepesertaan premi tahun pertama produk Asuransi Bebas Handal, FWD Cancer Protection, Bebas Rencana, & Bebas Aksi.
#5. Jangan Sisakan Dana dalam Perencanaan Keuangan
Lho? Kenapa ngga boleh ada sisa?
Seringkali kita menyisakan dana tanpa perencanaan untuk sekadar “senang-senang”. Padahal seharusnya senang-senang tadi sudah masuk ke dalam pos perencanaan keuangan kita. Misalnya saja kita menganggarkan pengeluaran bulanan sebagai berikut :
- Belanja Dapur Rp 1.000.000,-
- Biaya Transportasi Rp 500.000,-
- Listrik/air/handphone Rp 500.000,-
- Keperluan sekolah anak Rp 500.000,-
- Cicilan Hutang Rp 500.000,-
- Rekreasi/hiburan Rp 500.000,-
- Asuransi Rp 300.000,-
- Sedekah Rp 200.000,-
- Investasi Rp 200.000,-
Sebagaimana yang tertulis di list tersebut, biaya untuk rekreasi atau hiburan atau “senang-senang” harus dimasukkan ke dalam pos hingga total pengeluaran sama dengan total pemasukan. Sehingga selisihnya adalah nol rupiah. Inilah yang terbaik. Kenapa?
Karena menyisakan dana tanpa perencanaan akan membuat kita lebih boros lho!
Betul tidak? Oleh karena itu sekecil apapun pengeluaran yang kita butuhkan, segera catat dan tambahkan dalam list. Sehingga kita tahu nantinya, jikapun pengeluaran lebih besar dibanding pemasukan, mana kegiatan atau pos keuangan yang harus dieleminasi atau dikurangi nominalnya.
Hal tersebut tentu berlaku pula ketika kita mendapatkan THR. Urusan mudik, sedekah untuk keluarga adalah termasuk pos pengeluaran yang harus diperhitungkan juga ya! Jangan sampai jadi bangkrut deh pokoknya.
Nah, itulah 5 tips mengelola THR yang bisa teman-teman lakukan di hari lebaran nanti hehehe.. masih belum terlambat untuk membuat perencanaan keuangan nih. Segera lakukan ya, jangan sampai bangkrut setelah lebaran 🙂
Semoga bermanfaat!
Ini nih yang sip tenan… Pada dasarnya segala perencanaan keuangan itu fokusnya adalah biar uang itu yang bekerja untuk kita nantinya. Sekarang sih memang kita masih bekerja untuk uang, namun semoga dengan berjalannya waktu, blog dan semua yang kita investasikan bisa memberikan manfaat di masa tua. Nah ini yang penting buat pendidikan anak yaitu financial education. Kalau dari awal anak sudah diberikan cara menabung, misalnya ala bank sekarang dengan tabungan anak, pasti tuduhan investasi bodong yang dituduhkan pada para bunda akan hilang. Saya sih setuju banget sama artikelnya mbak jihan ini…
menentukan pos pengeluaran itu penting ya mbak karena kita bisa menyusun skala prioritas
tapi ya gitu godaan buat belanjain uang THR emang tinggi apalagi tahun ini akan agak bebas ya engga seperti tahun sebelumnya
Menyisihkan dana saat membuat perencanaan ini yg biasa aku lakukan. huhuhuu,, pantesan aja ya pasti kecolongan terus untuk pengelolaan keuangannya.. Niatnya mungkin ingin ditabung untuk yg lain, tp kenyataanya keluar kemana dana tadi..hahaa..
Setuju banget, pos untuk masa depan seperti investasi dan asuransi, harus segera kita anggarkan, jangan ntar kalo ada sisa
Karena penundaan bisa berarti penyesalan
Nah ini kebanyakan sering dialami oleh temenku banget Kak Ji. Abis lebaran dompet pun ikut lebarrrr haha.
Memang bener banget butuh untuk membuat perencanaan keuangan sebelumnya niar ga boncos.
Tips mengelola THR ini penting ya mbak
Agar THR yang didapat bisa digunakan untuk hal yang bermanfaat
Salah satu trik hemat THR aku adalah, gak beli baju lebaran 😁 buat aku aja sama suami. Kalo anak anak sih tetap dibeliin. Trik lainnya beli kebutuhan masak jauh hari sebelum lebaran. Terutama untuk bumbu yang bisa disimpan lama.
Nah, aku belum pernah buat list yang benar-benar hasilnya nol alias jangan disisakan. Pantas saja boros ya. Soalnya peruntukkannya tidak dipetakan.