Kuliner Unik kali ini ditulis oleh Kak Ciani, teman ngeblog saya di komunitas ODOP. Apa ya kira-kira yang bikin unik?
Pecinta kuliner pasti akan mencari makanan lokal setiap mengunjungi suatu tempat. Ada banyak cerita di balik rasa yang dicecap oleh lidah. Tampilan yang sederhana hingga menawan mata, bumbu rempah yang melimpah, hingga bahan utama yang diluar akal sehat. Semua menjadi pengalaman baru yang justru memacu adrenalin untuk mencicip kembali sebab tiada tempat yang menyajikan persis di daerah aslinya demi memuaskan indra pengecap.
Pengalaman penulis pernah mencicipi makanan lokal yang unik, kenapa unik? Sebab jika kita membalik nama makanan ini maka akan berubah menjadi makanan baru dengan rasa yang jauh berbeda. Penasaran? Yuk kita lanjut.
Kuliner Unik Tahu Kupat vs Kupat Tahu
Kupat Tahu Padalarang merupakan makanan khas Bandung dan sekitarnya yang terdiri dari potongan lontong/kupat, tahu kuning/tahu bandung dan kerupuk disajikan dengan menyiramkan kuah santan pedas gurih dengan sedikit soun dan taburan bawang goreng. Makanan ini gampang sekali ditemui di pinggir jalan dengan gerobak sederhana, walau termasuk makanan berat namun tak sedikit yang memilih menu ini untuk sarapan pagi, mungkin biar kenyang sampai siang kali ya. Harga kisaran delapan ribu hingga sepuluh ribuan saja.
Nah, sekarang coba balik nama makanan di atas, dari kupat tahu menjadi tahu kupat maka akan berbeda apa yang disajikan di atas meja. Yup, tahu kupat akan mudah ditemui di Solo Raya dan sekitarnya seperti Semarang , Jogjakarta dan Magelang. Makanan ini lebih bervariasi isinya, meliputi tahu yang digoreng kering, ketupat, mie kuning, kol dan taoge yang berpadu sempurna dengan kuah manis pedas (gula jawa+kecap). Walau bisa juga dinikmati untuk sarapan namun jarang sebab biasanya warung baru buka menjelang siang hari, makanan ini dihargai mulai lima ribu hingga lima belas ribuan, tergantung variasi isinya.
Kuliner Balik Nama : Bakso Tahu vs Tahu Bakso
Baso Tahu di wilayah Bandung dan sekitarnya ini berisi siomay, bakso tahu, kol rebus, pare, kentang dan telur yang disajikan dengan bumbu kacang plus sedikit perasan jeruk nipis, kecut segeeeer rasanya. Porsi banyak deh pokoknya, kalau di Jawa tengah kita biasa menyebutnya siomay saja. Jajanan sehat ini banyak sekali dijual dengan gerobak dorong di banyak tempat, di depan sekolah, di pangkalan ojek, depan toko bahkan jika kita berkeliling Bandung akan mudah sekali menemukannya. Makanan ini bisa banget dibeli dengan harga mulai dari tiga ribuan saja, tentu isinya ya tidak lengkap, cukup tambah dua ribu untuk melengkapi varian isinya tanpa telur. Sepuluh ribu untuk porsi besar dan lengkap isinya.
Beda cerita dengan Tahu Bakso yang terkenal di wilayah Jawa Tengah. Simpel banget, sesederhana namanya, tahu yang isinya bakso. Ya, salah satu jenis dari gorengan yang biasa di jual dipinggir jalan/warung makan dan dinikmati dengan cabe rawit saja. Biasanya dijual bijian dengan harga lima ratus rupiah hingga dua ribuan tergantung ukuran. Selain itu ada juga Tahu Bakso Ungaran yang terkenal bahkan dijadikan oleh-oleh ketika berwisata ke Semarang.
Dari dua contoh makanan di atas ternyata kuliner nusantara itu unik ya. Hati-hati jika kita menyebutkan nama makanan sebab seperti dijelaskan di atas, akan fatal akibatnya. Jangan malu bertanya sebelum memesannya, menghindari kalau ternyata kita tidak menyukai jenis makanan tersebut. Beda kasus kalau ingin berwisata kuliner dengan rasa baru yang menggoyang lidah.
Kekayaan kuliner nusantara menjadi daya tarik wisatawan nasional dan manca negara, kalau kamu ada pengalaman unik apa seputar kuliner? Berani mencoba makanan lokal daerah lain? Boleh ceritakan di kolom komentar ya.
Sekian. Salam kenyang.
Penulis : Ciani Limaran, penulis tunggal di https://www.memomuslimah.com
Sek sek aku dadi ngiler iki, pesen satu yo Mbak. Satu set tahu bakso satu set bakso tahu. Nanti kalau mampir ke Sukabumi. Barteran sama Mochi deh. Hehe