Berbicara tentang perguruan tinggi vokasi dan pengangguran intelektual, saya jadi ingat Bapak B.J Habibie berbicara tentang konsep pendidikan vokasional link and match. Tidak hanya diartikan sebatas sekolah menengah dan sekolah tinggi yang hanya menjadi supplier atau pemasok tenaga kerja yang dibutuhkan oleh dunia industri. Namun lebih dari itu.

perguruan tinggi vokasi

Jangan sampai gagasan baik Pak Habibie tersebut direduksi bahwa lulusan perguruan tinggi vokasi hanya siap latih dan siap pakai. Namun tidak ada yang menyadari kalau pendidikan vokasional yang diinginkan oleh Pak Habibie juga harus siap beradaptasi dengan dunia kerja, dunia yang sesungguhnya bagi kita.

Sebab Tingginya Angka Pengangguran Intelektual

sebab pengangguran

  • Terlampau banyak tenaga kerja yang diarahkan ke sektor formal akan berdampak pada ketidaksiapan mereka ketika kehilangan pekerjaan di sektor fomal. Lalu tidak bisa berusaha untuk menciptakan pekerjaan sendiri di sektor informal.
  • Dunia pendidikan yang tidak mampu menghasilkan tenaga kerja berkualitas sesuai tuntutan pasar kerja seringkali akan menyebabkan tenaga kerja terdidik kita kalah bersaing dengan tenaga kerja asing.

Fenomena itulah yang saat ini kita hadapi. Dimana para tenaga kerja yang terdidik banyak yang menganggur walaupun mereka sebenarnya menyandang gelar.

Mengapa Memilih Perguruan Tinggi Vokasi?

Adik yang dulu menjadi partner terbaik bertengkar saat masih kecil, kini sudah menjadi Bapak dua anak. Ia menyelesaikan pendidikan vokasionalnya selama tiga tahun. Lalu di tahun yang sama saat dia lulus, langsung diterima di sebuah perusahaan keren di Batam.

Dua tahun disana, dia ingin pulang ke Jawa. Hanya beberapa bulan beristirahat, dia diterima bekerja lagi di sebuah perusahaan Swiss yang ada di Indonesia. Jangan ditanya gajinya berapa, dua digit! Penghasilan kakak-kakaknya yang S1 maupun yang S2 sudah kalah jauh dengan pencapaiannya saat ini.

Mungkin memang sudah rezekinya. Tapi saya sadar satu hal, kita tidak bisa memandang sebelah mata pendidikan yang selama ini dijalaninya. Pendidikan yang selama ini menjadi pilihannya.

Saya masih ingat saat Ibu kami menanyakan, kenapa ingin masuk perguruan tinggi vokasi? Kenapa tidak seperti kakak-kakaknya yang lain?

“Aku pengen cepet kerja Buk,” begitulah jawabannya. Sujud syukur adik saya sudah punya rumah sendiri di daerah Purwakarta, Jawa Barat, sebelum usianya genap 30 tahun. Semuanya dimulai dari nol. Tanpa bantuan dari orangtua sedikitpun.

Diam-diam saya kagum padanya. Pencapaiannya sudah melejit dibanding saudara-saudara lainnya, dan dialah satu-satunya anggota keluarga kami yang menempuh pendidikan vokasional.

Berikut beberapa kelebihan pendidikan vokasional :

kelebihan perguruan tinggi vokasi

1. Belajar lebih fokus

Perguruan tinggi vokasi akan mengajari lebih banyak praktik dibanding teori. Inilah yang menjadi salah satu perbedaan vokasi dan sarjana secara mendasar.

2. Pelajarannya lebih applicable di dunia kerja

3. Lulusannya tidak kalah saing dengan lulusan S1

Contoh nyata adalah adik saya sendiri yang sudah diceritakan di atas. Begitu juga teman saya, seorang lulusan pendidikan vokasional. Begitu lulus, dia langsung diterima di sebuah perusahaan kosmetik (dia lulusan teknik kimia), dan juga beberapa teman lain.

4. Tidak kaget saat terjun ke dunia kerja

Kelebihan lainnya juga tidak akan merasa kaget ketika terjun ke dunia kerja. Hal tersebut karena 80% yang dikerjakan di tempat kerja adalah hal-hal yang pernah dipelajari sebelumnya.

Ditambah pengalaman magang yang biasanya diwajibkan untuk memenuhi tugas akhir bisa menjadi masa-masa mereka untuk beradaptasi dalam dunia kerja. Sehingga ketika sudah bekerja, kita tidak membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi.

Memang tidak bisa dipungkiri pendidikan sarjana maupun vokasional memang memiliki tujuan yang berbeda. Pendidikan vokasional mendidik mahasiswa agar bisa terjun langsung ke dunia kerja. Sedangkan pendidikan sarjana lebih mengutamakan mahasiswa untuk menjadi seorang ilmuwan, peneliti, dan yang lebih bersifat akademis. Sehingga tidak heran jika perusahaan lebih mempertimbangkan dan membutuhkan kinerja dalam praktik dibanding teoritik.

Yuk segera daftarkan diri di Kampus Entrepreuner di Sumut.

perguruan tinggi vokasi

Program pendidikan di Politeknik WBI telah didesain untuk melahirkan sosok entrepreneur-entrepreneur muda terdidik, terampil, dan tangguh dari ‘bangku kuliah’. Salah satu program studi unggulannya Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak WBI.

“Nurturing Entrepreneurs, Empowering Nation”

jurusan vokasi apa saja

fasilitas WBIlayanan WBI