“We write to taste life twice, in the moment and in retrospect.” – Anaïs Nin
Menulis bagi saya seperti kegiatan yang tak bisa ditinggalkan meskipun sehari saja. Entah sejak kapan saya mulai mencintai kegiatan ini, yang jelas sejak Sekolah Dasar sebegitu ngefansnya saya dengan guru Bahasa Indonesia di kelas yang selalu memberi apresiasi untuk murid-muridnya (semoga Allah merahmati dan selalu melindungi beliau yang saya tak tahu kabarnya sekarang).
Sejak saat itu lah saya suka menulis. Menulis apa saja. Menulis di papan, menulis di buku tulis, diminta merangkum, diminta “mengarang indah”, apa aja lah pokoknya.
Berlanjut saat SMP dan juga SMA, saya menulis berbuku-buku cerita fantasi yang entah sekarang dimana rimbanya. Saya punya pikiran negatif bahwa buku-buku itu nampaknya dikilokan sama Ibuk hahaha. Karena saya memang tidak menyimpannya dengan baik.
Karena beberapa teman cukup menikmati ceritanya, itulah yang membuat saya lebih percaya diri. Hingga akhirnya saya bikin blog yang isinya juga masih curhat-curhatan ala anak abege. Namun justru dari sana lah saya banyak belajar dan akhirnya menemukan jalan yang sampai saat ini saya tekuni.
Titik Balik Lahirnya Karya
Meskipun sempat hiatus karena kesibukan di perkuliahan yang sama sekali jauh berbeda dengan passion atau hobi saya, namun ternyata menulis masih menjadi hal yang membuat saya bahagia setelah jatuh berkali-kali.
Jatuh karena ngga lulus mata kuliah genetika, jatuh karena dikhianati, jatuh karena difitnah, hingga jatuh setelah mendengar keterangan dokter tepat satu tahun setelah pernikahan bahwa saya tidak akan bisa punya anak karena histeroktomi atau operasi pengangkatan rahim di tahun 2014.
Begitu tahu bahwa saya tidak akan bisa menjadi seorang Ibu, dunia terasa gelap. Bahkan saat dokter menjelaskan ini dan itu kondisi rahim saya saat itu, tidak hanya terasa gelap saja, tapi juga sunyi seolah telinga tak lagi bisa mendengar. Hati serasa dicabik-cabik hewan buas. Sakit tapi untuk menangis pun saya tak bisa.
Awalnya penyakit myoma uteri tersebut makin heboh dan baru ketahuan ketika tiga atau empat bulan setelah menikah. Selain merasa bersalah, kepercayaan diri saya juga turun begitu drastisnya di hadapan suami dan juga keluarganya.
Ya bayangin aja, baru menikah, tahu-tahu harus menghadapi kenyataan bahwa kemungkinan besar istrimu ngga akan bisa punya anak.
Bahkan setelah satu tahun berjuang dengan pengobatan ini itu, mengupayakan yang terbaik untuk bisa secepatnya punya anak sebelum waktu habis, ternyata tak berhasil juga. Akhirnya saya harus merelakan rahim yang menjadi mahkota wanita untuk diambil. Sehingga secara medis saya pun dinyatakan tidak akan bisa hamil atau melahirkan anak.
Sedih sudah pasti, banyak kepahitan yang kami telan bersama dengan suami yang sampai saat ini setia mendampingi saya. Beruntungnya saya bisa bangkit secepatnya dan berusaha untuk tetap produktif dan bahagia.
Beberapa bulan pasca histeroktomi di tahun 2014 kala itu, saya kembali menulis di blog wordpress gratisan. Membuat blog baru dengan banyak cerita dan curhatan seorang istri di dalamnya hehehe.. Beberapa sahabat yang selalu ada juga mendukung serta turut memberikan penghiburan. Sungguh, saya sangat bersyukur atas itu.
Alhamdulillah saya juga sempat menerbitkan buku solo sebagai kenang-kenangan untuk Ayahanda.
Juga sempat menjadi content writer di beberapa kanal media elektronik di tahun 2017 hingga 2018. Seperti detik, IDNTimes, PWMU, bahkan saya mengikuti workshopnya agar bisa menjadi kontributor tetap dan mendapatkan penghasilan tambahan dari sana.
Pengalaman menulis di beberapa media tersebut akhirnya membuka mata saya untuk belajar lebih dalam lagi tentang blog. Hingga akhirnya lahirlah jeyjingga.com yang menjadi blog berbayar pertama saya di tahun 2018.
Milestone Jeyjingga 2018 – 2025
Perjalanan hingga bisa menjadi jeyjingga.com yang seperti sekarang tentu tidak mudah. Jeyjingga.com lahir dengan modal dari suami yang saat itu masih menjadi pegawai kontrak di sebuah Rumah Sakit Swasta sebagai programmer.
Tahu sendiri kan kalau pegawai kontrak honornya tentu tidak seberapa. Tapi suami saya percaya bahwa saya bisa mengelolanya dengan baik. Alhamdulillah.
Modal tersebut saya manfaatkan semaksimal mungkin. Domain dan juga hosting yang tidak sedikit jumlahnya itu selalu saya pikirkan agar bisa balik modal di tahun pertama. Salah satunya saya usahakan dengan mengikuti berbagai macam kelas gratis tentang blog.
Mulai dari ilmu kepenulisan hingga SEO saya ikuti di beberapa kelas yang kebetulan masih gratis. Saya bersyukur untuk itu. Dari kelas-kelas tersebut, hampir setiap hari ada tugas dan saya menjalaninya dengan senang hati meskipun harus tidur dini hari sekalipun.
Saya percaya dan optimis bahwa jeyjingga kelak bisa menuai hasilnya.
Jadi siapa bilang ngeblog itu gampang? Hanya menulis lalu selesai? Teman-teman bloger pasti tahu bagaimana rasanya. Ada banyak yang perlu dipikirkan, diperhatikan, dipelajari lalu dijalankan dengan konsisten.
Alhamdulillah, ternyata benar kan tidak ada usaha yang sia-sia. Tidak ada kerja keras yang tidak dihargai oleh Tuhan kita. Sehingga di tahun kedua, jeyjingga sudah bisa mengembalikan modal yang diberikan oleh suami saya, juga pertama kalinya berhasil menjuarai sebuah lomba blog, dan tentu saja selanjutnya menerima pekerjaan dari beberapa brand dan juga agensi.
Jadi perjalanan selama lebih dari satu dekade ngeblog dari gratisan hingga berbayar ini memang penuh liku-liku dan tantangan. Mengajarkan pada saya dan juga teman-teman bloger lainnya bahwa untuk bisa meraih tujuan, ada harga yang harus dibayar. Upgrade skill dengan kelas gratis maupun berbayar, mengurangi waktu luang bahkan waktu tidur, juga menjaga konsistensi adalah bahan bakar utama menuju goals akhir.
Tapi tentu saja konsistensi itu tidak bisa kita usahakan sendirian. Jujur, untuk bisa konsisten saya butuh dukungan dan juga lingkungan yang tepat. Tentu teman-teman yang lain juga begitu bukan?
Oleh karena itu, sejak awal saya ngeblog dan memutuskan untuk menjadi profesional blogger, mencari komunitas adalah prioritas saya saat itu. Karena komunitas lah yang akan menjaga semangat saya, dan tentunya pasti kita akan mereguk banyak ilmu di dalamnya.
Peran Penting Komunitas Untuk Menjaga Konsistensi Ngeblog dari Tahun ke Tahun
Suka atau tidak suka, sebagai blogger yang sudah ikut komunitas sana sini, kita memang membutuhkan komunitas atau wadah untuk “menaungi” hobi yang disebut “dibayar” ini. Kalau kamu introvert, jangan jadikan alasan untuk tidak ikut komunitas padahal kamu suka nulis, gemar ngeblog.
Karena banyak sekali manfaat yang saya rasakan setelah bergabung bersama komunitas yang sevisi dan punya hobi yang sama. Mulai dari komunitas menulis secara umum hingga komunitas blogger seperti Gandjel Rel yang pertama kali saya kenal lewat Mbak Wuri Nugraeni dari instagram beliau.

source: gandjelrel.com
Nah, adanya komunitas ini bisa membantu kita sebagai blogger lho! Berikut beberapa peran penting komunitas untuk menjaga “bahan bakar” kita sebagai seorang blogger tetap terisi penuh :
1. Sumber Inspirasi Tanpa Batas
Kadang ide nulis bisa mandek, tapi komunitas bisa jadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya. Dari obrolan santai sampai diskusi mendalam, selalu ada insight baru yang bisa jadi bahan tulisan. Serius!
2. Dukungan Moral dan Motivasi
Ngeblog itu perjalanan panjang, tentu semua setuju dengan itu. Butuh nafas yang panjang seperti The Self-Transcendence 3100 Mile Race. Ada saatnya semangat naik turun, sudah pasti.
Komunitas seperti Gandjel Rel hadir sebagai support system, memberi semangat saat kita mulai kehilangan motivasi. Hadirnya komentar positif, diskusi seru, atau sekadar apresiasi bisa membuat kita semangat ngeblog lagi.
3. Meningkatkan Kualitas Tulisan
Salah satu manfaat terpenting yang juga saya dapatkan setelah bergabung dengan komunitas blogger baik lokal maupun nasional yaitu meningkatnya kualitas tulisan kita.
Karena biasanya bergabung dengan komunitas memungkinkan kita mendapatkan feedback yang membangun. Mulai dari teknik menulis, storytelling, sampai SEO, semua bisa dipelajari dari teman-teman sesama bloger.
4. Menjaga Konsistensi dengan Tantangan dan Kolaborasi
Komunitas sering mengadakan challenge, seperti “One Week One Post” atau tema bulanan, atau bahkan lomba sebagaimana yang diadakan oleh Gandjel Rel bekerjasama dengan ASUS di bulan Februari ini.
Tantangan-tantangan yang muncul tersebut bisa membuat kita tetap produktif dan tidak mudah merasa malas untuk menulis. Selain itu, kolaborasi dengan blogger lain bisa menambah semangat dan ide-ide segar yang mungkin tidak mampu kita dapatkan sebelumnya.
5. Membuka Peluang dan Networking
Sebagaimana yang kita tahu, komunitas juga bukan hanya tempat untuk saling sharing, tapi juga membuka peluang baru. Seperti job review, content partnership, hingga undangan event. Semakin aktif di komunitas, semakin besar peluang berkembang sebagai blogger.
6. Menjaga Semangat Untuk Jangka Panjang
Banyak blogger yang semangat di awal, tapi kemudian menghilang. Nah, buanyaaaaak banget yang seperti ini. Ketika saya membuka kelas ngeblog untuk beberapa minggu, di bulan kedua, ketiga dan seterusnya adaaa saja yang berhenti ngeblog.
Adanya komunitas akan membuat kita lebih mudah bertahan dan berkembang, karena ada lingkungan yang selalu mendukung dan mengingatkan kita untuk tetap konsisten.
Jadi untuk teman-teman yang baru saja memulai ngeblog, coba deh gabung dengan komunitas yang cocok dengan tujuanmu. Jangan jalan sendirian, karena pasti berat.
Sejak 2015 hingga 2025 tidak ada yang lebih berdampak untuk menggerakkan jari-jari saya agar terus bergerak menekan huruf demi huruf di keyboard dan menjadi tulisan demi tulisan selain komunitas. Jeyjingga dot com sendiri sudah punya 1356 tulisan yang terbit, 59 draft dan 1 tulisan yang berada di kotak sampah. Belum lagi tulisan-tulisan saya lainnya di beberapa blog dengan niche traveling, niche buku, niche parenting, niche ilmu Biologi, hingga niche tekno.
Semua tulisan tersebut sudah memberikan banyak hal pada saya hingga bisa tumbuh dan berkembang seperti sekarang. Tidak hanya materi yang kita dapat, tapi juga kepuasan serta perasaan bahagia setelah melihat ada orang yang meninggalkan komentar dan berterimakasih karena tulisan kita ada.
Jadi, jangan sepelekan koloni yaa. Berkoloni, berkumpul, atau bergabung komunitas memang sepenting itu.
Untuk teman-teman perempuan yang berada di wilayah Semarang, Gandjel Rel bisa menjadi wadah untuk menjaga konsistensi ngeblog dan juga level up skill bersama-sama. Tidak ada salahnya mencoba, karena kalau kamu diam saja maka tak akan ada yang tersisa.

bersama teman satu komunitas saat acara ASUS blogger gathering
Selain komunitas, sebagai blogger kita juga membutuhkan “alat tempur” yang mendukung kegiatan kita saat ngeblog. Salah satunya adalah laptop yang proper dan nyaman digunakan saat ngeblog.
Dari berbagai macam tipe dan merk laptop, ASUS selalu saya tandain karena ASUS satu-satunya brand yang selalu mendukung penuh aktivitas blogger di seluruh Indonesia.
Satu Dekade ASUS Untuk Bloger Indonesia
ASUS hampir tidak pernah absen memberikan kesempatan pada seluruh bloger untuk level up skill menulis, desain, hingga SEO melalui banyak tantangan yang seru. Bahkan ada yang mengatakan bahwa tantangan yang paling dicari oleh kebanyakan bloger di Indonesia adalah tantangan dari ASUS.
Tantangan yang diberikan selalu menggelitik kami-kami ini untuk bisa memberikan karya terbaik untuk dinikmati pembaca. Hasilnya pun juga tak pernah mengecewakan. Selalu ada gebrakan baru dari ASUS. Selalu lahir karya tulis baru dari para bloger melalui ASUS.
Jadi yaaa, kalau ada event ASUS baik offline maupun online sebisa mungkin saya ikut. Namun karena di beberapa tahun terakhir banyaaaaak banget peminatnya, jadi harus bersabar karena kadang ngga kepilih, kadang juga kepilih. Karena mungkin ASUS juga ingin memberikan kesempatan untuk blogger yang belum pernah ikutan ya.
Melalui kegiatan yang diadakan oleh ASUS untuk para bloger dan juga content creator sejak 2015, saya juga jadi banyak belajar melalui teman-teman yang juga ikut kegiatan yang sama. Ada yang jago banget di fotografi, ada yang bagus banget ngedit video untuk konten.
Satu dekade ASUS untuk bloger Indonesia ternyata banyak sekali manfaatnya. Jadi kangen kalau di awal tahun seperti ini belum ada event, pasti banyak banget deh yang nyariin.

ASUS Blogger Gathering yang pernah saya ikuti sepanjang 2018-2024
Hingga akhirnya lahir juga blog saya yang bertajuk Jinggatech di www.jinggatech.com yang membahas khusus tentang tekno selain tulisan-tulisan lain tentang ASUS di jeyjingga.com.
Kalau teman-teman lihat, di sana untuk review laptop ternyata masih khusus laptop ASUS saja lho! Wwkwkwk, boleh dicek untuk dibuktikan, karena sebegitu menginspirasinya kegiatan ASUS bagi saya, si ibu satu anak yang haus ilmu dan haha hihi bareng komunitas.

berbagai tulisan saya di blog tentang ASUS selama 2018-2024
Pentingnya Dukungan Laptop yang Mumpuni Agar Ngeblog Sat Set Wat Wet
Selain komunitas dan juga dukungan dari brand seperti ASUS, tidak bisa dipungkiri bahwa kita juga membutuhkan alat untuk meraih tujuan. Kalau mau pergi ke mall kita perlu kendaraan (karena rumah jauh), kalau ngeblog tentu kita membutuhkan laptop 🙂
Bohong kalau kita bilang tidak butuh. Karena bagaimanapun, ngetik di laptop dan di handphone itu pengalamannya sungguh sangat jauh berbeda. Pun juga dengan hasilnya, apalagi kalau membutuhkan editing gambar yang rapi dan bagus.
Beruntungnya ada banyak spesifikasi ASUS yang bisa kita gunakan sebagai teman selama perjalanan ngeblog. Bahkan untuk berbagi bersama anak-anak yang juga membutuhkan laptop sejak SD sekalipun. Jadi untuk seorang Ibu seperti saya, punya laptop yang mumpuni untuk bekerja dan mengerjakan tugas anak itu wajib. Harus diusahakan kalau mau naik level ya kan?
Beberapa laptop yang menjadi rekomendasi saya karena sudah pernah “mencobanya” adalah ASUS Vivobook Go 14, ASUS Zenbook 14 OLED atau bisa juga ASUS ExpertBook B3000.

ngeblog bareng ASUS
Satu Dekade, 2015-2025 : Menulis, Bertumbuh, dan Bermakna
Begitulah perjalanan satu dekade saya selama ngeblog dan bagaimana ASUS memberikan dukungannya untuk seluruh bloger di Indonesia. Memang sudah sepatutnya dikenang melalui tulisan.
Wah ternyata menceritakan perjalanan ngeblog selama satu dekade bisa jadi panjang banget gini ya.. Semoga tulisan ini bisa membawa manfaat untuk teman-teman yang membacanya yaaaa, dan yang paling penting bisa menjadi pengingat bagi saya sendiri untuk terus konsisten ngeblog, bertumbuh, dan menebar manfaat lewat tulisan dengan jangkauan yang lebih luas.
Sukses selalu yaaa teman-teman blogger-kuuuuu!
Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog 2015 ke 2025 Perjalanan Ngeblogku yang diadakan oleh Gandjel Rel
Kerja keras tidak mengkhianati hasil. Di mana ada usaha, maka di situ ada jalan. Saya juga memulai ngeblog benar-benar dari nol. Hingga bisa sejauh ini. Perjalanan ngeblog 1 dekade itu pasti ada berbagai macam pengalaman dan bukan waktu yang singkat. Semuanya butuh niat, konsistensi dan effort yang besar. Mba Jihan ini langganan jawara blog… Mantap. Sukses terus dan salam blogger
Keren nih, Mbak Jihan sudah 10 tahun ngeblog. Pastinya sudah banyak cerita-cerita seru yang dibagi ke pembaca ya. Dan memang, saya merasa juga komunitas itu sangat membantu saya selama jadi blogger. Selain memberikan banyak ilmu seputar blog, menambah teman, pastinya membuka peluang-peluang dan kesempatan. Misalnya saya banyak mengunjungi tempat atau merasakan hal-hal baru karena ajakan dari komunitas blogger.
Mba Jihaan panutaaan blogger…kereen banget langganan juara dan tulisannya menginspirasi
Terharu aku kak bacanya. Abis menikah terdeteksi penyakit myoma. Ampe bikin buku jg. Smg banyak yg terinspirasi berkat tulisanmu kak.
Setuju banget sih komunitas bs mendukung aktivitas kita dlm hal apapun. Tak terkecuali ngeblog ini. Banyak pelatihan hingga job offline dan online dari komunitas ini. Plus kita bs jd dukungan teman utk setiap aktivitas yang kita lakukan. Bahkan malah jd sodara dekat ya kak.
Smg tulisan yang udah ditorehkan, bahkan sampe ribuan itu bs memberikan manfaat kpd masyarakat. Mereka bs terinspirasi atau melakukan apa yg kita tulis/kita pikirkan. Tetap semangat trs menulis ya kak.
Salut dengan perjalanan Mbak Jihan dalam menulis di blog. Banyak inspirasi dan juga motivasi untuk terus maju dan berkembang dalam perjalanan ngeblog mbak Ji dan dalam setiap tulisannya. The real panutan sih ini mah
Diam diam suaminya berjasa banget ya atas terbentuknya basic perkumpulan itu
Selamat ya untuk semua pencapaian dan prestasi yang sudah sangat membanggakan itu.
Terus mencari manfaat supaya kita tenang dalam berbagi kisah atau melalui
Ya ampun mbaa terharu banget cerita perjalanan ngeblognya. Ngebayangin di vonis kayak gitu sama dokter pasti sedihnya nggak karuan. Alhamdulillah ya dari senang nulis sejak SD, suka curhat, nulis apa aja, bisa membawa mbak Jihan sampai ke titik ini. Keren banget sih mbaa panutan ngeblog emang ❤️
Jika tidak menulis, maka tak akan ada yang tersisa. Saya kok sukaa sekali dengan kalimat ini mbak. Ya, ketika diri kita nantinya akan menghilang dari dunia, tulisan kita lah yang akan terus eksis. apalagi klo ada tulisan kita yang menimbulkan dampak positif bagi pembacanya, Alhamdulillah…
Panutanku, roler coaster ngeblog tidak menyurutkan semangat justru mbak Jihan menginspirasiku untuk terus berkarya melalui blog. Tumbuh dan berkembang bersama blog, berkarya dan berdampak untuk sesama
Heheh.. untuk kaum introvert memang ga boleh banyak alesan yaa..
Karena memang butuh banget yang namanya komunitas. Agar banyak baca tulisan blogger lain, banyak ngobrol agar gak gitu gitu aja komennya sama tulisan orang. Eaa.. ini kayak yang baper banget yaah..
Engga kok.
Tapi kurang lebih gitu maksudnya. Hhahaha..
Ka Jihan ini salah satu blogger yang tulisannya mudah aku pahami meski kita belum pernah ketemu.
Karena ada loo.. blogger yang nulisnya kemana-mana duluu.. ((ITU AKU, hahaha.. mau nulis review drakor, pastinya dimulai dariiii GOSIP – pasti aga bikin sebel pembaca))
Sukses selalu, ka Jii..
Kangen ikutan webinar yang pematerinya ka Ji…
Hwaitiing~