Pernahkah teman bloger berpikir bagaimana standar toilet yang bersih dan aman di tengah pandemi seperti ini? Terlebih jika kita berada di fasilitas umum yang sangat tidak memungkinkan untuk memakai toilet itu untuk seorang diri. Seperti kantor, bandara, stasiun, hingga meeting hall. Meskipun new normal sudah diberlakukan, namun apakah toilet yang disediakan di fasilitas umum tersebut sudah memenuhi standar toilet yang bersih dan aman?
Standar Toilet Rumah dan Fasilitas Umum Saat Pandemi
Memikirkan standar toilet, saya jadi teringat ketika suami sudah dinyatakan positif Covid-19 pada Agustus 2019 lalu. Semula, saya menyarankan padanya untuk isolasi mandiri saja di rumah, sehingga kami masih bisa bertemu setiap harinya. Kebetulan toilet di rumah ada dua, satu berada di lantai dasar dan satu lagi berada di lantai dua. Saya sadar ketika suami positif maka saya tidak boleh menggunakan toilet yang sama dengannya sebagai tindakan preventif.
Namun karena tidak memungkinkan demikian dan standar toilet yang ada di rumah belum bisa memenuhi standar isolasi mandiri, maka suami pun memutuskan untuk isolasi di rumah sakit saja. Pada akhirnya saya pun menyetujuinya.
Nah, bagi teman bloger yang memiliki kerabat yang tinggal satu atap dan sudah dinyatakan positif Covid-19 maka ada baiknya memeriksa standar toilet di rumah selama masa isolasi mandiri. Begitu juga saat teman bloger berada di tempat umum dan terpaksa harus memakai toilet yang pasti dipakai oleh banyak orang. Berikut standar toilet yang setidaknya harus teman bloger perhatikan sebelum pemakaian.
1. Membersihkan Bagian yang Sering Disentuh
Standar toilet yang baik sebenarnya harus dibersihkan seluruhnya secara teratur. Mulai dari pintu, bagian atap atau langit-langit hingga ventilasinya. Namun di tengah pandemi seperti ini, kita tidak tahu apakah anggota keluarga sudah bersih dari virus? Ataukah mereka bisa membawa virus atau kuman dari luar dan menularkannya pada bagian-bagian yang sering disentuh?
Bagian-bagian toilet yang sering disentuh seperti keran, wastafel, dan gagang pintu ternyata berisiko menjadi media penularan penyakit. Sayangnya, hal ini sering diabaikan banyak orang karena bagian-bagian toilet tersebut tampak bersih secara kasat mata. Mulai sekarang, teman bloger harus lebih memperhatikan kebersihan elemen-elemen toilet yang sering disentuh banyak orang. Proses membersihkannya harus dilakukan sesering mungkin agar kondisinya selalu higienis.
Begitu pun ketika kita berada di fasilitas umum dan terpaksa harus menggunakan toilet. Ada baiknya teman bloger menggunakan tissue untuk membuka gagang pintu, menyentuh keran wastafel, dan lain sebagainya. Atau lebih baik lagi jika kita membawa hand sanitizer untuk membersihkan tangan usai menyentuh benda-benda di toilet yang sering disentuh orang lain juga.
2. Menyediakan Tempat Mencuci Tangan
Teman bloger dapat melakukan tindakan pencegahan penyakit seperti rajin mencuci tangan, membawa sanitizer, dan memakai masker untuk mengurangi risiko terinfeksi COVID-19. Sebagaimana saran dari Robin Patel, pimpinan American Society for Microbiology, yang menyarankan untuk membawa pembersih tangan sendiri untuk jaga-jaga jika toilet kehabisan persediaan.
Namun standar toilet yang baik seharusnya memang menyediakan wastafel khusus untuk tempat mencuci tangan.
Bahkan ketika menggunakan toilet di dalam rumah, mencuci tangan juga tetap disarankan untuk lebih melindungi diri dari penyebaran kuman atau virus. Mencegah lebih baik daripada mengobati bukan?
3. Menyediakan Tissue Sekali Pakai untuk Dudukan Toilet
Selain standar toilet yang harus memilki tempat khusus untuk mencuci tangan, toilet juga seharusnya menyediakan lap atau tissue sekali pakai untuk dudukan toilet.
“Virus COVID-19 ini tidak menular melalui kulit, maka peluang tertular virus dari toilet duduk sangat rendah, menurut Rosie Redfield, seorang ahli mikrobiologi dan profesor di Departemen Zoologi Universitas British Columbia.
Kecuali, kata dia, jika orang yang terinfeksi menggunakan toilet duduk dan partikel virus di bokong mereka menempel di dudukan toilet. Kemudian orang lain yang sehat menggunakan toilet yang sama dan menyentuh permukaan dudukan toilet.
Lalu orang tersebut menyentuh wajah dengan tangan yang menyentuh permukaan yang terkontaminasi. Maka barulah orang tersebut kemungkinan bisa tertular.
Tapi selain dari itu, tidak ada salahnya menyeka dudukan toilet dengan disinfektan atau toilet seat sanitizer yang bisa teman bloger beli di apotek.
Sebagai pengguna toilet, kita juga harus sebisa mungkin menghindari permukaan benda untuk disentuh.
“Semakin sedikit kontak dengan permukaan sentuhan semakin baik,” ujar Dr. Richard Jackson, seorang profesor di UCLA Fielding School of Public Health kepada Buzzfeed lewat email. Meskipun belum ada bukti bahwa ini akan berhasil, tapi tidak ada salahnya melakukannya.
4. Menyemprotkan Cairan Disinfektan ke dalam Toilet secara Rutin
Salah satu hal yang bisa kita upayakan untuk menjaga kamar mandi atau toilet tetap bersih dan aman, khususnya di rumah adalah dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan ke dalam toilet secara rutin. Proses ini juga penting untuk memastikan bahwa kondisi toilet selalu higienis sebelum dibersihkan kembali.
Kita bisa menggunakan cairan desinfektan yang mengandung antibakteri dan beraroma harum agar kesegaran aroma toilet tetap terjaga. Tak ada lagi alasan membiarkan toilet kotor karena proses membersihkannya ternyata tidak sulit jika kita sudah menemukan cairan disinfektan yang pas dan tepat.
Aku gak pernah terpikir sih standar nya. Tapi bener juga kata mba jihan. Apalagi di saat pandemi seperti ini ya kita harus jaga-jaga. Harus selalu menerapkan Protokol kesehatan di manapun.
Beneran deh mbak, sekarang kalo mau kemana2 dan butuh ke toilet suka takut sendiri, di toilet kan biasanya sering tersentuh tangan ya
aku takut pake toilet umum selama pandemi, sebisa mungkin gak banyak minum atau makan kalo lagi di luar. atau gak lama – lama deh di luarnya. tapi kalau keadaan memaksa, ya protokol kesehatan harus benar – benar dilakukan. Bawa handsnityzer sendiri udah pasti, termasuk tisu basah dan spray desinfektan