Biografi untuk Ayah
“Bismillaah ya, insyaAllah anak bisa dicari. Nyawamu lebih penting dari segalanya.” Ayah menasihati sambil memegang tanganku. Menguatkan. Aku mengangguk. Tanda menyetujui segala tindakan yang sebentar lagi akan dilakukan oleh dokter. Suamiku tersenyum, menggosok lenganku perlahan. Takut jarum-jarum itu akan menyakitiku karena sentuhannya. Aku meringis, mencoba tersenyum sekuat tenaga meskipun hati teriris. Tak lama perawat membantuku … Read more