Sebelum membahas bagaimana mesin grinding kopi dapat menghasilkan rasa kopi nikmat, kita bahas dulu uraian proses pembuatan kopi ala barista. Yuk, simak ulasannya di bawah ini dengan cermat, ya.
Tips Membuat Kopi Ala Barista
- Memilih biji kopi
Ada banyak sekali jenis kopi di Indonesia. Teman-teman silakan pilih jenis kopi yang diinginkan, tapi selalu pastikan untuk memilih biji kopi yang berkualitas.
Bahkan jika memungkinkan, kita sebaiknya membeli biji kopi yang masih fresh. Dalam artian, tidak mengendap terlalu lama setelah proses pemanggangan selesai. Karena jika sudah lama, nanti akan berpengaruh pada rasa dan aroma kopi sendiri.
Setelah mendapatkan biji kopi pilihan, jangan lupa untuk menyimpannya di tempat yang tertutup rapat dan usahakan tidak terlalu penuh isinya.
- Proses penggilingan
Mengapa perlu menggiling kopi? Kopi yang digiling ini, nantinya akan mengeluarkan aroma yang lebih kuat dan tentu saja menambah kenikmatan ketika disajikan.
Ketika teman-teman ingin menggiling, ada baiknya memang menggunakan mesin giling kopi sesuai kebutuhan. Maksudnya adalah, tingkatan kehalusan kopi yang dihasilkan.
Karena ini nantinya akan berpengaruh pada saat proses penyeduhannya.
Jenis Mesin Grinding Kopi
Nah, sekarang kita akan bahas sedikit tentang jenis-jenis mesin grinding kopi ini, ya. Apakah teman-teman tahu, jika ternyata kopi-kopi bubuk itu memiliki butiran yang berdeda? Perbedaan ini, dihasilkan dari proses penggilingan dari mesin yang berbeda.
Burr Grinder
Jika teman-teman lihat, pada mesin grinding kopi yang satu ini, terlihat dua mata pisau di mesinnya. Namun, apakah teman-teman tahu, jika yang bergerak hanya satu pisau saja, sedangkan satu yang lainnya diam?
Salah satu keuntungan mesin grinding kopi jenis Burr Grinder ini adalah, kita bisa mengatur tingkat kehalusan kopi giling. Harga mesin giling kopi ini terbilang sedikit lebih mahal, tapi hasilnya memang sesuai dengan harganya.
Blade Grinder
Teman-teman ingin mendapatkan mesin giling kopi murah? Mesin grinding kopi kecil dan bisa dibawa ke mana-mana? Nah, mesin jenis Blade Grinder ini menjawab semua kebutuhan kita.
Mesin ini termasuk mesin grinding kopi praktis. Karena kita hanya perlu menahan tombolnya, maka kopi akan digiling. Namun kekurangan dari mesin penggiling kopi kecil ini adalah hasilnya yang tidak terlalu halus dan cenderung tidak merata.
Conical Grinder
Conical Grinder ini sebenarnya serupa dengan Burr Grinder, bahkan termasuk kategori yang sama. Namun, yang membedakan keduanya adalah pisau yang digunakan.
Bisa dibilang, ini adalah jenis mesin grinding kopi termahal dan terbaik yang bisa teman-teman miliki, ya. Meskipun berputar dalam kecepatan yang rendah, tapi jarang sekali terjadi sumbatan dan suaranya lebih pelan.
- Sesuaikan takaran kopi
Apakah teman-teman pernah melihat proses pembuatan roti? Jika ya, maka tentu saja akan mengetahui jika semua bahan ditimbang dengan perbandingan yang sesuai. Hal ini, juga berlaku untuk pembuatan kopi.
Ketika ingin membuat kopi ala barista, cobalah membuat kopi dengan perbandingan 1:20. Yakni 1 takaran kopi untuk 20 bagian kopi, atau 7,5 gram kopi dicampur dengan 150 ml air.
Takaran di atas, akan membantu teman-teman mendapatkan rasa kopi yang sangat kuat.
- Ukur suhu air untuk menyeduh
Proses yang tak kalah pentingnya adalah memastikan suhu air. Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, bahwa membuat dengan takaran tertentu akan menghasilkan kopi yang lebih nikmat.
Suhu air yang bisa teman-teman gunakan untuk menyeduh segelas kopi, sebaiknya adalah 90 derajat sampai dengan 96 derajat Celcius. Pastikan untuk menuangkan air secara merata, hingga semua kopi giling basah bagian permukaannya.
Bagaimana? Apakah teman-teman ingin membuat kopi senikmat racikan barista? Tenang saja, dengan memiliki mesin grinding kopi dan melakukan tips-tips di atas, segelas kopi yang nikmat bisa kita nikmati kapan saja.
Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Jujur aku pengen part time jadi baristan karena menurutku keren gitu, apalagi waktu lihat mereka menggunakan alat itu, wkwkwk.
Saya suka kopi tapi takarannya ngawur ahhaha. Jangan lupa, ampasnya jangan dibuang. Bisa pakai pupuk, lho