Aku udah ampun deh sama asuransi. Ngga lagi-lagi lah! Daripada asuransi mending kamu investasi yang jelas aja.
Ibu menasihati seperti itu setiap kali saya bilang ingin punya asuransi jiwa atau kesehatan atau bahkan pendidikan untuk anak. Maklum beliau punya pengalaman buruk dengan asuransi yang dulu dibelinya. Asuransi menurutnya saat ini adalah kebohongan semata. Asuransi tipu-tipu semua.
Dulu Ibu punya riwayat punya asuransi pendidikan dan pensiun warisan. Asuransi pendidikan untuk dua anaknya lancar, lalu ketika klaim asuransi untuk anak ketiga, perusahaan asuransi beliau mulai collaps dan akhirnya sekarang menghilang. Menyisakan banyak luka dan trauma.
Akhirnya buntutnya panjang, padahal uang yang dikumpulkan oleh ibu dan bapak kita tentu penuh perjuangan. Asuransi diharapkan mampu menolong mereka ketika membutuhkan nafas untuk berjuang. Namun nyatanya risiko keuangan yang asalnya dialihkan ke perusahaan asuransi, pada akhirnya menjadi risiko yang harus mereka tanggung hingga hati berlubang.
Sebenarnya mana sih yang salah? Benarkah semua asuransi adalah omong kosong? Benarkah asuransi hanya permainan kata yang menyesatkan?
Rasanya tak adil jika hanya mendengarkan dari salah satu sisi saja. Oleh karena itu saya menuliskan ini, memberikan edukasi pada siapa saja yang membutuhkan informasi tentang asuransi, termasuk sebagai sarana bagi saya untuk belajar lebih banyak tentang sesuatu yang akan saya beli.
Logikanya, kita harus tahu kan apa yang kita beli? Produknya apa, manfaatnya apa untuk kita, berapa harganya dan risiko apa yang kita hadapi kalau memutuskan untuk membeli produk tersebut?
Kenapa Kita Butuh Asuransi?
Sebenarnya pertanyaannya berasal dari satu kalimat ini, untuk apa sih asuransi itu? Kenapa kita butuh asuransi?
Sebelum menuliskan ini tentu saya banyak mencari tahu soal asuransi itu apa, manfaatnya apa dan bagaimana risikonya. Salah satu sumber yang saya jadikan rujukan adalah dari Live instagram Mbak Annisa Steviani, seorang Certified Financial Planner yang sudah malang melintang di dunia “per-asuransian”.
Mbak Annisa saat itu mengatakan bahwa sebenarnya kalau dalam pengelolaan keuangan, asuransi ini penting banget. Bahkan sebaiknya kita beli asuransi dulu sebelum investasi. Kenapa? Karena sebagai manusia kita punya risiko hidup kan. Risiko hidup itu berupa sakit dan meninggal dunia. Jelas itu pasti akan dialami oleh semua manusia, sebagai makhluk hidup yang bernyawa kan.
Nah, jangan sampai karena terkena risiko hidup tersebut, lalu kita jadi bangkrut karena tak punya cadangan biaya karena kehilangan salah satu potensi untuk mencari nafkah karena sakit misalnya. Atau karena si penanggung nafkah kita tiada. Pasti berat secara mental maupun finansial. Maka alihkan risiko keuangannya pada perusahaan asuransi. Kita memproteksi jiwa dan kesehatan kita dengan harapan : itu semua akan tercover ketika risiko itu terjadi.
Kita ngga bangkrut ketika sakit dan kita ngga bingung anak mau makan apa ketika pencari nafkah utama meninggal dunia.
Banyak kejadian di sekeliling kita lho bangkrut karena sakit. Beberapa kenalan saya yang sakit terpaksa harus menjual rumahnya dengan harga setengah dari harga pasaran bahkan karena memang butuh cepat. Jangan sampai hal itu terjadi pada kita. Karena sebenarnya hal tersebut bisa dicover asuransi. Jangan sampai kita menghabiskan aset untuk membiayai anggota keluarga yang sakit.
Apalagi saat-saat pandemi seperti ini. Seorang freelancer dan pegawai honorer yang gajiannya tiga bulan sekali pastinya butuh perlindungan lebih dari itu. Bagaimana jadinya kalau saya sakit, pekerjaan tidak bisa diselesaikan, honor pun tak bisa cair kan?
Begitu juga ketika kita berbicara soal asuransi jiwa. Omong-omong asuransi jiwa, kita juga berbicara soal masalah kekhawatiran. Khawatir bagaimana kalau suami kita meninggal, kerja banting tulang jadi single mom. Beberapa suami teman saya pun telah mendahului sebab gelombang kedua Covid-19 beberapa bulan lalu. Saya jadi berpikir, apa yang harus saya lakukan kalau ditinggalkan suami?
Kalau saya memutuskan untuk membeli asuransi dengan premi 1,5 M, kapanpun suami meninggal, secara finansial kita akan selalu siap meskipun secara mental tidak akan pernah siap. Siapapun yang meninggal terlebih dahulu akan tercover dan kita tidak punya beban finansial nantinya.
Mari Berbicara Soal Prioritas
Kalau berbicara soal prioritas, kita bisa lihat nih dari penjelasan seorang ahli financial planner, sebaiknya kapan kita membeli asuransi? Kapan asuransi menjadi prioritas? Nah, berikut urut-urutannya ya :
1. Kebutuhan rutin : makan, listrik, bayar sekolah anak, memberi orangtua, termasuk cicilan KPR masuk ke dalam kebutuhan rutin yang menjadi prioritas pertama bagi keuangan kita.
2. Melunasi utang : utang konsumtif (misalnya utang ke e-commerce, cicilan mobil, atau yang dipakai untuk sesuatu yang sebenarnya kalau kita ngga punya pun ngga apa-apa).
3. Dana darurat : dana yang tidak tercover asuransi. Misal : garasi kamu roboh, benerin genteng yang bocor.
Nah, pertanyaannya, seberapa banyak dana darurat yang harus kita sediakan nih? Minimal 1x pengeluaran bulanan adalah dana darurat yang harus kita miliki.
Menurut Mbak Annisa, keuangan yang sehat itu kalau kita memiliki dana darurat dengan jumlah minimal 1x pengeluaran bulanan. Kalau pengeluaran bulanan kita tiga juta rupiah per bulan, maka senilai itulah dana darurat yang harus kita miliki.
Asumsinya, dana darurat itu kita gunakan ketika hal-hal tidak terduga terjadi pada kita. Misalnya ketika kehilangan pekerjaan. Dalam hal ini kalau kita punya dana darurat, kita masih bisa pegang dana untuk 1 bulan ke depan. Minimal kalau mobil harus ke bengkel kita juga ngga perlu hutang.
4. Asuransi : Kita harus yakin banget kalau suami atau kita yang sakit ada yang bayarin, kita ngga ambil biaya sekolah anak, dan lain-lain. Uang yang tadinya untuk sekolah anak biasanya akan terpakai ketika ada yang sakit. Dan ketika kita sakit kita tidak bisa bekerja, tidak bisa menghasilkan (apalagi untuk freelancer seperti saya). Maka penuhi dulu risikonya.
Kapan perlu beli asuransi? Karena kita melindungi sesuatu yang tidak terduga, meskipun kita sudah kaya, uang banyak, asuransi juga dibutuhkan gengs. Lebih tepat beli asuransi ya ketika sudah bisa nabung, sudah bisa mengalokasikan dana darurat.
Tidak bisa saling menggantikan antara tabungan dan asuransi. Karena beda fungsinya dan mungkin tabungan kita belum sampai untuk mengcover sakitnya kita. Asuransi ini kan sifatnya bergotong royong (terlebih yang syariah). Kita beli perlindungan ke perusahaan asuransi, lalu kalau kita sampai ngga sakit atau meninggal dunia, uangnya kemana? Uangnya dipakai untuk orang yang sakit dan meninggal dunia lainnya.
Mudahnya, teman-teman bisa intipin video berikut :
5. Investasi : Asuransi tidak sama dengan investasi. Banyak orang yang salah kaprah. Kesalahpahaman yang paling umum ketika orang membeli asuransi adalah : tandanya kita keluar uang dan ngga balik lagi. Imbal hasilnya bukan semerta-merta seperti kita berinvestasi. Asuransi tidak begitu. Uang yang kita setorkan keluarnya ya ngga full ketika kita membelinya.
Analogi Security Kompleks Bagi yang Takut “Tertipu” Asuransi
Ketika terjadi kesalahpahaman antara agen dan nasabah soal asuransi, setidaknya ada dua alasan kenapa terjadi hal tersebut. Yakni :
agennya ngga paham-paham banget dengan produknya, ya asal kejual aja. Atau nasabah yang ngga paham-paham banget dengan produknya, tapi karena ngga enakan akhirnya beli aja.
Kalau orangtua kita 20 tahun lalu merasa tertipu dengan asuransi, itu karena kurangnya informasi saja. Zaman sekarang, sambil rebahan di rumah kita bisa menggunakan Lifepal untuk memilih perusahaan asuransi dan mencari tahu soal produk tersebut kemudian. Kalau kita paham apa yang kita beli, tidak ada yang namanya penipuan. Karena kita menandatangani hal yang sebenarnya sudah jelas, istilahnya tuh ada perjanjian di atas kertas kan.
Oleh karena itu kita bisa menganalogikan asuransi ini dengan security kompleks.
Kita membayar keamanan security kompleks untuk keamanan tempat tinggal. lalu 10 tahun berlalu dan tidak ada maling, lalu kita tagih uang yang telah kita bayarkan ke security yang telah melindungi kita.
“Pak mana? Balikin uangnya. Masa ngga ada maling 10 tahun dan ngga balik duitnya.”
Begitu juga dengan asuransi. Sudah beruntung kita ngga sakit parah, panjang umur, sehingga kita ngga perlu minta dibalikin “gaji securitynya” kan? Begitulah asuransi. Kita membeli, yang artinya apa yang kita beli dan yang sudah kita bayarkan ya sudah tidak bisa ditarik lagi. Apa yang kita beli? Balik lagi ke penjelasan sebelumnya, risiko keuangan itulah yang kita beli. Kita mengalihkan risiko keuangan pada perusahaan asuransi.
Memilih Asuransi Terbaik dari Asuransi Lifepal
Sebelum menentukan pada asuransi mana kita akan melabuhkan kepercayaan, kita perlu tahu dulu bahwa memilih asuransi kesehatan, asuransi kendaraan, asuransi pendidikan, hingga asuransi jiwa terbaik bisa didapat dengan mengetahui kebutuhan dan anggaran kita saat ini.
Kemudian bandingkan beberapa polis dari perusahaan asuransi di Indonesia secara online dan ikuti beberapa tips cara memilih asuransi terbaik dari LifePal berikut :
1. Pilih Manfaat Asuransi Sesuai dengan Kebutuhan
Menyesuaikan manfaat asuransi dengan kebutuhan sangatlah penting untuk mendapatkan polis terbaik dengan premi murah. Jadi jangan asal tunjuk mana yang lebih banyak mendapat klaim besar yaa. Hehe.. Kita harus betul-betul memperhatikan dan punya skala prioritas.
Misalnya saja untuk sekarang kita telah memiliki proteksi BPJS Kesehatan dan polis asuransi kesehatan swasta dari kantor. Tapi, karena khawatir polis yang diberikan kantor tidak dapat menanggung biaya penyakit kritis, maka kita tertarik untuk melengkapinya dengan asuransi kritis.
Nah, sebaiknya tidak gegabah langsung mengambil tindakan untuk melengkapi dengan asuransi kritis. Kita bisa melakukan tes darah lengkap terlebih dahulu di laboratorium untuk mengetahui risiko kesehatan. Jika hasilnya tidak ada risiko penyakit kritis, sebaiknya tidak perlu melengkapi rider atau polis tambahan asuransi penyakit kritis. Begitupun sebaliknya.
Kalau untuk saat ini sih saya lebih butuh asuransi jiwa.
2. Bandingkan Polis Secara Online
Agar tidak salah pilih, teman-teman dapat memanfaatkan situs marketplace asuransi seperti Lifepal.co.id untuk membandingkan 500+ polis dari beberapa pilihan perusahaan asuransi di Indonesia. Melalui situs Lifepal, calon nasabah dapat membandingkan detail manfaat hingga premi satu polis dengan lainnya secara mudah.
Dalam hal ini kita bisa tahu nih perbandingan secara transparan seluruh perusahaan asuransi di Indonesia. Semakin banyak pilihan, semakin banyak pula tentunya yang akan kita pertimbangkan. Namun inilah hal baiknya. Kita akan berpikir lebih dalam mengenai kebutuhan serta prioritas mana yang seharusnya didahulukan.
Banyaknya perbandingan polis yang dapat dilihat secara online ini tentu saja juga berpengaruh pada bagaimana kita mengambil keputusan. Sehingga kita tidak akan terburu-buru dan bisa berpikir lebih matang. Zaman Ibu saya dulu belum ada situs marketplace asuransi seperti ini, jadi belum bisa membandingkan dan memilih perusahaan asuransi yang terpercaya.
3. Pilih Manfaat Polis yang Sebanding dengan Biaya Rumah Sakit
Teman-teman, jangan langsung tergiur melihat premi murah ya. Apalagi ibu setengah muda seperti saya nih yang suka ngga tahan lihat harga murah. Wkwk..
Sebaiknya pilih premi asuransi yang sebanding dengan manfaat yang diberikan. Sebab, percuma jika preminya Rp30 ribu per bulan tapi polisnya hanya menanggung biaya rawat inap Rp100 ribu per hari. Tentu saja tidak bisa menutupi biaya rawat inap rumah sakit yang berkisar Rp500 ribuan per hari atau bahkan lebih.
Berdasarkan pengalaman sih untuk biaya rawat inap bisa 500ribu hingga 700ribu per hari. Belum biaya obat dan tindakan (jika memang dibutuhkan tindakan). Jadi pilih premi asuransi yang dapat kita ambil manfaatnya saat dibutuhkan secara wajar ya.
4. Pilih perusahaan asuransi yang kredibel
Saat ini semakin banyak perusahaan asuransi yang bermunculan di Indonesia. Karenanya, penting untuk setiap nasabah lebih teliti dan jeli dalam memilih brand atau perusahaan asuransi yang kredibel.
Sebelum menentukan pilihan, ada baiknya kita mencari tahu track record perusahaan, apakah pernah tersandung masalah atau tidak. Seperti yang telah dialami oleh keluarga saya mengenai klaim asuransi kendaraan dan asuransi pendidikan yang akhirnya hilang karena perusahaan beralasan kollaps. Jangan sampai terjadi deh ya.
Selain itu, pastikan perusahaan telah berlisensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan terdaftar di AAJI untuk perusahaan asuransi jiwa atau AAUI untuk perusahaan asuransi umum. Sehingga jika ada permasalahan di kemudian hari, kita bisa melaporkannya pada OJK di Indonesia.
Pilih perusahaan yang sehat. Ketika perusahaan asuransi kita gagal bayar, itu semua karena perusahaannya tidak sehat.
Perhatikan RBC (Risk Based Captial) atau indikator kesehatan keuangan ketika memilih perusahaan asuransi. Patokan kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka panjang minimal 120%. Ada aturan OJKnya lho itu. Kasarnya, kekayaan besar perusahaan itu bisa melunasi semua utangnya perusahaan. Perusahaan asuransi yang sehat RBCnya bisa sampai 600-700%.
Jadi kalau ada orang yang klaim dalam waktu bersamaan dengan jumlah banyak mereka masih bisa ngeklaim. Jadi coba kita googling mana RBC yang paling besar di Indonesia, itulah perusahaan yang sehat. Kalau ada yang tidak mau mempublikasikan RBCnya, jangan mau haha. Karena harusnya bangga kalau RBCnya tinggi.
Semua survey tersebut ada di Lifepal : teman-teman bisa nyari tuh mana 10 perusahaan asuransi dengan RBC terbaik. RBCnya jauh dari 120% yang ditentukan oleh OJK. Setiap tahun kalau perlu direview, karena naik turunnya biasanya ngga jauh-jauh banget kalau kata ahli financial planner mah.
Hal-hal yang Harus Dipahami Sebelum Memilih Asuransi :
- Sesuai kebutuhan dan sesuai kemampuan. Beli asuransi itu butuhnya apa dan mampunya yang mana. Jangan dibolak balik. Jangan stress kalau agen bilang harganya mulai sekian, coba kita tanya : kalau budgetnya segini sebulan. Jangan ragu-ragu atau takut kelihatan miskin, mampunya berapa, kalau produknya tidak cocok maka agen akan sadar dan akan merekomendasikan produk yang lain. Bandingkan juga dengan harga premi yang sama dapatnya lebih banyak atau sedikit. Kita bandingkan dari perusahaan yang punya RBC terbesar tadi. Coveragenya apa saja, pengecualiannya apa saja.
- Minta ilustrasi kenaikan premi sampai beberapa tahun ke depan. Kira-kira kita akan sanggup ngga membayarnya sampai beberapa tahun ke depan.
- Sebagai seorang awam atau tidak paham dengan asuransi : harus kita tanyakan dengan detail dan harus berani bilang tidak ketika itu di luar kemampuan kita atau memang tidak sesuai kebutuhan. Kalau kita tidak paham, jawab engga jadi jangan merasa “saya telah tertipu dengan asuransi” hanya karena kita tidak memahami produk yang kita beli.
Tanya terus sampai paham! Jangan pernah merasa tidak enak atau takut dibilang bodoh. Jangan. Kita harus paham dengan apa yang kita beli sehingga kita ngga akan merasa tertipu dengan apa yang sebenarnya sudah kita sepakati.
Apakah BPJS atau Asuransi Kantor Cukup?
Kalau kita masih punya sisa uang untuk dialokasikan untuk asuransi, maka disarankan untuk membeli asuransi ini. Apalagi perempuan risiko kesehatannya paling tinggi. Kalau teman-teman mengikuti financial planner yang biasanya dibagikan secara gratis oleh Mbak Annisa Steviani melalui akun instagramnya @annisast pasti akan lebih memahami mengapa asuransi ini penting banget dan kalau ada biaya lebih disarankan untuk membeli asuransi jiwa juga.
Jadi bisa dibilang asuransi ini akan bersifat komplementer nantinya. Meskipun sudah BPJS, tidak ada salahnya juga punya asuransi kesehatan kalau kita mampu membayarnya. Kembali lagi pada risiko kesehatan pada perempuan. Itulah kenapa perempuan itu premi asuransinya lebih tinggi. Karena dianggap risikonya lebih tinggi juga.
Aduh, aku udah telat nih udah umur segini baru mau beli asuransi. Worth it ngga sih?
Pembelian asuransi jiwa di usia 30 tahunan? Terlambat? Ngga juga sih. Tapi pastinya lebih mahal tuh harganya. Namun lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan?
Mengapa #AsuransiLifepal
Lifepal sebagai perusahaan online marketplace asuransi di Indonesia, dapat membantu nasabah membandingkan dan beli polis asuransi secara online. Melalui situs resmi Lifepal.co.id, teman-teman bisa dengan mudah memilih dan membeli produk asuransi secara transparan, sesuai kebutuhan dengan premi bersahabat.
Lifepal telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk menghadirkan pilihan produk asuransi kesehatan, asuransi jiwa (termasuk bisa digunakan untuk asuransi pendidikan), asuransi motor, dan asuransi mobil terbaik serta asuransi syariah. Adapun polis yang tersedia mencakup plan individu, keluarga, dan perusahaan.
Beli asuransi online menjadi pilihan praktis yang dapat memudahkan teman-teman dalam melindungi diri dan keluarga secara finansial. Sebab, situs asuransi online memungkinkan nasabahnya untuk mengukur kebutuhan dan anggaran, dengan cara membandingkan 500+ pilihan polis dari perusahaan asuransi yang ada di Indonesia. Cukup gunakan smartphone, nasabah dapat daftar asuransi online kapan saja, bahkan dari rumah.
Berikut ini beberapa keuntungan yang bisa diperoleh:
- Membandingkan Asuransi : Misalnya, asuransi mobil terbagi menjadi asuransi all risk dan asuransi TLO yang mana kedua pilihan ini memiliki manfaat pertanggungan yang berbeda. Nah, Lifepal akan membantu untuk memilihkan jenis asuransi yang tepat sesuai kebutuhan nasabah.
- Membandingkan Polis : Platform marketplace asuransi Lifepal dapat membantu nasabah dalam membandingkan polis secara online. Dengan cara ini, kita dapat membuat keputusan tepat dan memilih manfaat polis yang benar-benar sesuai kebutuhan. Selain itu, nasabah juga dapat membandingkan manfaat polis, premi, hingga pengecualian klaim dari berbagai perusahaan asuransi sekaligus.
- Menghemat Waktu : Di era yang serba cepat ini, membeli asuransi secara offline – bertatap muka dengan agen – rasanya memang merepotkan. Alhasil, banyak yang akhirnya menunda beli asuransi karena tidak ada waktu. Hadirnya platform all-in-one asuransi online ini dapat membandingkan dan membeli asuransi yang dibutuhkan di mana dan kapan saja. Untuk dokumen pembelian polis pun semuanya dapat dilakukan secara online dalam bentuk PDF format, dan polis akan dikirimkan ke rumah nasabah.
- Keamanan Dokumen : Tidak jarang nasabah dihadapkan dengan isu kehilangan dokumen polis. Tanpa dokumen polis, tentu saja nasabah akan kesulitan dalam mengajukan klaim. Keadaan ini bisa dihindari jika kita beli polis secara online. Karena biasanya selain dikirimkan buku polis dalam bentuk hardcopy tapi juga softcopy melalui email.
- Layanan Nasabah 24×7 : Risiko kerugian bisa terjadi kapan saja. Menyadari hal itu, Lifepal sebagai marketplace asuransi online menyediakan layanan nasabah yang dapat diakses 24 jam. Artinya, jika nasabah mengalami risiko kesehatan darurat di malam hari, tim Lifepal dapat membantu nasabahnya dalam pengajuan proses klaim. Layanan konsultasi asuransi ini dapat diakses via telepon di nomor (021) 3111 6121 atau WhatsApp di 0823 3003 0027.
Lengkap banget kan? Jadi yuk, tunggu apalagi? Alihkan risiko keuanganmu pada Lifepal 🙂
Referensi :
lifepal.co.id
Youtube/Lifepal
instagram.com/annisast
Nah bener banget mbaaak Jihan. Untungnya asuransi pendidikan dan jiwa yg ibuku ikuti aman2 aja. Jd beliau sedikit aware dg asuransi. Hhh
Coba kl ibuku merasakan seperti ibu mbak Jihan, tak jamin beliau jg bakal punya pemikiran demikian. Asuransi memang penting bangettt, asal kita tahu hak dan kewajiban kita. Nggak cm asal2an ikut2an atau termakan janji manis agennya yg kurang memahami asuransi tersebut. Hhh
Ada rasa trauma ya kak pada ibunya.
Nah edukasi dari kak Jihan sebenarnya sangat jelas bahwa gak semua asuransi seperti pengalaman si ibu. Dan tidak mengurangi manfaat untuk memiliki asuransi.
Hadeeeeeh, kayaknya bukan ibu Mba Jihan aja. Ibu saya dan mama mertua saya selalu bilang asuransi itu gak bagus. Pengalaman mereka kecewa banget sama asuransi. Gak seenak promosinya dulu.
Tapi buat kita sekarang ya jalani apa yang kita percayai. Intinya itu sih mba. Kalo emang paham sama asuransi, ya jajal aja, misalnya lihat-lihat di Lifepal. Mana tahu kan nyangkut satu.
Makasih atas penjelasannya, selama ini memang saya agak gaptek tentang asuransi.. ternyata dari tulisan di atas dapat disimpulkan ada juga manfaatnya ya untuk kehidupan kita.
Aku termasuk yang memilih asuransi sebagai proteksi dan pengalih risiko. Ilustrasi di artikel ini tepat banget. Seperti saat bayar asuransi kendaraan untuk setahun, ternyata aman enggak ada kejadian, harusnya bersyukur kita sehat selamat dan bukan merasa rugi uang. Memang konsep asuransi masih kurang dipahami.
Maka perlu pertimbangan sebelum memilihnya, seperti Sebagai harus kita tanyakan dengan detail dan harus berani bilang tidak ketika itu di luar kemampuan kita atau memang tidak sesuai kebutuhan.
Ada seorang kenalan yang memang merasakan sekali saat kondisi keuangan kosong drastis (bisa dibilang bangkrut) saat sumber pemasukan bisnis menurun pas pula dia harus berobat habis-habisan.
.
Perlu persiapan memang ya menghadapi kondisi perobatan.
Seru ya kalau bahas asuransi. Jadi inget lagunya Bang H. Rhoma, jaga 5 sebelum datang yang 5. Salah satunya sehatmu sebelum sakitmu.
Suka sama analogi security-nya. Gak maulah ya dikasih sakit buat uji kekuatan security dalam menjaga. Maunya sehat aja udah.
Banyak banget nih yang memang harus diketahui tentang asuransi. Bukan main iya, iyain aja. Apalagi saya juga baru tahu bahwa lifepal ini merupakan asuransi juga. Haha, minim banget pengetahuan saya tentang ini.
Dirikku paham perasaan ibumu mba…
Keluargaku juga sudah dua kali berasa ditipu sama asuransi. Asuransi pendidikan dan asuransi kesehatan.
Sampe sekarang aku cuma punya satu asuransi, yang punya pemerintah itu..
Banyak pilihan memang asuransi sekarang ya.
Dan beberapa ada yang membuat saya tertarik.
Tapi pengen juga tau dari review real orang-orang yang sudah pernah klaim asuransinya.
Mama papa mertuaku juga nih mba. Ceritanya dua bulan lalu rencana mau beli asuransi lagi buat anak. Eeeeeh, malam disemprit dari awal. Akhirnya kami beli reksadana aja. Wkwkwk. Pengalaman gak enak sih dari mama papa mertua, cuma aku gak tahu salah mereka itu di mananya karena aku gak mau tanya2 banyak juga.
Nah, ini saya banget punya pengalaman kurang baik sama asuransi. Udah dana ketarik banyak, gak bisa dicairin pula. Sempet trauma sih gak lagi-lagi mau ambil asuransi. Tetapi setelah saya pelajari lebih mendalam, tahun ini saya justru kekeuh untuk mendaftar asuransi karena sadar pola pikir saya yang selama ini kurang tepat dan ilmu yang kurang. Bismiilah deh, selain asuransi kesehatan, asuransi jiwa yang jadi prioritas kami.
Wah makin banyak asuransi bertebaran ya, termasuk asuransi jiwa gini. Walau sempat trauma karena tante pernah ikutan asuransi pendidikan dan yang harusnya dapat 50 juta, eh cuman cari 30 juta dong sedih kan. Jadi emang harus pinta pintar cari tau kalau soal asuransi ya
Ada banyak asuransi dengan penawaran yang luar biasa, tetapi sebaiknya kita jeli melihat produknya dan disesuaikan dengan profil risiko qt sih, Lifepal cocok banget
Analoginya keren sekali kak. Kukira ini malah cerita asuransi dari seorang satpam loh. Masuk akal juga sih. Kalo aku ya niatnya sedekah aja. Kita membantu sesama. Kita berdoa supaya ngga sakit. Kalo ada yg sakit, ya duit itu biar utk membantu yg sakit. Kalo kita yang sakit, ya kita dibantu oleh org2 yg sembuh dan yg sdg sakit jg. Gitu aja sih.
Keren juga nih Lifepal. Aku jg lagi cari2 asuransi yng bagus nih. Kalo ada marketplace asuransi gini kan gampang buat ngebandinginnya yak.
Aku bikin asuransi ketika sedang ngurus proses cerai di pengadilan agama. Nekat juga kali, sih, mengingat penghasilanku nggak nentu. Cuma pertimbanganku dulu, kalau ada apa-apa denganku, anak-anak ada pegangan. Tapi ya amit-amit. Semoga sehat selalu, bisa mendampingi anak-anak sampai mereka dewasa, mandiri, dan sukses.
Punya asuransi kesehatan penting banget karena kita gak tahu ke depannya gimana, kalau misalnya sakit maka aman karena biaya dicover oleh asuransi.
Kalau beli mobil juga disaranin untuk sekalian ngurus asuransinya.
Artikelnya menarik banget dan detail mba Jihan. Memang kudu paham ya sebelum akhirnya membeli asuransi. Yang dibeli itu resiko jadi nggak sama dengan investasi. Tapi ada juga sih yang asuransi model kalo nggak terjadi klaim maka ada uang yang dibalikin. Tentu nggak sebesar yang sudah dibayarkan.
Seringnya muncul sikap negatif terhadap asuransi karena kurangnya pemahaman masyarakat. Memang sebelum membeli asuransi mesti tahu dulu produknya apa, manfaatnya apa untuk kita, berapa harganya dan risiko apa yang kita hadapi kalau memutuskan untuk membeli produk tersebut. Jadi paham manfaatnya dan enggak akan menyesal nantinya
Kalau dipikirkan analoginya bener juga. Kan satpam kompleks yang kelilingan jagain lingkungan kita, ya seperti itu juga saat kita memiliki asuransi, terjaga dengan baik
Setuju, makin kesini pun aku sadar, perlu ada dana asuransi buat meng cover kebutuhan tak terduga saat ada musibah, dan mesti jeli perbedaan asuransi yang mau kita beli sama yg udh kita miliki, aku juga punya BPJS-Kes sekaligus asuransi kesehatan karena pemberian manfaatnya beda dan bisa saling cover satu sama lain
Ternyata punya asuransi itu penting banget ya kak. Apalagi untuk cover biaya risiko yang tidak diinginkan
Asuransi memang buat jaga jaga ya mba. Btw makasih ya mba tipsnya, buat pemula yang masih awam asuransi jadi nambah insight.
well, asuransi memang butuh kita sebagai konsumen untuk proaktif yaa mba, karena memang bukan produk keuangan yang familiar di Indonesia, harus banyak nanya detail sebelum memutuskan untuk membeli
Cucok lengkap banget mba Jihaannn , aku membacanya dengan seksama mengingat lagi cari asuransi buat anak aku nih … 🙂
Woaaa… lengkap banget deh asuransi dari Lifepal. Kita bisa beli asuransi sesuai kebutuhan dan jangan pernah berpikiran asuransi untuk investasi seperti saham ya, Mba. Karena fungsinya beda. Aku baru punya satu asuransi jiwa. Kayanya perlu asuransi lain, deh.
Thet’s the point.
Ya, ketika kita sibuk berkutat dengan dana dan keputusan yang aman, maka tepat memilih untuk tidak memiliki asuransi. Namun, bila menyesuaikan dengan kebutuhan dengan pertimbangan yang mungkin terjadi (karena setiap keluarga tentu memiliki masalah masing-masing), maka sudah bisa dipastikan bargaining memilih asuransi yang tepat ini adalah jawabannya.
Dengan teliti sebelum memilih produk, semoga bisa menemukan sebuah asuransi yang sesuai dengan value masing-masing keluarga.
Sama kasusnya kayak mamaku, mba! Apa orang tua kita korban asuransi yang sama?? Aku pun jadinya pesimis nih untuk join asuransi.. tapi ternyata harus dicermati lebih dalam lagi ya tentang latar belakang asuransi dan segala macam lainnya!
di Indonesia, kayaknya asuransi nih masih miring ya, mbak persepsinya. padahal penting banget. Saya pernah punya asuransi pendidikan untuk anak dan itu sangat membantu sekali.
Analoginya pas banget mbakjii. Emang si satpam ini kasian ya. Ndak dianggap udah berjasa di hidupnya :p.
Tapi banyak yang salahpilih asuransi karena g baca polis dan preminya ya mbak Ji.. Lengkap ini infonyaa, Makasih ya Mbak Ji
Jd nambah lg wawasan tentang asuransi dn jd gak bingung deh mau asuransi atw enggak
analogi satpam kompleks sangat cerdas sebagai cara untuk menggambarkan alasan kenapa kita membutuhkan asuransi khususnya lifepal.
Jadi emang harus sama2 paham ya baik si agen ataupun nasabah agar tujuan asuransi jadi tercapai denan baik. Memilih asuransi yang baik memang harus kita lakukan dengan cara memahaminya sebaik mungkin.
Makasih mba Jihan, ulasannya menarik sekali. jadi pengen buka asuransi jiwa mumpung belom kepala 3 yekan?hehe.
Info yang bermanfaat karena saya baru tau ada yang namanya marketplace asuransi, saya kira cuma marketplace ecommerce dan frelancer saja taunya.
Mbak Jihan, analogi satpam kompleksnya masuk banget nih. Aku jadi lumayan paham dikit-dikit. Jujurly, aku termasuk yang skeptis dengan asuransi karena baca dari sana sini isinya pada merasa dibohongi semua kan… Tapi baca ini jadi lumayan tercerahkan.
Saya dan suami punya asuransi kesehatan. Kalau niat awalnya sebagai investasi juga. Intinya memang harus teliti dan hati2 sebelum memutuskan untuk memakai asuransi, agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari. Makasih sharingnya mbak, jadi tercerahkan.
Makasih mbak, penjelasannya cukup detil. Yang jadi masalah kalau pihak asuransi tidak transparan atau tidak mencairkan klaim kita padahal sudah sesuai. Insya Allah pihak asuransi Lifepal nggak begitu ya, aamiin
Saat ini semakin banyak sih emang perusahaan asuransi yang bermunculan di Indonesia,bbikin aku malah makin bingung. Untung ada bantuanbe commerce Lifepal ya, lengkap banget nih. Bisa jadi referensi bagi hang mau beli asuransi.
lengkap dan terperinci penjelasannya mbak, sepenting itu ternyata asurani. saya akan mempelajari dan mencoba memahami dulu sebelum membeli nanti.
Aku sangat terbantu dengan asuransi saat lahiran hampir 2 tahun yang lalu sih. Soalnya waktu itu dadakan banget, padahal harusnya masih bulan depan. Kita ga tahu apa yang akan terjadi di masa depan, jadi menurutku asuransi itu penting, asal jelas dan terjamin
Banyak yg belum faham kalau asuransi ada faktor risiko. Kalau engga kejadian apa-apa ya udah gpp, bersyukur ada yg jagain kemarin. Anak-anak dulu aku ikutkan pendidikan dan kesehatan sih. Kalau asuransi jiwa belum ikut…
Lengkap banget ulasan tentang asuransinya Mbak Jihan. Saya masih termasuk salah satu yang parno nih sama asuransi karena pengalaman ortu juga yang kurang menyenangkan. Kuncinya memang di memahami polis ya..
Persis kayak mamaku yang trauma dengan segala jenis yang berhubungan dengan asuransi, soalnya pernah punya pengalaman kurang baik. Sejujurnya, Asuransi itu penting banget, bukan hanya karena proteksinya tapi juga memberikan rasa aman dan nyaman, yang ngak bisa dibeli dengan uang. Dengan adanya Lifepal, semoga semakin banyak masyarakat yang teredukasi tentang pentingnya Asuransi sekaligus bisa memilih asuransi yang tepat.
Sekarang jadi lebih ngerti kalau kita lebih baik mempersiapkan perlindungan diri seperti asuransi sebelum berinvestasi ya. Terima kasih pencerahannya..
wah baca artikelnya mba jihan mengingatkan saya tentang masa depan, wajib banget punya asuransi sebagai bekal dan investasi jangka panjang agar masa depan kita lebih baik lagi
Saya tim investasi sih. Tapi nggak ada salahnya juga memilih asuransi jika memang sudah paham dan benar2 terpercaya.
lengkap banget mbak penjelasannya. memang masyarakat kita perlu banget sih edukasi soal asuransi ini biar nggak salah kaprah mengira ditipu sama asuransi. kecuali kalau asuransinya bermasalah kayak kemarin itu baru deh beneran ditipu kayaknya. heu
Tentang asuransi saya memang kurang begitu paham. Tetapi pastinya bagi yang mau ikut harus-harus benar-benar paham peraturannnya. Bagaimana uang tertentu bisa cair untuk kondisi tertentu. Untuk artikelnya saya suka, dengan ilustrasinya, keren-keren kak
Asuransi sudah jadi bagian hidup kita masa kini karena menabung di bank saja tidak cukup jadi perlu juga menabung di asuransi.
Analoginya iya juga ya…
Selama ini bener nih, aku suka kepikiran “Buat apa asuransi?”
Ternyata bisa diluaskan ke pemikiran bahwa sebagai life guard yang semoga gak terjadi apa-apa, tapi kalau ada apa-apa, sudah ada “pelampung”nya.
Lifepal ini bisa dibilang marketplace asuransi terlengkap ya mbak
Mau cari asuransi apa saja ada disini
Agak ngeri juga ya mba kalau tiba tiba perusahaan asuransinya kollaps gitu. Tapi skrng kita mudah mencari jejak digital juga dengan tahu portofolio perusahaan asuransi. Salah satunya lifepal ini ya mba
Aku taunya, asuransi itu mahal kak. Makanya banyak belajar supaya gak salah kaprah lagi
Asuransi memang penting banget sekarang, terutama di kondisi pandemi gini. Tapi sebaiknya cermat sebelum memilih asuransi, harus sesuai kebutuhan dan kemampuan. Tentunya juga di provider yang terpercaya.
penjelasan mbak jihan lengkap banget, dan penyebab banyaknya orang enggandaftar asuransi memang seperti yang mbak jihan terangkan. menganggap tidak terlalu penting.