Ah, dari judulnya aja udah ketauan ini genk baper pasti. Hihi, bukan! Justru kami adalah perempuan-perempuan realistis yang saking kebanyakan mikir sampai eksekusinya lamban. Yeah, oke ini memang ngomongin diri sendiri.
Aku mengenal Mentari dan Senja sejak SMA. Hingga saat ini, kami masih sering keluar bareng meskipun cuma satu atau dua jam sekedar bertemu. Ngobrol santai dan saling bertukar cerita aktivitas masing-masing.
Jujur, bersama mereka aku menjadi diriku sendiri. Tidak harus mengada-ada sesuatu yang tidak kupunya. Uang misalnya, uang untuk hedon, saat kami masih berstatus mahasiswa kere yang masih suka minta uang ke orang tua. Bersama mereka aku tumbuh dan belajar menjadi dewasa. Hingga suatu ketika mereka berdua mengajakku bergabung dalam mini project mereka bersama si Sore yang belum pernah kujumpa.
Namun ternyata kami pun bisa akrab dan menyamakan visi. Istilahnya, kami satu frekuensi. Beberapa jam setelah berkenalan, aku sempat stalking instagram milik Sore.
“Wah bocah cantik yak. Kok bisa jadi temennya si buluk Senja.” becanda ya Lyan. HAHAHAHA…
Aku bersyukur sekali punya ketiganya. Mentari yang struggle banget, sabar dan aku banyak belajar darinya bahwa hidup itu enakan dibawa santai. Hihi
Senja, si ibu dua anak yang tangguh dan hats off untuk kegigihan dan optimismenya yang tak pernah surut di tengah banyak ujian dan badai kehidupan, ceilah! Aku banyak belajar darinya bahwa hidup itu harus punya cita-cita. Dirinya yang berbakat menulis selalu menjadi motivasi tersendiri bagiku untuk mengejar impian yang sama.
Sore, si cantik mirip Acha Septriasa katanya. Memang iya sih di foto. Belum pernah bertatap muka dan ngobrol langsung dengan Sore. Namun aku mengagumi jemarinya yang sabar dan telaten menggores pena menjadi sebuah gambar. Aku pun suka menggambar, dulunya. Melihat Sore, seperti melihat aku di masa depan, hihi..
Aku sayang kalian karena Allah. Obrolan kami tidak pernah tidak penting. Selalu ada pelajaran pada setiap diskusi yang terjadi di antara kami. Saat ini kami memiliki project bersama, insyaAllah seterusnya akan menjadikan project ini sebagai wasilah kami menuju kesuksesan bersama. Dunia dan akhirat. Aamiin.
Guys, semoga istikamah ya. Saling mengingatkan dalam kebaikan dengan kesabaran. Tak sabar ingin melihat kalian sepuluh taun mendatang!
Dari Jingga yang suka telat setor tulisan.