Candi Badhut adalah Candi Tertua di Jawa Timur yang letaknya di kota tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Guest Post kali ini dari Kak Lely Elated yang akan mengajak kita jalan-jalan kesana lho! Yuk ikuti perjalanan kami, ngga perlu sewa mobil kok, hihi.
Siapa sangka di tengah Kota yang di kelilingi bangunan-bangunan modern ini terdapat candi berusia ribuan tahun. Malang, kota yang terkenal sebagai kota bunga ini ternyata merupakan saksi peradapan Hindu Budha di Nusantara. Candi Badhut yang berusia 1400 tahun ini menjadi salah satu bukti nyata adanya peradaban Hindu Budha di Malang.
Jalan-jalan ke Candi Badhut
Penasaran dengan candi tertua di Jawa Timur ini, saya dan teman-teman menyempatkan diri berkunjung ke sana. Lokasinya berada di wilayah kabupaten Malang, tepatnya di desa Karang Besuki, Kecamatan Dau, kurang lebih 5 km dari Kota Malang. Hanya butuh waktu 20 menit dengan menggunakan motor untuk sampai ke sana. Saran saya, bila akan ke sana lebih baik menggunakan kendaraan pribadi karena tidak ada transportasi umum, berbeda dengan Candi SIngosari yang mudah dijangkau dengan transportasi umum. Tidak susah untuk bisa sampai ke sana karena banyak papan petunjuk menuju candi. Lokasinya pun di kelilingi rumah warga. Tidak dipungut biaya sepeserpun untuk bisa masuk ke area candi.
Kenapa namanya candi Badhut? Ada yang bilang karena lokainya berada di daerah mbadhut. Ada pula yang bilang bila Candi yang ditemukan pada tahun 1923 ini, dibangun atas perintah raja Gajayana. Dan raja Gajayana ini terkenal sebagai raja yang suka melucu (dalam bahasa jawa disebut mbadhut), sehingga candi ini di beri nama sesuai julukannya yaitu Candi Badhut. Hal ini tertulis dalam prasasti Dinoyo (760 Masehi), yang ditemukan di Desa merjosari.
Area candi tak begitu luas, kalian bisa langsung melihat bangunan candi bahkan saat masih berada di luar pagar. Bagunan candi tepat berada di tengah taman. Di depan candi terdapat kolam persegi yang sudah kering. Bangunan candinya sendiri sangat sederhana, berbentuk kotak tanpa atap. Bangunan yang terbuat dari batu andesit ini memiliki tinggi sekitar 2 meter. Dulunya bangunan ini masih lengkap dengan atap penutup, namun karena gempa kini atap candi tak ada lagi. Sisa-sisa batu atap candi kini berjajar rapi di bagian barat area candi dekat dengan kolam.
Di sisi-sisi candi terdapat relung dengan hiasan kepala burung berkepala manusia dan peniup seruling. Di salah satu relung terdapat arca Durga Mahisasuramardini, dewi yang sangat cantik dan pemberani. Namun sayangnya arca Durga Mahisasuramandini tak lagi utuh, beberapa bagian sudah patah. Di relung lainnya yang harusnya berisi arca kini kosong.
Di ambang pintu candi terdapat pahatan kalamakara, pahatan wajah raksasa yang dikelilingi relief wanita. Semua candi memiliki relief ini di pintu masuknya, karena berfungsi sebagai penolak balak. Berbeda dengan candi-candi di Jawa timur yang relief kepala raksasa kalamakaranya lengkap dengan rahang bawah, relief di Candi Badhut di buat tanpa rahang bawah. Lebih mirip candi di Jawa Tengah. Disekeliling ruang utama canti terdapat selasar atau teras selebar 1 meter.
Kalian juga bisa masuk ke dalam ruang utama candi. Ruang utama candi berupa ruang persegi seluas 6 meter x 4 meter. Ditengah ruang terdapat lingga dan yoni. Lingga merupakan lambang maskulin (pria) dan yoni adalah lamabang feminim (perempuan). Kedua batu tersebut merupakan lambang kesuburan, yang memang sering dijumpai di beberapa candi. Diatasnya terdapat sesajen dan dupa yang menyala. Karena memang candi ini masih aktif digunakan sebagai tempat beribadah oleh warga sekitar.
Itu dia cerita tentang candi tertua di Jawa Timur yang sayang banget kalau sampai kalian lewatkan ketika liburan ke Malang.
Penulis : Lely Elated, traveler yang mengaku cupu. Bisa ditemui di rayuanmentari.wordpress.com
Baca juga Ingin Liburan Murah Meriah? Perhatikan 6 Hal Ini
[…] Baca Selengkapnya […]
Aku ke Pulau Jawa baru sekali, mbak. Kalo ke candi juga baru sekali, ke Prambanan. Nantii klo kapan2 ke sana, pengen juga datang ke Candi Badhut..
Waktu ke Malang 2017 masih belum sempet menjelajah tempat-tempat bersejarah disana akutu, dan candi-candi fenomenal lainnya. next, semoga dikasih rezeqy, aamiin.. hihi..
Hi, salam kenal 🙂
Waa.. aku ada rencana untuk ke Malang setelah pandemi covid ini berakhir.
Pas banget aku suka banget liat candi-candi, ini bisa jadi referensiku hehe terima kasih mbak Jihan dan Lely <3
[…] sampai di titik kumpul sekitar pukul 18.15 WIB. Meski hanya 2 jam perjalanan, namun rasanya seru sekali. Setidaknya mampu menyembuhkan dahaga kita buat jalan-jalan. Jadi kapan […]