Cara meningkatkan daya tahan tubuh di tengah situasi pandemi seperti ini adalah salah satu topik menarik untuk diketahui oleh semua orang. Sejak Pemerintah menetapkan untuk di rumah saja, berlanjut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hingga kebijakan new normal, saya termasuk orang yang sangat berhati-hati dan tidak mau ambil risiko. Bahkan pekerjaan tetap dilakukan secara daring. Berbagai penyuluhan yang saya lakukan baik di lingkungan Kementrian Agama maupun Lapas Perempuan di kota saya, semua dilakukan secara daring. Kalaupun dituntut untuk datang ke kantor, saya memilih untuk tetap menjaga jarak (physical distancing) dan segera menunaikan kewajiban, lalu pulang. Sebisa mungkin menghindari hal-hal yang tidak urgent di luar rumah. Serta membatasi pertemuan dengan banyak orang.
Semua itu saya lakukan karena suami adalah salah satu Tim Satgas Covid-19 di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang. Seseorang yang setiap harinya hampir selalu berinteraksi dengan orang sakit, bahkan orang yang sudah meninggal karena Covid-19 maupun terduga Covid-19. Siapapun pasti khawatir dengan kondisi demikian.
Sebuah dilema bagi saya, memilih untuk mengikhlaskan suami untuk mengabdikan diri atau kembali pada keluarga yang sedang menunggunya.
Team Medis Juga Manusia dengan Daya Tahan Tubuh Terbatas
Satu hal yang sangat saya khawatirkan adalah lelah dan letihnya mereka semua di tengah gempuran pekerjaan dan juga kematian PDP yang setiap harinya bertambah. Mereka semua yang berada di rumah sakit juga manusia. Bisa lelah, stres, bahkan sakit. Gelombang manusia yang akhir-akhir ini tumbang dan harus dirawat di Rumah Sakit bukannya berkurang, malah bertambah. Sehingga hampir setiap hari suami saya harus pulang malam karena ini. Bukannya tidak ikhlas, namun sebagai seorang istri tetap saja saya mengkhawatirkan kesehatannya. Apalagi suami saya tipe workaholic. Jika sudah menyentuh pekerjaannya, maka akan ia tuntaskan sampai selesai. Meskipun harus lupa makan, minum, apalagi istirahat.
Orang-orang semacam ini kadang sangat susah untuk dinasihati atau diingatkan. Karena mereka merasa dirinya kuat. Namun, siapa sih yang tahu kapasitas seseorang mengerjakan semua hal? Siapa sih yang tahu bahwa semaksimal apa daya tahan tubuhnya mampu menangkal berbagai macam virus, kuman maupun bakteri? Senyampang ia mendapat asupan nutrisi yang cukup ditambah dengan vitamin, sepertinya semua akan baik-baik saja, menurutnya. Namun tetap saja namanya keluarga, pasti khawatir.
Oleh karena itu saya selalu menyiapkan berbagai macam tindakan preventif agar suami saya tidak sakit. Sekecil apapun gejalanya, seperti flu ringan atau radang tenggorokan yang menyerang tiba-tiba, saya selalu menyuruhnya untuk diam di rumah, beristirahat memulihkan stamina, dan meminum vitamin atau tambahan suplemen makanan dan yang semacamnya. Tujuannya hanya agar kami sekeluarga sehat di tengah gempuran badai pasien yang terus menerus berdatangan.
Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Beberapa hal berikut saya lakukan selama masa pandemi agar daya tahan tubuh terus terjaga pada ambang batas optimal.
1. Menjaga Asupan Nutrisi
Hal terpenting menurut saya adalah menjaga asupan nutrisi tetap seimbang. Mengapa menjaga asupan nutrisi itu penting?
Suatu kali saya pernah mengikuti Webinar dengan Tema Pentingnya Menjaga Kesehatan Tubuh di Tengah Pandemi dengan Konsumsi Serat dan Nutrisi. Pada acara tersebut disinggung bahwa sekitar 70% dari daya tahan tubuh kita berada di saluran pencernaan. Oleh karena itu, menjaga pencernaan agar tetap sehat adalah kunci daya tahan tubuh yang kuat. Pemenuhan asupan serat harian dapat memberi makanan bakteri baik untuk usus, mencegah infeksi bakteri penyebab penyakit, serta mendukung respons sistem daya tahan tubuh spesifik dalam tubuh.
Jadi, kalau mau sehat ya setidaknya kita harus penuhi kebutuhan serat harian untuk pencernaan yang sehat dan daya tahan tubuh yang kuat untuk menghadapi pandemi saat ini. Pandemi yang entah kapan akan berakhir, dan semoga segera berakhir. Begitulah kurang lebih kata dr.Hilna Khairunnisa Shalihat, Sp.GK selaku salah satu pembicara dalam webinar edukasi dokter di seluruh Indonesia tentang pentingnya konsumsi serat dan nutrisi selama masa pandemi (dikutip dari siaran persnya).
Berbekal ilmu di atas, saya pun selalu menyiapkan sayur dan buah yang kaya akan serat untuk dikonsumsi keluarga. Selain memperlancar pencernaan dan metabolisme, juga membentuk sistem daya tahan tubuh yang kuat. Sehingga tidak mudah sakit.
2. Mengonsumsi Suplemen Tambahan
Suplemen tambahan yang saya berikan untuk suami sebagai Tim Satgas Covid-19 seperti Sido Muncul Vitamin C1000mg, Jahe Wangi, Sido Muncul Sari Temulawak, Sido Muncul Echinacea, AlangSari Plus, dan kalau perlu Tolak Angin. Hasilnya? Alhamdulillah sejak pandemi menyerang Indonesia di bulan Maret hingga saya menulis artikel ini, saya, suami, orangtua dan anak sehat-sehat terus. Sekali lagi saya bersyukur pada Tuhan karena nikmat langka ini.
Bahkan sekedar flu pun tidak. Padahal biasanya, anak saya selalu kena flu entah itu tiga atau dua bulan sekali. Meskipun hal ini disebabkan oleh banyak faktor ya. Namun saya menyadari faktor utamanya adalah karena daya tahan tubuh kami yang diperkuat oleh makanan yang bergizi, suplemen tambahan untuk tubuh, berolahraga, serta penerapan perilaku hidup bersih dan sehat setiap saat.
Mengapa Sido Muncul Sari Temulawak?
Mungkin teman bloger banyak yang bertanya-tanya, kok temulawak sih? Bukannya itu untuk meningkatkan nafsu makan ya? Atau mengobati penyakit hepatitis? Nah, kita intipin sedikit yuk apa sih temulawak itu?
Temulawak adalah salah tanaman asli Indonesia yang bentuknya mirip dengan kunyit. Memiliki nama latin Curcuma xanthorrhiza, tanaman herbal ini sudah dipercaya oleh masyarakat Indonesia akan manfaatnya. Oleh karena itu, temulawak sering dibudidayakan di dataran tinggi untuk diolah menjadi suplemen atau dijual langsung. Bukan hanya menambah nafsu makan seperti yang ibu dan nenek kita terdahulu bilang, namun manfaatnya lebih luas lagi.
Temulawak mengandung banyak zat yang bermanfaat, mulai dari protein, serat, mineral, dan kurkumin. Temulawak mengandung kurkumin yang secara nyata dapat menurunkan peningkatan kadar transaminase dalam serum (SGOT dan SGPT) karena pengaruh zat-zat racun hati (zat hepatotoksik), sehingga kerusakan sel-sel hati oleh zat-zat racun tersebut dapat dihindarkan. Kurkumin juga memiliki efek sebagai antioksidan yang kuat untuk menangkal radikal bebas.
Nah, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ini punya produk herbal yang dinamakan Sido Muncul Sari Temulawak . Suplemen herbal ini terbuat dari ekstrak temulawak yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan hati (liver), sebagai antioksidan, dan pendamping pengobatan pada penderita hepatitis. Lengkap dan komplit manfaatnya yah 🙂
Awalnya sih cuma coba-coba, lalu ketagihan dan cocok. Cara untuk mendapatkannya pun mudah, tidak perlu repot harus ke apotek. Kita bisa melakukan pembelian produk Sido Muncul melalui website resmi di www.sidomunculstore.com dan Official Store Sido Muncul di Tokopedia, Shopee, Blibli, dan Bukalapak. Tidak beresiko dan pastinya lebih praktis kan 🙂
3. Olahraga Teratur
Meskipun di tengah padatnya aktivitas, saya juga berusaha sebisa mungkin melakukan olahraga ringan di rumah. Berbekal treatmill, saya dan suami meluangkan waktu 30 menit hingga satu jam tiap dua hari sekali. Hasilnya? Tentu saja badan lebih segar, melaksanakan Work From Home dengan lebih semangat, serta memperlancar peredaran darah. Selain itu, olahraga yang tepat dan pas ternyata berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh lho! Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan, olahraga optimal hingga 300 menit per minggu atau sekitar 45 menit hingga 60 menit setiap hari.
4. Menjaga Kebersihan
Ikhtiar terakhir setelah meningkatkan daya tahan tubuh dengan berbagai cara di atas adalah selalu menjaga kebersihan diri. Baik di rumah maupun di luar rumah. Upaya ini sesuai dengan himbauan Pemerintah dan WHO agar selalu mengenakan masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah keluar rumah. Covid-19 belum ditemukan vaksinnya, maka vaksin paling tepat untuk saat ini adalah dengan disiplin hidup bersih dan sehat. Saya dan suami selalu mandi terlebih dahulu sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga setelah beraktivitas di luar rumah. Tidak lupa mencuci masker dan baju serta menyemprotkan disinfektan pada sepatu, tas, jam tangan, hingga gawai. Tak masalah disebut lebay atau apalah itu. Karena langkah kecil yang kita lakukan bisa jadi berarti besar untuk keluarga kita di rumah. Apalagi di tengah situasi yang kurvanya belum turun juga sampai saat ini.
Yuk, jaga dan tingkatkan daya tahan tubuh kita. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk melindungi orang-orang di sekitar kita. Mudah-mudahan teman bloger semua senantiasa sehat selalu, tetap berjuang meski berada dalam keterbatasan ruang dan waktu 🙂
Harapan saya untuk menanti salah seorang relawan Tim Satgas Covid-19 untuk pulang dalam keadaan sehat mudah-mudahan selalu didengar Tuhan, lalu dikabulkan. Melakukan empat hal di atas adalah satu bentuk ikhtiar yang mungkin saja bisa meleset dari takdir. Namun, saya percaya bahwa Allah akan melihat pada usaha kita, proses dan perjalanan kita untuk berikhtiar.
Tetap sehat dan selamat ya, teman blogerku!
Referensi gambar : CNN Indonesia
Baca juga : Tetap Sehat Saat Berpuasa di Tengah Pandemi
[…] Baca Selengkapnya […]
Kiat yang sangat bermanfaat, kak. Terima kasih telah berbagi.
Salah satu yang sulit adalah olahraga secara taratur. Dulu pas zaman SMA sering jalan pagi-pagi ke tempat angkot ngetem. Tiap hari keringetan.
Kalau skrg naik motor terus.hshe
penting banget saat kondisi seperti sekarang ini, paling nggak vitamin / suplemen penunjang
Memang perlu jaga keshatan di masa pandemi ni. Jgan lupa tidur cukup agar imun tubuh ttap baik
[…] Kita harus menjaga kesehatan dengan meningkatkan antibodi dalam tubuh, karena itulah satu-satunya cara mencegah virus berkembang biak di dalam sel tubuh […]