Diet Kenyang ala Dewi Hughes ini sebenarnya sudah populer di tahun 2018 lalu. Hanya saja saya baru sempat membaca buku Hypnotic Diary Dewi Hughes di tahun ini. Padahal dapat buku ini karena hadiah dari penerbit Grasindo di tahun 2019 lalu. Waktu itu masih belum tertarik membaca soal diet. Selain karena tubuh masih langsing singset juga saya ini doyan sekali makan. Rasanya kalau disuruh diet akan susah sekali menjalaninya. Hehehe..
Sampai akhirnya di saat pandemi seperti ini saya merasa tubuh saya semakin berat. Saya ngga mau bilang bahwa tubuh saya bengkak karena kebanyakan makan selama di rumah saja. Namun begitulah adanya. Orang rumah mengatakan saya lebih tembem dan berisi. Bagian pinggul juga membesar, apalagi paha. Duh, seketika rasa percaya diri saya nyungsep entah kemana.
Alhamdulillah, bertemulah saya dengan buku ini.
Diet Kenyang = Diet Spiritual?
Diet Kenyang juga disebut Dewi Hughes sebagai diet spiritual tentang pengelolaan pikiran dan batin. Diet yang mengantar kita ketemu sama Allah dan ajaran kebaikan tentang menghargai diri sendiri dan makanan yang kita berikan untuk tubuh kita. Jadi bukan untuk tujuan langsing semata. Yang membuat Dewi Hughes paling senang, ketika klien beliau bilang dia melihat cahaya kasih Allah dan merasa sangat disayang Allah melalui peristiwa ini.
Jadi saat itu Dewi Hughes sedang terbaring lemah tak berdaya di atas tempat tidurnya. Pada Januari 2016, Hughes menuturkan bahwa saat itu ia memasuki usia 45 tahun. Seharusnya, usia saat itu menjadi masa yang paling produktif dalam hidupnya. Setelah 20 tahun malang melintang di dunia entertainment, Hughes berpikir bahwa ia seharusnya menikmati hasil jerih payahnya selama ini. Namun, ia malah terkapar sakit di tempat tidur, tidak bergerak. Sudah dua tahun belakangan, ia diinjeksi painkiller karena sakit pinggang yang luar biasa. Setelah disuntik painkiller Hughes biasanya sudah bisa menari-nari ketika keluar dari ruangan dokter. Tapi, tidak saat itu.
Hughes telah melalui masa lalunya dengan “bahagia” versinya. Baginya, makanan adalah sebuah perayaan. A celebration of life. Misalnya saat ia wisuda, alih-alih memilih studio foto untuknya dan keluarga, atau bahkan kebaya mana yang pantas. Ia lebih memilih restoran mana yang enak untuk dikunjungi. Setiap ada acara apapun pasti ujung-ujungnya makan. Nah, ini juga saya banget.
Makan telah menjadi cultural event di keluarga Hughes. Tidak heran jika di usia yang memasuki 45 tahun itu, berat badannya mencapai 150 kilogram. Ia tak bisa bergerak karena sakit pinggang dan overweight. Ia pun berpikir pasti ada yang salah dengan dirinya, dengan pola makannya selama ini.
Diet Tanpa Kelaparan
Diet Kenyang ini digagas oleh Hughes karena terinspirasi dengan neneknya yang hidup sampai usia 103 tahun. Juga gaya hidup orang-orang di Blue Area yang mengonsumsi makanan dari alam secara langsung. Bahkan di usia mereka yang senja, masih bisa menggarap ladang bahkan sawah. Inilah yang membuat Hughes bersemangat untuk menerapkan pola hidup seperti mereka. Bukan ingin kurus, bukan! Hughes hanya ingin segera sehat dan kembali produktif.
Apa sih yang dilakukan nenek-nenek itu? Kok umurnya bisa panjang-panjang?
Ternyata, para nenek itu makan real food (makanan alami) seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, umbi-umbian dan semua yang tumbuh di bumi serta disinari matahari. Mereka tidak kenal dengan makanan olahan atau makanan yang diproses berlebihan. Apalagi fast food, makanan kalengan, dan sejenisnya. Meskipun mereka masih memakan daging dalam jumlah sedikit, namun semuanya segar dan dipelihara sendiri.
Hughes pun mulai menerapkan Diet Kenyang ini. Ia menamai kenyang karena memang tanpa harus merasakan kelaparan pun kita bisa menurunkan berat badan, meskipun orientasi utamanya bukan itu. Hughes ingin orang-orang memahami bahwa ia sedang menjalani program hidup sehat dengan makan sampai kenyang, tapi yang dimakan adalah makanan alami atau real food.
Contoh Resep Diet Kenyang
Kita bisa melihat banyak resep lain yang dibuat oleh Dewi Hughes dalam bukunya. Mulai dari camilan macam kebab hingga jus wonderwoman. Saya pun merasa sedang tidak membaca buku dengan program diet ketat seperti pada umumnya. Dewi Hughes benar-benar menerapkan real food ini untuk makanan sehari-hari, serta camilan tentu saja. Tipsnya hanya mengatur pola makan, real food olahan sendiri dengan porsi yang mengenyangkan dan mengubah mind set. Penasaran? Yuk baca bukunya 🙂
Hughes Celebrating Her Life
Pada bagian akhir dari buku ini, Hughes berhasil menurunkan berat badannya sampai 75 kilogram dari berat awal 150 kilogram. Ini merupakan bonus dari tujuan utamanya melakukan diet. Meskipun banyak sekali teman-teman yang mencibirnya terlihat kurus dan lebih tua. Namun Hughes abaikan itu karena ia merasa dirinya lebih sehat, bugar dan tentu saja bisa beraktivitas seperti sedia kala.
Kalau dulu Hughes selalu diejek gendut, kini orang-orang tetap saja akan mengejeknya dengan sebutan terlalu kurus. Seperti tidak pernah ada benarnya saja.
Ada hal besar yang harus saya rayakan karena berhasil menemukan cara baru. Saya mengajak diri sendiri untuk mengubah sikap dan reaksi terhadap orang yang merasa benar, pede banget dan hobi ngasih nasihat buat orang lain, juga sama orang yang lebih senang memberi komentar negatif daripada melatih diri mengucapkan hanya hal baik meskipun melihat sesuatu yang negatif.
Namun pada akhirnya kebahagiaan itu adalah milik kita sendiri. Hughes menemukan sebuah makna bahwa alangkah indahnya kalau kita mampu melihat bahwa hidup ini bukan untuk orang lain, tapi untuk Tuhan. Jika hidup perlu memilih untuk Tuhan atau untuk manusia, maka saya pun akan memilih seperti Hughes. Hidup untuk Tuhan. Karena dariNya kita tidak akan pernah dikecewakan, apalagi ditinggalkan. Sebagaimana manusia melakukannya.
Hypnotic Diary – Diet Kenyang
Dewi Hughes
Penerbit Grasindo, Jakarta.
Cetakan Kelima, Februari 2019. 163 halaman
4/5
Baca Juga Mengatasi Takut Gendut dengan Ngemil Bijak
Kepo dengan bukunya
Howalah…. Malah enak ya, dietnya disuruh makan real makanan. Tapi pasti roboh kocek agak dalem nih ya. Secara karena bukan petani rajin yang menanam buah sayur pinggir rumah. real makanan itu perlu dibeli dengan harga yang cukup. Kalau dibandingkan beli beras atau mie ayam, pasti lebih murah mie ayam dan beras.
Tapi pengen deh diet kayak begitu, punya badan berat itu gak enak. Nafas berat, lari berat, nulis juga berat (mudah ngantuk)_ hehehe
Bermanfaat sekali infonya, Kak. Relate dengan diriku yg pengen diet tapi besok aja, kwkwkw.
Pinjem bukunya mbak, cocok nih buat aku yg mulai melebar dan masih suka makan, heheheh
Mba Ji akhirnya rilis juga reviewnya.
Gara-gara buku ini aku jadi tambah yakin bahwa tubuh itu tidak asal diberi makanan dan asal kenyang, tapi dilihat dulu kandungannya baik gak sih untuk tubuh?
Terima kasih review bukunya mbak Jihan, jadi pengen baca bukunya🤗.
Enak ya baca ulasannya, ngalir. Jadi penasaran juga sama bukunya. Resepnya ga ribet.