Kuliner Khas Bali adalah salah satu kuliner khas yang bikin kita kangen. Ya ngga? Kalau sate lilit dan ayam betutu bisa kita dapatkan di kota lain, mungkin kuliner ini ngga bisa kita dapatkan di sembarang tempat nih. Karena memang sudah jarang banget ditemui.
Sebagai perantauan Bali dari 7 tahun lalu, setidaknya saya harus tau ya kuliner khas Bali yang terkenal enak dan pastinya halal. Mulai dari ayam betutu, sambal matah, sate lilit, dan sebagainya. Beberapa juga ada yang pernah saya olah sendiri, tapi tetap saja rasanya nggak seenak tangan-tangan warga asli Bali yang mengolahnya, hehe..
Seperti banyak kuliner khas nusantara yang selalu mennggunakan bumbu rempah-rempah, kuliner bali juga khas dengan bumbu rempahnya yang kuat. Biasanya disebut dengan bahasa Bali yaitu basa genep, yang artinya bumbu genap, yang maksudnya adalah bumbu lengkap yang pas.
Bumbu lengkap yang dimaksud disini adalah belasan jenis bumbu dan rempah-rempah dari Indonesia, seperti bawang merah, bawang putih, jahe, laos, kencur, kunyit, sereh, cabai rawit, kemiri, daun salam, dan banyak lagi jenis rempah-rempah lainnya. Bahkan ada rempah yang tidak tumbuh di Bali, melainkan dibawa dari pedagang di luar Bali, seperti jinten, lada, ketumbar, cengkeh, dan pala. Karena kalau tidak lengkap, bukan basa genep namanya.
Sekilas tentang asal muasal bumbu genap tadi, kamu harus coba deh macam-macam kuliner khas Bali kalau berkunjung ke Bali. Jadi, bukan cuma wisatanya aja yang amazing, tapi juga kulinernya yang so delicious..
Tapi, ada yang disayangkan nih, kalau beberapa kuliner khas Bali ada yang udah jarang di temui alias langka. Sampai saya pun belum pernah mencicipnya. Kalau ada pun lokasi pembuatannya cukup jauh dari tempat saya tinggal, dan di olah langsung oleh dadong atau odah, yang merupakan bahasa Bali dari nenek.
Kira-kira apa saja ya kuliner khas Bali yang mulai langka ditemui? Yuk kita simak bersama..
1. Bebek Timbungan, Kuliner Khas Bali
Bebek timbungan adalah salah satu kuliner khas Bali yang menggunakan basa genep. Rasa rempahnya cukup tebal menyerap dalam daging bebek yang empuk. Menu bebek timbungan ini merupakan salah satu kuliner tertua di Bali lho.
Timbungan sendiri diambil dari bahasa Jawa Kuno, yaitu tim dan mbung. Tim yang berarti ungkep dan mbung yang berarti bambu muda. Jadi, arti lengkap dari bebek timbungan adalah, bebek yang proses memasaknya di dalam bambu.
Nah, kenapa dikatakan langka? Karena proses memasaknya cukup rumit, dan memakan waktu hingga lebih dari 12 jam. Maka dari itu, menu bebek timbungan ini jarang ada yang mau memasaknya.
Beberapa restoran di Bali sebenarnya menyajikan kuliner istimewa ini, dengan harga mulai dari Rp 200.000 perporsinya. Namun, menu ini tidak selalu tersedia, mengingat bahan utama bebek pilihan dan keterbatasan bambu yang berkualitas, tidak selalu ada.
Kata seorang teman Bali saya sih, rasa dari bebek timbungan ini mirip-mirip rasa bebek betutu, hanya saja proses memasaknya berbeda. Aroma-aroma bambu bakar begitu terasa. Selain itu, sajiannya langsung dihidangkan di atas bambu. Perpaduan daging bebek yang empuk berbalut rempah-rempah yang kuat, sungguh menjadikan hidangan bebek timbungan menjadi istimewa.
2. Nasi yasa
Nasi yasa merupakan salah satu makanan tradisional khas Bali yang biasanya dihidangkan dalam upacara adat atau upacara keagamaan. Ciri khas lain hidangan ini adalah dari wadahnya yang terbuat dari anyaman daun kelapa. Duh andai bisa dijangkau dengan mobil dari sini ya.
Isi komplit dari nasi yasa adalah, nasi kuning, olahan daging atau ikan, telur rebus, dan sayur bening segar khas Bali. Nasi yasa biasanya dihidangkan sebagai persembahan dan hanya boleh disantap bersama setelah upacara adat atau upacara keagamaan selesai digelar.
3. Loloh cemcem
Desa Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, wilayah Bali Tengah ini memiliki satu jenis minuman tradisional yang terkenal punya cita rasa yang unik berbalut kesegaran. Loloh cemcem, adalah sebutan untuk minuman kesehatan ini.
Kenapa dikatakan unik? Karena bahan dasarnya terbuat dari daun cemcem atau kedondong. Setelah itu dihaluskan bersama dengan gula, kemudian diperas sampai keluar airnya. Eits, jangan diblender ya, karena teksturnya nanti akan berbeda, lebih nikmat kalau diperas langsung.
Ciri khas minuman berwarna hijau pekat ini, memiliki cita rasa layaknya kedondong, seperti asam, asin, dan sedikit sepat. Loloh cemcem ini biasanya disajikan dengan es atau dalam keadaan dingin. Selain itu, loloh cemcem juga bermanfaat untuk menyegarkan tubuh, melancarkan sembelit, mengobati panas dalam, dan mampu menurunkan tekanan darah.
Tiga jenis kuliner khas Bali yang mulai langka ini terlihat sangat menggugah selera ya. Semoga nantinya menu-menu khas ini bisa lebih diperbanyak lagi ya, terutama dari segi bahan dasarnya. Semoga bermanfaat. Silakan di share ya teman-teman. Terima kasih.
Reff: kintamani.id
Penulis : Rizky Masdila Ananda, salah satu blogger perempuan berdarah Medan – Surabaya, yang senang menulis cerpen dan juga puisi.
Aww.. makasih mbak Jihan. Pagi-pagi dah baca ini. Bikin laper lho, auto cari nasi kuning terdekat, ahaha..
Wihh, temu kangen kuliner Bali hehe. Yuk liburan ke Bali dan santap makanan khas Bali.
[…] menanak nasi porsi sedikit maupun banyak, bisa dong! Apalagi membuat nasi liwet menggunakan kompor gas, wah anti ribet jika […]