Banyak sekali penyakit yang bisa menyerang pada sistem reproduksi manusia, tak peduli pria atau wanita atau yang biasa disebut dengan penyakit menular seksual. Penyebabnya bisa dari infeksi, peradangan, kelainan genetik, gangguan hormon, bahkan kanker. Salah satu yang bisa menyerang siapa saja adalah penyakit menular seksual gonore. Apa gonore itu, siapa yang rentan tertular, dan bisakah diobati?

Teman-teman bisa menyimak artikel kali ini untuk menambah pengetahuan dan berhati-hati agar tak terjangkit penyakit tersebut. Apalagi penyakit yang menyerang sistem reproduksi biasanya berpeluang tinggi untuk menyebabkan masalah kesuburan. Tentu semua orang tak ingin mengalaminya.

Penyakit Menular Seksual : Penyakit Gonore atau Kencing Nanah

Gonore (gonorrhea) atau kencing nanah disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria Gonorrhoeae atau Gonococcus. Dapat menyerang bagian dubur, serviks (leher rahim), uretra (saluran kencing dan sperma), mata, dan tenggorokan. Termasuk penyakit menular seksual yang dapat terjadi pada pria maupun wanita.

penyakit menular seksual

Bakteri penyebab gonore ini biasa ditemukan pada cairan alat reproduksi dari orang yang terinfeksi penyakit tersebut. Itulah sebabnya bisa menular ke orang lain melalui hubungan seksual. Penularannya bisa ketika melakukan hubungan seksual secara vaginal, anal, dan oral. Beberapa bukti malah juga bisa menular melalui ciuman dengan lidah.

Siapa yang rentan terinveksi penyakit gonore atau kencing nanah ini? Mereka yang berisiko adalah orang yang memiliki banyak pasangan seksual. Berisiko juga untuk pasangan dari orang yang memiliki banyak pasangan seksual itu. Terlebih jika memang pernah terdeksi miliki penyakit menular seksual lainnya, maka akan semakin besar risiko terinveksi gonore.

Gejala Gonore pada Pria dan Wanita

Gejala penyakit kencing nanah ini biasanya muncul sekitar 10-20 hari setelah tubuh terinfeksi. Sayangnya, tidak semua orang menyadari gejala kencing nanah ini. Ada juga ternyata yang mengidap kondisi ini tanpa menunjukkan gejala, atau biasanya disebut nonsymptomatic carrier. Namun tentu saja sama-sama bisa menjadi penyebab penularannya.

Gejala Gonore pada Pria

Gejala mengidap penyakit gonore pada pria yang paling umum dan pertama dikenali adalah munculnya rasa panas atau sensasi terbakar ketika buang air kecil. Disusul gejala lainnya seperti cukup seringnya frekuensi buang air kecil. Lalu keluarnya nanah dari penis (tetesan cairan) berwarna putih, kuning, krem atau kehijau-hijauan.

Gejala pada pria yang terkena gonore selanjutnya adalah terjadinya bengkak dan kemerahan pada bukaan atau kulup penis. Juga bengkak atau nyeri pada testis. Selain itu juga mengalami sakit tenggorokan yang terus-menerus. Gonore dapat menyebabkan kerusakan pada uretra dan testis. Bahkan, rasa nyeri juga dapat terasa hingga ke rektum (anus).

Gejala Gonore pada Wanita

Wanita biasanya lebih sulit menyadar gejala gonore karena mirip dengan penyakit infeksi kelamin lainnya. Awalnya tidak terlihat dengan jelas, bahkan kadang mirip seperti infeksi jamur vagina pada umumnya. Sehingga beberapa perempuan salah mengira infeksi yang diidapnya.

Gejala gonore pada wanita di antaranya adalah keluarnya cairan dari vagina (berair, menyerupai krim, dan sedikit kehijauan). Muncul rasa nyeri dan panas saat buang air kecil, yang frekuensi buang air kecilnya pun cukup sering.

Kemudian akan muncul bercak darah atau perdarahan padahal tidak sedang menstruasi. Wanita juga akan merasakan nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Termasuk adanya rasa nyeri pada perut bagian bawah atau panggul.

Gejala gonore pada wanita bisa juga dilihat dari bengkaknya vulva (bagian luar vagina). Selain itu, terasa terbakar atau panas di tenggorokan setelah melakukan oral seks. Gejala lainnya adalah terjadi demam pada wanita yang terinveksi.

Penyakit Menular Seksual Bisa Disembuhkan?

Penyakit gonore bisa disembuhkan. Gejala sekecil apa pun harus segera ditangani dengan tepat. Jangan sampai penyakit ini semakin parah. Salah satu yang bisa ditempuh saat terjangkit gonore adalah pengobatan di klinik Pandawa.

Dokter ahli di Klinik Pandawa akan membantu mendeteksi dari awal dengan mengecek melalui sampel urin, tes usap dari uretra, leher rahim, anus, atau tenggorokan. Hasil tes biasanya tersedia dalam waktu seminggu. Setelah terdeteksi, pengobatan bisa dilakukan sesuai rekomendasi dokter ahli di Klinik Pandawa.

Semoga artikel ini bermanfaat.