Restoran Tertua di Medan, Menunya Favorit Semua Orang – Siapa sih yang nggak suka sama sensasi dingin dan manisnya es krim? Panganan manis berbahan dasar susu ini, biasa disantap setelah makan besar, alias sebagai makanan penutup atau saat udara panas melanda. Jadi, sudah berapa lama ya es krim ada di dunia? Yuk, kita tilik bersama.
Sejarah Es Krim
Makanan es muncul pertama kalinya pada zaman kepemimpinan Kaisar Nero dari Romawi di tahun 64 Masehi. Cerita es ini tercatat sebagai sejarah yang pernah menjadi salah satu hidangan pesta zaman dulu. Waktu itu, es dihidangkan dengan cara mengambil dari gumpalan salju di pegunungan, lalu disajikan berdampingan dengan buah-buahan dan juga madu. Mungkin semacam es serut gitu ya, hehe..
Sementara wujud es krim yang kita kenal sampai sekarang adalah sebuah ide dingin Kaisar Tang dari Dinasti Shang, China, sekitar tahun 700 Masehi. Entah kenapa saat itu sang Kaisar meminta es dari salju, lalu di campur dengan susu sapi, dan di campur dengan tepung serta sedikit kapur barus. Kemudian diaduk hingga menjadi krim yang dingin. Maka lahirlah es krim yang sebenarnya.
Hingga kini, es krim menjadi makanan yang sangat diminati oleh semua kalangan. Dengan berbagai macam bentuk dan varian rasa, es krim telah hadir di banyak tempat di seluruh dunia.
Berbagai Sajian Es Krim
Saya sendiri juga suka es krim, terutama varian coklat. Pernah beberapa kali membuatnya, tapi kurang sedap, mungkin karena takarannya yang nggak pas dan memang dasar bukan tangan-tangan yang doyan bikin ini-itu sih. Jadi ya mending beli saja, hehe..
Es krim zaman sekarang juga sudah banyak berkembang bukan hanya dari segi rasa, namun juga memiliki packaging dan cara penyajiannya yang bermacam-macam. Selain itu, es krim memiliki nama-namanya tersendiri. Seperti es krim bucket, es krim cone, es krim tangkai atau stick, es krim parfait khas dengan tambahan toping, dan es krim cake dengan hiasan super creamy.
Dari tadi kan sudah ngomongin es krim ya.. Sekarang saya mau kasih tahu tempat recommended nih yang menunya utamanya adalah es krim. Mari-marii..
Restoran Tip Top, Restoran Tertua di Medan
Sempat berada di Jalan Pandu, Medan, dengan nama Restoran Jang Kie sekitar tahun 1929. Namun di tahun 1934, Restoran Tip Top pindah ke Jalan Jend. Ahmad Yani, Kesawan, Kec. Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara. Tip Top yang berarti puncak dalam bahasa Inggris, memiliki makna agar restoran dengan menu utama es krim ini meraih puncaknya di setiap zaman dan disukai para penikmat es krim.
Maksud dari perubahan serta perpindahan tempat ini adalah untuk menarik warga Belanda, karena tempat yang baru tersebut dekat dengan kantor perkebunan Belanda. Namun, setelah Indonesia merdeka, Restoran Tip Top banyak dikunjungi warga lokal menengah atas. Dan pada saat itu juga mereka menyajikan menu khas Indonesia.
Hanya Menyajikan Roti dan Es Krim
Sejak awal berdiri, Restoran Tip Top hanya menyajikan kue-kue kering, roti olahan (handmade) dan beberapa minuman saja. Namun seiring berjalannya waktu, restoran ini semakin berkembang dan mengikuti zaman dan menyediakan makanan berat ala barat seperti steak, salad, burger. Apalagi telah banyak pengunjung lokal yang sengaja datang untuk sekedar bersantai dan menikmati menu-menu segar dari Tip Top.
Menu disini tidak sepenuhnya memiliki cita rasa Indonesia. Karena, kokinya memang kokinya sendiri adalah orang Belanda asli. Terkadang memadupadankan dengan masakan Belanda, seperti Uitsmijster atau roti telur lidah lembu dan Bitterballen, perkedel yang berisi daging sapi. Sampai sekarang, yang menjadi favorit pengunjung di Tip Top Restaurant ini adalah kue-kue kecilnya serta roti-roti yang berbentuk unik.
Sementara itu, pengolahannya bukan menggunakan mesin, melainkan dengan tungku kayu bakar, peralatan yang masih di digunakan dari 1934 sampai sekarang. Hal ini membuat semua kue olahannya memiliki cita rasa yang unik dan aroma yang khas. Restoran Tip Top juga memiliki mesin untuk mengolah es krim buatan sendiri. Terbukti bahwa menu es krim favorit seperti Carmen Ice (es krim buah) dan Ystraat (es berlapis cake dan susu), yang masih populer sampai sekarang.
Kue khas Belanda buatan Tip Top sendiri juga masih sering dipesan di restoran ini, seperti, Moorkop (kue berbalut coklat) dan Saucyse Brood (roti sosis) yang bahkan sudah jarang di temui di negara asalnya. Jika dilihat dari bentuknya, sekilas es krim buatan Tip Top Restaurant akan terlihat sama dengan es krim pada umumnya. Namun, jika dirasakan, tekstur lembut dan creamynya lebih terasa. Es krim ini memang akan lebih mudah mencair jika didiamkan terlalu lama, karena memang bahan-bahan yang digunakan adalah bahan alami seperti susu sapi murni, kuning telur, buah-buahan, kacang dan coklat yang berpadu sempurna.
Yang membuat menarik lagi adalah tampilannya yang unik. Inilah yang menjadi salah satu daya tarik restoran tertua di Medan ini. Walau begitu, harga yang di bandrol sangatlah terjangkau, mulai dari sepuluh ribu hingga sekitar delapan puluh ribu rupiah saja perporsinya. Soal kehalalan jangan kuatir, karena restoran ini dijamin kehalalannya dan bahkan tanpa bahan pengawet.
Arsitektur Klasik Restoran Tertua di Medan
Walau restoran ini adalah salah satu restoran tertua di Medan, tapi arsitekturnya tetap mengikuti zaman. Meski, masih banyak terasa sentuhan-sentuhan klasik bangunan zaman kolonial dulu, restoran ini tetap menjadi favorit kalangan anak muda. Sentuhan taplak meja kotak-kotak ala tempo dulu, tembok dengan kesan batu bata, lantai yang diberi kesan corak khas kayu. Di dindingnya juga terpampang foto kegiatan-kegitan di restoran dari zaman dulu hingga saat ini.
Ruangannya sendiri dibagi atas tiga bagian, ber – AC, teras dan outdoor, dengan pemandangan jalan raya. Bagian favorit pengunjung adalah bagian teras, karena disitulah lebih banyak terlihat unsur-unsur zaman dulu yang sudah diceritakan sebelumnya.
The One and Only in Town
Restoran Tip Top hanya ada satu di Medan. Buka setiap hari mulai jam 8 pagi sampai jam 11 malam. Di weekend malam, restoran ini selalu saja dipadati pengunjung, karena menampilkan live music mulai dari jam 19.30 – 23.00 malam. Tip Top selalu menjadi tempat favorit untuk keluarga, sahabat, bahkan tak jarang dijadikan tempat pertemuan juga, seperti meeting dan reuni.
Another Tip Top
Sebagai bayangan, Tip Top Restaurant hampir sama dengan resto sejenis berikut, ada Ragusa di Jakarta, Toko Oen Semarang, Zangrandi Surabaya, dan Tentrem Solo. Restoran-restoran sejenis ini pasti akan selalu berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Namun, mereka masih tetap konsisten dengan mempertahankan konsep jadulnya. Seperti dekorasi, gedung, makanan, resep-resep andalan, dan juga peralatan tradisional yang digunakan.
Semoga saya dan kalian semua juga bisa ikut mempertahankan restoran-restoran sebagai bagian dari sejarah ini ya, supaya tak lekang dimakan zaman. Terima kasih semua. Sampai jumpa di jalan-jalan berikutnya.
Penulis : Rizky Masdila Ananda, punya nama pena kyndaerim, perempuan kembar berdarah Medan-Surabaya, yang kini tinggal di Denpasar bersama suami dan satu jagoan tercinta. Penyuka biru (yang kadang suka feeling blue). Suka nulis cerpen, puisi, dan beberapa tips, yang dituangkan dalam blognya bertajuk kyndaerim.com.