Gelombang itu bernama covid. Yang tidak hanya meluluhlantakkan kehidupan kami.
Tapi juga merenggut nyawa keluarga, teman, dan guru kami yang berharga.
Kini, vaksin untuk virus itu pun sudah mendunia. Meredakan lonjakan penderita.
Namun, vaksin kemiskinan itu belum tampak nyata.
Hingga Program PIP pun tiba.
Covid-19 yang melanda negeri ini selama dua tahun belakangan menyisakan banyak duka dan kepedihan yang mendalam. Tidak hanya kehilangan orang-orang tercinta, tapi tidak sedikit pula yang kehilangan mata pencaharian. Hidup terasa sempit, terhimpit dari kanan, kiri, depan, belakang, seolah tak ada tempat untuk bernafas dan relaksasi.
Mungkin bagi mereka yang tidak terdampak virus ini karena sudah terjamin penghasilannya dalam situasi apapun kecuali kematian, Covid-19 adalah ujian yang bisa dilewati dengan kesabaran untuk menahan dan membatasi diri untuk tidak keluar rumah, interaksi sosial yang menimbulkan kerumunan, dan lain sebagainya.
Namun, bagi pelaku UMKM yang pastinya terdampak karena gelombang Covid-19, hidup jadi lebih berat daripada biasanya. Hasil usaha yang tak seberapa hanya cukup untuk menyambung hidup sekian hari saja. Bagi mereka, bisa bertahan hidup dan berhasil keluar dari krisis ini saja sudah menjadi berkat bagi keluarga dan orang-orang tersayang.
Oleh karena itu di tengah jeritan para kaum papa, atau pelaku usaha yang mulai kembang-kempis kehabisan nafas, Pemerintah mulai menurunkan pembiayaan UMi dari PIP (Pusat Investasi Pemerintah) yang akhir-akhir ini gencar disosialisasikan pada masyarakat. Bukti Negara ingin membantu, bagaimanapun caranya agar usaha mereka tetap terjaga nafasnya hingga garis finish.
Apa Itu PIP (Pusat Investasi Pemerintah)?
Begitu banyak pertanyaan yang timbul dalam diri saya ketika menulis tentang PIP ini. Apa sebenarnya PIP?
Jadi PIP atau Pusat Investasi Pemerintah merupakan unit organisasi non eselon di bidang pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Sebagai Badan Layanan Umum (BLU), PIP melakukan kooordinasi dana pembiayaan ultra mikro dengan memberikan fasilitas maksimal 20 juta rupiah kepada debitur yang selama ini tidak dapat mengakses pembiayaan perbankan dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Melalui sinergi antar lembaga serta program-program yang digelar oleh UMi selama ini harapannya akan dapat membantu para pelaku usaha ultra mikro, kecil hingga menengah. Perekonomian pun bisa pulih atau bangkit seperti sedia kala.
Karena sebagaimana yang terjadi, siapa yang menyangka bahwa roda perekonomian di Indonesia justru kebanyakan digerakkan oleh usaha ultra mikro yang mencapai 64,2juta dengan kontribusi sebesar 61.07% terhadap PBD Indonesia? Bisa dibayangkan bagaimana jika mereka lumpuh? Bagaimana jika mereka tumbang? Maka perekonomian Indonesia pun bisa dipastikan ikut lumpuh juga. Krisis pun tak akan terelakkan.
Oleh karena itulah Pusat Investasi Pemerintah sebagai salah satu lembaga yang mendukung perkembangan usaha ultra mikro di Indonesia, ikut membantu upaya untuk menggerakkan perekonomian di sektor mikro dan ultra mikro agar bisa meningkat dan berkembang.
“Bersama Sahabat – UMi Bangkit”
Sebagai pelaku usaha ultra mikro yang pendapatannya tak tentu senang sekali mendengar kabar bahwa Pusat Investasi Pemerintah meluncurkan kampanye Bersama Sahabat – UMi Bangkit pada akhir Agustus lalu dengan berbagai macam program pendukung.
Paman saya seorang driver ojek online, istrinya guru TK Swasta yang penghasilannya tidak sampai 1juta per bulan. Padahal ada anak-anak yang harus mereka biayai sekolah dan makanannya. Oleh karena itu paman juga membuka toko kelontong kecil yang dibuka setiap setelah Duhur hingga jam 8 malam. Jangan tanya berapa penghasilannya, membeli susu untuk anak dan makan 3x sehari saja sudah cukup bagi mereka.
Tentu bukan hanya paman saya, tapi juga ada kepala keluarga lainnya yang demikian. Apalagi usaha yang terpaksa harus gulung tikar karena pandemi. Tidak sedikit usaha fotokopi hingga sablon terpaksa ditutup karena tak ada orderan sama sekali. Mahasiswa yang hampir selalu memenuhi jalanan, kini tak ada satupun yang nampak berlalu lalang. Siapa pula yang akan menghidupi usaha ultra mikro yang telah mereka geluti untuk menopang keluarga?
Tentu saja seluruh program Pemerintah tersebut dilakukan semata untuk membantu dan mendorong pelaku usaha kecil, menengah dan mikro agar bisa tetap bertahan di tengah pandemi yang telah terjadi selama dua tahun terakhir ini.
Oleh karena itulah melalui kampanye Bersama Sahabat – UMi Bangkit ini pemerintah telah membentuk ekosistem UMi yang bertujuan untuk mendorong, meningkatkan, serta melakukan pendampingan usaha khususnya di segmen usaha mikro dan ultra mikro (UMi). Diantara ekosistem yang sudah terbentuk yakni seperti Wadah Usaha UMi, Inkubasi UMi, serta rencana ekosistem Kampung UMi yang akan dilaksanakan pada tahun depan.
Bersyukur sekali Pemerintah sudah mulai berekspansi dan telah melaksanakan program kebaikan tersebut di beberapa daerah antara lain : Ternate. Maluku Utara, Majalengka – Bandung Barat, dan Malang Jawa Timur.
Pemerintah tidak hanya memberikan “ikan” untuk dimakan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Namun juga memberikan kail dan alat pancing agar mereka yang tengah terpuruk ini mampu bangkit kembali dengan instrumen yang baru, dengan semangat, modal, dan juga konsep yang baru dan siap untuk menghadapi era new normal.
Bantuan Untuk Pelaku Usaha dari Wadah Usaha UMi
Program rintisan UMi terbukti telah berhasil memberikan hasil positif bagi para pelaku usaha ultra mikro di lokasi masing-masing. Begitulah apa yang disampaikan oleh Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Ibu Ririn Kadariyah.
Beberapa contohnya yakni seperti di Maluku Utara, program Wadah Usaha UMi ini memberikan lapak usaha dengan biaya sewa yang lebih murah kepada para pelaku usaha ultra mikro. Salah satu pelaku usaha ultra mikro, Rahma Kharie menyatakan bahwa usaha tahu tunanya bisa terus bertahan hingga saat ini berkat bantuan Pusat Investasi Pemerintah melalui wadah usaha UMi.
Tidak hanya mendapatkan dukungan materiil, tapi melalui Wadah Usaha UMi tersebut Rahma juga mendapatkan dukungan berupa ilmu yang bermanfaat untuk pengembangan usaha Tahu Tuna miliknya. PIP tidak hanya memberikan umpan tapi juga kail agar pelaku usaha bisa berkembang lebih baik ke depannya. Sebagaimana yang telah saya sebutkan di atas.
Bagaimana dengan program inkubasi UMi? Adapun program inkubasi UMi yang dilakukan di Jawa Barat dan Jawa Timur membantu para debitur dalam hal pinjaman dan pengetahuan teknis. Hasilnya juga cukup memuaskan. Para debitur kini bisa meningkatkan usaha mereka.
Contohnya saja Ibu Ai Khodijah, pelaku usaha warung seblak Mak Ai yang berdomisili di Majalengka, Jawa Barat. Beliau menyatakan bahwa program inkubasi UMi membantunya mengembangkan usaha seblak miliknya. Bahkan membuka dirinya untuk lebih memperluas jangkauan pasar dengan memasarkan produknya secara online.
Ai Khodijah, pelaku usaha warung Seblak Mak Ai di Majalengka, Jawa BaratPeningkatan skill tentang marketing juga telah membuat Seblak Mak Ai punya lebih banyak varian produk untuk dijual. Ada basreng, kacang dan camilan lainnya kini menghiasi toko online Mak Ai. Bertambahnya varian produk tersebut didukung pula dengan perbaikan sanitasi warung yang jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Sehingga omset pun meningkat dua kali lipat setelah Mak Ai mendapatkan pendampingan dari inkubasi UMi.
Berbeda halnya dengan Mak Ai, seorang debitur lain yang berasal dari Majalengka juga mendapatkan program inkubasi UMi. Nia Anriani namanya. Ia membantu suaminya berjualan Siomay Sinar Rejeki.
Pada awalnya Nia dan suami hanya berjualan menggunakan gerobak motor yang digunakan berkeliling kampung. Setelah mendapatkan pendampingan dari UMi, Siomar Sinar Rejeki pun dapat membuat satu gerobak permanen dan menambah varian produk yang dijual, yakni batagor.
Adanya pendampingan tersebut diakui telah membantu Siomay Sinar Rejeki benar-benar bersinar seperti harapan mereka sebelumnya. Sebelum mengikuti program inkubasi UMi, omset usaha mereka sekitar tujuh juta perbulan. Setelah menjadi bagian dari program inkubasi UMi, usaha mereka pun meningkat cukup signifikan hingga mencapai omset 9,9juta dalam satu bulan.
Nia Anriani, yang membantu suaminya dalam berjualan Siomay Sinar RejekiPusat Investasi Pemerintah akan terus menyediakan layanan pinjaman semacam ini untuk pelaku usaha. Harapannya pelaku usaha akan mendapatkan pinjaman yang lebih mudah dan cepat serta aman. Bahkan didampingi pula oleh ahlinya serta mendapatkan pelatihan yang diperlukan.
Hingga November 2021 lalu, Pusat Investasi Pemerintah telah menyalurkan Rp 17.89 triliun pinjaman ultra mikro (UMi) kepada lebih dari 5,3 juta orang debitur.
Muhammad Yusuf, Direktur Kerjasama Pembiayaan dan Pendanaan Pusat Investasi Pemerintah mengatakan bahwa sebaran pinjaman terbanyak berada di Pulau Jawa dengan jumlah Rp 12,57 triliun dan 3,7 debitur. Diikuti kemudian Pulau Sumatra dan Bali serta Nusa Tenggara dan Sulawesi yang masing-masing mendapatkan jumlah pinjaman sebesar Rp 3,15 triliun, Rp 764 miliar dan Rp 760 miliar.
Sinergi Antar Lembaga
Tentu saja usaha yang dilakukan oleh Pemerintah tidak akan berhenti di situ. Bagi ibu-ibu yang memiliki usaha mikro tak perlu berkecil hati jika belum mendapatkan pendampingan tersebut. Karena PIP sedang menjalin kerjasama dengan beberapa Kementerian dan Lembaga lain untuk memperluas penyaluran pinjaman UMi.
Pada bulan November lalu, PIP juga melakukan kerjasama dengan Ditjen Pajak dan Kementerian Pertanian dalam kegiatan sosialisasi pinjaman ultra mikro (UMi) dan kredit usaha rakyat (KUR). Tidak lupa dicantumkan juga edukasi perpajakan bagi Gabungan Petani Organik Sekarlangit, Grabag, Magelang.
Keseruan acara “Bersama Sahabat, UMi Bangkit” juga bisa dilihat di kanal Youtube lho!
PIP juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB). Pendantangaanan MoU tersebut untuk mendukung pengembangan UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya pelaku industri kreatif Desa Penyangga Borobudur Highland melalui sosialisasi pinjaman Ultra Mikro (UMi) dan pelatihan usaha yang diharapakan mampu mendorong kemajuan usaha di era digitalisasi seperti ini.
Yuk bisa yuk bersama sahabat UMi bangkitkan perekonomian Indonesia, gerakkan roda yang selama ini mungkin sudah terlalu berat untuk digerakkan. Bisakah UMi bangkit pasca pandemi? Bisa dong! Yuk dukung bersama-sama agar UMi bangkit. Karena pemerintah tak bisa bergerak sendirian, kita butuh kamu-kamu yang peduli dengan pemerataan ekonomi dan kemajuan bangsa ini 🙂
Referensi :
Pusat Investasi Pemerintah (pip.kemenkeu.go.id)
Ikuti juga komunitas pertanian Sariagri yuk untuk mendukung pertanian di Indonesia.
Alhamdulillah ya pemerintah turun tangan untuk membantu dan mengembangkan umkm di masa pandemi ini. Ga kebayang kalau umkm makin terpuruk tanpa bantuan siapapun. Kita juga bisa membantu dengan membeli produk mereka
Adanya program sprti umi ini, banyak yang terbantukan saat pandemi terutama pengusaha kecil
Alhamdulillah ada bantuan pemerintah untuk usaha. bener-bener bingung karena dampak pandemi pada perekonomian.