Banyak bersyukur di tahun 2022 kemarin masih diberi kedua kaki oleh Tuhan, lalu kedua kaki itu patah. Saya mencoba untuk terbang dengan dua sayap pemberian dari Tuhan, namun sayap itu pun juga patah. Namun saya masih bersyukur karena masih bisa berjalan sekuat tenaga dengan kedua tangan. Meskipun akan menjadi tahun yang berat, semoga segala urusan bisa saya selesaikan di tahun ini. 

Salah seorang teman saya mengunggah statusnya melalui laman media sosialnya seperti itu. Beberapa kali bertegur sapa melalui chat, saya tahu bagaimana kondisinya sejak pandemi kemarin. Meskipun belum lama berteman, saya bahagia ia bisa membagi kisahnya dengan saya kala itu.

generasi sandwichUsianya masih muda, belum 25 tahun. Namun tanggung jawabnya begitu besar. Melunasi hutang-hutang orang tuanya, ikut membiayai sekolah adiknya, dan tentu saja untuk dirinya sendiri. Namun sebelum hasil jerih payahnya itu sampai pada dirinya, semua harta miliknya itu habis demi keluarganya. Ikut sedih dan tidak bisa berbuat banyak kecuali beberapa kali sempat merekrutnya untuk menjadi salah seorang penulis artikel untuk blog saya.

Meskipun tak seberapa, namun bagi generasi sandwich (setidaknya begitulah orang-orang menjuluki pemuda sepertinya) mungkin nominal tersebut bisa untuk sekadar menyambung hidup dari hari ke hari.

Usut punya usut, hutang “warisan” dari kedua orang tuanya itu adalah hasil pinjam sana sini dan menghasilkan bunga yang berlipat-lipat. Boro-boro investasi, menabung untuk keperluan sendiri sepertinya akan sangat sulit. Meskipun saya bukan termasuk generasi yang “harus membiayai” orang tua, adik maupun kakak, tapi saya sangat memahami betapa sulitnya membangun mimpi jika kondisi seperti itu.

Generasi Sandwich dan Sayap yang Patah

Istilah generasi Sandwich ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1981 oleh seorang Profesor sekaligus direktur praktikum University Kentucky, Lexington, Amerika Serikat bernama Dorothy A. Miller. Generasi sandwich merupakan generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya.

Kondisi tersebut dianalogikan seperti sandwich dimana sepotong daging terhimpit oleh 2 buah roti. Roti tersebut diibaratkan sebagai orang tua (generasi atas) dan anak (generasi bawah), sedangkan isi utama sandwich berupa daging, mayonnaise, dan saus yang terhimpit oleh roti diibaratkan bagai diri sendiri.

investasi yang cocok untuk generasi sandwichInilah kebanyakan problem yang sering kita jumpai saat ini. Generasi sandwich yang hidup di era serba canggih seperti sekarang, selain menjadi penggerak perekonomian bangsa sekaligus juga sebagai “penyelamat” keluarganya. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang mengorbankan kebahagiaannya sendiri, dan itu menyakitkan bagi saya. Bagaimana mungkin kita bisa membahagiakan orang lain jika kita tidak bisa membahagiakan diri sendiri?

Meskipun ukuran kebahagiaan setiap orang berbeda-beda, tapi saya yakin salah satu hal yang membuat orang bahagia adalah terpenuhinya kebutuhan hidup. Makan, tempat tinggal, pakaian, dan hal indah lainnya.

Banyak faktor yang melatarbelakangi adanya generasi sandwich ini, namun pada umumnya ini terjadi karena kegagalan finansial orang tua. Bukan maksud menyalahkan sepenuhnya, tapi orang tua yang tidak memiliki perencanaan finansial yang baik untuk masa tuanya akan berpotensi besar untuk membuat sang anak menjadi generasi sandwich berikutnya. Lalu selanjutnya sang anak akan mengikuti jejak orang tuanya kelak sebagai orang tua yang tidak mandiri di masa tuanya, dan pada akhirnya berlanjut begitu seterusnya. Tentu kita tidak ingin bukan kejadian semacam itu terus berulang seperti lingkaran setan?

Patahnya kaki dan juga disfungsi pada sayap yang digambarkan oleh generasi Sandwich di paragraf sebelumnya jelas menyatakan bahwa untuk memperbesar peluang di masa depan agar hidup bisa layak dan serba cukup, kita perlu memutus rantai generasi sandwich itu sendiri. Bagaimana caranya?

Cara Memutus Rantai Generasi Sandwich

Mengutip saran dari OJK yang tercantum dalam situs resminya, sikapiuangmu.ojk.go.id ada beberapa cara untuk memutus rantai generasi sandwich itu sendiri.

Memutus rantai generasi sandwich bukanlah hal mudah yang dapat dilakukan begitu saja. Perlu konsistensi dan usaha yang lebih besar untuk dilakukan. Tak perlu untuk merasakannya terlebih dahulu. Bagi teman-teman yang saat ini beruntung karena belum berada di posisi ini, maka tak ada salahnya untuk mengikuti beberapa langkah yang disarankan oleh OJK berikut agar teman-teman dan generasi selanjutnya tidak lagi merasakan beban berat ini.

1. Miliki Tabungan Rencana

investasi eba ritel

Jika kamu merasakan kesulitan untuk menabung, maka memilih tabungan rencana adalah langkah yang tepat. Tabungan rencana adalah tabungan dengan setoran rutin secara bulanan yang memiliki fasilitas auto debit dari rekening sumber ke rekening tabungan rencana dan penarikannya dibatasi sesuai ketentuan bank.

Tabungan rencana ini ada banyak jenisnya yaitu pernikahan, Haji atau Umrah, pendidikan, wisata, dan lainnya. Jadi apapun tujuanmu di masa depan, kita dapat mengelola keuangan dengan bijak dan disiplin dengan tabungan rencana. Apalagi tabungan ini juga mendapatkan polis asuransi jiwa yang sesuai dengan ketentuan masing-masing bank.

2. Kurangi Gaya Hidup Konsumtif

Konsumtif atau tidaknya gaya hidup seseorang memang relatif dan harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Namun tidak ada salahnya jika kita mengurangi gaya hidup konsumtif yang dirasa tidak perlu. Langkah pertama sebelum menguranginya, kita harus menentukan prioritas dan membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

3. Mengajarkan anak untuk menabung dan belajar mandiri secara finansial

investasi #amannyamancuan

Perilaku gemar menabung harus diajarkan sedini mungkin oleh siapapun. Begitu pula jika kita sudah punya anak, maka segeralah untuk mengajarkan mereka belajar menabung, membedakan kebutuhan dan keinginan, hingga memotivasi untuk membeli kebutuhan mereka dari uang hasil menabung. Hal ini efektif untuk membuat anak menjadi semangat menabung lho!

4. Alihkan risiko pada asuransi kesehatan

Semakin bertambahnya usia, ketahanan tubuh akan semakin mudah turun yang berimbas pada kesehatan. Hal ini harus benar-benar kita perhatikan dengan membuat asuransi kesehatan baik untuk diri sendiri, orang tua, maupun anak. Beruntungnya saat ini Pemerintah sudah punya program BPJS untuk seluruh lapisan masyarakat, dengan begitu kita bisa mengalihkan risiko pada asuransi kesehatan jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.

5. Investasi

investasi amannyamancuan

Patahnya sayap dari generasi Sandwich pada pembahasan sebelumnya jelas mengatakan bahwa untuk memperbesar peluang di masa depan agar hidup bisa layak dan serba cukup, investasi sangatlah diperlukan. Memangnya menabung tidak cukup untuk membangun tangga menuju tingkatan berikutnya agar bisa meraih impian? Bagaimana jika kita hanya punya sisa uang seratus ribu rupiah saja yang bisa dialokasikan untuk investasi?

Beruntungnya, salah satu instrumen investasi yang akan saya bahas dalam artikel ini bisa membantu teman-teman yang punya budget terbatas untuk menabung dan investasi lho! Apa itu? Yuk kita kenalan dulu dengan salah satu instrumen investasi yang cocok untuk kita semua.

Investasi dengan Budget Terbatas? Bisa Kok!

Sebelum membahas soal investasi yang bisa teman-teman dapatkan hanya dari modal seratus ribu rupiah saja, yuk kita bahas sedikit tentang jenis-jenis investasi yang bisa kita gunakan untuk meraih financial freedom.

investasi amannyamancuan

investasi amannyamancuan

concept from instagram: @inveseries dan @ptsmfpersero

Macam Investasi Populer yang Perlu Kamu Tahu

Diantara teman-teman mungkin sudah banyak yang mengetahui jenis-jenis investasi yang populer di Indonesia. Namun bagi yang belum tahu, penjelasan singkat berikut semoga bisa membantu kita memahami jenis investasi yang cocok dengan finansial masing-masing. Diantara macam investasi yang populer di Indonesia yakni seperti:

1. Deposito

Sebenarnya deposito ini mirip dengan tabungan. Risikonya yang rendah membuat deposito kerap dipilih investor pemula. Namun jika dibandingkan dengan tabungan, ada dua hal yang membedakannya. Yakni tingkat bunga dan adanya waktu jatuh tempo. Meski memiliki suku bunga yang lebih tinggi, uang yang kita investasikan ke deposito tidak bisa diambil sewaktu-waktu layaknya tabungan. Ada tenor yang mengikat. Sebelum deposito tersebut jatuh tempo, kita tidak bisa menyentuhnya sama sekali.

Tenor deposito sendiri cukup beragam. Setiap bank memiliki kebijakannya masing-masing untuk itu. Namun secara umum, rata-rata bank menyediakan tenor maksimal 12 bulan. Meski demikian, ada juga beberapa bank yang menawarkan tenor deposito hingga 24 bulan.

2. Emas

Bagi teman-teman yang lebih tertarik dengan jenis investasi fisik dengan nilai intrinsik yang lebih jelas, emas bisa jadi pilihan yang cukup menarik. Sama halnya dengan deposito, risiko investasi emas juga rendah. Nilainya cenderung stabil dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Jika ingin berinvestasi emas, sebaiknya pilih emas batangan. Berbeda dengan emas perhiasan, nilai emas batangan ini murni dinilai dari beratnya. Kita juga harus menyiapkan tempat untuk menyimpan emas yang sudah dibeli. Untuk penyimpanan sendiri, teman-teman bisa menyimpannya sendiri atau menyewa deposit box di bank.

3. Properti

Investasi properti memiliki beberapa kesamaan dengan investasi emas. Ada benda fisik yang kita beli di sini. Nilainya juga dipastikan terus mengalami peningkatan tanpa banyak fluktuasi. Selain itu, risikonya juga terbilang rendah.

Ada beberapa model investasi properti yang biasa digunakan. Cara yang paling sederhana adalah dengan membeli tanah, membangun properti di atasnya dan menjualnya saat harga dinilai sudah cukup tinggi. Sedangkan untuk cara kedua, kita bisa menyewakan properti untuk mendapatkan aliran pemasukan.

Jangan lupa untuk mempertimbangkan risiko seperti kerusakan bangunan. Meski risiko investasi ini terbilang rendah, properti adalah aset yang bisa rusak oleh waktu. Kita juga harus merawatnya agar nilainya tetap terjaga. Biaya perawatan yang sudah dikeluarkan ini nantinya juga perlu dipertimbangkan saat hendak menjual properti.

Investasi properti tergolong sebagai investasi jangka panjang. Jadi untuk mendapatkan return, kita memang harus menahannya dalam waktu yang cukup panjang.

4. Saham

Potensial namun berisiko tinggi, mungkin seperti itulah gambaran singkat mengenai investasi saham. Saham sebenarnya merupakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan. Saat kita membeli saham, pada dasarnya kita membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan yang mengeluarkannya. Jadi semakin banyak saham yang dibeli, semakin besar pula persentase kepemilikan perusahaan yang bisa kita dapatkan.

Return investasi saham biasanya berasal dari dividen dan pertumbuhan nilai saham itu sendiri. Dividen sendiri diambil dari return yang diperoleh perusahaan. Namun perlu dicatat, tidak semua perusahaan membagikan dividen kepada investornya. Beberapa perusahaan justru memilih menggunakan return yang didapat untuk mengembangkan bisnisnya.

5. Reksa Dana

Apa itu reksadana? Secara sederhana, reksa dana adalah sebuah instrumen investasi di mana dana dari beberapa investor dikumpulkan menjadi satu untuk kemudian diinvestasikan ke instrumen-instrumen investasi yang ada di pasar modal. Reksa dana sendiri terbagi menjadi 5 jenis. Kelima jenis reksa dana ini meliputi reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana campuran dan reksa dana index.

6. EBA ritel

EBA ritel merupakan bagian dari instrument Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) yang sangat cocok sebagai instrumen investasi investor muda dan pemula. EBA ritel memiliki bunga yang kompetitif dibanding instrument fixed income lainnya yaitu mencapai 8,75%, dan dapat dicairkan kapan saja. Selain itu EBA ritel termasuk instumen investasi yang aman terpercaya dengan rating idAAA dari Pefindo lho.

investasi #amannyamancuan

pict from https://www.smf-indonesia.co.id/eba-ritel

Dengan berinvestasi di EBA ritel, investor sudah dapat membantu masyarakat dan mendukung program kepemilikan rumah di Indonesia. Berinvestasi di EBA ritel saat ini sangat mudah dan terjangkau, dengan minimal investasi sebesar Rp 100 ribu, investor dapat langsung menjadi investor dengan mengakses aplikasi Bions di PT BNI Sekuritas.

Lebih lengkap yuk kita bahas salah satu jenis instrumen investasi yang ngga butuh modal besar ini.

Investasi #AmanNyamanCuan Bersama EBA Ritel, Masa Depan pun Bukan Sekadar Bayangan

Dilansir dari smf-indonesia.co.id, di Indonesia EBA ada yang berbentuk Surat Partisipasi (SP) yaitu surat berharga yang terdiri dari sekumpulan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang diterbitkan melalui proses sekuritisasi sehingga menjadi instrument investasi pendapatan tetap yang dapat ditransaksikan di pasar sekunder, atau dengan kata lain membeli EBA SP Ritel sama dengan membeli tagihan KPR dari perbankan.

EBA SP pertama kali diterbitkan pada tahun 2009, namun baru pada akhir 2018, PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF) meluncurkan program EBA Ritel kepada investor retail.

Beberapa Benefit Investasi #AmanNyamanCuan Bersama EBA Ritel:

  1. Bunga per tahun di atas Deposito (hingga 8,75%).
  2. Aman dan risiko terjadinya default rendah karena risiko terbagi ke banyak tagihan KPR serta adanya proses seleksi KPR yang sangat ketat pada saat proses sekuritisasi (rating AAA). Selain itu EBA Ritel juga bukan investasi bodong, bukan pula investasi yang high risk.
  3. Nilai transaksi yang terjangkau (minimum Rp 100.000,-).
  4. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan penyelesaian T+1.
  5. Kupon dibayar per 3 bulan.
  6. Pokok investasi akan diamortisasi dan dibayar per 3 bulan sehingga investor  dapat melakukan reinvestment ke produk investasi lain tanpa harus khawatir dana dikunci.

Jadi Obligasi Ritel (ORI) tidak sama dengan EBA Ritel tidak sama dengan Reksadana yah kawan-kawan, jika Penulis bisa merangkum perbedaan antara ketiganya kira-kira sebagai berikut:

No. Obligasi Ritel (ORI) EBA Ritel Reksadana
1. Instrumen Fixed Income Instrumen Fixed Income Instrumen campuran antara saham dan obligasi
2. Minimal hold 1 kali pembagian kupon Tidak ada minimal hold Tidak ada minimal hold
3. Dikelola sendiri Bisa dijual kapan saja dan dikelola sendiri Dikelola manager
4. Risiko rendah Risiko rendah

Risiko rendah hingga tinggi

Berdasarkan tabel perbedaan tersebut di atas, EBA Ritel menjadi salah satu instrumen investasi yang memudahkan bukan? Terlebih untuk generasi sandwich yang hebat dan kuat karena harus membagi penghasilannya agar bisa memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarganya.

Meskipun begitu seorang Generasi Sandwich tetap bisa mencapai financial freedom, lho. Caranya dengan memiliki tambahan penghasilan yang bisa didapatkan dari side job (freelance contohnya), atau bisa juga dari side hustle (berjualan apa saja di luar pekerjaan utama), dan juga dari investasi fixed income yang bisa kita dapatkan melalui EBA Ritel.

Terlihat berat memang ketika Generasi Sandwich harus membagi lagi penghasilannya untuk berinvestasi. Namun perlu diingat bahwa investasi EBA Ritel dapat dimulai dari 100 ribuan saja lho! Kuncinya hanya dua, rutin dan konsisten.

Semangat terus para Generasi Sandwich, kuatkan bahu dan finansial yuk dengan #MulaidenganEBA investasi fixed income yang #AmanNyamanCuan.

Langkah Mudah Investasi #AmanNyamanCuan Melalui EBA Ritel

Untuk memulai investasi bersama EBA Ritel pun sangat mudah. Yang utama tentu adalah menyisihkan seratus ribu rupiah saja setiap kali teman-teman gajian. Lalu segera registrasi melalui laman https://www.smf-indonesia.co.id/eba-ritel. Setelah menyelesaikan registrasi, teman-teman bisa langsung melakukan pemesanan.

cara investasi eba ritel

Setelah melakukan pemesanan jangan ditinggal pergi begitu saja, namun segera lakukan pembayaran lalu dilanjutkan dengan konfirmasi. Selesai! Mudah bukan?

Simulasi Investasi Bersama EBA Ritel

Katakanlah teman-teman baru mencoba berinvestasi dengan dana seratus ribu rupiah, berikut adalah gambaran seberapa besar keuntungan yang bisa kita dapatkan melalui EBA Ritel ini:

simulasi investasi EBA Rtielsimulasi investasi EBA Ritel

Untuk lebih lengkap dan agar teman-teman lebih leluasa menghitung seberapa keuntungan yang bisa didapatkan melalui investasi EBA Ritel ini, langsung saja cobain yuk di website resmi https://www.smf-indonesia.co.id/eba-ritel, klik kalkulator EBA Ritel, lalu masukkan nominal yang teman-teman siapkan untuk berinvestasi di dalam kotak IDR sebagaimana terlampir pada gambar berikut:

kalkulator eba ritel

 

Gimana? Bisa yuk menuju financial freedom di tahun 2023 ini. Kelak, apa yang kita usahakan, termasuk keikhlasan membantu keluarga “besar” akan berbuah manis. Salah satu upaya agar buah yang kita petik nantinya bisa dinikmati, salah satunya dengan bergabung bersama SMF Indonesia dan memulai tahun ini dengan berinvestasi bersama EBA Ritel.

tips memilih investasi

Penghasilan rendah pun bukan halangan untuk memiliki aset bahkan rumah. Karena jika kita konsisten dan terus memandang impian di depan, bukan tidak mungkin investasi akan menjadi jalan menuju financial freedom. Ditambah ketika berinvestasi melalui EBA Ritel, kita pun juga ikut membantu masyarakat dan mendukung program kepemilikan rumah di Indonesia. Sebagaimana visi misi SMF Indonesia yakni menjadi salah satu etintas utama dalam ekosistem pembiayaan perumahan yang mendukung kepemilikian, penyediaan, dan keterhunian rumah yang layak serta terjangkau bagi seluruh keluarga Indonesia.

Siapa sangka seratus ribu rupiah yang teman-teman investasikan setiap menerima “gaji” tersebut bisa membantu lebih banyak keluarga di Indonesia untuk mendapatkan hunian yang layak dan terjangkau. Yuk luruskan niat dan mulai berusaha lebih keras lagi, sebagaimana kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, investasi dulu cuan kemudian. Apalagi investasinya bersama EBA Ritel, dijamin akan menjadi investasi #AmanNyamanCuan untuk masa depan.

Semoga artikel ini bermanfaat ya!

 

Referensi:

instagram.com/inveseries

instagram.com/ptsmfpersero

https://www.smf-indonesia.co.id/

https://www.smf-indonesia.co.id/eba-ritel

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/