Nak, Ibu kena herpes, mungkin bisa ditulis sebagai pelajaran untuk yang lain.
Suatu hari, Ibu mertua saya mengirim pesan seperti itu. Kaget karena tumben Ibu ngabarin lewat pesan teks saat sedang sakit, biasanya Ibu langsung telpon suami atau saya. Pasti lagi ga enak banget badannya sampai mungkin tidak ada energi untuk berbicara di telepon.
Saya langsung googling apa itu herpes dan kira-kira jenis herpes apa yang Ibu mertua saya derita. Saya langsung menghubungi suami dan menanyakan apakah ia sudah tahu bahwa Ibu sakit? Ternyata suami saya sudah tahu tapi karena tidak parah dan sudah ditangani oleh dokter yang kebetulan juga sepupunya Ibu, jadi suami saya tidak khawatir. Alhamdulillah.
Namun pengalaman Ibu ini bisa saja menjadi pelajaran dan menambah pengetahuan untuk kita semua, oleh karena itulah saya menuliskan ini. Simak yuk!
Apa Itu Herpes Zoster?
Melansir dari EMC Health Care, Herpes Zoster atau lebih dikenal sebagai cacar ular, adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam kulit yang menyakitkan. Pantas saja kalau sedang “kumat” Ibu bilang sampai tidak bisa beraktivitas, karena mungkin saking sakitnya atau sangat tidak nyaman.
Penyakit Herpes Zoster ini disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, yang juga merupakan penyebab cacar air. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tetap berada di tubuh namun dalam kondisi tidak aktif dan bisa aktif kembali bertahun-tahun kemudian dalam bentuk herpes zoster.
Wah, kalau gitu apakah kita semua berpotensi untuk mengalami Herpes Zoster ya?
Jawabannya adalah Ya, setiap orang yang pernah terkena cacar air berpotensi untuk terkena herpes zoster. Herpes zoster dapat muncul kembali ketika sistem kekebalan tubuh melemah, misalnya karena usia atau penyakit tertentu. Jadi usahakan meskipun usia sudah tidak lagi muda, agar selalu menjaga daya tahan tubuh ya.
Penyebab Herpes Zoster
Masih dari laman remis EMC, disebutkan bahwa selain disebabkan oleh reaktivasi virus yang sudah lama “tidur” di tubuh kita, ternyata Herpes Zoster sendiri juga punya pemicu lain sehingga virus ini bisa aktif kembali, di antaranya sebagai berikut :
- Penuaan: Risiko seseorang mengalami herpes zoster dapat meningkat karena bertambahnya usia, terlebih pada seseorang yang berumur 50 tahun ke atas. Untuk kasus Ibu mertua saya, kemungkinan besar karena usia inilah virus tersebut “aktif kembali”. Mengingat usia beliau yang sudah lebih dari 70 tahun.
- Sistem imun yang lemah: Kondisi medis tertentu, seperti HIV/AIDS, kanker, orang dengan riwayat transplantasi ginjal atau penggunaan obat imunosupresan, dapat meningkatkan risiko.
- Stres: Tingkat stres yang tinggi dapat melemahkan sistem imun, membuat seseorang lebih rentan terhadap reaktivasi virus.
Jadi memang ada banyak penyebabnya ya guys, apalagi stres yang menjadi salah satu penyebab yang seringkali tidak kita sadari. Hidup bahagia dan releasing stress ternyata seberpengaruh itu untuk kesehatan tubuh kita, bukan hanya mental/psikis.
Bagaimana Gejala Herpes Zoster?
Saat saya tanya pada Ibu apa gejala yang menyertai Herpes Zoster ini, Ibu mengatakan bahwa ada sensasi terbakar dan rasa sakit di bagian lehernya. Selain itu juga ada gejala yang menyerupai flu, badan seperti pegal-pegal sakit semua tanpa disertai demam.
Dikuatkan dengan tulisan dari dr.Tania Azhari, Sp DVE bahwa gejala Herpes Zoster ini bisa teman-teman rasakan seperti berikut :
1. Rasa sakit dan sensasi terbakar
Sebelum ruam muncul, sering kali terjadi rasa sakit, kesemutan, atau sensasi terbakar pada satu sisi tubuh, terutama di area di mana ruam akan berkembang. Rasa nyeri ini bisa terasa sangat tidak nyaman hingga beberapa minggu.
2. Ruam kulit
Setelah 1-5 hari, ruam merah muncul di area kulit yang terkena. Ruam ini kemudian berkembang menjadi lepuhan kecil berisi cairan yang mirip dengan cacar air. Biasanya, ruam ini hanya muncul di satu sisi tubuh, mengikuti jalur saraf tertentu.
3. Lepuhan berisi cairan
Lepuhan ini biasanya pecah setelah 7-10 hari dan mulai mengering serta membentuk keropeng. Dalam beberapa minggu, keropeng akan menghilang, namun bekas luka atau perubahan warna kulit dapat bertahan lebih lama.
4. Gejala lainnya
Beberapa orang juga mengalami demam, sakit kepala, kelelahan, dan sensitivitas terhadap cahaya.
Nah kalau sudah mendapati gejala-gejala seperti di atas, jangan ragu untuk segera ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk memeriksakan diri lebih lanjut ya. Karena dengan berkonsultasi pada ahlinya, kita bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dosisnya alias tidak ngawur, hehehe..
Penanganan Herpes Zoster
Hal pertama yang saya tanyakan pada Ibu mertua setelah ia mengeluhkan sakit adalah : “Apakah sudah periksa ke dokter? Apakah sudah diberi obat?”
Bersyukur sekali karena Ibu saya saat itu ternyata sudah berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin, dan sudah diberi obat. Termasuk obat penghilang rasa sakit yang memang sangat diperlukan karena sakitnya sudah sangat mengganggu aktivitas.
Sebenarnya kalau merujuk pada laman EMC Health Care, kita akan tahu bahwa pengobatan herpes zoster ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan, mengurangi gejala, dan mencegah komplikasi. Sehingga tidak sampai merembet ke jaringan atau organ lain.
Beberapa langkah pengobatan secara umum meliputi:
1. Obat Antivirus
Obat-obatan biasanya diresepkan untuk membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi keparahan gejala. Penting untuk memulai pengobatan antivirus dalam waktu 72 jam sejak munculnya ruam.
2. Penghilang rasa sakit
Untuk mengurangi rasa sakit, dokter mungkin merekomendasikan obat penghilang rasa sakit seperti paracetamol atau ibuprofen. Ini juga menjadi salah satu obat yang diresepkan oleh dokter pada Ibu mertua saya.
3. Krim atau salep
Krim atau salep yang mengandung capsaicin atau lidokain dapat membantu meredakan rasa gatal dan nyeri pada kulit. Untuk penggunaan krim atau salep ini memang harus telaten banget, karena kadang kalau sudah tidak merasa sakit, kita enggan untuk mengoleskan krim atau salep, padahal belum sembuh betul.
Jadi seharusnya krim atau salep tetap digunakan sampai dokter menyatakan sembuh dan tidak perlu lagi menggunakan krim atau salepnya.
4. Perawatan rumah
Untuk kasus yang tidak parah, herpes zoster bisa diobati di rumah. Tidak harus rawat inap di rumah sakit. Jadi cukup lakukan istirahat yang cukup, menjaga kulit tetap bersih, dan menghindari menggaruk lepuhan. Hal tersebut menjadi bagian penting kalau ingin pemulihannya lebih cepat ya.
Selain itu teman-teman juga bisa mengompres ruam dengan kain lembap yang dingin, karena kompres dingin dapat membantu mengurangi rasa sakit dan gatal.
Periksakan Diri ke Dokter Spesialis dan Kelamin EMC Health Care
Kata orang, “mencegah itu lebih baik daripada mengobati”. Oleh karena itu jika teman-teman ingin selalu sehat, terapkan pola hidup yang bersih dan sehat. Juga rutin memeriksakan diri ke dokter. Salah satu manfaatnya adalah kita bisa mengetahui penyakit apa saja yang perlu diobati.
Apalagi jika kita mendapati gejala-gejala penyakit Herpes Zoster sebagaimana yang telah disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter spesialis kulit dan kelamin di RS EMC yaa!
Tim dokter dan perawat dari EMC HealthCare siap membantu masalah yang teman-teman hadapi untuk mendapatkan penanganan terbaik yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Percayakan perawatan teman-teman di Rumah Sakit EMC baik untuk aktivitas rawat inap, rawat jalan, hingga pra-operasi maupun pasca-operasi untuk mendapatkan layanan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Semoga artikel ini bermanfaat dan sehat selalu yaa!
Kalau kena herpes zooster emang harus langsung periksa ya biar dapat obat. Jangan ditunda-tunda. Nanti gatalnya makin parah dan perih.
Stress itu pangkal segala penyakit ya. Bahkan bisa terkena sakit herpes juga. Ngeri juga nih kalo udah kena cacar air, berpotensi terkena herpes zoster, meski di usia lanjut. Meski nggak berbahaya, tapi tetap kudu lakukan pencegahan ya. Very nice sharing 👍👍
Saya baru tahu herpes zoster ini Mbak. Semua orang yang sudah kena cacar air, berpotensi kena ya. Apalagi penyebab juga beragam. Termasuk stress dan usia yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurunkan. Wah.. Harus diwaspadai gejalanya nih, jadi kalau kena, segera melakukan tindakan
Agak seram ya. Herpes zoster ini tuh kalau sudah ruam atau lepuhannya merembet tuh bisa mengelilingi bagian tubuh yang kena itu ya, Kak? Kata orang Madura apa dah namanya ya. Emang nggak enak banget sih sakitnya itu.
pola hidup sehat memang harus ditegakkan ya, karena bisa jadi salah satu penangkal dari beragam penyakit.
Kenali gejalanya, dan sigap, biar langsung mendapat penanganan yang tepat
Info Herpes Zoster ini penting banget! Ngeri juga ya virus cacar air bisa aktif lagi. Jadi makin sadar pentingnya jaga daya tahan tubuh dan kelola stres. Makasih sharingnya!
Aaahhh aku jadi tahu tentang herpes. Soalnya anakku kan ada bekas kulit terbakar gitu di pipi, kata suamiku herpes. Masa sih herpes, pas aku periksa ke dokter juga bukan. Dan gejala yang disebutkan mba ji di sini juga nggak seperti yg anak aku alami, Alhamdulillah. Emang paling gercep kalau ada yang dirasa harus segera konsultasi pada dokter ya.
Kaget jg krn stres jg bisa menjadi penyebab penyakit Herpes Zoster ini. Aku jg hrs mewaspadai ibuku krn udh di atas 60 tahun. Dia kadang suka mengeluh gatal2/ruam di kaki.
Bsk mau periksa jg ah ke EMC HealthCare. Pasti penanganan di sana akan cepat dan memuaskan. Lbh baik mengetahui gejalanya sejak dini sehingga bs ditangani dan diobati ya kak.
Aku kena cacar api (=cacar ular) ini tahun 2023. Area yang terkena sih nggak luas, tapi bikin stres (padahal stres sendiri jadi pemicunya). Gimana enggak stres, yang kena itu daerah sekitar mata kanan, sampai bikin kelopak mata mata kanan nggak bisa dibuka.
RS. EMC lengkap banget yaaa fasilitas pemeriksaan kesehatannya. Penanganan Herpes Zoster juga ada. Herpes itu bukan penyakit dalam tapi kalau tidak ditindak diobati dengan baik yaa akan jadi serius. Diobati biar sembuh dan menjaga imunitas tubuh agar tetap kuat agar virus yang tidur tak muncul dan bangkit lagi.
Kalau melihat gejalanya, rasanya semua orang bisa kena herpes zoster yaa..
Semoga mamah sehat-sehat selalu yaa..
Dengan penanganan yang tepat di EMC Health Care , in syaa Allaa sehat kembali.
Alhamdulillah uda kenal dan nyaman di EMC Health Care yaa..