Wisata Boon Pring Malang ini baru saya ketahui 5 bulan setelah Indonesia diserang pandemi. Padahal hidup di Malang sudah sejak lahir, tapi Bon Pring masih terasa asing di telinga saya. Wisata Boon Pring memang tidak seviral tempat wisata kekinian yang sering muncul di iklan-iklan media sosial, namun ketika saya sampai di sana, pengunjungnya pun tak kalah ramai dengan tempat wisata kekinian di daerah Malang.
Lokasi dan Sejarah Wisata Boon Pring Malang
Boon Pring merupakan tempat ekowisata dengan banyaknya pohon bambu yang mendominasi kawasan ini. Berada di lahan seluas 36,8 hektar, pengunjung akan melihat hijaunya kawasan wisata dengan mayoritas pohon bambu. Letaknya hanya satu jam perjalanan mobil dari Kota Malang. Terletak di Dusun Kp. Anyar, Sanankerto, Turen, Malang, Jawa Timur, Indonesia, 65181.
Boon Pring diambil dari dua bahasa. Dalam Bahasa Inggris, “Boon” memiliki arti anugerah, sedangkan “Pring” berarti bambu dalam Bahasa Jawa. Bambu-bambu di kawasan ini sudah ada sejak zaman dahulu, sejak zaman kemerdekaan. Mayoritas rumah di sekitar tempat wisata juga memiliki pohon bambu di pekarangannya.
Awalnya, masyarakat hanya memanfaatkan bambu-bambu tersebut sebagai bahan untuk membuat rumah atau kayu bakar. Melihat ada potensi yang dapat digali, masyarakat mulai melakukan perbaikan dan perawatan. Hingga akhirnya menambahkan wahana wisata dan spot foto bagi wisatawan yang datang berkunjung. Jadilah tempat ekowisata yang disebut Boon Pring yang ramai dipadati pengunjung setiap harinya. Bahkan setelah bulan ke-5 menginjak masa pandemi, tempat ini masih dipadati banyak pengunjung yang berasal dari berbagai daerah.
Tidak heran karena tiket masuk ke Wisata Boon Pring ini murah meriah! Yaitu mulai dari Rp 5.000,- untuk anak-anak dan dewasa hanya Rp 10.000,-. Harga yang sangat murah jika kita membawa banyak rombongan untuk sekadar menikmati hijaunya alam dan menghirup udara segar di pedesaan. Karena sudah lima bulan lebih berada di rumah saja, saya sangat terhibur dan senang sekali bisa berkunjung ke Wisata Boon Pring beberapa waktu lalu.
Fasilitas dan Kebersihan
Setelah memasuki gerbang Boon Pring dengan protokol kesehatan yang ketat (mencuci tangan, penyemprotan disinfektan pada barang-barang bawaan, serta pengukuran suhu pengunjung menggunakan thermogun, kita akan disambut dengan jalanan yang rindang dan adem. Berjalan beberapa meter akan nampak tempat pemandian/kolam renang untuk anak-anak di sana.
Kolam renang yang terletak di kawasan wisata Boon Pring cukup bagus lho, untuk dewasa pun bisa karena kedalaman kolam yang bervariasi. Kolamnya pun sangat luas, sehingga orang dewasa bisa ikut berenang di sini. Namun khusus untuk anak-anak, teman bloger harus mengawasi penuh anak-anaknya yaa. Karena ada beberapa bagian dari sisi kolam yang tajam dan membahayakan untuk anak-anak.
Selain berenang, kita juga bisa menaiki perahu kayuh bebek di danau buatan. Kalau tidak mau capek-capek gowes, bisa juga menyewa perahu motor yang memuat belasan orang sekaligus untuk bisa berkeliling danau dan melihat banyaknya ikan-ikan berwarna-warni. Seperti menyusuri sungai amazon, kanan kiri diapit dengan pohon bambu yang rimbun, serta banyaknya ikan-ikan yang melintas di bawah perahu. Biaya naik perahunya pun murah, hanya Rp 5000,- per orang untuk dua kali putaran mengelilingi danau menggunakan perahu motor, dan 20 menit untuk perahu kayuh bebek.
Boon Pring juga punya jasa persewaaan ATV bagi teman bloger yang ingin berkeliling wisata Boon Pring yang sangat luas tersebut. Namun sayang, saat saya kesana banyak jasa yang tidak aktif. Seperti ATV, naik kuda, dan beberapa permainan anak yang terpaksa ditutup. Tidak kecewa sih, karena mengajak si kecil ke kawasan ekowisata seperti ini banyak sekali manfaat yang bisa kita dapat. Tidak hanya bonding dengan keluarga, tapi si kecil juga senang karena bisa bermain sepuasnya di kolam renang, berlari-larian di lahan yang sangat luas, bahkan kegiatan mengejar ayampun bisa membuat mereka bahagia. Orangtua tidak perlu takut anak jatuh lalu akan kesakitan, karena sebagian besar dari tanah liat, belum dipaving atau disemen. Aman lah untuk anak lari-larian.
Bagaimana dengan fasilitas kamar mandi, musholla dan tempat makan?
Kamar mandi yang disediakan luimayan bersih lho! Airnya juga sangat jernih dan melimpah. Tidak heran sih, karena Boon Pring dekat dengan kawasan sumber air. Sehingga airnya pun sangat segar dan dingin. Musholla yang disediakan juga bersih. Namun untuk tempat wudhu wanita berada di tempat terbuka, sehingga saran saya, teman bloger yang memakai jilbab bisa berwudhu di kamar mandi saja.
Urusan tempat makan, Boon Pring menyediakan banyak warung dengan harga yang relatif murah. Karena masuk ke dalam kawasan wisata pun diizinkan untuk membawa makanan. Jadi kalau teman bloger khawatir dengan kebersihan makanannya, bisa juga membawa makanan di rumah untuk disantap bersama keluarga di bawah rindangnya pohon bambu. Jajanan yang dijual juga murah meriah, mulai dari nominal 500 rupiah untuk 1 biji cilok sampai seharga popmie yang ngehits itu. Komplit meskipun sederhana. Cukup lah untuk memanjakan perut yang sedang kelaparan setelah berenang.
Untuk kualitas air di kolam renang saya belum tahu, karena saat itu saya dan keluarga tidak berenang sama sekali, hehee..
Bagi teman bloger yang butuh hiburan singkat dan tidak jauh dari jantung kota Malang, wisata Boon Pring Malang bisa menjadi salah satu alternatif tujuan tempat wisata selama weekend, tentu saja dengan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan Pemerintah yaa..
Baca juga Kuliner Legendaris di Kota Malang atau info wisata lain di caravanjingga.my.id
Aku kira Boon itu dari kebon hehehe
Sepertinya tempatnya enak untuk minum teh hangat dengan singkong goreng.
hihi bener banget. Btw aku dulu ngiranya bon itu dari kata kebon juga wkwkwk ternyata bukan. Meskipun bisa jadi dibikin gitu sih
Waaa aku baru tau, maybe klonpas ke rumah sodara di Turen bisa mampir one day (eike keminggris haha)
kwwkw yes Miss, very welcome (metesek kayak aku yang punya bonpring aja)wkwkwk