Setelah sekitar sepuluh buku antologi dan satu buku solo yang berhasil diterbitkan mulai dari tahun 2018 hingga penghujung tahun 2019 ini, ingin sekali menyongsong 2020 dengan karya yang lebih bermanfaat lagi. Jika melihat dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) resolusi berarti putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal. Sesuai dengan tantangan yang disuguhkan oleh kelas Nonfiksi pada pekan keempat ini yaitu menulis Resolusi 2020 maka kali ini resolusi tidak lagi saya tulis di sebuah kertas untuk disimpan dalam sebuah botol lalu dilarung ke laut ala-ala film Korea. Siapa tahu alam akan menangkap impian itu dan atas izin Allah resolusi itu dikabulkan dan menjadi milik saya. Hehe…
Saya mulai menulis ketika duduk di bangku SMP. Saat itu juga saya gemar membaca komik fantasi. Komik apapun saya lahap hingga habis, hingga Ibu saya menegur agar tidak terus-terusan membaca komik sehingga prestasi di sekolah bisa turun. Namun tidak, saya tetap bisa masuk ranking tiga besar di kelas dan sepuluh besar di sekolah. Maka saat itu Ibu tetap membiarkan saya membaca komik-komik yang selalu saya pinjam dari perpustakaan dengan biaya seratus hingga tiga ratus rupiah untuk satu komik.
Lalu ketika memasuki masa SMA saya mulai menulis kisah fantasi yang berlatar belakang sebuah game online bernama Ragnarok. Saat itu hampir setiap hari saya bermain game sekaligus menulis di buku tulis bergaris yang saya beli dari koperasi sekolah. Hingga teman-teman saya selalu menagih update cerita fantasi tersebut. Lalu perlahan prestasi saya menurun drastis. Saya jadi menjauhi buku pelajaran karena waktu tersita untuk bermain game dan kumpul bareng teman-teman. Saya lebih memilih untuk membaca buku-buku seperti Harry Potter dan Davinci Code untuk mengisi waktu-waktu saya yang sebenarnya tidak luang sama sekali. Bahkan saya ingat sekali hanya butuh waktu tiga hari untuk menghabiskan tujuh ratusan halaman serial Harry Potter itu.
Hal ini pun berlangsung hingga memasuki masa-masa perkuliahan. Masa-masa yang cukup menyita waktu juga karena harus banyak menulis laporan praktikum ketimbang menulis di buku diary. Jam membaca juga tersita dengan tugas-tugas dan laporan praktikum yang selalu beranak pinak, bahkan di akhir pekan. Akhirnya saya jarang sekali update buku bacaan seperti sekarang ini. Seolah saya menjadi manusia gua yang terkubur dengan ilmu-ilmu anatomi, fisiologi, biologi molekuler hingga pada ilmu genetika yang mengesankan. Apa buku paling booming saat itu dan siapa pemenang penghargaan karya sastra? Saya benar-benar tidak tahu dan menjadi manusia skeptis yang arogan. Istilahnya zaman sekarang, kamu kurang piknik Han! Begitulah hingga masa kuliah terlewati dan gelar sarjana itu pun didapat dengan lelah yang berdarah-darah.
Setelah kuliah saya kembali menekuni kembali bacaan-bacaan yang sempat saya tinggalkan begitu lama. Lalu mulai kembali menulis di sebuah blog dan aplikasi tumblr. Perjalanan yang ternyata kalau diceritakan menjadi sangat panjang dan melebihi lima ratus kata. Hingga di tahun 2018 saya berhasil menelurkan karya pertama yang dibukukan meskipun hanya berupa antologi. Lalu 2019 bergabung dengan sebuah komunitas yang berafiliasi dengan ODOP yaitu Nulis Aja Community yang membantu saya untuk memenuhi target untuk melahirkan buku solo sebelum usia menginjak tiga puluh tahun.
Namun perjalanan ini menurut saya masih baru saja dimulai. Ibarat pelari, baru saja menginjak start dan harus segera berlari untuk mengejar ketertinggalan. Mengejar tahun-tahun yang penuh kesia-siaan. Menebus waktu yang pernah saya buang percuma dengan hal-hal yang sama sekali tidak bermanfaat. 2020 saatnya melahirkan buku fiksi dan nonfiksi. 2020 saatnya lebih produktif lagi. 2020 mungkin saatnya untuk mengikuti sertifikasi penulis. 2020 mungkin saatnya untuk memperluas relasi dengan mengikuti berbagai komunitas yang membawa pengaruh positif bagi pengembangan diri. 2020, saya tidak sabar untuk segera mengeksekusi rencana-rencana itu saat nanti banyak orang merayakannya dengan terompet dan kembang api.
Apa nih resolusimu di tahun 2020?
Asyiik banget kakakku resolusinya
#semangat
Terimakasih pak Eko #semangat
Loe tanya resolusi gue apaan?? Nikah .. Nikah.. Nikah.. Wkwkwkwk
Baiklah, Jingga doakan semoga jodoh segera datang menjemput dengan segala pesonanya dan membawa kehidupan yang lebih berkah. Netijen boleh aamiin-kan dong!
Aku ngakak baca komennya kakak cerita perjalanan.. wkwkkw
semoga terwujud resolusi menulismu, Nak
kereeen Kak, pgn jugaaaa hehehe 🙂