Bagaimana caranya agar matahari bersinar lebih lama? Memangnya mentari harapan baru dari timur itu nyata adanya? – tanya orang-orang pada Masarasenani.

Masarasenani tahu dimana matahari tinggal. Ia juga tahu bahwa matahari sering melewati celah diantara dua bukit dekat tempat tinggalnya. Lalu timbullah ide untuk menjerat matahari agar ia bersinar lebih lama. Agar orang-orang di desa tak lagi kelaparan karena matahari begitu cepatnya tenggelam ketika mereka belum selesai menokok sagu. Masarasenani pun terpaksa menjerat matahari, si Masarasitumi. 

Keesokan harinya, matahari pun bersinar lebih lama. Orang-orang sangat senang tapi Masarasenani tahu bahwa si Masarasitumi harus dibebaskan agar dia dapat mengelilingi bumi.

(Dongeng Masarasenani dan Matahari – Cerita Rakyat dari Papua, ditulis ulang oleh Ibu Murti Bunanta – dengan sedikit gubahan)

Apa yang terjadi kemudian pada si matahari bernama Masarasitumi? Apakah ia akan terus terjebak diantara dua bukit? Akankah Masarasenani membiarkannya pergi dan tenggelam?

masarasenani and the sun

pict from goodreads

Membaca tema PON XX tahun 2021 ini saya teringat dengan dongeng anak berjudul Masarasenani dan Matahari yang ditulis ulang oleh Ibu Murti Bunanta. Bukunya memang tak lagi ada karena diterbitkan tahun 80an kala itu. Beruntung saya sempat membacanya kemudian mengingat kisah itu sampai saat ini. Bagi yang belum pernah mendengarnya, mari saya ceritakan tentang Mentari Harapan Baru dari Timur yang menjadi legenda bagi orang-orang Papua.

Masarasenani dan Matahari

Dikisahkan saat itu ada seorang lelaki yang bernama Masarasenani. Ia bersama istrinya mempunyai dua anak yaitu Serawiri dan Serimini. Keluarga ini sehari-harinya bekerja menokok sagu. Namun sayangnya, sagu yang dihasilkan terkadang kurang karena hari keburu gelap. Orang-orang tidak tahu yang terjadi namun si Masarasenani tahu bahwa ia harus menemui si Masarasitumi yaitu si matahari dan memintanya untuk bersinar sedikit lebih lama.

Masarasenani tahu di mana matahari tinggal. Ia juga tahu bahwa matahari sering melewati celah di antara dua bukit. Timbulah idenya untuk menjerat matahari agar ia bersinar lebih lama. Itulah yang terjadi keesokan harinya. Matahari bersinar lebih lama. Orang-orang sangat senang tapi Masarasenani tahu bahwa si Masarasitumi harus dibebaskan agar dia dapat mengelilingi bumi. Akhirnya, dia pergi ke bukit dan mendengar bahwa si matahari memintanya untuk mengambilkam daun gatal guna mengobati kakinya yang sakit dan bengkak karena jeratnya.

Matahari berkata bahwa Masarasenani harus mendekatinya dari belakang kalau tidak ia akan hangus. Akhirnya ketika Marasasenani kembali dan mengoleskan daun gatal, Matahari bertanya kepada Masarasenani kenapa dia menjeratnya. Masarasenani menjawab karena ia dan orang orang di desa itu kelaparan karena setiap kali mereka menokok sagu, mentari selalu tenggelam begitu cepat. Si matahari pun berjanji akan menjadi adil membagi waktu hingga orang-orang tersebut mampu menokok sagu.

Konon, tempat di mana matahari dijerat itu dinamakan Mayawer artinya matahari terjerat. Sedangkan tempat di mana Masarasenani memetik daun gatal itu disebut Hutan Daun gatal dan konon bentuknya lebih lebar daripada daun gatal sekarang. Itulah legenda dari daerah Windesi, Kabupaten Manokwari di Papua.

mentari harapan baru dari timur

Masarasenani Tak Perlu Lagi Menjerat Matahari Masarasitumi

Legenda Masarasenani dan matahari Masarasitumi bagi saya seolah bentuk sarkas yang ingin menyuarakan bahwa orang-orang di pulau Papua ini menginginkan kesejahteraan, jauh dari rasa lapar di tanah mereka sendiri. Dengan kekayaan alam yang dimilikinya, tentu masyarakat Papua harusnya menjadi orang yang paling beruntung di dunia.

Tanahnya bersinar, seolah selalu disinari mentari. Namun siapa sangka Papua memang menjadi pulau istimewa karena kekayaan buminya. Tak perlu lagi menunggu matahari, tak perlu lagi menjerat mentari. Harapan itu sudah ada dari dalam bumi, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Masarasenani tak perlu lagi menjerat matahari. Karena harapaan akan jadi kenyataan. Tidak ada lagi yang kelaparan. Mentari harapan baru dari timur itu kini mulai bersinar. Memberi harapan dan penghidupan bagi orang-orang sekitar.

Pulau Papua, Masarasitumi-nya Indonesia

mentari harapan baru dari timur

source : Forest Watch Indonesia

Kalau orang-orang di legenda Masarasenani dan Masarasitumi berusaha untuk menjerat matahari agar bersinar lebih lama dari biasanya agar orang-orang bisa mendapatkan sagu lebih banyak, berbeda halnya dengan hal-hal nyata yang kita hadapi sebagai manusia di sini, di Indonesia. Justru Papua-lah yang menjadi mentari bagi Indonesia yang datang dari timur. Mentari harapan baru dari timur yang menjadi tagline PON XX ini saya pikir memang sangat cocok disematkan untuk Papua.

Pulau yang menjadi Masarasitumi-nya Indonesia. Pulau yang menjadi mentari harapan bagi Indonesia. Bagaimana tidak? Secara umum kita bisa melihat bahwa Pulau Papua secara keseluruhan merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland. Selain Indonesia, bentang pulau Papua juga merupakan bagian dari negara Papua Nugini di sebelah timur. Pada pulau yang bentuknya menyerupai burung cendrawasih ini, terletak gunung tertinggi di Indonesia, yakni Gunung Jayawijaya yang juga merupakan pegunungan tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, Papua memiliki sumber daya alam yang menarik akibat dari kondisi tektonik berupa patahan dan lipatan. Sehingga menghasilkan material-material yang berada dari dalam mantel bumi terekspos. Kondisi ini menghasilkan banyak sumber daya alam berupa bahan-bahan tambang. Seperti emas, tembaga, dan lain sebagainya.

Luas Pulau Papua ini kurang lebih 21% dari luas wilayah Indonesia. Seluas lebih dari 75% wilayah Papua masih tertutup oleh hutan-hutan tropis lebat dengan kurang lebih 80% penduduknya masih dalam keadaan semi terisolir di daerah pedalaman (bagian tengah Papua). Namun di dalamnya ada banyak potensi yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.

Potensi dan Keunggulan wilayah di Pulau Papua, Mentari Harapan Baru dari Timur Indonesia

sumber daya alam papua

Tambang emas. ©REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah (merdeka.com)

Ketika berbicara sumber daya alam, maka Papua merupakan salah satu surganya. Berbagai barang tambang bisa ditemukan di sini termasuk tambang emas. Papua merupakan daerah tambang emas terbesar di dunia. Total cadangan emas yang dimiliki sebesar 1.187 ton dengan nilai mencapai USD 469,7 miliar. Apakah hanya itu? Tentu saja tidak.

Berkat tanah dan pulaunya yang banyak diberkahi oleh Tuhan, ada banyak potensi dan keunggulan di wilayah Pulau Papua. Mengutip dari buku Kepulauan Maluku dan Papua yang diterbitkan oleh Kementerian PUPR, didapatkan data tentang potensi dan keunggulan wilayah di Pulau Papua sebagai berikut :

  • Komoditas sektor pertambangan dan penggalian yang paling dominan adalah minyak, gas, emas, perak, nikel dan tembaga. Pada tahun 2013, sektor pertambangan dan penggalian sudah berkontribusi sebesar 33,65% untuk seluruh wilayah Papua. Dengan bertumpunya perekonomian wilayah Papua pada sektor pertambangan dan penggalian menyebabkan fluktuasi pada sektor ini akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
  • Wilayah Papua memiliki potensi gas bumi sebesar 23,91 TSCF (Trillion Square Cubic Feet) atau sebesar 23.45% dari potensi cadangan gas bumi nasional. Sementara itu cadangan minyak bumi di Wilayah Papua mencapai sekitar 66,73% MMTSB atau sebesar 0,91% dari cadangan minyak bumi nasional.
  • Emas, perak, dan tembaga merupakan hasil tambang yang sangat potensial untuk dikembangkan di wilayah Papua. (mentari dari timur : potensi emas serupa mentari yang menerangi). Karena memiliki lebih dari 45% cadangan tembaga nasional yang sebagian eksplorasi dan pengolahannya terpusat di Timika (Kabupaten Mimika). Cadangan biji tembaga sekitar 25 juta ton. Bahan tambang dan galian yang menjanjikan potensi lainnya adalah biji nikel, pasir besi dan emas. Sebagian besar dari sumber daya tersebut masih dalam indikasi dan belum dieksploitasi.
  • Potensi unggulan pertanian tanaman pangan di wilayah Papua meliputi padi, palawija, holtikultura. Tanaman perkebunan di wilayah Papua dengan produksi dan luas areal terbesar adalah kelapa sawit, coklat, kopi.
  • Peternakan, perikanan dan kelautan juga tak kalah melimpah. Papua memiliki teritorial laut yang luas sekaligus memiliki potensi berbagai jenis biota laut yang bernilai ekonomi tinggi.

Secara umum pembangunan manusia yang terjadi di Porvinsi Papua mengalami perbaikan di setiap tahunnya jika dilihat berdasarkan tren angka IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang bergerak positif. Kebanyakan permasalahannya adalah keterbatasan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan serta kesehatan menyebabkan rendahnya IPM di beberapa wilayah.

Harapannya, event PON XX tahun ini akan menyelesaikan permasalahan di atas. Mulai dari keterbatasan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, transportasi hingga layanan di bidang kesehatan.

Rintisan pembangunan jalan trans Papua menjadi salah satu bentuk pembangunan infrastruktur vital dalam pembangunan suatu wilayah. Presiden telah lama memulai pembangunan jalan maupun jembatan menjadi sarana penghubung suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Sehingga memberikan akses kemudahan bagi mobilitas manusia, barang, dan jasa di wilayah Papua.

Saya jadi ikut bahagia ketika Papua terpilih menjadi tuan rumah di ajang olahraga bergengsi tingkat Nasional ini. Inilah kesempatan kita untuk membangkitkan kembali harapan. Mencoba meraih impian dan cita-cita bersama, demi kesejahteraan Indonesia yang merata. Termasuk untuk wilayah Papua, sebagai mentari harapan baru dari Timur Indonesia.

torang bisa PON XX

PON XX Papua, Mentari Harapan Baru dari Timur, Torang Bisa!

Torang Bisa! bermakna penyemangat khas Papua untuk mengobarkan semangat kepada para atlet yang akan bertarung pada PON XX. (kominfo.go.id)

Adanya PON XX di Papua menjadikan kita, generasi muda yang belum pernah menyentuh tanah di sana kini menjadi tahu bahwa ada wilayah di Indonesia yang menyimpan surga. Kalau kata orang, tidak perlu mati untuk melihat surga. Cukup siapkan perbekalan dan berkelanalah menuju Timur Indonesia. Ada begitu banyak serpihan surga yang diturunkan Tuhan di tanah itu.

PON XX dengan mengusung tema Mentari Harapan Baru dari Timur ikut memberikan harapan di tengah pandemi seperti ini. Ketika orang-orang banyak kehilangan keluarganya, pekerjaannya, serta harapannya untuk diri sendiri. Mentari Harapan Baru dari Timur memberikan harapan itu lewat kompetisi olahraga. Bahwa kita adalah bangsa yang kompak. Indonesia adalah bangsa yang gemar bergotong royong. Indonesia adalah bangsa yang tak pernah menyerah.

Saya juga yakin Indonesia bisa melalui masa-masa sulit pandemi ini. Meski dua tahun kita dihajar, babak belur jatuh bangun, kita tak boleh kehilangan harapan itu. Mentari Harapan Baru dari Timur menyalakan kobaran semangat di depan mata, di dalam jiwa dan raga. Bersama kita bisa, melalui ini semua.

Rupanya Tuhan punya alasan, mengapa PON XX ditakdirkan untuk diadakan di Papua. Karena bisa jadi dari sanalah harapan kita, semangat sekaligus penghiburan kita, di tanah Papua.

Berdasarkan SK PON 2020 Papua, ada beberapa poin yang telah dihasilkan sehingga Pemerintah telah menetapkan sebanyak 37 cabor, 56 disiplin cabor, 679 nomor pertandingan/perlombaan, dan 6.442 orang kuota atlet yang akan meramaikan perhelatan akbar kita pada PON XX ini. 37 cabor tersebut diantaranya :

37 cabor PON XX

37 Cabor PON XX

source : indonesiabaik.id

Untuk mendukung berlangsungnya PON XX dengan khidmat, fair, dan sukses, Papua pun telah berekspansi dan menyiapkan segalanya sebagai tuan rumah PON XX. Diantaranya ada Venue Mimika Sport Centre yang hadir khusus untuk mendukung PON XX, dan tentu saja untuk perkembangan dan kemajuan Matahari-nya Indonesia dari timur secara umum.

Selain Venue Mimika Sport Centre, Kementerian PUPR juga sudah menyelesaikan tiga venue dari tujuh venue lainnya. Harapannya sih satu bulan ke depan ketujuh venue ini sudah siap digunakan.

Venue Sport Centre untuk Mendukung PON XX

Mimika Sport Complex (MSC) merupakan stadion yang akan digunakan untuk Pesta Olahraga Nasional (PON) 2020 yang terletak di Kelurahan Wanagon, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua. Mimika Sport Center itu adalah kompleks olahraga yang di dalamnya terdapat stadion indoor, outdoor, asrama atlet, dan bangunan penunjang lain. Hebatnya, venue ini sudah bertaraf Internasional dan terakreditasi IAAF lho. 

mimika sport center

Dengan kapasitas 5.500 penonton, stadion di Timika, Kabupaten Mimika ini dapat mempertandingkan sejumlah cabang olahraga seperti bulu tangkis, bola basket, dan bola voli di dalam ruangan. Di lokasi tak berjauhan terdapat Stadion Timika yang berkapasitas 3.500 penonton dan mempertandingkan cabang olahraga sepakbola serta atletik.

Mimika Sport Complex ini mengusung tema yang mengangkat kearifan lokal. Yaitu terinspirasi dari burung cendrawasih yang juga merupakan ciri khas tanah Papua. Oleh karena itu atap tribun stadion outdoor dibentuk menyerupai ekor burung cendrawasih.

venue PON XX mentari harapan baru dari timur

Selain itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan pembangunan empat dari tujuh venue untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua tahun 2021. Keempat venue yang sudah selesai 100% dan siap diserahterimakan ke Pemerintah Daerah yakni Venue Area Aquatic, Venue Istora Papua Bangkit dan Venue Arena Cricket dan Hockey Indoor dan Outdoor yang merupakan amanat dari Inpres No. 10/2017.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa penyelesaian pembangunan venue olahraga PON XX dilaksanakan dengan cermat, mulai dari tahap desain, pembangunan, dan pengawasannya dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan yang melibatkan pengawasan dari Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2).

Diharapkan terselesaikannya venue PON tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan warga Papua saja, namun juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Hal ini juga diharapkan dapat mendorong para anak muda, khususnya atlet-atlet Papua lebih semangat dan berprestasi menjadi juara, baik di kancah nasional maupun internasional.

Inilah yang benar-benar saya maksud dengan mentari harapan baru dari timur.

Venue Aquatic ini dilengkapi dengan fasilitas pool berstandar internasional dan telah memperoleh sertifikasi atau pengakuan dunia dari Federation Internationale de Natation (FINA) atau organisasi induk federasi olahraga renang internasional pada pada 27 Juli 2020.

venue PON XX

Venue selanjutnya yang telah rampung yakni Arena Cricket dan Hockey Indoor dan Outdoor yang dibangun dengan anggaran Rp 277 miliar. Arena Hockey Outdoor telah mengantongi sertifikasi dari Federation Internationale de Hockey atau Federasi Hoki Internasional (FIH) juga. Wah kita semua patut bangga lho dengan pembangunan ini, pastinya semua orang di wilayah Papua akan mendapatkan manfaatnya.

Tiga venue lain yang masih dalam tahap pembangunan yakni Venue Dayung, Panahan dan Sepatu Roda dengan progres 63,93% per Januari 2021 lalu. Saat ini mungkin sudah tuntas 100% ya.

Dukungan Kangpho dan Drawa

Jadi, bagi teman-teman yang belum tahu siapa itu Kangpho dan Drawa, mari saya ceritakan bagaimana burung cendrawasih dan kanguru pohon turut ikut mendukung PON XX kali ini.

Dua hewan khas Papua, yang dinamakan Kangpho dan Drawa menjadi maskot PON XX yang akan dilangsungkan di Papua pada 2020 (awalnya, lalu diundur). Kangpho atau kepanjangan dari Kanguru pohon, selama ini populer sebagai satwa khas Australia. Namun teman-teman perlu tahu bahwa kita pun punya. Ada wujud nyatanya di Papua. Menariknya, Kangpho merupakan jenis kanguru pohon dan satu diantaranya yang sangat terkenal adalah kanguru pohon mantel emas atau nama latinnya Dendrolagus Pulcherrimus.

Kita bisa jumpai satwa ini di Papua lho! So, bangga dong jadi bangsa yang kaya seperti Indonesia 🙂

kanpho mentari harapan baru dari timur

yuk kenalan sama kangpho! (sumber gambar : IndonesiaBaik.id)

Kangpho mantel emas merupakan satwa marsupial atau mamalia yang memiliki kantung di perutnya. Hewan ini memakan buah dan biji-bijian. Bagian pipi, leher, dan kakinya dihiasi warna kuning keemasan, sehingga hewan ini memiliki julukan mantel emas.

Kangpo menggunakan rumbai pada bagian kepala dan pinggang sebagai representasi busana kebesaran asal Papua, yang dilengkapi dengan ukiran pada ikat pinggang. Kangpo juga dilengkapi dengan ikon Gunung Jayawijaya yang ditempatkan pada bagian depan mahkota.

Tak hanya Kangpho, Pemerintah Provinsi Papua juga memperkenalkan Drawa atau Burung Cenderawasih dalam peluncuran maskot PON XX di Jayapura. Drawa dalam bahasa ilmiahnya disebut  Paradisaea Raggiana adalah jenis burung pengicau berukuran sedang dengan panjang 34 cm.

Drawa adalah burung jantang dewasa yang memiliki hiasan didominasi warna merah, jingga dan warna campuran antara merah dan jingga pada bagian sisi perutnya. Sementara bulu bagian dada berwarna cokelat tua. Paling uniknya lagi, pada ekor Drawa terdapat dua buah tali yang panjang berwarna hitam.

drawa mentari harapan baru dari timur

yuk kenalan sama Drawa! (sumber : IndonesiaBaik.id)

Drawa dan Kangpho dilengkapi dengan rumbai dari kulit kayu atau akar pohon untuk menutupi bagian pinggang kebawah yang juga dilengkapi dengan hiasan ukiran Papua pada pinggangnya.

Kangpho dan Drawa mengenakan ikat kepala khas Papua yang berbentuk rumbai dan kerucut menyerupai gambaran pegunungan tengah Papua yang dikelilingi oleh gunung.

“Rumbai pada pinggang Drawa dan Kangpho biasa digunakan oleh perempuan dan laki-laki yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua.” – Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Drawa, juga memiliki mahkota dan rumbai. Bagian dada juga dilengkapi dengan tali merah putih, juga warna jingga pada bagian dalam tubuhnya sebagai lambang kehangatan, persahabatan, dan cinta kasih. Warna kuning mewakili warna cendrawasih yang melambangkan semangat dan kegembiraan. Jumlah sayap, ekor, dan jari pada kedua kaki Drawa mencirikan jadwal pembukaan PON 2020, yakni 20 Oktober 2020, pukul 20.00 WIT.

Mentari Harapan Baru dari Timur, Torang Bisa!

 ‘Barang siapa yang berbuat baik dan benar di tanah Papua dan Ambon akan diberkati oleh Tuhan. Bukan cuma untuk dirinya sendiri tapi hingga keturunannya’. Pepatah tersebut menjadi keyakinan warga Papua dalam menjalani hidup yang lebih baik.

Terlepas dari euforia PON XX di Papua, kita semua paham bahwa Indonesia juga negara-negara lain di dunia tengah mengalami masa-masa sulit sejak datangnya pandemi Covid-19. Semua orang berharap pandemi ini cepat berakhir, dan kita semua bisa pulih seperti sedia kala. Oleh karena itu, ketika saya melihat ada tagline yang begitu menggugah semangat, ‘Mentari Harapan Baru dari Timur’, saya pun berpikir, sepertinya inilah saatnya kita bangkit.

Bangkit dari keterpurukan dan keputusasaan. Kita bisa memulainya dari awal. Bukankah mentari harapan itu masih akan terus menyinari bumi dan menyinari mimpi semua orang?

mentari harapan baru dari timur

Yuk, torang bisa! Lewat semangat Pekan Olahraga Nasional XX saya berharap mentari harapan baru dari timur Indonesia ini benar-benar akan memberikan harapan baru pada masyarakat Indonesia pasca pandemi. Semangat pembangunan, semangat belajar, semangat gotong royong, dan semangat untuk bangkit kembali memperbaiki atau bahkan membangun kembali puing-puing harapan akibat pandemi. Saling tolong menolong jika ada yang membutuhkan, saling berkabar, dan saling mendoakan dalam diam.

Bukankah pandemi kali ini banyak menyadarkan kita tentang indahnya saling tolong menolong terhadap sesama? Orang yang mempercayakan hidupnya pada Tuhan tentu meyakini bahwa hal-hal baik yang kita lakukan untuk orang lain, sejatinya akan kembali pada diri kita masing-masing. Sebagaimana apa kata peribahasa Lembah Baliem, Wamena :

Apuni Inyamukut Werek Halok Yugunat Tosu – Berbuatlah sesuatu yang terbaik terhadap sesama.

Yuk semangat menyongsong mentari harapan baru dari timur melalui PON XX Papua. Taklukkan rintangan, meraih prestasi. Torang Bisa!

mentari harapan baru dari timur

 

Referensi :

beritapapua.id

https://fwi.or.id/hutan-manusia-papua/

instagram.com/ponxx2020papua

Kementrian PUPR, pu.go.id