Saya teringat perkataan Coach Agung Wicaksono, Direktur YDSF Kota Malang saat memberikan pelatihan soal kepemimpinan sore itu. Beliau bilang, seorang pemimpin itu harus punya pandangan visioner dan menyeluruh terhadap seluruh persoalan yang ada pada masyarakat yang dipimpinnya. Kalau dalam istilah fotografi, bird eye view namanya.

Jika dia melakukan sesuatu, apa dampaknya bagi yang lain, menghambat aspek lain atau tidak. Sama seperti melihat banyak bangunan, jalan raya, taman dan lain-lain dari ketinggian gedung berlantai 16 seperti ini. Ada banyak sekali hal yang dapat kita lihat, berikut permasalahan serta solusi apa yang dapat kita lakukan. Ruwet bin ribet ya. Kalau tidak biasa bisa ambyar ini kepala. Wong mikir ujian statistika saja sudah engap bin umep. Apalagi mikir urusan orang banyak.

Sampai-sampai Khalifah Umar bin Khattab selalu berkeliling setiap malam melihat rakyatnya, adakah yang kelaparan? Adakah jalan yang berlubang? Karena pertanggung jawaban seorang pemimpin begitu besar di hadapan Allah kelak.

Tidaklah mudah menjadi seorang pemimpin. Itulah mengapa Allah memberikan jaminan naungan di hari kiamat kelak bagi pemimpin yang adil. Naungan dari panasnya matahari yang berjarak satu mil dari kepala kita. Ketika banyak orang berkeringat hingga sampai mata kaki, lutut bahkan tenggelam oleh keringatnya sendiri.

Lalu saya pun berkaca, kalau menjadi pemimpin diri sendiri saja kadang tidak becus dan banyak sekali yang meleset dari jadwal, bagaimana memimpin negara ya?

#30haribercerita #30HBC1906 #30HBC19