“No one has ever become poor from giving.” – Anne Frank
Tidak hanya Anne Frank, tapi ada begitu banyak hadist dan ayat di dalam Al-Quran yang menyebutkan bahwa harta kita tidak akan pernah berkurang ketika kita bersedekah.
Bahkan malaikat pun mendoakan :
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Tidaklah ada suatu hari pun di mana hamba-hamba Allah masuk pada waktu pagi harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun. Maka salah satu di antara mereka berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfak.” Dan malaikat yang lainnya berdoa, “Ya Allah berikanlah kerugian kepada orang-orang yang menahan hartanya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Begitu dimuliakannya orang-orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah, menolong orang-orang yang papa dan tak kenal lelah menyebarkan kebaikan.
Oleh karena itulah Dompet Dhuafa tidak pernah menjadi Lembaga atau Yayasan yang “kekurangan” bahkan semakin besar dan luas manfaatnya di Indonesia selama 31 tahun terakhir.
Berangkat dari Kepedulian Untuk Membangun Harapan
Kalau boleh mengutip kalimat Kak Najwa Shihab, bahwa : “Kebaikan yang tak terorganisir, mudah dikalahkan penjahat yang terampil.” maka saya akan lebih memilih berada di barisan kebaikan yang terorganisir, meskipun kecil namun akan menjadi besar jika dilakukan bersama-sama.
Dari sepuluh ribu rupiah, bisa jadi masjid. Dari dua puluh ribu rupiah bisa jadi sekolah. Dari seratus ribu rupiah bisa ikut melebarkan sayap dakwah hingga pelosok. Tentu semua itu tidak mungkin bisa kita lakukan tanpa “kebaikan yang terorganisir” tadi bukan?
Oleh karena itu 31 tahun Dompet Dhuafa di Indonesia ini menjadi cermin bagi diri saya pribadi dan juga bagi lembaga filantropi lainnya bahwa kebaikan sekecil apapun yang kita lakukan bisa membawa banyak sekali manfaat jika dilakukan bersama-sama.
Berangkat dari harapan untuk membantu orang-orang yang kesusahan pada tahun 1993 silam, Dompet Dhuafa pertama kali lahir di kolom donasi Dompet Dhuafa pada halaman utama Harian Umum Republika.
Dompet Dhuafa memang lahir dari jiwa-jiwa para jurnalis Harian Umum Republika yang tidak kita ragukan lagi manfaatnya untuk masyarakat Indonesia. Maka tak heran kolom donasi tersebut akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya Dompet Dhuafa hingga mengantongi akta pendirian yayasan melalui akta No. 41 Tanggal 14 September 1994 di hadapan Notaris H. Abu Yusuf, S.H, yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 163/A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL.
Hingga 31 tahun berlalu sejak berdirinya Dompet Dhuafa kepercayaan masyarakat terus memberikan Dompet Dhuafa kekuatan dalam menghadapi tantangan global.
Berawal dari kolom donasi, Dompet Dhuafa konsisten mengantarkan amanah dari para donatur maupun muzaki kepada mustahik atau orang-orang yang berhak menerima zakat maupun penerima manfaat lainnya.
Perjalanan dari tahun 1993 hingga tahun 2023 telah “menyentuh” hati para donatur Dompet Dhuafa hingga akhirnya bisa memberikan manfaat pada lebih dari 25 juta jiwa! Semua dipertanggungjawabkan dengan transparan, akuntabel, efektif dan efisien.
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Yuk ikuti perjalanan Dompet Dhuafa 31 tahun bersama dengan program-program yang mereka miliki. Sebagai refleksi diri, apa sebenarnya yang kita cari di dunia ini selain kebahagiaan hakiki ketika melihat kebahagiaan orang lain?
Kata Psikolog Tentang Kebahagiaan yang Menular
Ternyata kebahagiaan yang kita cari selama ini begitu dekat. Sangat dekat, sehingga tidak perlu lagi susah-susah mencarinya. Yakni ketika kita bisa membuat orang lain di sekitar tersenyum merasakan manisnya bahagia.
Kebahagiaan hakiki tersebut hadir ketika kita bisa menolong orang lain dan membuat mereka tersenyum. Salah satunya dengan meninfaqkan sebagian kecil dari harta kita untuk mereka yang papa.
Dilansir dari National Geographic Channel, penelitian menunjukkan bahwa berbuat baik pada orang lain, benar-benar membuat kita bahagia. Memutuskan untuk bermurah hati dan memahami orang lain, mengaktifkan area di otak bernama striatum.
Menariknya, area ini merespons hal-hal yang kita anggap bermanfaat – seperti makanan enak hingga obat-obatan yang membuat ketagihan. Perasaan baik setelah menolong orang lain memiliki istilah ‘cahaya hangat’. Aktivitas yang kita lihat di striatum merupakan dasar biologis dari perasaan baik tersebut.
Tentu saja, tidak perlu memindai otak untuk melihat bagaimana kebaikan memberi manfaat pada otak kita. Penelitian dalam psikologi menunjukkan kaitan antara kebaikan dan kesehatan mental sepanjang hidup. Oleh karena itu setelah berbuat kebaikan, kita merasa bahagia, pun setelah melihat senyum orang lain kita juga merasakan kebahagiaan yang sama. Begitulah fitrahnya.
30 Hari Jadi Manfaat Bersama Program Dompet Dhuafa, dari Bumi Nusantara Hingga Tanah Para Syuhada
Dompet Dhuafa 31 tahun belakangan tak pernah surut memberikan manfaat untuk ummat. Semangatnya tetap terjaga alias konsisten. Bahkan di tengah maraknya pemberitaan tentang beberapa lembaga filantropi di Indonesia yang “gulung tikar” tidak membuat Dompet Dhuafa gentar.
Bahkan menjadikannya lebih baik di usia yang tidak bisa dibilang “muda” lagi.
Menurut saya, perjalanan panjang Dompet Dhuafa tidak lepas dari niat baik, kerjasama atas seluruh pihak di lingkungan Dompet Dhuafa dan juga inovasinya dalam memberikan informasi untuk masyarakat tentang orang-orang yang perlu dibantu. Tidak hanya memberi ikan, tapi Dompet Dhuafa juga memberi kailnya agar tidak harus selalu menyuapi. Itu yang perlu kita jadikan perhatian.
Berikut adalah beberapa program yang dijalankan Dompet Dhuafa baik di Indonesia hingga Palestina, bahkan belahan bumi lain yang membutuhkan pertolongan.
Dalam pengelolaannya, Dompet Dhuafa mengedepankan konsep welas asih atau kasih sayang sebagai akar gerakan filantropis yang mengedepankan lima pilar program, yaitu Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi, Sosial, serta Dakwah dan Budaya.
1. Pilar Kesehatan
Dari sekian banyak permasalahan di Indonesia, permasalahan kesehatan masih menjadi momok bagi beberapa saudara kita. Definisi yang miskin dilarang sakit! seolah mengakar.
Meskipun Pemerintah telah memberikan layanan BPJS tapi masih banyak juga ternyata orang-orang tak tersentuh yang membutuhkan pertolongan kita.
Covid-19 kemarin menjadi saksi nyata bagaimana pelayanan kesehatan rela “rugi” demi menyelamatkan nyawa manusia. Bahkan ada yang sampai sekarang hak-hak tenaga medisnya belum terbayarkan. Semua itu karena Pemerintah tidak bisa menangani permasalahan kesehatan seperti ini sendirian.
Inisiatif Dompet Dhuafa membukakan banyak jalan orang-orang yang ingin kembali sehat, rumah sakit yang ingin kembali beroperasi dan memiliki fasilitas serta alat yang layak sebagai tempat untuk menyembuhkan yang sakit. Salah satunya dengan membuka wakaf alat kesehatan untuk membantu pasien dhuafa mendapatkan layanan kesehatan yang paripurna.
Dilansir dari lama Dompet Dhuafa, bahwa alat kesehatan Rumah Sakit Wakaf Dompet Dhuafa menjadi saksi banyaknya pasien dhuafa yang terbantu. Mulai dari mereka yang datang secara mandiri, secara tidak sengaja, bahkan dibawa oleh orang-orang baik yang peduli.
Berdiri dengan dana patungan wakaf para donatur, lalu mencicil sedikit demi sedikit untuk menjadi rumah sakit yang pro dhuafa. Ketersediaan lahan, dana pembangunan, dan ketersediaan ruang kesehatan dapat terealisasi berkat sentuhan kebaikan donatur. Wakaf Alat Kesehatan akan ditempatkan di seluruh jaringan Rumah Sakit Wakaf Dompet Dhuafa. Bisa kita bayangkan seberapa luas manfaat dari pendirian rumah sakit pro dhuafa ini.
Sejauh ini, sudah ada banyak layanan kesehatan Dompet Dhuafa yang berbasis Wakaf. Layanan kesehatan tersebut tersebar di wilayah-wilayah Indonesia bagian Barat, namun tidak semuanya memperoleh sebaran kebaikan Wakaf yang sama.
Melalui campaign “Wakaf Alat Kesehatan Rumah Sakit Dhuafa”, kita dapat berwakaf dan berbagi untuk sebaran rumah sakit berbasis Wakaf lainnya. Memberikan manfaat dan mendukung sarana kesehatan berbasis Wakaf tetap berdiri kokoh, sehingga lebih banyak lagi dhuafa dapat sembuh dengan alat kesehatan yang mumpuni.
Sungguh, kesehatan hakikatnya adalah milik semua orang. Meskipun kita berada di tempat yang jauh dan dipenuhi dengan fasilitas kesehatan yang lengkap dan terjangkau, tapi bisa kok turut membantu mereka yang berada di daerah yang sulit jangkauannya.
Begitu pun doa dari para dhuafa yang sangat terbantu berkat fasilitas kesehatan yang lengkap tersebut, meski jauh, insya Allah akan menembus langit dan mengantarkan kita pada kebaikan yang lebih banyak dan kehidupan yang lebih berkah.
Tidak hanya itu, berbagai program di pilar pendidikan di Dompet Dhuafa juga menjadi salah satu alasan saya untuk memperluas kebaikan melalui Dompet Dhuafa. Di antaranya seperti : Respon Darurat Kesehatan (RDK) merupakan program respons cepat layanan kesehatan untuk duafa, baik individu maupun komunitas, yang memerlukan akses serta jaminan kesehatan.
Selain itu ada juga Mobile Health Service, Posyandu Mobile, Gerai Sehat, Pulau Sehat Indonesia, Ambulance Terapung, Gizi Untuk Anak Negeri, Kesehatan Reproduksi, dan masih banyak lagi.
2. Pilar Pendidikan
Coba deh Han, sisihkan seribu seribu tiap selesai salat Subuh.. nanti dikumpulin, akhir bulan disetor ke filantropi. Niatkan untuk bantu orang, insyaAllah hidup penuh berkah
Saya selalu ingat dengan nasihat Ibu yang tidak lelah mengingatkan anak-anaknya untuk tidak lupa bersedekah, khususnya di waktu Subuh.
Memangnya kenapa sih harus Subuh? Ternyata ada keutamaan yang kita dapatkan ketika bersedekah di waktu Subuh. Sebagaimana hadist yang sudah saya sebutkan di awal paragraf, yakni :
Keistimewaan bersedekah di waktu subuh adalah malaikat yang turun ke bumi akan segera mendoakan orang yang bersedekah tersebut. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:
“Setiap pagi, dua malaikat turun mendampingi seorang hamba. Yang satu mendoa: Wahai, Tuhan! Berikanlah ganti rugi bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya. Dan Malaikat yang satu lagi berkata: `Ya Allah, musnahkanlah harta orang-orang yang bakhil.” (HR Bukhori & Muslim).
Oleh karena itu saya memilih bersedekah di waktu Subuh, khususnya diniatkan untuk membantu pendidikan anak-anak tidak mampu. Saya sadar bahwa apa yang saya miliki di dunia tidak akan membantu apapun ketika kelak saya ditanyai di dalam kubur.
Sehingga saya membutuhkan doa anak salih/salihah dan juga amal jariyah (tak terputus) yang dapat membantu saya kelak. Salah satu amal jariyah yakni ilmu yang bermanfaat. Maka sektor pendidikan menjadi satu pilar penting bagi kita semua untuk menabung amal jariyah dan juga turut menciptakan lingkungan berpendidikan untuk bangsa ini.
Melalui Dompet Dhuafa, kita bisa ikut mendukung amanat bangsa ini untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan melengkapi kebaikan peduli pendidikan di Dompet Dhuafa.
Tidak hanya fasilitas pendidikan seperti di Asrama Santri Tahfizul Qur’an Pondok Pesantren Darul Hamidiy Lombok yang saat ini membina sekitar 40 orang santri. Namun 25 diantaranya merupakan santri yang berasal dari kalangan yatim dan dhuafa yang biaya pendidikan mereka sepenuhnya dibiayai oleh Yayasan Pondok Pesantren Darul Hamidiy Lombok.
Namun juga infrastruktur yang dapat memudahkan pelajar untuk menjangkau sekolah-sekolah. Masih banyak lagi event donasi pendidikan yang digagas oleh Dompet Dhuafa, teman-teman bisa langsung cek event di bidang pendidikan yang berlangsung di sini yaa!
Tanpa bantuan dari para muhsinin, usaha Pemerintah akan sangat membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa terealisasikan. Jadi, yuk bantu Pemerintah dengan ikut ambil peran di bidang pendidikan bersama Dompet Dhuafa!
3. Pilar Ekonomi
Berdasarkan perhitungan Bank Dunia, per 2022, penduduk miskin di Indonesia semestinya ada 44 juta orang. Kalau sekarang kita berada di tahun 2024, tahun-tahun yang sulit dan dunia penuh dengan pemberitaan yang memprihatinkan karena tekanan ekonomi, tentu jumlah yang tersebut dalam data mengalami kenaikan.
Lagi-lagi, Pemerintah tentu tidak bisa menanganinya sendirian. Oleh karena itu, Dompet Dhuafa bersama dengan para muhsinin berinisiatif untuk mengurangi “angka kemiskinan” tersebut dengan menebar kail, bukan hanya memberi ikan untuk kaum papa yang kelaparan.
Salah satu hal yang dilakukan Dompet Dhuafa untuk mendukung pilar ekonomi yakni dengan memberikan bantuan modal usaha untuk pejuang keluarga yang harus mencari nafkah.
Dilansir dari laman website resmi Dompet Dhuafa diceritakan bahwa Bu Aas, adalah pejuang keluarga yang tak lagi muda. Di usianya yang kini menginjak 68 tahun, ia masih harus mendorong stroller hingga 7 kilometer jauhnya. Namun bukan bayi yang ia dorong, melainkan dagangan yang siap dijajakan.
Tentu saja Bu Aas tidak lagi memiliki fisik yang bugar, ditambah nyeri punggungnya ternyata sudah lama menjalar selama 9 tahun belakangan sehingga membuat beliau harus membungkuk saat berjalan.
Bu Aas harus mencari penghidupan meskipun usianya sudah senja. Hal ini karena ia harus menanggung hidup kedua anak dan juga satu cucunya yang sudah yatim piatu.
Dompet Dhuafa melalui programnya turut membantu untuk menguatkan para pejuang keluarga dan orang tua tunggal atau single parent mencari nafkah untuk keluarga dengan memberikan bantuan modal usaha untuk pejuang keluarga mulai dari satu juta rupiah hingga dua juta lima ratus ribu rupiah menyesuaikan jenis usaha yang dijalankan.
Teman-teman juga bisa ikut mengambil peran untuk membantu para single parent seperti Bu Aas melalui Dompet Dhuafa.
4. Pilar Sosial
Salah satu bantuan di bidang sosial yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa adalah melalui tebar hewan kurban di berbagai daerah hingga pelosok. Beberapa di antara daerah yang menjadi sasaran adalah di daerah Magelang yang di wilayahnya tidak ada yang mampu berkurban.
Beberapa kali kurban yang dilakukan hanya satu ekor kambing untuk satu wilayah. Oleh karena itu Dompet Dhuafa menyasar daerah Dusun Kepatran, Desa Banjardari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang sebagai salah satu daerah penerima manfaat kurban.
Hingga pada lebaran kurban tahun 2024 ini Desa tersebut bisa menikmati kurban bersama-sama.
“Semoga kurban ini adalah doa kami yang dijawab Allah 100 kali lipat. Tahun ini dapat titipan kurban 112 kambing dan penyembelihannya di dusun kami. Ya Allah, kalau gini kami jadi bisa ikut bantu bagikan lagi untuk dusun-dusun lain, satu desa kebagian,” ucap Pak Muryanto (60), warga Dusun Kepatran, Desa Banjarsari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang (www.dompetdhuafa.org)
Tentu kondisi Desa yang ditinggali oleh Pak Muryanto ini menjadi percikan semangat bagi tim Dompet Dhuafa. Betapa dapat dibayangkan bahwa sebelumnya mereka per-keluarga mendapat tidak sampai satu kilogram daging kurban. Kini saat ditipkan amanah kurban ratusan kali lipat jumlahnya, mereka ikut rela membaginya lagi dan ikut meluaskan manfaatnya.
Tak hanya itu, Penerima Manfaat Kurban juga sampai di Kampung Terisolir Grobogan.
Akhirnya bisa masak sop daging dan rendang hari ini. Matur suwun nggih (terima kasih ya) Dompet Dhuafa, sudah repot-repot ke desa kami,” ungkap Mbah Satiyem (60), ramah, saat menerima daging kurban di Hari Iduladha 1445 Hijriah, Senin (17/06/2024) (www.dompetdhuafa.org)
Keceriaan mimik wajah masyarakat kampung yang terisolir di Grobogan tersebut juga menjadi cambuk kebahagiaan, membawa suasana riang saat Dompet Dhuafa menyalurkan daging kurban hingga Dukuh Kedung Udal yang dihuni sekitar 90 KK di Desa Padas, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan.
Pancaran bahagia para penerima manfaat lainnya juga di sana seketika melipat lembaran memori perjalanan ekstrim yang baru saja dilalui oleh tim Dompet Dhuafa sore hari di bulan Dzulhijjah kala itu. Masya Allah betapa kurban yang teman-teman salurkan melalui Dompet Dhuafa dapat menembus desa-desa terpencil dan terisolir hingga manfaatnya dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
5. Pilar Dakwah dan Budaya
Tidak hanya kesehatan, pendidikan, sosial dan juga ekonomi. Dompet Dhuafa juga menyalurkan bantuan untuk dakwah yang berkelanjutan di seluruh bumi Nusantara.
Salah satunya yakni melalui program wakaf kendaraan dakwah untuk membantu para Dai di pelosok sehingga para Dai tersebut berkurang bebannya ketika melakukan perjalanan memenuhi tujuan dakwahnya.
“Untuk berdakwah dari satu dusun ke dusun yang lain, saya berjalan kaki meniti pinggir pantai, melewati teluk dan menapaki batu-batu karang diperbukitan.” Ust. Ronald (Dai Pedalaman Dompet Dhuafa Pulau Besar, Alok Timor, NTT.
Bisa kita bayangkan bukan medan dakwah yang dilalui oleh para dai? Oleh karena itu bantuan sekecil apapun dari kita yang tidak bisa ikut “terjun langsung” ke medan dakwah yang terjal, tentu sangat berarti bagi mereka yang berusaha menyampaikan firman Allah walau satu ayat saja.
Salah satu program yang dijalankan oleh Dompet Dhuafa sendiri yaitu program Dai Pedalaman Corps Dakwah Dompet Dhuafa ke sejumlah wilayah 3T, suku pedalaman dan juga dakwah kawasan.
Beratnya akses jalan yang harus dilalui oleh para dai pedalaman, menginisiasi Dompet Dhuafa untuk mengadakan program Kendaraan Dakwah untuk Dai Pedalaman. Untuk memaksimalkan dakwah di desa-desa di perlukan kendaraan yang disesuaikan dengan tempat dakwah.
Armada dakwah untuk transportasi darat dan laut akan di sebar ke wilayah para dai pedalaman nusantara Corps Dai Dompet Dhuafa. Harapannya akan semakin banyak masyarakat yang tercerahkan dengan program dakwah ini.
Tidak hanya itu, kita juga bisa menyalurkan zakat melalui Dompet Dhuafa sehingga sasaran penerima jauh lebih luas dan juga tepat sasaran.
Tentu saja manfaat dakwah tidak hanya dirasakan di Indonesia, tapi juga hingga Palestina, bumi para syuhada yang saat ini telah berjuang fi sabilillah menghadapi penjajah Israel. Dompet Dhuafa melalui programnya Bantu Palestina juga menyalurkan bantuan untuk saudara-saudara kita di sana. Teman-teman juga dapat berpartisipasi melalui link berikut.
Masa iya kita tidak mau mengambil bagian dari kebaikan ini?
31 Tahun Dompet Dhuafa Jadi Jembatan yang Mudah dan Berkah dalam Membangun Bangsa
Selain menghadirkan program-program kebaikan untuk memberdayakan sesama, Dompet Dhuafa juga berusaha untuk memperkuat kolaborasi dengan pihak lain. Mulai dari Pemerintah hingga masyarakat sekitar. Salah satu langkah untuk menguatkan kolaborasi tersebut juga dengan meluaskan jaringan layanan.
Oleh karena itu dalam melengkapi perjalanan kebaikan ini, Dompet Dhuafa hadir di 6 kantor layanan, 31 cabang dalam negeri, 5 cabang luar negeri. Tak hanya itu, Dompet Dhuafa juga mengembangkan 157 zona layanan di 32 provinsi dan bekerja sama dengan 29 mitra strategis di 21 negara. Masya Allah, keren banget! Manfaat yang dirasakan oleh orang-orang yang membutuhkan pun juga semakin terasa.
Ekspansi kebaikan yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa tersebut juga untuk mengatasi masalah di negeri kita tercinta yang tidak dapat dilakukan dengan bekerja sendirian. Terlalu besar masalah yang dihadapi, terlalu sedikit sumber daya yang dimiliki.
Oleh karena itu kita tidak bisa hanya bergantung pada Pemerintah, semua lapisan perlu bergandengan tangan, membangun kolaborasi, dan beraksi bersama mengatasi berbagai masalah kesenjangan dan ketimpangan di negeri ini.
Apalagi sejak pandemi kemarin, kondisi saat kita dipaksa untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru dengan teknologi. Dompet Dhuafa juga tak ketinggalan dengan menghadirkan kemudahan dalam berdonasi secara daring melalui aplikasi digital. Sehingga kebaikan terus berjalan.
Untuk pengguna Android caranya sangat mudah, yakni dengan :
- Buka Play Store
- Cari aplikasi Dompet Dhuafa dengan cara ketik: “Dompet Dhuafa” di kolom pencarian (search)
- Klik “Install”
Untuk pengguna iOS:
- Buka App Store
- Cari aplikasi Dompet Dhuafa dengan cara ketik: “Dompet Dhuafa” di kolom pencarian (search)
- Klik “Install”
Mengapa Berbagi Bersama Dompet Dhuafa?
Sejak tahun 1993, Dompet Dhuafa membentang kebaikan ZISWAF Anda kepada lebih dari 19 juta penerima manfaat. Bisa dibayangkan kebaikan-kebaikan kecil dari para dermawan menjadi lebih luas manfaatnya bersama dengan Dompet Dhuafa.
Selain sejarah panjangnya yang berharga, Dompet Dhuafa juga memiliki banyak sekali kelebihan sehingga saya tak ragu lagi untuk menuliskannya di sini. Di antaranya yakni :
- Legal : Lembaga Amil Zakat Nasional sesuai SK Menteri agama No 239/2016. Nazhir Wakaf, sesuai SK BWI No 36.74.3.1.00001/2011 (wakaf aset) dan No 3.3.00100/2015 (wakaf uang). Jadi tak perlu ragu lagi ketika hendak bersedekah, zakat, hingga wakaf. Karena Dompet Dhuafa sudah sah di mata hukum.
- Responsif : Dompet Dhuafa selalu merespon kebutuhan masyarakat dengan cepat dan tepat
- Dompet Dhuafa meraih penilaian “Very Good” dalam Pengelolaan SDM, dari SWA Media Group dan NBO Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan SWA & NBO Indonesia kepada Dompet Dhuafa pada gelaran “Indonesia Best Companies in Creating Leaders From Within Award 2023” di Shangri-La Hotel Jakarta pada 29 November 2023.
- Memiliki Sustainable Program yakni sebuah program jangka panjang untuk kemandirian ummat.
- Kredibilitas tinggi : Dompet Dhuafa akan selalu bertanggung jawab penuh dalam menjalankan amanah program.
Yuk salurkan kebaikan kecil yang kita miliki untuk manfaat yang lebih luas bersama Dompet Dhuafa!
Semoga artikel ini bermanfaat ya!
“Tulisan ini dikutsertakan dalam lomba yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”
Referensi :
Al-Quran dan Hadist
donasi.dompetdhuafa.org
nationalgeographic.grid.id