Saya pernah melihat seorang perempuan dengan kulitnya yang tak hanya kering, tapi warna kulit wajahnya juga tidak merata. Sebenarnya menua itu pasti, dan bukan sesuatu yang bisa kita pilih. Tapi mengusahakan agar tetap punya kulit yang sehat, cerah dan tidak ada bercak-bercak atau flek hitam yang mengganggu jadi hal yang perlu kita perhatikan sebagai perempuan.
Siapa sih yang ngga kepengen punya kulit yang tetap terlihat oke di usia senja? Tentu semua mau dong. Oleh karena itu yuk mulai dari sekarang kita cegah apa yang menjadi ketakutan kita selama ini. Yaitu terjadinya hiperpigmentasi kulit.
Apa Itu Hiperpigmentasi Kulit dan Apa Penyebabnya?
Jadi hiperpigmentasi kulit terjadi ketika produksi melanin (merupakan pigmen kulit) meningkat. Peningkatan ini menyebabkan munculnya bercak kulit hingga warnanya lebih gelap dari warna kulit sekitar. Pada umumnya memang tidak menimbulkan sensasi nyeri atau gatal, namun bisa mengganggu penampilan secara estetis.
Untuk tahu bagaimana mengatasi atau mencegahnya, akan lebih baik jika kita tahu terlebih dahulu penyebab utamanya. Yakni meliputi :
- Paparan sinar matahari yang berlebih karena paparan sinar UV ini merangsang produksi melanin untuk melindungi kulit sehingga menyebabkan bintik hitam (sunspots).
- Perubahan hormonal terutama pada perempuan yang hamil (melasma) atau saat menggunakan kontrasepsi hormonal.
- Peradangn pada kulit atau Post-inflammatory Hyperpigmentation yakni luka, jerawat, atau eksim hingga iritasi kulit yang bisa meninggalkan noda gelap setelah proses penyembuhan.
- Penuaan dan Genetik, karena seiring dengan bertambahnya usia, kulit juga bisa mengalami hiperpigmentasi berupa age spots atau liver spots lho. Nah, beberapa orang juga lebih rentan terhadap hiperpigmentasi karena faktor genetiknya.
- Penggunaan produk atau obat tertentu seperti antibiotik atau obat kemoterapi sehingga dapat memicu hiperpigmentasi.
- Penyakit atau kondisi medis, dalam hal ini beberapa kondisi seperti Addison’s disease atau hemokromatosis dapat menyebabkan hiperpigmentasi.
Melansir dari website emc.id, ada beberapa jenis hiperpigmentasi yang umum, termasuk melasma, lentigo, dan bintik penuaan. Melasma adalah jenis hiperpigmentasi yang sering terjadi pada wanita hamil atau mereka yang sering terpapar sinar matahari. Bintik-bintik gelap melasma biasanya muncul di daerah wajah, seperti pipi, dahi, hidung, dan bibir atas.
Sedangkan lentigo adalah bercak kecil yang muncul pada kulit yang terpapar sinar matahari secara berlebihan selama bertahun-tahun. Biasanya ditemukan di tangan, wajah, dan leher. Bintik penuaan juga dapat terjadi akibat kerusakan kulit akibat sinar matahari dan biasanya muncul pada orang yang lebih tua.
Lalu bagaimana cara mencegah hiperpigmentasi itu sendiri?
Cara Mencegah Hiperpigmentasi
- Gunakan Sunscreen Secara Teratur. Pilih sunscreen dengan SPF minimal 30 dan PA+++ untuk melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB. Oleskan ulang setiap 2-3 jam saat beraktivitas di luar ruangan.
- Hindari Paparan Matahari Berlebihan. Gunakan topi, payung, atau pakaian pelindung jika harus berada di bawah sinar matahari. Hindari keluar pada jam puncak matahari (10 pagi hingga 4 sore).
- Rawat Jerawat dan Luka dengan Baik. Jangan memencet jerawat atau menggaruk luka karena dapat meninggalkan bekas hiperpigmentasi.
- Gunakan Produk Perawatan yang Lembut. Hindari produk skincare yang mengandung bahan keras seperti alkohol atau parfum berlebihan, yang dapat memicu iritasi dan hiperpigmentasi.
- Pilih Skincare dengan Kandungan Pencerah. Bahan aktif seperti niacinamide, vitamin C, licorice extract, azelaic acid, atau kojic acid dapat membantu mencegah dan mengurangi hiperpigmentasi.
- Jaga Pola Hidup Sehat. Konsumsi makanan kaya antioksidan (buah-buahan dan sayuran) dan minum air yang cukup untuk menjaga kesehatan kulit.
- Hindari Penggunaan Obat Tanpa Resep Dokter. Obat-obatan tertentu yang memengaruhi hormon atau kulit harus digunakan sesuai anjuran dokter.
- Periksakan ke Dokter Kulit jika Diperlukan. Jika hiperpigmentasi semakin parah, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan seperti chemical peeling, laser, atau terapi lainnya.
Dengan menerapkan langkah pencegahan ini, risiko hiperpigmentasi dapat dikurangi, dan kulit akan tetap sehat dan bercahaya.
Selain itu, penggunaan bahan pemutih kulit yang mengandung bahan aktif seperti asam kojik, asam azelaik, hidrokuinon, atau retinoid dapat membantu mengurangi produksi melanin dan memudarkan bercak hiperpigmentasi. Namun, sebelum menggunakan produk pemutih kulit, konsultasikan dengan dokter atau ahli dermatologi terlebih dahulu untuk memastikan kesesuaian dan keamanannya yaa!
Rawat Kulit Sehatmu Bersama RS EMC
So, jangan remehkan perawatan kulit di aesthetic center jika itu memang dibutuhkan. Jangan sampai menyesal karena terlambat untuk melakukan perawatan kulit ya. Konsultasikan dengan ahlinya ketika menjalani beberapa prosedur medis. Karena hal ini juga dapat membantu mengatasi hiperpigmentasi yang lebih intens.
Namun, perlu diingat bahwa prosedur-prosedur yang sudah disebutkan di atas memiliki risiko dan efek samping tertentu, sehingga selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur tersebut.
Tim dokter dan perawat dari EMC HealthCare siap membantu masalah yang teman-teman hadapi untuk mendapatkan penanganan terbaik yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Percayakan perawatan teman-teman di Rumah Sakit EMC baik untuk mendapatkan layanan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Semoga artikel ini bermanfaat ya, dan selalu jaga kesehatan teman-teman!