Isi Tas Momblogger, ide menarik dari Guest Post hari ini, Kak Karimah Iffia Rahman
Isi tas momblogger ketika berpergian bersama tentu jauh berbeda jika dibandingkan dengan isi tas sebelum menjadi momblogger. Kalau dulu sebelum menjadi seorang ibu, mau menghadiri event, traveling ke luar kota, berlibur ke wisata yang sedang hits, tentu membawa satu sling bag saja sudah cukup. Isinya tentu kurang lebih dompet, make up kit, gawai, powerbank, tissue, botol minum reusable dan alat tulis seadanya. Namun ketika menjadi seorang ibu apalagi mengemban predikat momblogger, tentu isi tas mendadak berubah. Bahkan satu sling bag terasa kurang.
Bagi seorang ibu, tentu hal ini terasa yessss, i can relate! And i feel the same. Apalagi masa dimana anak masih dalam kategori newborn atau infant dan akan diajak berpergian ke luar rumah. Rasa-rasanya semua kebutuhan bayi mau dibawa di dalam satu tas seperti kantung Doraemon. Mulai dari popok, baju ganti, peralatan makan, produk perawatan kulit dan tubuh, mainan favorit, gendongan, selimut, termometer, obat-obatan, bahkan perlak khusus traveling pun ikut dibawa.
Pasti pernah kan mengalami hal seperti ini? Apalagi sering sekali terjadi ibu merelakan untuk tidak membawa kebutuhannya demi kebutuhan traveling sang buah hati. Kalau diingat-ingat kembali ya lucu juga ya. Karena seringnya ketika peralatan tempur tersebut dibawa lengkap, eh anak aman-aman saja selama perjalanan. Akhirnya orang tua lengah dan ah bawa seperlunya saja lah. Tapi giliran sudah seperti ini, negara api menyerang, mau tidak mau keluar biaya untuk membeli kebutuhan yang seharusnya dibawa namun sengaja tidak dibawa.
Belajar dari pengalaman, akhirnya saya pun mulai terbiasa dan beradaptasi dengan kebiasaan ini. Dari satu ransel tak cukup karena penuh dengan kebutuhan anak, kini saya bisa kembali membawa peralatan saya dan kebutuhan anak dalam satu tas. Saya tetap bisa membawa alat tulis, dompet, gawai, alat salat, tissue, botol minum reusable, keperluan bulanan yang datang tak terduga seperti menstruasi pun bisa terangkut dalam satu tas bersama keperluan anak ketika berpergian.
Untuk keperluan anak ketika berpergian tetap yang perlu di bawa adalah baju ganti, pospak (jika belum belajar toilet training), peralatan makan, camilan favorit, dan mainan serta kipas angin. Bagi saya kipas angin termasuk keperluan anak yang penting untuk di bawa, karena sering kali anak tidak betah dan tidak kondusif di suatu tempat karena merasa gerah. Apalagi jika anak mudah mengalami iritasi kulit seperti biang keringat dan sejenisnya. Dan hal ini dialami langsung oleh anak saya.
Tetapi ternyata pandemi menyerang seisi dunia. Beberapa kali melakukan perjalanan keluar kota bahkan antar pulau, akhirnya selain barang-barang yang sudah disebutkan di atas, saya juga berusaha untuk selalu membawa hand sanitizer, masker cadangan, tissue basah, foto kopi kartu keluarga atau akta kelahiran anak (karena belum dibuatkan kartu tanda penduduk khusus anak) dan juga surat rapid.
Bagi saya membawa surat rapid dan foto kopi akta kelahiran anak menjadi penting ketika ingin melakukan perjalanan baik antar kota maupun antar pulau, karena sering kali dibeberapa lokasi rapid test, anak akan ditanya kartu identitasnya atau kartu keluarganya. Selama ini saya memang tidak membawa foto kopi kartu keluarga karena saya dan suami memiliki kartu tanda penduduk yang berlaku seumur hidup. Tetapi untungnya saya membawa foto kopi akta kelahiran anak dan sangat dibutuhkan ketika rapid test maupun check in di bandara. Mengingat saat ini di Indonesia untuk melakukan perjalanan melalui jalur penerbangan masih membutuhkan surat keterangan rapid test.
Kalau peralatan di atas semua sudah masuk ke dalam tas, maka perjalanan akan lebih aman dan nyaman. Stay safe everyone! Sekian, semoga ulasan ini bermanfaat.
Penulis adalah alumni Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang kini disibukan dengan menjadi seorang ibu dan content writer freelancer. di beberapa media online. Saat ini mengelola Indonesian Content Creator (ICC) dan menerima kerja sama terkait tulis-menulis melalui iffiarahman@gmail.com
Wah, ibu Kafa udah bolak-balik terbang nih, jadi tau betul ya apa-apa yg harus di bawa.. hiihi..
Aku juga pernah beberapa kali sok-sok-an “ah aman nih nanti”, nggak usah bawa apa-apa deh. Lah beneer, ternyata ada aja kejadian, ampunlah..
Jadi mulai sekarang mau pergi dekat atau jauh, pandemi atau enggak, bawaan buat anak harus lengkap, bener nggak mbak? hehe..