Dulu suka takut kalau disuruh ibuk masak pakai panci presto. Selain karena takut salah menggunakan juga pernah suatu kali aku terkena uap yang bocor dari panci presto kami yang saat itu ternyata rusak. Hasilnya sangat menyakitkan. Lebih panas dan lebih perih lukanya dibanding terkena air panas untuk menyeduh kopi. Sejak saat itu jujur saja saya takut menggunakan panci presto. Padahal manfaat presto sangat banyak, mulai dari efisiensi waktu dan bahan bakar serta rasa makanan yang lebih meresap (menurut saya).

Awalnya saya penasaran bagaimana sih sebenarnya cara kerja panci presto ini? Mengapa dalam waktu singkat bisa membuat bahan makanan yang kita masak lebih cepat matang dan empuk? Jika pada awalnya membutuhkan waktu berjam-jam untuk memasak daging sapi atau ayam kampung, tidak dengan panci presto ini. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat matang bahan makanan tersebut dua kali lipat lebih singkat dibanding saat memasak dengan panci biasa.

Ternyata cara kerja panci presto ini sangatlah sederhana. Panci presto memiliki tutup yang sangat rapat dan kedap udara sehingga uap air yang mendidih terperangkap di dalam panci. Maka yang terjadi suhu yang ada di dalam panci adalah suhu mendidih dan sifatnya konstan. Bisa dikatakan bahwa memasak dalam panci presto sama dengan memasak pada suhu didih maksimal. Sehingga bakteri atau mikroorganisme yang ada dalam makanan lebih cepat mati tanpa mengurangi kandungan gizi pada makanan. Karena dimasak dalam suhu yang sangat panas daripada panci biasa sehingga waktu yang dibutuhkan sampai makanan matang pun lebih singkat. Bahkan bisa mencapai 70% lebih singkat dibanding panci biasa. Hasilnya makanan pun lebih sehat dan bergizi karena kandungan nutrisi tidak banyak yang hilang karena proses memasak yang terlalu lama. Tentu saja lebih hemat energy.

Cara penggunaannya pun sangat mudah. Sebelum memasak, panci presto harus diisi terlebih dahulu dengan air. Jumlah air disesuaikan dengan berapa lama  kira-kira waktu yang kita perlukan untuk memasak. Panci presto juga tidak boleh diisi lebih dari 2/3 kapasitasnya. Karena ruang kosong yang tersisa tersebut dimanfaatkan oleh uap bertekanan nantinya.

Jika tekanan telah tercapai segera kecilkan api. Karena setelah tekanan tercapai yang kita butuhkan adalah menjaga kestabilan suhu yang ada di dalamnya, jadi tidak perlu api besar lagi ya, sekali lagi kita bisa menghemat lagi energi yang digunakan.

Begitu juga setelah makanan matang, Jangan pernah melepas begitu saja penutup panci sebelum tekanan uap yang ada dalam panci keluar semuanya, Jika tidak maka akan membahayakan bagi diri kita sendiri, seperti yang sudah saya alami sebelumnya. Bisa jadi kulit tangan kita akan terbakar saat membuka tekanan yang begitu kuat dan belum keluar sepenuhnya dari dalam panci.

Nah selamat memasak, semoga bermanfaat ^^