Saya selalu membayangkan menghabiskan masa-masa tua bersama suami tercinta tanpa memikirkan pekerjaan yang menumpuk dari hari ke hari. Tanpa memikirkan risiko keuangan juga. Entah itu risiko keuangan karena sakit keras, karena ditinggal pemberi nafkah utama, atau karena telah purna tugas di tempat kerja.

Oleh karena itu setelah banyak belajar tentang financial planning bersama salah seorang selebgram Mbak Annisa Steviani, seorang certified financial planner, saya jadi punya pandangan untuk memiliki dana pensiun. Dana yang kita persiapkan mulai sekarang untuk masa tua yang manis kelak.

Pensiun yang Asyik

mempersiapkan dana pensiunKalau mengutip kalimat dari salah satu perusahaan asuransi, pensiun yang asyik itu adalah pensiun yang merdeka secara finansial dan tidak menjadi beban anak maupun cucu. Makan hari ini ada, mau jalan-jalan besok pun ada dananya. Jadi semua bisa kita atasi sendiri meskipun sudah purna tugas dari pekerjaan.

Siapa coba yang tidak mau memiliki masa-masa tua yang asyik? Kalau teman-teman pernah lihat film karya Ernest Prakasa, Cek Toko Sebelah, kita bisa melihat bagaimana asyiknya masa tua dari Kokoh, seorang pensiunan pedagang besar yang mewariskan pada anaknya toko besar miliknya. Tentu Kokoh sudah punya dana pensiun yang dipersiapkan jauh hari. Kalau tidak, tentu dia tidak akan bisa berjalan-jalan keliling Indonesia dan menghabiskan masa tuanya dengan asyik.

Itulah yang saya bayangkan kemudian. Wah saya juga harus punya nih dana pensiun. Mumpung masih umur 30 kan. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. 

Mempersiapkan Dana Pensiun

Dalam mempersiapkan dana pensiun, ada beberapa yang perlu kita persiapkan agar masa tua menjadi asyik. Namun sebelum itu, kita perlu tahu kenapa sih kita perlu banget dana pensiun?

  • Lansia rentan terkena penyakit. Semakin tua, kondisi organ tubuh kita tak lagi bekerja dengan efektif seperti saat muda dulu. Tentu kita akan cepat lelah dan daya tahan tubuh tidak sekuat dulu lagi. Oleh karena itu persiapan dana pensiun ini sekaligus juga untuk mengantisipasi biaya berobat yang makin mahal di Indonesia dari tahun ke tahun. Setidaknya kita cukup terbantu jika ada dana pensiun.
  • Jangan sampai jadi lansia yang terlantar. Jelas kita punya anak-anak yang baik dan harapannya mereka akan menjaga kita. Tapi tentu kita tidak bisa menggantungkan harapan pada orang lain, meskipun itu anak kita sendiri. Akan lebih menyenangkan jika kita bisa berdiri di atas kaki sendiri meskipun usia tak lagi muda.
  • Kebutuhan hidup bisa saja meningkat meskipun usia kita terus bertambah. Seiring berjalannya waktu harga semangkok soto mungkin tidak lagi lima belas ribu rupiah sepuluh atau dua puluh tahun yang akan datang.

Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan Untuk Dana Pensiun?

Untuk mempersiapkan dana pensiun, kita harus punya perencanaan keuangan terlebih dahulu. Semata untuk menghitung rasio antara investasi dengan kekayaan bersih yang kita miliki. Amannya nih, nilai perbandingan antara investasi dan kekayaan bersih itu 50% lebih, dan jika sampai di angka ini tandanya jumlah investasi kita sudah cukup sehat.

Semakin dekat dengan masa pensiun, nilai rasio ini harus makin besar karena inflasi merupakan suatu hal yang tentu tidak bisa kita hindari. Oleh karena itu mumpung masih muda dan produktif, manfaatkan waktu yang ada untuk mengumpulkan aset dan dana pensiun supaya masa tua lebih aman dan tentram. Berikut beberapa hal yang perlu kita perhatikan :

1. Menghitung Kebutuhan

Mencari tahu kebutuhan masa pensiun adalah hal yang wajib kita lakukan. Karena dari kebutuhan inilah akan muncul berapa jumlah pengeluaran kita nanti. Perhitungan yang dilakukan pun sebaiknya sedetail mungkin. Berapa yang dibutuhkan untuk kebutuhan pokok seperti biaya makan, transportasi, listrik, air, perawatan hunian, dan sebagainya. Hitung pula berapa biaya pengeluaran yang akan dialokasikan untuk rekreasi dan hal-hal yang menyangkut gaya hidup.

Kita juga perlu selalu mengingat bahwa : untuk bisa mendapatkan kenyamanan di hari tua, kita harus memperhitungkan kemungkinan terburuk yang mungkin saja terjadi ketika sumber pendapatan telah hilang.

2. Menentukan ‘Kapan Mau Pensiun?’

Banyak orang yang memutuskan untuk pensiun di usia muda akhir-akhir ini. Termasuk saya sendiri, hehe. Namun agar tetap dapat melanjutkan hidup dengan nyaman, dibutuhkan strategi keuangan khusus lho ya.

Misalnya saja saya ingin pensiun sepuluh tahun lagi. Oleh karena itu masih ada waktu sekitar 10 tahun untuk berinvestasi guna mengumpulkan dana pensiun. Anggap saja, dengan berinvestasi menyisihkan uang Rp 1 juta per bulan di instrumen investasi dengan imbal hasil 10% per tahun. Maka dalam 10 tahun ada berapa tabungan pensiun yang bisa kita kumpulkan?

3. Cukup ngga Dana Pensiun Kita?

Hidup tenang dan nyaman di hari tua, sudah menjadi dambaan setiap orang. Oleh karena itu sejak muda sebenarnya kita perlu mempersiapkan masa pensiun yang matang. Kenapa? Karena persiapan pensiun bukan gimana nanti, melainkan nanti gimana.

Bagi kaum pekerja, salah satu andalan dalam mempersiapkan masa pensiun adalah dana pensiun dari tempat bekerja. Karena merasa telah “dipersiapkan” oleh perusahaan tempat bekerja, banyak dari kita yang merasa tak perlu memiliki tabungan lain untuk masa pensiun nanti. Padahal, kemungkinan program dana pensiun dari perusahaan saja tidak cukup karena perusahaan tentu tidak tau persis apa saja yang kita butuhkan di masa pensiun nanti.

Oleh sebab itu kita sendiri perlu perhitungan finansial yang matang sejak awal. Salah satunya dengan membeli asuransi keluarga. Inilah yang menjadi salah satu tujuan saya saat ini. Sebelum berinvestasi ada baiknya saya membeli asuransi keluarga atau asuransi jiwa yang dapat saya jadikan sandaran ketika membutuhkan nantinya.

Dengan begitu, masa tua pun bisa saya habiskan dengan tenang dan asyik. Yuk mulai sekarang persiapkan dana pensiunmu sendiri agar masa tua kita jadi masa tua yang menyenangkan 🙂