Mengapa perempuan butuh asuransi? Jawabannya akan sangat panjang ya teman-teman hehe.. Oleh karena itu sebelumnya saya mau cerita dulu nih 🙂

Setelah mengikuti banyak sekali kelas tentang perencanaan keuangan serta pentingnya asuransi jiwa bagi keluarga kita, akhirnya saya tergerak juga untuk menuliskan hal ini di sini. Meskipun saya tahu, citra asuransi belakangan ini memang sedang tidak baik-baik saja.

Setelah diterpa pemberitaan negatif karena satu saja perusahaan asuransi di Indonesia yang tidak mampu membayarkan “tagihan” dari nasabah, akhirnya semua perusahaan asuransi mau tidak mau terkena imbasnya juga. Padahal, persoalan asuransi ini adalah persoalan penting. Entah itu untuk kesehatan maupun asuransi jiwa. Padahal masih banyak sekali perusahaan asuransi yang punya nilai kepercayaan tinggi di mata masyarakat dan sampai saat ini tegak berdiri dan mampu melayani nasabah dengan segenap hati.

mengapa perempuan butuh asuransiKalau teman-teman mengamati drama-drama Korea, film-film Barat, setidaknya satu keluarga selalu punya asuransi kesehatan. Bukan karena mereka diwajibkan oleh negara, tapi lebih pada “kesadaran” terhadap pengalihan risiko keuangan. Ketika mereka sakit, mereka tidak bisa bekerja bukan? Lalu ketika mereka tidak bisa bekerja, maka tidak ada pemasukan. Jika tidak ada pemasukan, mereka akan mengalami kebangkrutan. Apalagi jika salah satu anggota keluarga meninggal, mau tidak mau kita harus siap secara lahir maupun batin.

Bentuk kesiapan lahiriyah ini salah satunya adalah kesiapan dalam bidang finansial. Jangan sampai kita bangkrut karena sakit atau ditinggalkan selamanya oleh salah satu anggota keluarga tercinta. Untuk itulah asuransi hadir untuk menyelamatkan risiko-risiko yang mungkin saja bisa kita alami setiap saat. Inilah salah satu alasan saya, mengapa perempuan butuh asuransi.

Women Inspirational Talk, Forum Penuh Inspirasi Untuk Perempuan Mandiri

Beruntung banget saya bisa tergabung dalam forum Women Inspirational Talk siang itu. Forum yang dihadiri oleh perempuan-perempuan inspiratif ini memberi saya semangat baru untuk lebih produktif dan memanfaatkan waktu luang dengan baik.

Bukannya ibu-ibu ngga boleh leha-leha ya, engga. Namun, justru karena adanya talkshow bersama perempuan-perempuan inspiratif yang hadir dalam acara Women Inspirational Talk inilah saya punya semangat baru dan juga kembalinya kepercayaan diri yang sempat surut.

Perempuan-perempuan inspiratif yang turut hadir dalam acara yang bertajuk Merayakan Hidup Penuh Percaya Diri bersama FWD Insurance yakni :

  • Ibu Maria Magdalena selaku Chief Governance Officer dan Direktur Kepatuhan
  • Ibu Desy Widjaya selaku Chief Financial Officer
  • Ibu Rosidar Suhaid selaku Chief Bancassurance Officer, dan juga
  • Ibu Widaningrum selaku Head of Marketing and New Business Model

Pada Kamis, 31 Maret 2022 lalu acara tersebut digelar untuk meluncurkan program literasi keuangan FWD Insurance.

mengapa perempuan butuh asuransiHarapannya forum seperti ini akan memberikan dampak positif bagi perempuan yang membutuhkan dukungan untuk terus berkembang.

Saya pun merasakan bahwa sebagai seorang perempuan, kita wajib lho tahu tentang literasi keuangan. Bukan hanya untuk keluarganya, tapi juga untuk orang-orang di sekitarnya. Jangan sampai perempuan menjadi korban karena ketidaktahuan mereka terhadap literasi keuangan.

Jangan sampai ada kejadian “kapok dengan asuransi” untuk kesekian kalinya karena kebanyakan dari mereka tidak tahu dengan apa yang mereka “beli”. Jadi pengetahuan soal produk asuransi serta alasan kenapa orang butuh asuransi tidak diketahui dengan baik.

Mengapa Perempuan Butuh Asuransi? Jawabannya ada di sini!

Keempat pemateri yang hadir dalam acara Women Inspirational Talk tersebut adalah women leader di wilayah kerjanya masing-masing. Sosok yang menginspirasi dan juga membuat saya lebih bersemangat untuk merintis sebuah bisnis dan menjadi “kepala” dalam bisnis tersebut. Siapapun bisa dan mungkin untuk menjadi sukses, termasuk perempuan bukan?

Meskipun perannya yang sangat krusial di wilayah pekerjaan, namun beliau-beliau ini juga bercerita bahwa tidak juga mengesampingkan urusan keluarga. Bahkan kewajibannya di rumah tetap terlaksana dengan baik. Poin yang disampaikan siang itu menyadarkan saya bahwa semua itu ada formulanya agar work life balance. Pekerjaan bagus dan urusan rumah tangga juga oke, semua itu dibutuhkan kesehatan dan juga manajemen waktu serta financial yang bagus pula.

Oleh karena itu sebagai perempuan yang juga merangkap sebagai menteri keuangan dalam keluarga, kita perlu tahu bahwa pemasukan dari istri maupun suami harus dikelola bersama dengan sangat baik. Jika 70% pengeluaran untuk kehidupan sehari-hari serta telah mencukupi kebutuhan dana darurat, maka 30%-nya bisa kita alokasikan untuk asuransi. Entah itu asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa.

Ini penting lho teman-teman. Sebagai perempuan, kita juga harus punya plan C, bersiap atas segala macam risiko yang akan kita hadapi nantinya. Risiko kesehatan hingga risiko yang berujung pada kehilangan nyawa orang yang kita sayangi. Pada saat seperti itu, tentu kita tidak mau menjadi “bangkrut” karena biaya kesehatan yang tidak sedikit harus dikeluarkan bukan?

Banyak sekali cerita seorang perempuan terpaksa harus menjual benteng pertahanan terakhirnya dalam bidang finansial, yakni rumahnya untuk membiayai pengobatan misalnya. Atau ia harus bangkrut karena ditinggal satu-satunya tulang punggung keluarga, yakni suaminya tanpa mendapatkan kompensasi apapun untuk hari tua. Menurut saya, di sinilah pentingnya asuransi untuk perempuan.

Tentu kita tidak menginginkan atau bahkan membayangkannya saja tak mampu ditinggalkan oleh suami kita tercinta. Atau bahkan salah satu diantara anggota keluarga kita harus terbaring lemah di rumah sakit dan menghabiskan banyak biaya untuk bertahan hidup. Namun, langkah preventif tentu harus kita miliki bukan? Inilah fungsi sebuah asuransi. Mengalihkan risiko yang kita hadapi nantinya ke perusahaan yang kita percaya dapat membantu kita di saat-saat sulit.

Beruntung banget FWD Insurance merilis sebuah forum untuk memperkaya literasi keuangan kita demi masa depan. Jarang-jarang lho ada forum gratis yang membantu untuk mencerdaskan perempuan-perempuan Indonesia seperti ini. Sehingga menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi saya karena bisa bergabung bersama team HERoic 2022 bersama dengan FWD Insurance.

Selain membahas tentang bagaimana perempuan-perempuan inspiratif yang menjadi narasumber siang itu dapat mengatur waktu serta tenaga untuk pekerjaan, hobi dan juga keluarga, kami juga mendapatkan ilmu gratis tentang bagaimana kita sebaiknya merenungkan apa-apa yang sudah kita capai hingga saat ini.

mengapa orang membeli asuransiMelalui metode semacam meditasi, saya jadi banyak belajar apa yang sebaiknya dilakukan ketika terdistraksi dari pekerjaa, hobi maupun keluarga?

Tsamara Fahrana, seorang Human Design Coach mengatakan kita hanya perlu melakukan :

  • Menerima kenyataan sedang terdistraksi
  • Memaafkan diri sendiri
  • Mengingat kembali alasan utama kenapa niat itu terbentuk
  • Bukan melupakan niatnya, tapi membangun kembali niat tersebut. Karena sesungguhnya kita tidak pernah start dari 0 kembali, pasti ada growth-nya.

Tentu saja saya tidak hanya akan menerima, tapi juga menjadi penerus informasi soal literasi keuangan seperti yang telah saya dapatkan selama beberapa kali pertemuan nantinya bersama FWD Insurance. Jadi jangan bosan dengan edukasi soal literasi keuangan yang saya tuliskan di blog ini ya!

Penutup

Bertemu dengan perempuan-perempuan inspiratif yang mampu mengimbangi kegiatannya antara kehidupan karir dan juga keluarga membuat saya terpacu untuk terus belajar dan menjadi perempuan yang lebih baik lagi. Menjadi perempuan dengan pengetahuannya yang luas, menjadi perempuan yang bahagia karena bisa melakukan hobi serta pekerjaan yang diinginkan, dan menjadi perempuan yang berdaya.

alasan memilih asuransi

Kini saya sadar bahwa kebutuhan asuransi setelah pemenuhan kebutuhan darurat adalah hal yang wajib saya usahakan demi meminimalisir risiko di masa depan kelak. Jadi sudah punya jawabannya kan mengapa perempuan butuh asuransi?

Kalau tidak menjadi perempuan yang berdaya, mana bisa? Jadi yuk terus gali potensi dan manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan masing-masing 🙂