Tahun 1981 menjadi tahun yang berat bagi Pak Usman. Beliau rela untuk ikut program transmigrasi Pemerintah dari Pulau Jawa menuju ke sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatra Selatan yang dinamakan Desa Nusantara. 

Pak Usman beserta transmigran lainnya umumnya berasal dari Jawa Timur, walau pemukim pertama di Desa Nusantara berasal dari Pandeglang dan Subang. PT. Nusantara yang mendapat tender pembukaan lahan dan pembangunan kawasan transmigrasi tersebut memfasilitasi rumah panggung dan drum tadah hujan.

desa nusantara

Meskipun mendapatkan alokasi tanah untuk transmigran yang dipolakan dengan total seluas 1012 hektar, lalu masing-masing desa juga disediakan Lahan Cadangan dengan asumsi bahwa warga desa akan bertambah dengan seiring berjalannya waktu seluas 200 hektar, tetap saja saat itu Pak Usman dan masyarakat lain harus menghadapi ancaman wabah yang mematikan.

Setiap hari adaa saja yang meninggal karena wabah muntaber/kolera.

Namun beruntung, Pak Usman dan warga lain akhirnya mampu beradaptasi dengan wabah hingga akhirnya Pemerintah menyediakan Puskedes dan memberikan obat oralit untuk setiap warga di Desa Nusantara.

Tahun ini jumlah KK di Desa Nusantara berjumlah 600 kepala keluarga, namun kali ini Pak Usman dan warga tidak berperang melawan wabah. Namun beliau dan warga lainnya berperang untuk melawan HGU Perusahaan Sawit yang akan menggarap 42ribu hektar lahan yang terletak di 18 desa di kecamatan Air Sugihan, termasuk Desa Nusantara tempat tinggal Pak Usman dan warga lainnya.

Klaim Sepihak HGU Perusahaan Sawit Atas Lahan Desa Nusantara

Perjuangan warga Desa Nusantara di rentang tahun kedatangan hingga mereka bisa bertahan hidup di tengah wabah dan fasilitas umum yang sangat minim ini ternyata berbuah keberhasilan di tahun 1982. Yes, di tahun tersebut padi berhasil ditanam bermodal bibit yang dibawa dari Pulau Jawa meskipun masih dalam skala kecil.

Meskipun tahun 1983-1984 sempat gagal panen karena hama tikus, babi, kera, ulat, bahkan gajah pun ikut menyerang. Namun warga tak patah arang. Hingga padi berhasil ditanam, hingga jagung, sukun, ubi pun berhasil ditanam dan dijadikan komoditas yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh Desa Nusantara.

wilayah desa nusantara

Hingga tahun 1955 warga berhasil melakukan pembabatan lahan, seluruh warga desa bergotong royong menjadikannya sebagai lahan untuk bercocok tanam. Namun siapa sangka 10 tahun kemudian sawah tersebut diklaim sebagai HGU milik perusahaan sawit?

Kesel ngga? Saya sebagai pengamat saja kesel, apalagi mereka?

Tahun 2005 perusahaan sawit ini mengklaim telah mendapatkan izin dari Bupati OKI untuk menggarap lahan seluas 42 ribu hektar lalu melakukan pengukuran dan mengklaim sawah mereka sebagai hutan yang tidak pernah dikelola.

Tentu saja perlawanan ini terus terjadi, namun di tahun 2007 PT.SAML sudah membebaskan lahan di 17 desa, dan Desa Nusantara menjadi satu-satunya yang menolak pembayaran untuk pembebasan lahan seluas 1200 hektar. Perjuangan warga Desa Nusantara tentu saja tidak berjalan mulus, ada yang dilaporkan polisi, ada saja pokoknya cara perusahaan tersebut mengusik warga.

Komoditas dan Potensi Desa Nusantara

Padahal potensi Desan Nusantara begitu banyak. Diantaranya:

  • Padi dengan sawah seluas 1200 hektar yang dikelola warga selama lebih dari 10 tahun. Namun diklaim oleh perusahaan sebagai sawah yang masuk dalam HGU perusahaan.
  • Kopi Liberica. Kopi ini menjadi produk wilayah kelola rakyat tapi karena harganya yang terus menurun dan membutuhkan perawatan yang ekstra akhirnya hanya sedikit warga yang masih menanam kopi.

komoditas desa nusantara

  • Nanas yang tumbuh subur di Desa Nusantara menjadi salah satu komoditas yang dimanfaatkan oleh warga.
  • Nangka
  • Buah Naga
  • Jeruk Kunci yang biasa digunakan untuk masakan berkuah seperti bakso, soto daging, dan lain-lain.
  • Cabe Rawit yang ditanam oleh warga di belakang rumah dan di pematang sawah.
  • Kebun Karet yang ditanam oleh mayoritas petani di Desa Nusantara
  • Kambing dan Sapi 

Peran WALHI Pertahankan Desa Nusantara

WALHI – Friends of the Earth Indonesia sudah sejak tahun 1990-an mempromosikan konsep “Sistem Hutan Kerakyatan” (SHK). Sejalan dengan tujuan Desa Nusantara yang ingin mempertahankan tanahnya.

desa nusantara

Kami ingin mengelola, bukan jadi buruh. Merdeka atas tanah. Selain juga memenuhi kebutuhan kami, juga menyediakan pangan bagi orang lain.

Di sinilah WALHI mendorong dan mendukung warga Desa Nusantara untuk mengutamakan peran masyarakat adat dan komunitas lokal (MAKL) dalam memastikan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggungjawab dan berkelanjutan.

Tidak hanya Desa Nusantara, ada banyak sekali hutan-hutan, lahan, dan wilayah masyarakat adat yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan yang berbasis pada kepentingan korporasi menjadi rusak. Dampaknya tentu saja pada hilangnya ekosistem yang berujung pada perubahan iklim dan bencana ekologis.

Sampai Desember 2022 kemarin, WALHI telah mendampingi 250.000 keluarga yang melindungi dan mengelola tanah, hutan, dan lahan mereka sendiri dari eksploitasi korporat. Bagaimana WALHI ini bergerak? Tentu saja mereka membutuhkan dana sebagai pendukung program untuk mempertahankan Desa Nusantara dan wilayah lainnya dari eksploitasi.

Hadirlah program yang dinamakan Dana Nusantara ini. Harapannya Desa Nusantara dapat melakukan Intervensi RPJMDES untuk kebutuhan organisasi, lalu membuat lahan garapan percontohan untuk berbagai jenis tanaman, hingga mengikuti berbagai pelatihan peningkatan kapasitas.

Inisiasi Dana Nusantara Untuk Kelangsungan Desa Nusantara Menuju Desa Ekologis

Dana Nusantara lahir sebagai program pendanaan yang dikembangkan oleh WALHI, KPA dan AMAN di tahun 2022 dan telah diimplementasikan di 12 lokasi Wilayah Kelola Rakyat (WKR) yang didampingi oleh WALHI.

wilayah kelola rakyat desa nusantara

Tujuan Dana Nusantara tak lain untuk mendukung inisiatif komunitas dalam melakukan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dengan memberikan bantuan pendanaan yang terjangkau dan mudah diakses.

Lalu apa saja yang bisa dicover oleh Dana Nusantara ini?

Fokus Pendanaan dari Dana Nusantara:

Jadi bantuan pendanaan yang diberikan melalui program Dana Nusantara ini difokuskan pada:

  • Komunitas yang memiliki akses terbatas terhadap sumber daya dan pendanaan.
  • Komunitas yang memiliki potensi untuk melakukan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
  • Komunitas yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan inisiatif pengelolaan sumber daya alam secara mandiri dan berkelanjutan.

Beruntungnya, warga Desa Nusantara dapat menerima pendanaan dari Dana Nusantara tersebut.

Desa Nusantara yang bertahun-tahun berjuang untuk membuka lahan, menanam padi, ubi, dan berbagai komoditas lain untuk penghidupan akhirnya mendirikan Forum Petani Nusantara Bersatu (FPNB). 

Forum ini terbentuk untuk menyalurkan aspirasi warga, menunjuk perwakilan untuk melakukan mediasi dengan warga hingga aksi demonstrasi menolak keberadaan perusahaan. Hingga pasca pandemi kemarin, FPNB bersiap mendesak Pemerintah membatalkan izin HGU PT. SAML dengan didampingi WALHI.

Desa Nusantara pun mengakses Dana Nusantara untuk membiayai pemetaan partisipatif Desa Nusantara. Pemetaan tersebut bagian dari Sustainable Land Use Planning (SLUP), yakni sebuah metode untuk melahirkan kesadaran bahwa untuk memastikan lahan pangan bisa dikelola secara berkelanjutan jika ekosistem yang mendukung bisa dijaga keseimbangannya.

Manfaat Dana Nusantara Untuk Hutan dan Lahan Kita 

Belajar dari Desa Nusantara, desa satu-satunya yang menolak pembebasan lahan untuk kelapa sawit, kita bisa melihat bahwa implementasi program Dana Nusantara tersebut dapat memberikan begitu banyak manfaat untuk masyarakat sekitar dan lingkungan hidup di Indonesia. Diantaranya:

1. Mendorong kemandirian komunitas lokal melalui pendanaan dan pelatihan sehingga komunitas dapat mengembangkan inisiatif pengelolaan sumber daya alam secara mandiri. Nantinya masyarakat lokal dapat meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan lingkungan hidup di wilayah kelolanya masing-masing.

praktik ekonomi lokal desa nusantara

2. Meningkatkan partisipasi komunitas lokal dalam pengelolaan sumber daya alam dengan melibatkan langsung komunitas dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Selain itu komunitas merasa memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam menjaga lingkungan hidup.

3. Membangun kesadaran komunitas lokal terhadap isu lingkungan hidup. Lebih lanjut komunitas juga akan belajar bagaimana merencanakan dan mengimplementasikan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, apa dampaknya bagi kehidupan mereka dan apa dampaknya terhadap bentang alam yang dikelolanya, dari hulu hingga hilir.

4. Berkontribusi pada keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam. Dengan dukungan pada inisiatif pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan melalui komunitas-komunitas pengelola WKR, program Dana Nusantara ini dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan hidup.

manfaat dana nusantara

5. Meningkatkan partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak. 

Setelah mendengar soal Dana Nusantara ini, saya sendiri sebagai blogger akhirnya lebih aware dan tahu pergerakan Desa Nusantara dan wilayah lain untuk menjaga kestabilan ekosistem kita yang disebut sebagai paru dunia.

Adanya Dana Nusantara ternyata dapat membantu meningkatkan partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak. Baik dari masyarakat, pemerintah, dan organisasi-organisasi lain yang pedulit terhadap lingkungan hidup.

desa nusantara

WALHI, Desa Nusantara, dan organisasi lingkungan hidup lain tentu saja tidak bisa sendiri menghadapi gempuran pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, yang mementingkan keuntungan dibandingkan kelestarian alam. Oleh karena itu dengan bantuan dari berbagai pihak, harapannya tujuan kita bersama untuk menjaga lingkungan hidup dapat tercapai.

Tujuan yang sebenarnya sederhana, yakni pengakuan dan perlindungan Wilayah Kelola Rakyat harusnya memang berada di tangan komunitas, mengembangkan perekonomian lokal dan meningkatkan keterlibatan komunitas dalam pengelolaan sumber daya alam. Sehingga kualitas hidup mereka pun dapat lebih baik lagi.

Selain itu, komunitas lokal juga akan menjadi bagian dari solusi permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi Indonesia. Mulai dari kerusakan hutan, degradasi lingkungan hidup hingga efek jangka panjang dari perubahan iklim.

Untuk teman-teman yang ingin ikut ambil peran, bisa banget lho. Yuk kita dukung WALHI dalam mendampingi desa nusantara di seluruh Indonesia. Apa pun bantuanmu, sangat bermanfaat untuk pelestarian lingkungan hidup di Indonesia.

manfaat dana nusantara

Sumber gambar: Webinar Eco Blogger Squad bersama WALHI