Dalam berbagai kesempatan, setiap kali membahas perihal bagaimana menumbuhkan minat baca, saya selalu cerita bahwa saya termasuk seorang pembaca buku yang tidak tumbuh dalam keluarga yang suka baca buku. Sejak kecil, saya tidak pernah diakrabkan dengan buku (selain buku pelajaran sekolah). Bukan karena orang tua saya tidak mau, tetapi karena tidak mampu.
Bagi kami, buku itu tidak termasuk barang yang harus banget untuk dibeli. Apalagi perpustakaan di daerah kami pun rasanya sulit untuk dijangkau.
Saya baru mulai suka membaca buku saat saya duduk di bangku SMP. Penyebabnya adalah tugas membuat sinopsis roman dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Adapun buku yang saya buat sinopsisnya pada saat itu adalah roman Salah Asuhan karya Abdoel Moeis. Bagi saya, ceritanya sangat menarik. Sejak saat itu, saya jadi tertarik dengan buku berlatar belakang sejarah maupun budaya di Indonesia.
Berdasarkan pengalaman tersebut, sekaligus kesadaran saya tentang betapa pentingnya membaca buku, saya tentu saja berusaha agar anak saya tidak mengalami seperti apa yang alami dulu. Maka, sebagai seorang ibu, saya memilih menerapkan asyiknya membaca buku sebagai salah satu bagian dalam hal ilmu parenting yang saya jalani.
Untuk membuat anak saya suka membaca buku, saya tidak membuatnya menjadi satu keterpaksaan. Saya menjalaninya dengan seseru mungkin agar anak saya juga merasa bahwa membaca adalah satu kegiatan yang menyenangkan alih-alih menyeramkan.
Menumbuhkan Minat Baca
Berikut hal-hal yang saya lakukan untuk memantik minat baca kepada anak saya:
1. Memberi Contoh
Benar bahwa saya bisa suka membaca buku meski tidak diperkenalkan pada buku oleh kedua orang tua saya. Menumbuhkan minat baca buku juga bisa kapan saja.
Akan tetapi, biar bagaimana pun, tujuan saya adalah ingin mengajak anak saya untuk suka baca buku. Seperti yang kita tahu, anak adalah peniru yang ulung. Anak-anak bisa mencontoh banyak hal yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya.
Nah, saya rasa hal ini bisa dimanfaatkan dengan melakukan hal-hal positif di dekat anak. Salah satunya membaca buku. Dengan melakukan hal tersebut tentu saja saya berharap agar anak saya bisa menjadikan saya contoh. Atau paling tidak memiliki rasa penasaran tentang apa itu membaca buku.
2. Mengenalkan Buku
Setelah memberi contoh kegiatan membaca buku, saya mulai membiasakan anak berada di dekat buku.
Pertama saya membelikannya buku yang sekiranya cocok untuk anak seusianya, kedua saya mengajaknya ke toko buku. Membiarkan dia melihat berbagai macam buku.
Kegiatan mengenalkan buku pun dibuat seseru mungkin. Paling tidak, dimulai dengan buku yang sesuai dengan apa yang sedang diminati oleh anak saya. Misalnya lagi suka mobil-mobilan, saya perkenalkan kepada buku edukasi untuk anak-anak yang ada gambar mobil-mobilnya.
3. Membacakan Buku
Membacakan buku beda dengan mengajar anak membaca buku, ya.
Lagi-lagi saya juga berkaca dari pengalaman pribadi. Ya, saat masih kecil, saya memang tidak pernah merasakan yang namanya dibacakan buku ataupun dongeng oleh kedua orang tua saya. Makanya, setiap ada adegan seperti itu di sinetron, saya selalu merasa can’t relate.
Membacakan buku, saya maksudkan agar anak saya mulai mengenal apa yang menarik dari sebuah buku. Bahwa buku itu punya cerita. Buku itu berisi gambar. Buku bisa menjadi teman untuk mengenal banyak hal.
Nah, sejauh ini, itulah tiga hal yang saya lakukan untuk memantik minat baca anak saya. Penting untuk diketahui bahwa saya bukan seorang pakar parenting. Apa yang saya tuliskan pun bisa berbeda penerapannya bagi ibu dan anak lainnya.
Saya hanya membagikan kisah tentang perjalanan saya sebagai seorang ibu yang berusaha membuat anak saya suka membaca buku. Seperti yang kita tahu, di mana-mana sudah banyak orang yang punya minat baca rendah, tetapi minat berkomentar tinggi. Karena tidak suka membaca, akhirnya jadi gampang terpapar hoax. Dapat berita, langsung di-share tanpa cari tahu faktanya.
Oleh karena itu, untuk menghadapi dunia yang semakin tidak ramah, suka membaca adalah salah satu bekal yang saya persiapkan.
Semoga artikel tentang menumbuhkan minat baca pada anak ini bermanfaat ya!
Author :
Seorang ibu yang suka membaca dan sedang belajar menulis. Blasteran Jawa-Toraja, yang bisa disapa lewat IG dan Twitter @utamyyningsih