Optimasi blog melalui instagram adalah salah satu topik yang sangat saya cari saat ini. Terpacu dari salah satu kalimat dari seorang “senior” di sebuah komunitas yang mengatakan “Memang bloger bisa kaya?” lalu terpaculah saya untuk menulis ini. Disertai dengan tips dan trik dari beberapa Digital Marketing Specialist tentang bagaimana cara optimasi instagram dan blog.
Melihat kebanyakan pekerjaan dari klien selalu menyertakan permintaan untuk sharing link post dan foto menarik untuk dipasang di instagram. Selain itu juga karena saya memang sedang dan terus membangun personal branding lewat instagram dan blog. Maka segala macam ilmu yang berkaitan dengan optimasi salah satu medsos yang digandrungi banyak orang ini merupakan hal yang sangat penting untuk saya ketahui.
Bersyukur kemudian IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) bersama IM3 Ooredoo mengadakan webinar gratis dengan tema yang saya butuhkan. Terlebih ide saya untuk membuat blog menjadi salah satu lapangan pekerjaan bagi orang lain tentu membutuhkan banyak ilmu soal optimasi instagram dan blog seperti ini.
Senang sekali bisa mendapatkan kesempatan belajar bersama dengan peserta lain sore itu. Ditambah pemateri yang ngga bikin ngantuk. Kak Pungky Prayitno yang ceria dan lucu. Pembawaannya membuat saya semangat terus sampai waktu dua jam lebih pun tak terasa.
Mengapa Instagram?
Mengapa saya memilih optimasi blog melalui instagram? Karena pengguna instagram tercatat sebanyak 300juta pengguna. Wow! Tentu saja ini bukan jumlah yang sedikit. Bahkan jumlahnya melebihi jumlah penduduk Indonesia. Selain itu, pengguna instagram kebanyakan adalah generasi muda yang punya “potensi” untuk melakukan call to action berselancar menuju blog kita.
Sesuai dengan sasaran saya untuk menulis blog, agar dibaca banyak generasi muda. Maka, sejalan dengan apa yang sudah disediakan oleh instagram. Selain itu ada juga efek viral yang dibawa oleh instagram agar suatu postingan itu bisa dilihat dan dibaca banyak orang. Seperti media sosial pada umumnya, biasanya jika foto yang kita unggah menarik perhatian audience, maka ini bisa membuat postingan akan semakin cepat menyebar. Menyebar dengan luas dan meluas seperti virus. Inilah yang disebut dengan efek viral.
Alasan lain mungkin juga dimiliki oleh media sosial lain, yaitu mudah diakses di perangkat mobile. Kita tahu bahwa perangkat mobile di zaman sekarang ini hampir semuanya digunakan untuk mengakses berbagai website yang ada di internet termasuk sosial media seperti Instagram. Fitur sederhana yang diberikan Instagram dalam berbagi foto pun menjadikan Instagram sebagai sosial media terfavorit bagi banyak orang dan menjadi sosial media yang banyak diakses melalui mobile.
Banyaknya pengguna dan interaksi di dalamnya yang lebih hidup inilah yang membuat saya lebih memilih untuk mengoptimalkan instagram sebagai media sosial penunjang blog. Tidak berlebihan jika dikatakan dari instagramlah traffic blog mengalami peningkatan.
Optimasi Instagram untuk Mendukung Blog
Satu hal yang disampaikan oleh Mbak Pungky saat webinar hari itu dan membuat saya kembali meraba apa sebenarnya tujuan saya bermedia sosial?
Sebelum masuk ke Sosial Media, kalau niatannya untuk menebar kebencian, berita bohong, dan lain sebagainya, KITA HANYA AKAN DAPAT ANGKA. Jadi, pastikan niat kita baik. Menebar kebaikan dan manfaat di dunia maya.
(Pungky Prayitno, Blogger & Digital Marketing Specialist, 2020)
Jleb banget ngga tuh? Jadi untuk netizen yang menggunakan medsos khusus untuk mendebat orang lain, mencari sensasi, bahkan menebar kebencian dengan berita bohong, ada baiknya renungkan kembali kalimat dari Mbak Pungky di atas. Karena sejatinya kita tidak akan mendapatkan apa-apa jika niatnya buruk. Jelas sekali ya, hukum alam bekerja. Siapa menanam, mengetam. Siapapun yang menanam kebaikan maka ia pun akan memeroleh kebaikan. Begitu juga sebaliknya, siapa menanam keburukan, maka jangan pernah berharap kebaikan datang padanya.
Setelah kita menentukan tujuan kita dalam bersosial media, perlu juga diingat bahwa hasil unggahan kita ke sosial media tidak akan pernah hilang. Kalau dihapus gimana tuh? Bisa kok dihapus, dan mungkin akan hilang di timeline kita. Namun perlu diingat bahwa ada yang namanya screenshoot, sekali posting, lalu ada follower yang mengambil gambar unggahan kita di internet, maka selamanya tidak akan bisa kita tarik lagi.
Masih ingat kan, selebgram Awkarin yang gembar-gembor katanya akan menarik diri, delete account instagram dan beberapa kehebohan lainnya? Nyatanya apa yang diunggah oleh dirinya memang sudah dihapus. Namun jejak digital masih tetap ada di tangan netizen. Jadi, Mbak Pungky menyarankan agar berhati-hati dalam mengunggah sesuatu.
Unggahan kita di media sosial tentunya hasil dari pemikiran yang sudah matang. Maka jika sudah diupload, maka kita bertanggung jawab atasnya. Apa yang kita unggah sebaiknya melalui hasil kurasi dari diri sendiri.
Perlukah Memikirkan Algoritma Instagram?
Nah, seringkali saya yang masih awam ini banyak menanyakan pola algoritma instagram yang “katanya” berubah dari waktu-waktu. Algoritma instagram selayaknya ilmu science yang terus menerus update dan berkembang dinamis.
Engagement : Mereka ingin kita membangun kehidupan sosial baru di sana. Bukan hanya posting lalu BYE! Mereka ingin tahu apakah kita beneran ada dan hidup di sana?
Interest : apa yang muncul di beranda pengikut/teman kita adalah apa yang sesuai dengan behavior kita.
Timeline : posting konten saat Golden Time. Jangan posting saat orang sedang tidur. Postinglah pada saat orang masih hidup di sana. Kalau menurut Buku 3D Marketing, golden time posting di instagram sesi pertama adalah ketika orang-orang baru saja memasuki kantor, sekitar pukul 7 hingga 9 pagi. Lalu sesi kedua saat jam makan siang atau istirahat, jadi sekitar pukul 12 hingga jam 2 siang. Sesi terakhir di malam hari yaitu sekitar pukul 6 hingga 9 malam.
Meskipun ada juga waktu-waktu tersendiri di luar jam tersebut di atas yang bisa dilihat dari insight instagram kita. Pukul berapa orang-orang banyak melihat postingan dan berusaha untuk berinteraksi dengan kita.
Saat kita pertama kali posting, algoritma instagram hanya memberikan post terbaru kita terlihat pada 10% followers yang paling tinggi engagement ratenya (kualitas interaksi). Jadi itulah mengapa di timeline yang muncul itu-itu saja karena memang tidak semua yang kita follow akan muncul timelinenya. Begitupun followers kita juga tidak semua menerima post terbaru kita.
Cara mengatasinya adalah lakukan interaksi di 30 menit pertama. Jika ada yang komen, langsung balas. Atau bisa juga dengan menggunakan akun kita yang lainnya untuk saling berbalas komen. Selanjutnya post kita akan bisa lebih terlihat bertahap menjadi 30% followers >>dan akan semakin tinggi kalau interaksi terus meningkat.
Namun tentu saja algoritma di atas tidak serta merta bisa dijadikan patokan terus menerus. Karena sekali lagi, algoritma akan selalu berubah. Oleh karena itu, boleh-boleh saja memikirkan algoritma instagram. Namun, jangan sampai kita melupakan “manusia” yang berinteraksi dengan kita di sosial media. Boleh saja memenuhi perhitungan mesin pintar, namun jangan lupa bahwa kita juga punya audience yang tidak memusingkan algoritma mana saja.
Maka untuk itulah perlunya membangun hubungan dengan audience/follower. Sebisa mungkin balas comment dan like mereka di setiap postingan kita. Karena mereka juga butuh waktu untuk membaca apa yang kita unggah, lalu memberikan komentarnya. Mereka memberikan waktunya pada konten kita. Maka hal yang bisa kita lakukan untuk “membina” dan menyuburkan hubungan itu adalah dengan sebisa mungkin membalasnya, sehingga terjadi interaksi yang dapat menambah nilai engagement kita.
Jangan takut dibilang kurang kerjaan nih balesin comment orang-orang. NO. Justru membangun bounding dengan follower adalah hal penting yang harus kita alokasikan sendiri waktunya. Siapa sih yang mau “berteman” dengan robot? Yes, kalau kata Mbak Pungky, perlakukan follower selayaknya manusia, bukan robot yang auto like/comment. Kalau kita senang saat comment dibalas, begitu pula perasaan mereka.
Bagaimana Memulainya?
Sebelum posting sesuatu, cari tahu dulu akun yang kita kelola akan fokus ke mana. Secara umum, orang-orang menggunakan media sosial itu memiliki 3 tujuan, yaitu mencari Inspirasi, Informasi, atau Hiburan. Jadi usahakan membuat konten yang bisa menginspirasi atau memberi informasi. Jika senang menghibur, buat konten hiburan. Bisa juga ketiganya.
Selanjutnya yaitu, tentukan target. Sebelum membuat konten, kita sebaiknya survey kecil-kecilan. Tentukan target market kita siapa, jenis kelamin, usia berapa, dan bagaimana kebiasaan mereka. Biasanya ini sangat cocok untuk akun bisnis/usaha.
Lalu yang tidak kalah penting adalah harus selalu konsisten mengunggah konten, minimal satu minggu 2 kali.
Teknik Copywriting
Tidak berhenti di situ. Ketika mulai mempromosikan link blog di instagram, maka kita juga harus pandai-pandai membuat copywriting pada caption. Selain itu kita juga harus punya foto yang menarik untuk diunggah di sana. Foto yang menarik ini jelas harus foto yang fokus, jelas, dan berhubungan dengan link blog yang akan kita promosikan. Harus ada perpaduan antara Features, Benefit, dan Solution hingga dapat menggiring orang untuk memberikan “kliknya” pada url/link blog kita.
Misalnya, kita sedang mendapat job review sebuah minuman kemasan. Maka Features yang kita tampakkan adalah kelebihan apa saja yang dimiliki oleh produk minuman kemasan itu. Cari sedetail mungkin, mulai dari packaging, rasa, sampai keunikan dari bentuk botol misalnya. Lalu jelaskan benefit dari minuman tersebut. Bikin awet muda, kekinian, dan lain-lain.
Jika audience sudah tertarik dengan kelebihan-kelebihan tersebut maka otomatis mereka ingin tahu, apa merk minuman itu? Lalu, bagaimana cara mendapatkannya? Apakah bisa dibeli di mini market?
Berikan foto yang berfokus pada minuman kemasan, berikan link yang bisa diklik oleh audience untuk mengetahui apa sebenarnya merk minuman yang sedang kita review. Maka ketika pembaca sudah sampai di halaman postingan tersebut hendaknya kita bisa memuaskan keingintahuan mereka. Inilah yang disebut menggiring audience untuk call to action. Melakukan sesuatu setelah melihat review kita di media sosial.
Bagaimana dengan Blog?
Optimasi blog melalui instagram menurut saya adalah satu paket yang tak terpisahkan. Standar dari agency atau perusahaan yang mencari para blogger meningkat. Dulu agency hanya tahu blogger tempat backlink saja. Sekarang blogger dituntut untuk mendapatkan traffic ke situs mereka. Lain cerita bagi mereka yang ingin tulisannya dibaca orang. Ini saya juga sih. Bukankah senang kalo banyak yang baca tulisan kita? Traffik naik, senengnya bukan main.
Yang banyak dijadikan acuan untuk para content writer seperti Blogger adalah algoritma E-A-T.
Apa itu Algoritma EAT? Algoritma makan makan? Sejenis operasi matematika? Berdasarkan keterangan dari guru saya, Coach Irwin di kelas beliau, sebagai berikut :
Expertise
Saat ini Google lebih menyukai artikel yang dibuat oleh penulis yang ahli di bidangnya. Contohnya pada kesehatan ada kaya halodoc, alodokter, Sehatq, dan masih banyak lagi. Jika mereka menulis tentang kesehatan pasti lebih mudah page one, karena google percaya bahwa yang menulis itu ahli di bidangnya.
Authoritativeness
Tahukah temen-temen, Google sangat ingin mengetahui informasi mengenai pemilik blog lho. Untuk mengetahui siapa sih yang nulis artikel ini. Ketika kita suka sebuah buku, pasti dong kita kepoin penulisnya.Lantas apa yang harus kita lakukan?Salah satunya dengan membuat halaman about us. Kelihatannya memang sepele yah tapi cukup worth it.
Trustworthiness
Blog kita harus memiliki indicator kepercayaan, salah satunya dengan menerapkan SSL (HTTPS).
Antara Facebook, Instagram dan Blog adalah bentuk sosial media yangberkaitan erat dengan mesin pencari nomor 1 di dunia : GOOGLE. Maka konten produksi sebaiknya konten yang sesuai dengan behaviour kita. Itulah mengapa ketika kita klik tombol like pada postingan Instagram maupun Facebook, maka yang muncul di beranda adalah cerminan dari apa yang kita cari. Seperti itulah cara kerja Sosial Media dan Google saat ini.
Peluang Dunia Blog dan Rencana Membuka Lapangan Pekerjaan
Siapa bilang bloger tidak bisa kaya? hehehe. Inilah salah satu pentingnya ilmu sebelum berucap dan beramal. Ada seseorang yang tidak begitu saya kenal, namun kami beberapa kali bertemu secara virtual di sebuah grup diskusi. Beliau ini seorang penulis juga, namun bukan bloger. Beberapa kalimatnya seringkali menggelitik saya. Katanya, jadi bloger emang bisa kaya? Sayang sekali kalimat tersebut keluar dari mulut seseorang yang bahkan blognya tidak aktif.
Kalau dibilang baper, iya sih. Namun saya jadi lebih terpacu dan punya ide untuk menuliskan ini. Bahwa jadi bloger juga bisa kaya raya kok. Bukan hanya Youtuber. Bloger perpaduan antara pekerja digital sekaligus penulis, jadi menjadi kaya tentu adalah hal yang mudah (jika tahu ilmunya). Karena jalan rizki seorang bloger tidak hanya dari Adsense ya teman bloger sekalian. Kalau yang diketahui banyak orang di luar sana bahwa bloger penghasilannya hanya dari Adsense, salah.
Bagi yang baru saja memulai ngeblog, jangan patah semangat. Karena ada banyak jalan rizki yang terbuka dari seorang bloger. Contohnya? Content placement, penulisan artikel pesanan client, banner iklan di blog, dan lain-lain. Apakah itu semua dibayar secara profesional? Tentu saja iya. Semakin bagus performa blog, maka semakin mahal bayarannya.
Bahkan, guru ngeblog saya, Coach Irwin pernah deal belasan juta hanya untuk satu pekerjaan saja. Lewat mana? Tentu saja lewat blog. Bayangkan kalau ada banyak deal bernilai belasan juta dalam satu bulan. Penghasilan PNS pun lewat. Apalagi di tengah gempuran era digital seperti ini. Kebutuhan perusahaan akan bloger untuk menunjang pemasaran produk dan jasa mereka sangat dibutuhkan.
Membuka Lapangan Pekerjaan Lewat Blog
Saya ingin sekali lewat blog ini akan ada banyak orang yang terbantu. Akan ada banyak orang yang bekerja dengan saya, meskipun masih menjadi harapan. Namun saya yakin itu bisa terjadi kalau saya mau berusaha dan terus berlari mengejar harapan itu. Karena saya percaya bahwa hasil tidak akan menghianati usaha.
Seorang teman yang bekerja di sebuah pengelolaan website portal berita besar nasional mengatakan bahwa dulunya, si pemilik website adalah seorang bloger biasa. Mencari job dan mengemis pageview dimana-mana. Mulai dari menempel stiker websitenya di angkutan umum, memberikan fee recehan pada penulis websitenya. Lalu akhirnya website tersebut mampu membayar banyak karyawan dengan gaji di atas UMR. Ia mampu membayar teknisi, penulis, reporter, cameraman sampai tukang bersih kebun. Saat ini client yang memasang banner iklan di websitenya harus merogoh koceknya hingga puluhan juta rupiah untuk satu iklan dengan space tertentu saja. Bisa kaya? Bisa dong.
Orang tidak lagi suka nonton TV, apalagi iklannya. Orang lebih suka berselancar melalui gawainya masing-masing. Lalu si mesin pencari nomor satu di dunia akan menghadirkan banyak iklan yang sesuai dengan behaviour pengakses internet. Taraa~ satu kedipan mata saja iklan sudah sampai di depan orang yang tepat dan sesuai target marketing. Efektif? Sangat.
Maka jangan pernah lagi remehkan pekerjaan sebagai blogger. Saran saya sebaiknya banyak belajar agar tahu bahwa jalan menjadi bloger profesional itu terjal dan berliku, tidak seperti yang orang lihat. Bukan hanya sekadar menulis lalu selesai. Tidak heran kalau bayarannya mahal. Bisa kaya dong? Bisa banget. Ada juga blog yang memang sengaja dibuat untuk menunjang bisnis. Nah, ini keuntungannya berlipat deh.
Apalagi ada produk dari IM3 bernama IMPreneur nih. Apa itu? IMPreneur adalah solusi komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Bisnis bisa dijalankan dari mana saja karena benefit dari paket ini bisa dibagikan ke semua tim kita hingga 25 orang dan kita bisa buat group sesuai kebutuhan bisnis. Paket bisa digunakan untuk pelanggan prabayar dan pascabayar. Nah, sebagai blogger yang seringkali berkutat dengan grup Blogwalking, Job, dan Optimasi, bisa banget sharing kuota memakai IMPreneur ini.
Kuota yang besar, bisa kita sharing ke berbagai lini tim sehingga biaya dapat terkontrol oleh pemilik bisnis untuk berbagai kegiatan pemasaran, keuangan, penjualan, distribusi dan lainnya. Dalam melahirkan bisnis dibutuhkan perencanaan dan startegi pemasaran agar bisa bersaing, IMPreneur memberikan keuntungan yang tidak kita dapatkan di operator lain.
Kita bisa menikmati Group Sharing : Paket ini bisa dibagikan ke semua tim, hingga 25 orang dan kita bisa buat group sesuai kebutuhan bisnis. Selain itu juga ada Sharing Quota : Bebas share menit nelpon dan kuota sesuai aplikasi yang dibutuhkan masing-masing tim. Bagaimana? Solutif banget kan? Mudah dan anti-ribet. Millenal banget.
“Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog IM3 Ooredoo X IIDN Mengoptimalkan Peluang Dunia Blogging”
Salah satu instagramer yang menginspirasi saya lewat kreasi tangannya yaitu www.artjoka.com bisa juga lho belajar marketing ke beliau, yihaaa~
Yuk baca juga >>> tips menang lomba blog
Wahh mbak Ji… Terinspirasi nih bagi aku yang kadang bingung dengan istilah dalam blog. Terus bingung mau diapakan blognya. Sementara cuma dititipi tulisan receh hahaha. Thank juga info IM3 nya baru tahu loh ada operator yang bisa sharing kuota…
Hihi semangaaat novv. Terimakasih sudah mampir
Waaah, membuka mata nih. Emang klo mau dapet hasil yang manis ya usahanya ga boleh males-malesan sih yaaa. Makasih mba Ji. Luar biasa.
Maa Syaa Allah dapat ilmu baru lagi. Jadi semakin semangat mengoptimasi blog.
memang makin dinamis buat konten sekarang ya.
Semakin kesini orang2 memang semakin ‘melek’ Instagram. Gak hanya buat jualan produk, tapi juga utk personal branding..
Trus, soal copywriting.. tanpa disadari kita semua yg menggunakan sosmed sudah menerapkan nya.. cuma gak sadar aja kalo itu yg dinamakan teknik copywriting.. semangat terus kak Ji 🙂
PR aku banget nih mbak, blog dan IG masih jauh dari sinkron, huhu.. cuma nitip link doang. itu juga nggak langsung, karena masih kena block, huwaaaa..
halo kak jihan,
wah saya belajar banyak nih soal mengelola sosmed teurtama IG danblog sekaligus. ternyata, memang niche blog/IG itu penting dan google lebih suka author yang memang ahli dibidangnya, saya jadi bertanya tanya, apakah saya sudah ahli di bidang parenting dan art sekalgus? belum sih, semua yang saya share dan tulis murni based on experience. jadi tau juga soal EAT nya blog, hehehe. makasih udah berbagi ya kak
[…] Baca Selengkapnya […]
Ini nih cocok banget buat aku. Emang peer yg blm dikerjakan nih optimalisasi Instagram, sering lupanya dari pada scrollingnya. Kmrn udah ikutan dftr jg kelasnya mbak pungky nih tp kelupaan huhu. Thanks mba atas rangkumannya
wah yang optimasi instagram ini aku engga ikutin.. makasih review materinya mbak jingga..mmg hrs fokus nih ya garap konten, namun skrg kuposting idenya dari postingan blogku aja drpd riset lg hihi
Sebagai blogger pemula, aku jadi semakin semangat setelah baca blogpost ini. Jujur aku masih belum memonitize blog aku, tapi jadi sering kepikiran akhir-akhir ini karena melihat peluang di dunia perbloggingan/ dunia digital. Bisa menjadi full-time blogger itu seperti mimpi hahaha
Terima kasih banyak mbak Jihan, sangat membantu sekali tulisannya <3
sama-sama kak. Aku pun punya mimpi untuk jadi fulltime blogger suatu saat nanti. Setelah kontrak kerja habis kayaknya langsung resign aja deh >.<
Bener banget kak, banyak penghasilan yang bisa kita dapatkan dari blog yess kak, asalkan kita bisa mencari peluangnya hehhe.
yes, kak Joe nih contohnya hehehe.
Senang sekali bisa menimba banyak ilmu ya mbak. Aku ikut kelas ini juga, tapi sinyalku nggak bersahabat jadi ketinggalan banyak. Alhamdulillah bisa nyimak dari sini.
Wahh. Kita sekelas yaa waktu itu hehehe. Alhamdulillah mbaa. Terimakasih yaa sudah mampir
Keren nih ulasannya. Malah aku ingin resign dan jadi bloger aja kalau bisa hehhehe.
Wah, harus ditandain ini, biar bisa dibaca bolak-balik. Buat saya yang baru merintis dalam karir menulis, bermanfaat sekali. Semoga bisa dijauhkan rasa malas buat ngulik instagramnya, aamiin. Instagram memang yang paling tren saat ini dan penyumbang viewer yang potensial.
Keren mbak
Terimakasih mba Litha ❤️
Aku pun baru tahu ilmunya setelah webinar kemarin. Modal coba coba aja sebelumnya.
Belum bisa fokus banget, baik di blog maupun di Instagram. Informasi ini penting, makasih artikelnya
Bagus nih ilmu tentang IG optimisasi dan peluang kerja ngeblogging.
Sekarang ini saya mempergunakan IG buat memperkenalkan hobi baru ngeblog. Dari sebelumnya yang hanya postingan photo photo, itu pun udah hiatus lama
Mungkin nanti sembari jalan, ketika udah mantepin ngeblogging, fokus disana.
Kalau sekarang masih keketeran.
Itu kuota IMPreneur bikin ngiler bangettt btw
J,
Ngelihat progres kamu beberapa bulan terakhir sampai pencapaian Jeyjingga, ikutan bangga. U do in the right path, sis. Terus melaju, tetap membumi dan semangat optimasi di mana-mana. Siapa tahu yekan nanti Dapur Uni Amel bisa pasang iklan pas situ udah jadi selebgram super hits hahahaha, tenang, nggak harga teman
Bisa dong tentunya, asal konsisten. Karena melihat peluang sekarang bukan tidak mungkin tawaran berdatangan ke kita. Apalagi mendapat ilmu baru saat ngikutin webinar IM3 Ooredoo makin terpacu semangat 45 nya ya kan.
menarik banget isi artikelnya mba.. baru-baru ini saya baru memulai pengen agak nyeriusin jadi blogger. baca tulisan mba jadi semangat dan terinspirasi. makasih mba..
alhamdulillah, sama-sama mbaa 🙂
[…] kita eksis dan laris dengan menerapkan ilmu digital marketing dalam program pemasaran maupun personal branding. Karena jika tidak lekas dilakukan, kompetitor teman-teman akan dengan senang hati melaksanakannya […]