Tips Berpuasa Untuk Anak Kecil
Karena Isya belum bisa puasa mungkin saya akan berbagi cerita soal keponakan yang berumur 9 tahun dan sudah dua kali Ramadan ini setahu saya dia berhasil menyelesaikan puasanya full sampai magrib, meskipun ada bolong beberapa hari karena dia sakit atau karena tidak bangun sahur.
Namanya Zahid. Entah bagaimana kakak saya mendidiknya, terlihat jelas meskipun godaan nyata berada di depannya, dia tetap bergeming. Misalnya saat azan Duhur tiba, adik-adiknya akan makan di depannya. Mau makan makanan berat atau jajanan seperti coklat, permen, kripik atau ciki-cikian itu. Paling mengenaskan dia akan menangis. Lalu ketika ditanya, katanya dia menangis karena melihat adik-adiknya tidak berpuasa seperti dirinya. Ketika disuruh berbuka saja seperti adik-adik, dia bilang tidak mau. Dan akan kekeuh mengatakan tidak mau meskipun dipaksa.
Sungguh tahan godaan meskipun kadang harus menangis melawan hawa nafsu.
Sejak umur tiga tahun Zahid memang selalu ‘dipaksa’ ikut Abinya. Ke masjid, majelis ilmu, bahkan rapat sekalipun. Agaknya Zahid sudah terbiasa hingga besar ketika azan berkumandang dengan segera dia mengambil wudhu dan menegakkan salat, tidak jarang dia pergi ke masjid untuk berjamaah. MasyaAllah. Begitu juga dengan puasa. Sejak kecil dirinya sudah terlatih untuk menahan haus dan lapar bersama dengan orang tuanya. Meskipun awalnya dengan iming-iming akan ada mainan di akhir Ramadan namun metode itu cukup sukses kok. Buktinya sekarang dia bisa berpuasa tanpa mengharapkan imbalan mainan.
Karena segalanya akan bisa karena terbiasa ❤️
Waaah, keren ya si Zahid. Semoga dia tetap istiqomah, bisa tahan berpuasa sampe dewasa..