Suara bedug saat warna jingga mulai menyapa sudah dinantikan oleh banyak manusia yang sudah melalui ibadahnya di hari pertama ini. Begitu juga denganku, buka puasa hari pertama rasanya membahagiakan sekaligus melegakan. Aku tinggal di sebuah kampung yang memiliki banyak masjid dan langgar. Sekiranya ada lima masjid yang ada dalam satu RW disini, dan semua masjid tersebut aktif melaksanakan kegiatan keagamaan saat Ramadan tiba. Salat tarawih, Subuh berjamaah, tadarusan, itikaf, hingga ada juga yang menyediakan buka puasa bersama setiap hari.

Kebetulan aku menjadi salah satu panitia Ramadan di masjid dekat rumah yang selalu menyediakan buka puasa bersama. Buka puasa disediakan bergiliran bagi yang berkenan untuk memberikan makan bagi orang yang berbuka puasa. Antusiasme mereka luar biasa hingga selama tiga puluh hari ke depan jadwal pemberi buka puasa dan takjil sudah penuh. Semuanya berlomba-lomba dalam kebaikan. Semua ingin mendapatkan pahala yang berlipat di bulan yang penuh berkah ini, salah satunya dengan memberi makan orang yang berpuasa hingga kenyang.

Sebelum berbuka puasa bersama, kami mendengarkan kuliah tujuh menit yang disampaikan oleh ustadz sekaligus takmir masjid. Temanya bermacam-macam, mulai Fiqh Puasa Ramadan hingga masalah kontemporer yang dialami oleh jamaah sekalian. Anak-anak kecil, tua, muda semuanya boleh ikut. Masjid menjadi ramai dan semua terlihat antusias menyambut hari pertama ini. Setelah azan dikumandangkan, kami duduk melingkar untuk menyegerakan berbuka bersama-sama dengan minuman segar dan makanan ringan terlebih dahulu. Sekitar sepuluh menit usai takjil, kami menunaikan salat Magrib berjamaah dengan penuh suka cita. Tidak ada suasana yang lebih khusyuk dan membahagiakan saat kami bisa berkumpul dengan orang-orang shalih seperti ini. Hati menjadi lebih lapang dan tenang. Setelah salat magrib kami yang perempuan segera menyiapkan buka puasa untuk para jamaah. Lalu makan bersama sambil berbincang dengan sanak saudara atau tetangga.

Alhamdulillah, meskipun ada anak-anak kos yang juga ikut bersama kami, namun jatah makanan yang sudah disediakan tidak pernah kurang. Meskipun pada awalnya hitungannya terbatas, namun ternyata semua kebagian, tidak pernah ada yang tidak kebagian menurut pengalaman bertahun-tahun lalu. Mungkin inilah yang dinamakan keberkahan. Allah memberikan berkah pada makanan kami sehingga menjadi cukup bagi seluruh jamaah meskipun hitungan di awal tidak cukup menurut manusia.

Aku jadi teringat salah satu cerita pada zaman Nabi dahulu saat para sahabat sibuk menggali parit untuk perang Khandak. Sahabat Rasulullah Jabir bin Abdullah melihat Rasulullah seperti tengah dalam keadaan lapar, maka Jabir pun pulang dan bertanya pada istrinya di rumah, “Apakah ada makanan? Aku lihat Rasulullah sedang lapar.”

Tanpa berkata apapun, istri sahabat Jabir segera menumbuk gandum dan menyembelih kambing peliharaan mereka lalu dimasak menjadi masakan yang nikmat. Lalu Jabir mengundang Rasulullah untuk makan di rumahnya. Namun istrinya berkata, “Suamiku, jangan permalukan aku di hadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabat-sahabat beliau karena makanan kita tidak banyak.”

Lalu Jabir mengundang Rasulullah, dan Rasulullah pun turut mengundang semua sahabatnya yang tengah menggali parit. Namun Rasulullah datang terlebih dahulu dibanding para Sahabat dan berkata pada Jabir, “Panggillah tukang roti untuk membantumu dan jangan sekali-kali kau turunkan kualimu. Isilah mangkok para tamu langsung dari kuali”.

Ketika itu para sahabat jumlahnya hampir seribu orang! Bisa dibayangkan betapa paniknya Jabir saat itu, karena hanya menyembelih beberapa kambing saja, namun ternyata sahabat yang datang membuatnya takut makanannya tidak akan mencukupi. Masya Allah ternyata yang terjadi adalah sebaliknya, semua orang mendapat makanan, semua kenyang dan semua berterima kasih pada Jabir.

Inilah yang dinamakan keberkahan yah, aku sendiri kadang agak gemetar juga kalau menyiapkan makanan hanya 100 porsi lalu ternyata yang datang bisa 120-150 orang. Namun Allah selalu menolong kami dengan memberikan keberkahan pada makanan kami sehingga semuanya tercukupi. Alhamdulillah.

Pasti sudah banyak juga yang mengalami peristiwa seperti di atas ya? Sharing ceritamu disini yuk!