Sebelumnya saya tidak terlalu suka membaca novel misteri. Selain karena belum menemukan chemistry dengan novel berhaluan seperti itu, juga karena saya orang yang visual banget. Apa yang saya baca biasanya langsung dibayangkan. Kalau novel misterinya serem sudah pasti saya tidak akan melanjutkan itu.
Tapi kali ini, begitu ditantang Penerbit Haru untuk menyelesaikan novel fenomenal ini, entah mengapa saya sanggupi.
Awal bab memang biasa saja, tapi justru tulisan yang penuh kesabaran dan alur yang ‘woles’ inilah sehingga ada rasa dag dig dug saat membacanya. Saya jadi semakin penasaran setelahnya.
Diawali dengan terbunuhnya anak seorang guru di sebuah sekolah menengah pertama. Lalu lahirlah upaya balas dendam yang bahkan saya pun tak terpikirkan sedikit pun untuk sampai pada sebuah gagasan yang berani dan sungguh menyakitkan ini.
Saya pikir disini penulis akan membuat pembaca mencari-cari sendiri siapa pelakunya dengan berbagai petunjuk yang dijabarkan ala ala novel detektif.
Justru dalam novel Confession ini kita sudah mengetahui di awal cerita siapa pembunuhnya. Hanya saja satu per satu kita diajak untuk bertamasya mengunjungi berbagai pikiran dan sudut pandang orang-orang yang ‘terlibat’ dalam novel Confession ini.
Mengapa si A punya kejiwaan diluar umurnya?
Apa sebenarnya yang dipikirkan si B dan ibunya sehingga punya konflik sedemikian rumit hingga akhir?
Apa yang akan kita lakukan sebagai guru jika mengetahui bahwa ternyata anak didik kita adalah seorang kriminal? Apa yang akan kita lakukan sebagai ibu jika kita tahu bahwa ternyata anak kita terlibat dalam sebuah kasus pembunuhan? Memilih melindungi murid yang jelas-jelas kriminal atau lebih baik mengorbankan karir dan mulai berpikir untuk membalas dendam?
Kita akan diposisikan oleh penulis untuk berada dalam berbagai sudut pandang disini. Sudut pandang seorang guru, seorang Ibu, pelaku, sekaligus sebagai penonton yang tidak turut andil dalam hal apapun, tapi justru menjadikan nyawa tak berdosanya terenggut juga.
Duh, gemes sendiri baca novel ini.
Kita akan dibawa menyelami perasaan setiap tokoh dalam novel ini. Hingga saya pun bingung, akan saya timpakan pada siapa kesalahan yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia ini?
Kalau kamu penyuka novel misteri dan belum baca, buku ini jadi rekomendasi wajib yang mestinya bisa diselesaikan bulan ini. Kalau kamu ngga suka novel misteri, coba deh baca, kalau saya saja bisa tertarik dan jadi ngga mau berhenti membacanya sebelum terpuaskan, apalagi kamu?
Nah, selamat menyelami pengakuan demi pengakuan orang-orang di dalamnya ya!
Author : Minato Kanae
Penerjemah : Clara C, Andry S
Penerbit Haru, cetakan pertama Agustus 2019, 304hlm
🌞 4/5
Sebelum baca buku ini sebenarnya sudah ada project baca buku Supernova milik Yusuf dari India. Tapi apa boleh buat, ternyata Penerbit Haru cepet banget kirim bukunya.
Akhirnya ngebut mengusahakan agar selesai sebelum saya tugas keluar kota.
Alhamdulillah akhirnya selesai, tapi lupa ngirim bukunya ke Naqi. Orang kedua yang akan menerima tongkat estafet baca dari saya.
Hmm udah gitu takut dimarain lagi sama si mbak Aya yang penginnya saya ini ontime selesau baca dengan cepat. Hehe, maaf ya Mbak Aya.
Akhirnya pulang dari luarkota baru bisa gojekin buku ke Naqi, tanpa sempat mengambil gambar buku yang sudah selesai saya baca itu. Sedih ngga sih. Jadilah seperti ini, pake fotonya Naqi untuk review haha. Bagaimana pun juga, terimakasiiih yaa sudah mau direpotin. Hehe.
#confession #penerbitharu #oneweekonebook #readingchallenge
Yang bikin greget justru yang pelakunya udah ketawan. Rasanya kaya udah tereakin ke tokoh lain buat hati-hati karena dia tuh pelakunya gitu. Tapi sia-sia. Macem dikurung di ruang isolasi tapi pengen nolong orang di luar ruangan gitu
bener banget ka Ipehh sampe gemes sendirii T.T
[…] to Eat Tteokpokki. Juga novel yang sempat booming sekaligus dengan filmnya di Jepang berjudul Confession. Semuanya menarik dan saya puas membaca terjemahan dari Penerbit […]