Jika melihat dari KBBI, kaleidoskop artinya alat optik yang bentuk luarnya seperti keker, dilengkapi dengan dua kaca persegi panjang yang dipasang pada lapisan dalam pada salah satu ujungnya sehingga dapat memperlihatkan pelbagai gambaran yang indah dan simetris dari kepingan barang berwarna yang diletakkan di antaranya apabila dilihat dari ujung yang lain. Kaleidoskop juga berarti aneka peristiwa yang telah terjadi dan disajikan dalam uraian singkat. Sebagai pengingat atas diri sendiri, juga salah satu bentuk rasa syukur, saya pun ingin juga menulis rangkaian peristiwa apa saja yang telah dilalui di tahun 2020 kemarin.

Kaleidoskop 2020 ingin saya jadikan sebagai salah satu bentuk motivasi bagi diri sendiri khususnya agar terus produktif dalam berkarya. Tidak berhenti sebelum mencapai tujuan, serta tidak mudah merasa puas atas pencapaian yang telah didapat dalam kurun waktu setahun terakhir ini. Mudah-mudahan kaleidoskop 2020 ini ada manfaatnya, paling tidak sebagai salah satu sarana pengingat untuk bersyukur karena Allah masih memberi kesempatan pada kita untuk hidup sampai saat ini.

Kaleidoskop 2020 – Ketika Dunia Diuji oleh Corona Virus

kaleidoskop 2020

Orang bilang 2020 adalah tahunnya shio tikus. Tahun yang diharapkan akan menjadi tahun yang menggemberikan. Namun siapa sangka, tahun 2020 menjadi tahun terberat manusia ketika memasuki abad 21.

Januari 2020

Kembang api dinyalakan, petasan dibakar, langit dipenuhi oleh gemerlap kembang api serta hingar bingar terompet. Semua orang memekikkan kalimat yang hampir sama, “Selamat tahun baru 2020!”

Januari 2020 adalah bulannya kami. Karena saya dilahirkan di bulan ini, begitu juga dengan Isya, anak saya satu-satunya. Januari 2020 adalah tahun pertama Isya tumbuh menjadi anak gadis yang cerdas dan sehat. Tak henti-hentinya saya mengucapkan syukur atas hal itu. Alhamdulillah.. 

Januari tahun 2020 juga menjadi salah satu bulan yang saya nantikan pada 2019. Karena di bulan ini akhirnya buku solo pertama saya yang berjudul Narasi Gurunda berhasil terbit dengan penjualan yang tak terbayangkan sebelumnya. Ratusan eksemplar dan penerbit memberikan label Best Seller pada buku saya. Selain itu, pada bulan inilah saya, suami, dan Isya pertama kalinya liburan bersama ke luar kota. Kami memilih Jogja sebagai destinasi wisata kami selama 3 hari 2 malam. Senang? Jangan ditanya. Saya bersyukur bisa memberikan kenangan indah untuk Isya di tahun pertama kehidupannya bersama kami.

Februari 2020

Pada bulan ini kami berencana untuk mengadakan acara talk show sekaligus launching Narasi Gurunda di Kota Malang. Saya sudah mulai disibukkan dengan mencari hotel, konsep acara, dan beberapa tulisan tetap saya tulis melalui blog ini. Februari 2020 tidak banyak saya ingat, peristiwa apa saja yang telah saya lalui.

Maret 2020

Launching buku Narasi Gurunda terpaksa harus ditunda atau bahkan dibatalkan karena kondisi yang sangat tidak memungkinkan. Kasus 0 ditemukan di Indonesia. Sudah ada beberapa orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jakarta. Pemerintah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Harapannya virus ini tidak menyebar ke daerah lain.

Bulan ini menjadi bulan yang mencekam bagi kami. Ada begitu banyak pemberitaan mengenai Covid-19, mulai dari dalam negeri hingga luar negeri. Kami mulai parno sendiri. Belum banyak edukasi tentang virus ini karena memang para ahli masih meneliti apa dan bagaimana virus ini sebenarnya.

April 2020

Menjadi bulan pertama kami tidak keluar rumah sama sekali. Karena virus Covid-19 sudah mulai memasuki Kota Malang. Menginfeksi beberapa orang diantara penduduk kota. Bahkan sudah ada korban jiwa karenanya. Saya mulai mencari kesibukan di dalam rumah, meski harus tetap bekerja secara WFH. Saya mulai mengikuti kelas 30 Hari Menaikkan DA bersama Coach Irwin, Pewe, dan beberapa Coach yang lain.

Positifnya saya mulai serius menekuni dunia blog. Saya mulai membenahi apa saja yang kurang dalam blog saya, memberikan perhatian penuh pada blog saya selama 30 hari ke depan. Saya juga mulai berlatih untuk konsisten untuk membuat postingan paling tidak sehari satu postingan di blog. Hal ini membuat saya terbiasa dengan ritme tidur baru yang akhirnya menjadi kebiasaan hingga artikel ini ditulis.

Mei 2020

Fokus di dunia blog akhirnya mulai menunjukkan hasilnya. Begadang (minimal tidur pukul 23.00 setiap harinya) adalah jalan ninjaku. Begitu kira-kira kalau anak muda zaman now menyebutnya. Saya mulai memperbaiki artikel-artikel lama yang menurut saya sangat tidak enak dilihat hehe. Saya juga mulai memberanikan diri untuk mengikuti kompetisi blog. Ada yang menang? Belum. Namun bulan ini saya mulai menerima beberapa job untuk blog jeyjingga.com. Senangnya bukan kepalang. Karena meskipun sudah satu tahun punya alamat blog dengan Top Level Domain, tapi karena tidak tahu ilmunya, blog hanya menjadi tempat curhat saya. Sekarang, siapa sangka blog bisa menjadi salah satu penghasilan saya.

Juni 2020

Mulai dari sinilah kepercayaan diri saya untuk terus ngeblog semakin tinggi, ingin terus belajar agar terasah dengan tajam. Pada bulan ini pertama kalinya saya memenangkan Blog Competition dengan tema Perubahan Iklim Episode Air untuk Kehidupan yang diselenggarakan oleh KBR Indonesia dan IIDN. Saya mendapatkan juara pertama dengan artikel yang berjudul Sumber Daya Air dan Gigi Ikan Hiu. 

Juli 2020

Saya terus berusaha untuk mengejar ketertinggalan dalam dunia blog. Tetap konsisten menulis dan tetap pantang menyerah mengikuti berbagai macam perlombaan blog. Saya berpikir content is the King. Padahal, dunia blog tidak hanya melihat konten meskipun hal itu juga menjadi hal terpenting yang dipertimbangkan. Namun, blog juga menilai persoalan infografis, traffic, dan penampilan.

Saya mulai belajar lagi. Belajar membuat infografis dengan melihat berbagai macam tulisan para jawara lomba. Harapannya saya bisa meniru mereka.

Agustus 2020

Bulan ini menjadi salah satu bulan kesedihan di tahun ini karena suami terkonfirmasi positif Covid-19 dan saya harus tetap bersyukur karena kondisinya tidak parah. Saya pun harus berpisah dengan suami untuk sementara waktu. Menjalani isolasi mandiri beberapa minggu. Bosan? Jelas. Namun inilah takdir terbaik yang harus dijalani.

Pada bulan ini juga saya mendapatkan hadiah dari kompetisi blog untuk kedua kalinya dari Modena Indonesia. Meskipun harus puas dengan posisi pemenang hadiah hiburan, namun saya menjadi lebih terpacu lagi untuk ikut lomba dan mempersiapkan tulisan yang baik.

September 2020

Saya bahagia karena pada akhirnya suami sudah boleh pulang dan berkumpul kembali bersama kami di rumah setelah melalui serangkain swab test sebanyak 3x dan hasilnya terus positif. Lalu pada kesempatan kali ke-empat, akhirnya hasil swab test negatif. Tak henti-hentinya saya bersyukur kepada Allah atas segala kesempatan yang telah diberikan pada saya untuk introspeksi diri, berbenah dan merasakan jauh dari suami. Betapa saya belum siap untuk berpisah dengannya.

Oktober 2020

Semangat untuk ngeblog masih terus menyala. Satu lagi Allah berikan pada saya kesempatan untuk menang. Pada bulan ini saya berhasil memenangkan lomba blog Parenting Academy 2020 dan menduduki peringkat pertama. Lomba ini diadakan oleh Popmama(dot)com dan saya mengambil tema sekolah ibu untuk artikel tersebut.

Selain itu saya juga berhasil mendapatkan posisi ke-3 pada lomba blog Lets Read dan Blogger Perempuan Network. Alhamdulillah..

November 2020

Bulan ini adalah bulan kelahiran suami saya. Tidak ada kado, tidak ada kejutan, hehe dan beliau memang bukan tipe orang yang senang dengan perayaan semacam itu.

Bulan ini pun meskipun menjadi juara hadiah hiburan dari M3 Ooredoo dan IIDN, saya tetap bersyukur dan berterimakasih pada diri sendiri serta suami karena sudah bekerja keras untuk mengikuti kompetisi ini.

Desember 2020

Saya berhasil menjadi juara harapan 2 Penyuluh Teladan Provinsi Jawa Timur setelah melalui berbagai macam drama dan ketidaksengajaan yang membawa keberuntungan. Selain itu Desember juga ditutup dengan kemenangan saya di Lomba Essay Piala Dandim Malang Raya meskipun harus puas dengan juara kedua.

Bagaimana dengan yang lain? Karena tahun ini saya fokus untuk membangun branding sebagai blogger, jadi kali ini memang banyak hal yang saya lakukan berkaitan dengan dunia blog. Saya pikir, industri penerbitan buku masih belum bisa stabil karena dampak Covid-19. Banyak penerbit yang memutuskan untuk tidak mencetak judul baru. Inilah yang menjadi salah satu pertimbangan saya juga untuk menunda proses penerbitan buku kedua saya yang sebenarnya sudah rampung.

Hingga memasuki awal tahun di 2021 ini, akhirnya saya memetik hasil yang bagi saya cukup memuaskan. Meskipun tidak boleh berhenti di sini ya.

Banyak kompetisi blog yang diadakan di bulan Desember dan mungkin 60% saya mengikutinya. Kenapa tidak 100%? Karena tenaga saya belum mencukupi untuk mengikuti semua kompetisi tersebut.

Hingga pada akhirnya saya berhasil mendapatkan kabar gembira untuk beberapa perlombaan :

Alhamdulillah, akhirnya saya merasakan bahwa usaha yang kita lakukan insyaAllah sebanding dengan hasil yang kita dapatkan. Beberapa perlombaan yang berhasil saya menangkan tentu saja dari Allah, dengan bantuan Allah dan juga ridho orangtua serta suami saya. Begitu juga dengan mengalirnya pekerjaan untuk blog ini. MasyaAllah Tabaarakallah, terkadang saya takut ini adalah salah satu bentuk ujian berupa kenikmatan pada saya. Namun bukankah harus berpikir positif bahwa Allah sedang memberikan nikmatNya pada kita?

Mudah-mudahan tahun 2021 menjadi lebih baik, lebih berbahagia dan Covid-19 cepat menjadi jinak sebagaimana virus influenza. Mudah-mudahan Kaleidoskop 2020 ini bermanfaat dan bisa menjadi pengingat syukur kita. Begitu juga dengan saya.

Ini Kaleidoskop 2020 milik saya, bagaimana dengan Kaleidoskop 2020 milikmu? Yuk share di kolom komentar.