Bagaimana jika kisah hidupku dijadikan sebuah buku?
Mungkin akan kuawali dengan cerita indah bagaimana aku dilahirkan. Bagaimana perjuangan kedua orang tuaku membesarkan anak gadisnya ini di tengah kondisi hidup yang tidak mudah.
Mungkin hanya sedikit saja kuceritakan tentang diriku. Karena orang-orang di sekitarku lah yang membuat hidupku bak pelangi yang muncul usai hujan.
Mungkin aku akan meminta maaf pada seseorang yang saat kami bermain di taman kanak-kanak dulu sempat aku lukai hidungnya hingga mimisan. Sampai sekarang aku belum berhasil mengingat namanya.
Aku juga akan menyapa teman-teman SD ku dulu, yang mewarnai masa kecilku dengan berbagai petualangan tak terlupakan. Main di kali sampai basah, di sawah, juga berlari bersama saat dikejar anjing penjaga rumah.
Aku juga akan menceritakan bagaimana kegilaanku dan teman-teman semasa SMP. Ikut ekstrakulikuler bersama, bermain drama, hingga berprestasi bersama pula.
Teman-teman SMA yang membersamaiku hingga saat ini juga. Lalu ingin juga meminta maaf pada guru praktik yang kami buat menangis di kelas. Duh, lagi-lagi aku juga tidak tahu namanya.
Teman-teman semasa kuliah yang saling menyemangati untuk segera lolos dari jeratan praktikum genetika. Teman-teman semasa kuliah bahasa arab sebagai wasilah menjadi seorang Jihan yang lebih beradab dan sekarang bertaubat.
Teman-teman organisasi dan sekumpulan komunitas yang membuatku mempelajari banyak hal.
Kalian semua adalah guru dalam kehidupanku.
Soal cinta? Ah jangan dibahas.
#OneDayOnePost #DesemberMenulis #DesemberDay6