Donor plasma merupakan salah satu alternative bantuan untuk pasien Covid-19 yang sampai saat ini belum ditemukan obat dan vaksinnya. Vaksin yang diuji cobakan mungkin sudah ada, namun belum diketahui secara pasti kapan vaksin tersebut bisa rilis dan digunakan oleh masyarakat pada umumnya.
Oleh karena itu, donor plasma menjadi salah satu solusinya meskipun prosedur dan prosesnya butuh waktu panjang. Hari ini, suami saya, seseorang yang pernah menjalani perawatan karena positif Covid-19 pergi untuk melakukan donor plasma. Saya masih ragu-ragu sebenarnya, karena pendonor harus melakukan swab ulang dan cek antibodi. Takut hasil swab akan kembali positif atau tertular lagi. Namun suami saya meyakinkan bahwa perbuatan baik itu memang seringkali dibisiki setan dengan hal-hal yang membuat manusia itu ragu. Sehingga tidak jadi berbuat baik, karena takut ini dan itu.
Akhirnya di sinilah saya mendoakan suami selalu diberi kesehatan dan kebaikan dari Allah. Tekadnya sudah bulat untuk melakukan donor plasma, meski resiko tertular kembali itu ada.
Mengenal Donor Plasma
Plasma merupakan bagian cair dan bening dari darah setelah sel darah merah, sel darah putih, platelet, dan komponen seluler lainnya disingkirkan. Sebanyak 35 persen komponen dalam darah adalah plasma sehingga merupakan komponen terbesar dari darah manusia. Kandungannya terdiri atas air, garam, enzim, antibodi, dan protein lainnya.
Fungsi plasma darah adalah sebagai pembawa berbagai zat penting, seperti protein, hormon, dan nutrisi ke sel-sel berbeda di dalam tubuh kita. Ini termasuk hormon pertumbuhan yang membantu otot dan tulang tumbuh, serta hormon pembekuan yang membantu tubuh menghentikan pendarahan saat mengalami luka.
Donor plasma darah diperlukan untuk berbagai terapi pada kondisi medis tertentu, seperti membantu pemulihan penyakit langka, mengobati kanker, operasi transplantasi, dan hemofilia. Pada donor plasma, darah diambil dari dalam tubuh, lalu diproses melalui mesin yang memisahkan plasma dengan darah. Setelah selesai, komponen darah lainnya seperti sel darah merah dikembalikan ke dalam tubuh dan dicampurkan dengan cairan saline untuk menggantikan plasma yang diambil.
Proses Donor Plasma Mantan Pasien Covid-19
Donor Plasma tidak serta merta bisa dilakukan oleh setiap orang yang berhasil sembuh dari Covid-19. Namun ada beberapa komponen yang harus diperhatikan oleh sang pendonor. Termasuk masalah riwayat penyakit, kondisi tubuh, jumlah antibodi yang ada dalam darah, dan juga jumlah virus dalam tubuh.
Intinya, orang seperti suami saya yang telah pulih dari Covid-19 kemungkinan karena tubuhnya mampu melawan infeksi ini. Saat ini dalam darah suami saya terdapat antibodi yang mampu melawan Covid-19. Antibodi ini ada di tubuh orang yang sudah pulih seumur hidupnya.
Kriteria Calon Subyek Donor Plasma
Adapun kriteria calon subyek donor plasma resipien adalah usia diantara 18-60 tahun, laki-laki atau perempuan yang belum pernah hamil, yang telah sembuh dari Covid-19, bebas gejala Covid-19 selama 14 hari serta tidak memiliki penyakit kronis tertentu.
Prosedur Yang Harus Dilalui
Screening
Screening ini dilakukan untuk melihat apakah antibodinya cukup atau tidak. Modelnya seperti cek darah pada umumnya. Syaratnya mudah, antibodi harus mencukupi (sesuai dengan angka batas bawah). Jika lebih dari angka yang sudah ditetapkan, maka bisa melakukan donor. Diambil darahnya, diambil plasmanya. Adapun waktu pemulihan jumlah plasma sekitar dua minggu, dan jumlah plasma yang diambil 1/10 dari berat badan tubuh.
- Pemeriksaan Darah dan Swab Ulang : jika resipien setuju, dokter akan meminta darah kita sekitar 10ml (1 sendok makan) dari pembuluh darah vena di lengan dengan menggunakan jarum suntik steril. Jika haemoglobin darah terlalu rendah atau jika darah kita memiliki potensi untuk menularkan beberapa penyakit, maka kita tidak akan diterima sebagai pendonor plasma, dan sebaliknya.
Maka saat itu, suami pun harus melakukan swab lagi untuk benar-benar memastikan bahwa dirinya bersih dari virus, sekali lagi. - Pengumpulan Plasma : Suami saya saat itu diminta datang ke ruang apheresis. Proses pengumpulan plasmanya menggunakan alat khusus. Bagian dalam lengan akan didesinfeksi dengan cairan antiseptik sebelum perawat memasukkan jarum pada pembuluh darah vena bagian lengan. Lalu jarum akan dihubungkan melalui selang ke mesin yang akan mengambil plasma dari tubuh pendonor lalu mengembalikan komponen darah lainnya ke dalam tubuh.Perawat juga akan menambahkan albumin untuk mengganti albumin yang keluar bersama plasma. Perawat akan mengambil sekitar 600-900mL. Prosedur ini memakan waktu sekitar 45-60 menit. Pendonor akan diberikan minuman ringan selama prosedur. Setelah prosedur ini pendonor disarankan tidak melakukan aktivitas yang berat serta banyak minum air putih untuk mengganti cairan dalam tubuh. Tubuh akan mengganti cairan yang hilang dalam waktu sekitar 36 jam.
- Plasma dikumpulkan dalam lemari es atau freezer. Kantung plasma pendonor tidak akan diberi nama. Jika ada pasien Covid-19 yang membutuhkan donor plasma dan golongan darahnya sesuai, maka plasma akan diberikan pada yang membutuhkan.
Risiko dan Efek Samping
Efek sampingnya ringan saja kok, seperti pusing, pandangan kabur atau kram perut. Akan tetapi dapat juga terjadi risiko berupa infeksi, penggumpalan darah atau alergi. Namun jangan khawatir, dokter melakukan semua ini dengan standar keamanan yang ketat. Oleh karena itu selama proses plasmafaresis, pendonor akan diberi obat pengencer darah untuk mencegah kejadian penggumpalan darah. Selain itu akan selalu mendapat pengawasan dari tim dokter, sehingga kalaupun ada reaksi alergi akan cepat tertangani.
Apakah Antibodi Pendonor Akan Berkurang?
Dari 70 orang yang pernah ke apheresis, hanya 50% orang yang bisa melakukan donor. Karena antibodinya sangat tinggi. Ada yang satu bulan sekali donor, dan setiap kali cek antibodinya juga makin tinggi. Padahal, secara teori, antibodi seharusnya jumlahnya tetap, dan juga tidak bertambah dalam waktu yang cepat (contohnya setelah dicek 2 sampai 4 minggu misalnya). Namun ada juga dalam beberapa kasus hal seperti ini terjadi. Karena kuasa Allah, antibodinya semakin bertambah seiring dengan bantuannya yang rutin untuk donor plasma.
Inilah kekuasaan Allah, tidak ada yang tidak mungkin. Semakin sering orang tersebut mendonorkan plasma darahnya untuk kepentingan kemanusiaan, semakin kuatlah dia dengan indikasi banyaknya jumlah antibodi dalam tubuhnya. Sebelum mengetahui hal ini, agaknya Allah ingin saya belajar ikhlas melepas suami ke medan jihad. Bukan perang melawan manusia atau makhluk-makhluk kasar di luar sana memang. Tapi berperang melawan virus yang tak terlihat.
Hai, saya punya pesan untuk survivor Covid-19 di luar sana, jangan takut berbagi. Jangan mengikuti bisikan-bisikan yang akan menghalangi kita untuk berbuat baik. Saya pun berdoa untuk semua pendonor dan seluruh keluarganya di luar sana, mudah-mudahan selalu dalam penjagaan Allah. Terimakasih sudah ikut berjuang melawan pandemi ini. Partisipasi kita sebagai survivor sangat dibutuhkan untuk saat ini.
Stay safe stay healthy 🙂
Baca Juga Catatan Harian Seorang Satgas Covid-19. Mimpi Buruk itu Datang
[…] Baca Selengkapnya […]
Barokallah mbak Jihan dan keluarga… Membaca artikel ini, mengupdate pengetahuan saya. Ini bisa saya sampaikan ke anak didik saya dalam pembelajaran sistem peredaran darah… Bagus, sangat informatif…
Wah, semoga makin banyak yang mau donor
Masya Allah, kebaikan akan selalu dibalas dengan kebaikan. Semoga keluarga Mbak Ji sehat selalu yaaa… aamiin.
Masya Allah seneng bacanya. Ternyata plasma setelah dibagi malah nambah yaa. Kayak rejeki gitu yaa.
Alhamdulillah sudah sembuh ya Mbak. Terimakasih utk infonya ini. Semoga temen2 kita yg sedang terinfeksi virus berangsur sembuh yaaa. Stay healthy mbak sekeluarga
aamiin mba Ghina. Stay safe stay healthy mba
Alhamdulillah.. suaminya mbak udah sembuh dari covid. Semoga mbak sekeluarga selalu diberikan kesehatan ya
Masya Allah… kena covid juga tetap bisa dijadikan ibadah ya, salah satunya berbagi seperti ini jika sudah sembuh.
Keren banget ini ilmunya Mba, saya sudah pernah baca tentang plasma yang diberikan ke penderita dari yang survivor covid ini. Tapi, gak terlalu paham apa maksud dan gunanya.
Semoga diluar sana banyak yang baca dan mau berbagi juga jadi tingkat kesembuhan bisa dinaikkan.
aamiin kak Tika. betul, donor plasma ini salah satu bentuk ikhtiar kita menghadapi pandemi ini
MasyaAllah, semoga Allah selalu kasih kekuatan dan kesehatan ya untuk mbak Ji dan keluarga. Aku setuju, untuk jangan takut berbuat baik, karena niat kita adalah membantu, ikhlas, lillah 🙂
Saya abis baca tulisan Mba Jihan, langsung ingat film Maze Runner. Wkwkwwk. Jadi ingat orang-orang memburu darahnya Si Thomas yg kebal virus flare. Intinya sih demi kemajuan ilmu pengetahuan, apalagi untuk mempercepat penyembuhan medis pasien Covid-19 yg jumlahnya sekarang masih membludak, donor plasma pastinya dibutuhkan. Butuh kebesaran hati orangnya juga ya tentunya.
Untuk pasien yang pernah mengidap Covid-19 pasti sudah merasa insecure dengan diri sendiri, apalagi jika harus melakukan sesuatu yang berkaitan dengan donor dalam tubuh. Suami mbak Jingga hebat sekali karena bisa tetap bijaksana dan berbagi pada sesama dengan prosedur yang tepat pula. Terima kasih atas pengalamannya.
Tulisan seperti ini harus banyak dibaca ❤️ MasyaAllah, sehat sehat Mb Jihan sekeluarga ya. Aku beneran baru tahu ttg donor plasma darah ini
aamiin, terimakasih mba, Sehat-sehat juga untuk mba nu sekeluarga yaaa
Terimakasih ya, terharu, suami mb Jingga mau berbagi. Baru kemarin aku baca di koran lokal. Ada 2 pasien CoViD berat di RS di Cirebon, berangsung membaik setelah terapi dengan plasma dari pendonor yg sembuh CoViD. Semoga semakin banyak ya pasien yg sembuh…Sehat-sehat selalu ya u keluarga mb Jingga.
Aku bayangin prosesnya seram gitu ya kak, namun dengan niat yang tulus suami mbak Jihan mau melakukannya. Semoga selalu menebar kebaikan. Kalau orang lain belum tentu mau ya.
Ya Allah, Alhamdulillah. Terharu aku membacanya. Semoga Allah melimpahkan rahmat, keselamatan dan kesehatan untuk MbakJihan Sekeluaga.
Kakak saya sekeluarga juga sehat dari Covid-19 lebaran lalu. Alhamdulillah. Tp belom denger nih beliau, suami n anak2nya donor plasma. Jadi pingin nanya dia deh hehe… makasih sharingnya ya Mbak Ji
alhamdulillah suami kakak sudah membaik. kabar baik yang layak di syukuri. semoga kedepannya tetap sehat selalu ya. saya baru denger lho soal donor plasma ini, taunya donor darah aja. ibu saya rutin donor darah katanya bagus biar sel sel darah merah terus regenerasi jadi bagus buat imun.
Berat juga. Sebab sudah pernah positif eh mau juga buat donor plasma. Di swap lagi pula. Butuh keberanian lebih banyak lagi. Sedikit ngilu membayangkan. Tapi acungkan jempol juga.
MasyaAllah Tabarakallah, alhamdulillah suami sudah sembuh ya mbak? berarti saat suami postif mbak jihan dan isya juga di swab kah?
mbak jihan jadi donor plasma itu beda ya sama donor darah, aku baru tahu. ya Allah aku belumm pernah coba… semoga amal kebaikan suami sekeluarga diterima sama Allah ya Mbak
ya Allah mba Jihan…alhamdulillah skrg sudah membaik yaa, aku baru tau soal donor plasma darah ini
Mbak Jihan.. semoga keluarga kita dilindungi oleh Allah dan dilimpahkan kesehatan. Pandemi segera berlalu.. aamiin..
Wah mbak, aku baru tahu kalo suami mba pernah positif covid dan alhamdulillah banget sembuh ya Mba… Alhamdulillah. Ttg donor plasma, wah aku takjub… ternyata dengan donor malah membuat jumlah antibodi makin naik… Double alhamdulillah ya Mba.
[…] lupa protokol kesehatan […]
Nggak sedikit memang niat baik dibarengi dengan bisikan-bisikan untuk menghalangi niatnya.
Masha Allah, sungguh indahnya berbagi. Semoga sehat selalu Mbak JIhan dan keluarga ya.
[…] Jihan Mawaddah : Donor Plasma Setelah Sembuh dari Covid-19 […]
[…] untuk menaklukkan musuhnya, jika dilakukan secara bersama-sama. Yuk dukung Kopi Jujur menyalurkan kebaikan ini lewat tangan-tangan kita […]
[…] rasanya kalau saya katakan bahwa kita perlu menggunakan SehatQ untuk membantu pada setiap tahap perjalanan kesehatan, dengan rekomendasi yang spesifik sesuai kebutuhan […]
[…] Sambil menunggu vaksin RNA mana yang bisa diinjeksikan secara menyeluruh kepada masyarakat, khususnya Indonesia, tanpa efek samping dan bahaya apapun. Yuk berdoa agar pandemi segera berakhir. […]
Alhamdulillah……. bisa berbagi darah yang dibutuhkan penderita Covid-19…….. Barakallah
[…] tersendiri ketika suami saya dinyatakan memiliki antibodi yang cukup untuk mendonorkan plasma darahnya. Meskipun sempat khawatir namun semua perasaan buruk akhirnya bisa ditepis dengan keyakinan suami […]