Alasan disarankan vaksin sebenarnya adalah masalah kemanusiaan yang seringkali jadi perdebatan diantara kita. Entah di Indonesia saja atau di luar Indonesia juga begini, saya tidak tahu. Hanya saja saya percaya bahwa masalah vaksin adalah masalah yang tidak bisa hanya kita baca melalui sosial media atau aktivis anti vaksin di luar sana, terlebih lagi yang berbicara bukan ahlinya.

Saya bukan campaign vaksin, bukan juga dibayar Pemerintah untuk ini. Namun, dari hati yang terdalam saya selalu berdoa vaksin dapat diterima oleh kita semua. Ada beberapa alasan disarankan vaksin untuk kita semua. Selain persoalan yang sudah sering kita dengar, seperti untuk meminimalisir gejala ketika kita terinfeksi virus asli misalnya. Ada beberapa alasan yang harus teman-teman ketahui.

Alasan Disarankan Vaksin

Beberapa alasan disarankan vaksin berikut saya ambil dari artikel kesehatan yang tayang di situs terpercaya soal kesehatan. Telah dikurasi oleh ahlinya. Jadi bukan sekadar cuap-cuap tanpa ilmu atau keahlian sebagaimana yang telah kita baca, dengar maupun lihat di sosial media. Serta beberapa hal yang saya tambahkan setelah punya pengalaman melakukan vaksin Astrazeneca dosis pertama beberapa pekan lalu.

alasan disarankan vaksin

Alasan disarankannya vaksin sebagai berikut :

1. Mengurangi risiko kematian akibat COVID-19

Studi yang dilakukan oleh Public Health England (PHE) dan National Institute of Health (NIH) mengungkapkan bahwa penggunaan AstraZeneca dosis tunggal mampu mengurangi risiko kematian akibat COVID-19 pada penderita berusia di atas 70 tahun hingga 80 persen.

Data PHE dari bulan Desember 2020 hingga April 2021 mencatat bahwa vaksinasi Covid-19 di Inggris yang menggunakan AstraZeneca dan vaksin dari Pfizer-BioNtech telah berhasil mengurangi angka kematian pasien COVID-19 usia 60 tahun ke atas sebesar 11.700 kasus. Sementara itu, Italian Institute of Health melaporkan adanya penurunan risiko kematian hingga 95% pada 13,7 juta orang yang telah menjalani vaksinasi menggunakan AstraZeneca, vaksin Moderna, dan Pfizer-BioNtech. 

2. Meringankan gejala COVID-19

Fakta vaksin AstraZeneca yang kedua adalah, setelah vaksin ini efektif, vaksin ini diklaim dapat meringankan gejala Covid-19. Dengan begitu, penderitanya terhindar dari rawat inap intensif di rumah sakit. Data dari national surveillance system Covid-19 hospitalisations di Inggris menyebutkan bahwa antara bulan Desember 2020 dan April 2021, sebanyak 73% lansia usia 80 tahun ke atas yang mengalami COVID-19 tidak memerlukan rawat inap karena telah vaksin. 

3. Mencegah infeksi COVID-19 di kemudian hari

Vaksin AstraZeneca juga diklaim dapat mencegah infeksi SARS-CoV-2 kembali terjadi di kemudian hari. Hal ini diketahui dari sejumlah data yang ada.Data dari PHE mengungkapkan bahwa vaksinasi AstraZeneca dosis tunggal dapat menghalau infeksi COVID-19 hingga 73 persen pada lansia usia 70 tahun ke atas, 35 hari setelah mereka divaksin. Sementara itu, analisis awal mengenai keampuhan vaksin AstraZeneca di Korea Selatan menunjukkan bahwa vaksin ini dapat menurunkan risiko infeksi COVID-19 sebesar 90% pada 70 ribu penerima vaksin 14 hari setelah vaksinasi berlangsung. 

4. Mencegah penularan COVID-19

Laporan lain menyebutkan bahwa penerima vaksin AstraZeneca—bersama dengan vaksin Pfizer-Bio-NTech—yang terinfeksi Covid-19 memiliki persentase yang lebih kecil untuk menularkannya ke orang lain, yakni sekitar 38-47%. 

5. Perkara Kemanusiaan

Sebagaimana yang pernah saya tuliskan tentang vaksin dari hasil wawancara dengan seorang dokter di sebuah rumah sakit swasta di Kota Malang. Saya yakin tidak hanya beliau yang menyuarakan bahwa vaksin adalah perkara kemanusiaan. Bukan hanya semata untuk keselamatan diri kita pribadi, tapi juga umat manusia seluruhnya, terlebih untuk generasi mendatang.

Kalau kita membaca sejarah wabah di tahun-tahun sebelum ini, kita akan tahu sebenarnya vaksin flu pun diawali dengan ketidaksempurnaan. Influenza pun dulu menjadi wabah yang mematikan, menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia. Jika dulu orang-orang tidak ada yang mau diberi vaksin influenza maka ilmu pengetahuan pun tak akan pernah bisa menemukan obat yang ampuh untuk flu kan?

Begitu juga dengan Covid-19 ini. Tidak akan sempurna vaksin ini jika kita saja menolak untuk diberi vaksin. Padahal vaksin itu sendiri untuk melemahkan virus jika datang dan menyerbu sistem kekebalan tubuh kita lagi. Lalu bagaimana nasib anak cucu kita kelak? Vaksin itu tidak akan sempurna jika mereka gunakan, sementar virus terus berevolusi, bermutasi menyesuaikan tubuh inangnya.

Oleh karena itulah perkara vaksin ini bukan untuk diri kita sendiri kok. Tapi juga untuk kesehatan anak cucu kita kelak. Adapun gema yang menyuarakan tentang konspirasi atau apalah itu. Bolehlah dipercaya, tapi carikan juga solusinya. Apakah lalu kita hanya berhenti setelah menghujat Pemerintah, menyalahkan WHO bahkan menuding bahwa ada dalang dibalik virus ini? Kalaupun benar, lalu apa solusi yang bisa ditawarkan?

Kalau belum ada solusi, tentu saja kita harus mengikuti solusi yang ada saat ini. Satu-satunya jalan untuk menghambat perkembangan, evolusi dan mutasi yang dilakukan virus. Kalaulah vaksin saat ini menimbulkan berbagai macam efek yang buruk pada tubuh, maka ingatlah bahwa semua vaksin Covid-19 belumlah sempurna. Namun tetap aman karena pasti para ahli tidak main-main dengan nyawa manusia bukan?

Yuk, kita sempurnakan vaksin ini demi anak cucu kita kelak. Bukan untuk siapa-siapa kok. Yang tidak mau vaksin ya tak mengapa. Namun jangan ikut menyebarkan sesuatu yang tidak kamu kuasai. Serahkan pada ahlinya. Bukankah dunia ini chaos karena yang bukan ahlinya pun ikut bicara?

Kalau teman-teman punya alasan disarankan vaksin selain yang tertulis dalam artikel ini boleh banget lho ditambahkan di kolom komentar. Begitu juga dengan pengalaman vaksin Astrazeneca maupun Sinovac, bagaimana menurut pendapat teman-teman? Sehat selalu yaa.

Semoga bermanfaat!