Jadi nenekmu dulu itu meninggal karena kanker rahim. Makanya Ibuk galak banget kalau udah soal urusan kewanitaan. Jangan lupa minum jamu, minimal seminggu sekali, jaga kebersihan daerah kewanitaan, jangan suka makan dan minum yang ada pengawetnya!
Meskipun usia sudah 30 tahun lebih sedikit, Ibu saya tidak henti-hentinya mengingatkan bahwa secara genetik bisa saja kanker rahim yang dialami oleh Nenek bisa terbawa pada anak dan cucu-cucunya. Who knows kan?
Disamping itu, dalam menjalani hidup memang sudah menjadi keharusan bagi kita untuk memerhatikan urusan kesehatan. Khususnya untuk perempuan, selain kanker payudara, penyakit yang menyerang organ reproduksi juga sangat perlu diwaspadai.
Berhubung penyakit tersebut bisa menyerang perempuan dari kalangan usia mana pun (tua maupun muda), pemeriksaan ginekologi ke dokter ginekolog adalah hal penting untuk dilakukan secara rutin.
Pentingnya Pemeriksaan Ginekologi Bagi Perempuan
Dulu saya tak pernah terpikir untuk memeriksakan kesehatan. Yang penting semua baik-baik saja, untuk apa sih cari-cari penyakit? Padahal ya tidak juga.
Buktinya, satu tahun setelah pernikahan saya memang harus melaksanakan histeroktomi untuk menyelamatkan nyawa saya sendiri, alih-alih bersikukuh mempertahankan kandungan agar bisa memiliki keturunan. Histeroktomi yang saya lakukan dikarenakan ada myom yang menempel di bagian dalam uterus atau rahim.
Berdasarkan pengalaman tersebut, saya jadi sering juga menasihati adik perempuan saya yang punya masalah dengan menstruasinya. Setiap period datang, ia akan mengalami kram perut yang sangat hebat. Bahkan ia selalu izin tidak masuk ke sekolah atau kuliah ketika menstruasi datang. Separah itu.
Tak lelah saya menyarankan untuk memeriksakan diri ke ginekolog atau spesialis kandungan. Agar tahu permasalahannya dimana, apa yang harus dilakukan dan kalaupun ada penyakit bisa dideteksi lebih cepat dan penanganan pun tidak akan terlambat. Tak perlu malu, meskipun belum menikah, justru pemeriksaan sangat penting dilakukan.
Kabar baiknya, pentingnya pemeriksaan ginekologi ini sudah dibarengi dengan kemudahan untuk mengakses layanan tersebut. Di Indonesia, pemerikasaan ginekologi salah satunya bisa dilakukan di RS EMC. Jadi, tidak perlu membuang banyak waktu dan biaya untuk periksa ke luar negeri.
Agar lebih mengenal dekat terkait ginekologi, yuk simak artikel ini sampai selesai!
Pengertian Ginekologi
Sebelum kita melangkah lebih jauh pada pembahasan mengenai manfaat dan hal lainya terkait pemeriksaan Ginekologi, mari kita kenalan terlebih dulu dengan pengetiannya. Sebagaimana pepatah yang berlaku di masyarakat, tak kenal maka tak sayang.
Ginekologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang fokus mempelajari seputar reproduksi perempuan. Adapun ginekolog adalah sebutan untuk dokter spesialis kesehatan perempuan yang menangani terkait sistem reproduksi perempuan.
Lebih lanjut, pemerikaan ginekologi adalah salah satu prosedur dalam dunia medis yang bertujuan untuk melakukan pemeriksaan gangguan atau penyakit terhadap organ reprosuksi perempuan. Adapun organ yang dimaksud meliputi vagina, serviks, rahim, ovarium, dengan berbagai macam keluhan seperti keputihan, gangguan siklus haid, hingga gangguan kesuburan.
Tidak hanya itu, pemerikasaan ginekologi juga dapat dilakukan sebagai salah satu langkah pencegahan terhadap risiko penyakit kanker rahim dan kanker serviks. Jadi, sampai di sini sudah terlihat, kan, betapa pentingnya pemeriksaan ginekologi bagi perempuan?
Jenis pemeriksaan ginekologi
Dalam pemeriksaan ginekologi, ada beberapa jenis pemeriksaan yangumum dilakukan, di antaranya:
1. Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan ini menggunakan alat khusus seperti spekulum yang memeriksa organ pada daerah panggul, yaitu vagina, serviks, rahim, dan ovarium. Adapun tujuan pemeriksaan ini adaah untuk memeriksa ada tidaknya peradangan, infeksi, benjolan, ataupun tanda-tanda penyakit lain pada organ reproduksi.
2. Pemeriksaan pap smear
Pemeriksaan jenis ini tergolong pemeriksaan yang sering dikampanyekan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel sel dari serviks dengan tujuan mengevaluasi tanda-tanda awal kanker serviks maupun perubahan sel yang dapat berkembang menjadi kanker.
3. Pemeriksaan ultrasound dengan USG-TV (transvaginal)
4. Pemeriksaan histeroskopi
Pemerikasaan dengan menggunakan alat bernaa histeroskop yang berbentuk selang tipis dengan kamera pada bagian ujungnya. Alat yang dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina tersebut, nantinya akan digunakan untuk melihat kondisi rahim bagian dalam dan mendeteksi kondisi tertentu seperti miom, penyumbatan tuba falopi, hingga pertumbuhan abnormal seperti kanker endometrium.
5. Tes infeksi menular seksual
6. Konsultasi kesehatan reproduksi
Manfaat Pemeriksaan Ginekologi Untuk Perempuan
Setelah melihat jenis pemeriksaan ginekologi yang umum dilakukan, sudah semakin terlihat jelas, ka, betapa pentingnya pemeriksaan ginekologi untuk mengetahui kondisi kesehatan organ reproduksi perempuan?
Meskipun pemeriksaan ginekologi tidak wajib dilakukan, tetapi untuk langkah pencegahan dari berbagai penyakit yang bisa menyerang organ reproduksi perempuan, pemeriksaan ginekologi disarankan untuk dilakukan secara rutin dan teratur minimal satu kali dalam setahun.
Sebab, pemeriksaan ginekologi dapat membantu mendeteksi masalah-masalah kesehatan pada organ reproduksi perempuan, entah itu infeksi, kanker, maupun masalah terkait kesuburan. Dengan pemeriksaan ginekologi, setidaknya masalah tersebut akan lebih mudah ditangani sebelum kondisi berkembang menjadi lebih parah.
Khusus untuk jenis pemeriksaan ginekologi seperti pap smear, disarankan untuk dlakukan minimal sekali dalam satu sampai tiga tahun sejak menginjak usia 21 tahun.
Demikianlah pembahasan singkat tentang gambaran betapa pentingnya pemeriksaan ginekologi bagi perempuan. Kunjungi RS ECM untuk mendapatkan layanan pemeriksaan ginekologi sesuai dengan kebutuhanmu. Kaum perempuan, yuk, lebih aware pada kesehatan organ reproduksi!
Semoga artikel ini bermanfaat, ya!
Referensi:
Emc.id