Udahlah ASI ngga keluar, si bayi juga ngga bisa minum susu sapi. Rasanya tuh menyakitkan sekali.. saya merasa ngga becus jadi Ibu..

Seorang teman suatu ketika pernah curhat seperti itu pada saya. Bayi yang baru lahir, tidak bisa minum ASI pun dengan susu sapi karena alergi. Lantas bagaimana dengan asupan nutrisinya? Sementara 1000 hari pertama kehidupan anak sedang dijalani, dan tak boleh kurang nutrisi.

anak dengan alergi susu sapi

Bersama dengan Danone Indonesia beberapa hari lalu saya berkesempatan untuk hadir dan turut menerima ilmu dari pakarnya, yuk kita gali bagaimana mengatasi anak dengan alergi susu sapi.

Darimana Sumber Nutrisi yang Aman Untuk Anak dengan Alergi Susu Sapi?

Bersama Chacha Thaib, influencer yang sudah sejak lama saya ikuti di twitter, lalu ada juga Ibu Dr. dr. Zahrah Hikmah, Sp.A(K) sebagai Dokter spesialis anak dan konsultan alergi imunologi dan juga dr. Hesty Ariotedjo, Sp.A sebagai dokter spesialis anak dan juga founder Aplikasi Tentang Anak siang itu jadi siang yang sungguh berfaedah.

mengatasi anak dengan alergi susu sapi

Sebagaimana kita tahu, asupan nutrisi yang kurang akan berdampak panjang pada pertumbuhan anak. Karena 1000 hari pertama kehidupan adalah kesempatannya untuk tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Oleh karena itu jika nutrisi yang diperoleh tidak lengkap dan seimbang, takut banget kan anak akan mengalami stunting?

Apalagi kalau bayi kita punya alergi susu sapi. Udah deh makin khawatir aja.

Mengapa Terjadi Alergi Susu Sapi?

Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka kejadian alergi susu sapi sekitar 2-7,5%, dengan kasus tertinggi terjadi pada usia awal kehidupan. Alergi susu sapi terjadi ketika sistem imun tubuh salah mengartikan protein susu sapi sebagai zat yang berbahaya bagi tubuh.

Gejala ringan hingga berat dapat dirasakan oleh anak dengan alergi susu sapi, antara lain gejala pada saluran pencernaan, sistem pernapasan dan kulit. Jika anak dengan alergi susu sapi tidak diatasi dengan baik, maka akan terjadi gejala yang berkepanjangan, dan diet eliminasi yang tidak tepat tanpa penggantian yang memadai dapat menyebabkan anak berpotensi stunting.

Menurut Kementerian Kesehatan, dari hasil Survei Status Gizi Indonesia bahwa prevalensi stunting di Indonesia sekitar 21,6% pada tahun 2022. Studi menemukan bahwa prevalensi stunting pada anak dengan alergi makanan adalah 9%, bahkan ditemukan mencapai 24% pada kelompok anak yang didiagnosis dengan alergi protein susu sapi.

mengatasi anak dengan alergi susu sapi

Anak dengan alergi susu sapi akan kekurangan kalsium dan nutrisi lain yang sangat dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak. Munculnya dampak jangka panjang yang berpotensi stunting pada anak tentu harus menjadi perhatian.

Hingga saat ini stunting merupakan suatu permasalahan yang belum bisa diselesaikan di Indonesia. Adanya hubungan alergi susu sapi dengan tumbuh kembang anak yang memicu stunting, tentu harus menjadi perhatian berbagai pihak

Orang tua memiliki peran penting dalam menghadapi kondisi anak alergi susu sapi dengan mengendalikan faktor penyebab alergi. Namun, sebelumnya orang tua harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter terkait gejala yang terjadi pada anak.

Mengikuti saran dokter, orang tua dapat mulai menghindari makanan pencetus alergi dan memberikan nutrisi alternatif untuk anak alergi susu sapi.

Nah oleh karena itu dalam rangka memperingati Allergy Awareness Week, Danone SN Indonesia pada kesempatan beberapa hari lalu memberikan kesadaran kepada orang tua mengenai efek jangka pendek dan jangka panjang alergi susu sapi yang harus ditanggapi dengan serius.

Karena jika diabaikan akan berpotensi menghambat tumbuh kembang anak, hingga berisiko stunting. Sebagai perusahaan yang berkecimpung di bidang nutrisi untuk anak, saya sadari bahwa Danone Indonesia terus berkontribusi melalui berbagai inisiatif dan kerja sama dengan banyak pihak termasuk pemerintah, pakar kesehatan, dan organisasi lain yang memiliki tujuan yang sama.

Salah satu fokus dari Danone adalah untuk turut serta menjawab tantangan pemenuhan nutrisi yang dihadapi ibu dan anak termasuk yang berkaitan dengan tumbuh kembang dan stunting.

Mengatasi Anak dengan Alergi Susu Sapi

Punya anak dengan alergi susu sapi tentu menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Selain harus menghindari bahan-bahan yang memicu alergi, harus pula menemukan sumber nutrisi agar tumbuh kembangnya optimal.

Anak dengan alergi susu sapi tentu harus diperhatikan asupan nutrisinya yaa Ibu-Ibu.. Kenapa? Tentu saja karena susu sapi adalah sumber nutrisi yang sulit tergantikan.

Susu sapi mengandung vitamin, mineral, kalsium, dan nutrisi lain yang berperan membantu tumbuh kembang anak secara optimal sejak usia dini. Sejumlah mikro dan makronutrien yang harus didapatkan oleh tubuh. 

Nah sedangkan penolakan tubuh terhadap susu sapi yang terjadi pada anak yang memiliki alergi susu sapi, akan menyebabkan hilangnya sumber gizi yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang.

Dalam kesempatan webinar bersama pakar dan influencer kemarin, salah satunya yakni Dr. dr. Zahrah Hikmah, SpA(K) – Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi di Webinar Bicara Gizi: Ketahui Kaitan Anak Alergi Susu Sapi dengan Stunting menjelaskan bahwa bila tidak mendapatkan asupan nutris yang seimbang, anak dengan alergi susu sapi akan mengalami gizi buruk dan berpotensi stunting.

Tentu kita tidak ingin hal tersebut terjadi pada anak-anak kita bukan?

Dr.Zahrah juga menambahkan anak yang mengalami alergi terhadap susu sapi bukan berarti harus berpantang minum susu sapi seumur hidup. Sebab alergi susu sapi biasanya akan hilang dengan sendirinya begitu anak memasuki usia 4 – 5 tahun.

Oleh karena itu sambil menunggu tubuh mengenali susu sapi sebagai ’kawan’ anak, sebagai orang tua kita dapat memberikan suplemen susu lain seperti susu kedelai. Lalu jika sudah waktunya, kita bisa memberinya makanan pendamping. Sehingga akan lebih mudah bagi orang tua untuk interfensi nutrisi.

Sumber Nutrisi Anak dengan Alergi Susu

Bagi Ibu yang anaknya punya alergi susu, jangan gundah dulu yaa. Karena selalu ada kemudahan dan jalan keluar di setiap kesulitan. Begitu pun ketika kita harus mencari sumber nutrisi pendamping ASI bagi anak denga alergi susu sapi.

Tidak sulit kok, karena ada banyak pangan lokal dan sumber protein hewani yang dapat diberikan pada anak yang punya alergi.

Protein Hewani Untuk Anak dengan Alergi Susu Sapi

Meskipun tidak selalu, namun ada sebuah kemungkinan anak juga memberikan reaksi alergi pada protein hewani lain selain susu sapi.

Pemberian sumber protein hewani lain seperti telur, ikan-ikanan, dan juga daging unggas seperti ayam dan bebek maupun daging merah pada anak dengan alergi susu sapi perlu diamati dengan teliti ya.

Protein Nabati Relatif Aman Untuk Anak dengan Alergi Susu Sapi

Selain faktor genetik, kita harus memahami bahwa alergi pada anak seringkali disebabkan pola makan yang rendah serat. Karena itu penting sekali untuk membiasakan makan makanan berserat tinggi sejak dini.

Selain sebagai sumber vitamin dan mineral, sayur, kacang-kacangan, dan buah juga kaya akan serat. Dengan serat inilah ia akan membantu kita untuk membersihkan usus dan  mencegah sembelit. Karena itu asupan sayur dan buah adalah hal penting untuk  tumbuh kembang anak.

Salah satu cara yang dicontohkan oleh ahlinya di hari tersebut adalah dengan menyajikan lauk dan sayur satu per satu sebelum digabung dalam satu menu. Karena cara inilah membuat kita bisa mendeteksi awal reaksi alergi yang mungkin ditimbulkan dengan sedikit lebih mudah.

Contohnya saja kita menyajikan menu hari pertama wortel dengan nasi saja, lalu hari berikutnya nasi dengan tahu atau tempt. Lalu hari ketiga menunya menjadi nasi, tahu atau tempe dan wortel. Metode ini sebaiknya juga digunakan untuk mengetahui reaksi anak pada jenis protein hewani ya!

Insya Allah cukup efektif kok.

Pahami Waktu dan Porsi Makan Anak dengan Alergi Susu Sapi

Secara umum porsi makan untuk anak dengan alergi susu sapi sama dengan anak lainnya. Perlu diingat juga bahwa porsi yang kita berikan pada anak disesuaikan dengan kebutuhan pada tiap kelompok umur. Jadi, jangan memaksa anak untuk makan dalam jumlah besar sekaligus.

Perlu diketahui bahwa yang harus diperhatikan soal asupan nutrisi adalah waktu makan anak. Para narasumber dari acara Bicara Gizi kemarin disarankan untuk memberikan menu baru pada saat pagi. Jika kemudian terjadi reaksi alergi, kita masih punya banyak waktu untuk melakukan pertolongan pertama.

Semoga Ibu-ibu tidak lagi panik yaa ketika menghadapi anak dengan alergi susu sapi ini. Yang perlu diingat bahwa alergi susu sapi ini bisa disembuhkan kok. Jadi jangan khawatir lagi, kita hanya perlu menghindari faktor risiko dan memberi asupan nutrisi yang seimbang untuk membantu anak dengan alergi susu sapi tumbuh dan berkembang semaksimal mungkin.

 

Referensi:

Webinar Bicara Gizi bersama Danone Indonesia