Cek ongkir, Cek resi dan lacak paket seringkali jadi problem saya sebagai pelanggan online shop. Kadang karena malas, saya langsung iya iya aja soal ongkir dan bagaimana soal cek resinya. Lalu ketika ditotal, ternyata ongkir tidak sesuai dengan ekspektasi atau terlalu mahal bagi saya.
Mau cancel ngga enak, mau lanjut berat di ongkir. Oleh karena itu kita perlu banget tolak gerakan mager alias malas gerak bahkan untuk cek ongkir dan cek resi barang yang telah kita beli. Karena dengan begitu, jika terjadi sesuatu yang di luar harapan, kita akan segera tahu dari cek resi dan pelacakan paket tersebut.
Saya akan menceritakan pengalaman bersama beberapa ekspedisi yang akhirnya membuat saya lebih teliti lagi soal cek ongkir, cek resi dan lacak paket barang-barang yang sudah saya beli.
Rugi Satu Juta Rupiah Karena Salah Menghitung Ongkir
Saya pernah punya pengalaman tidak menyenangkan karena penjual pernah salah menghitung ongkir dan adanya keputusan sepihak mengubah ekspedisi. Jadi saat itu saya beli buku dalam jumlah banyak. Ada sekitar 100 eksemplar.
Teman-teman bisa bayangkan dong berapa beratnya dan berapa ongkirnya dari Jawa Barat ke Jawa Timur?
Saat itu perhitungan yang kami sepakati menggunakan salah satu ekspedisi sebut saja A dengan hitungan kargo. Namun entah mengapa mereka mengabari saya bahwa tidak bisa menggunakan kargo dari ekspedisi A dan akhirnya secara sepihak mengubah ekspedisi tersebut ke ekspedisi lain, sebut saja ekspedisi B. Tagihannya pun membengkak (karena memang ekspedisi B tidak menggunakan kargo).
Ongkir yang kami sepakati setelah melakukan pengecekan dari website resmi pengiriman juga telah saya bayarkan. Lalu saya disodori tagihan yang nominalnya mendekati angka satu juta rupiah. Mungkin kalau hanya puluhan ribu saya bisa maklum, tapi ini satu juta rupiah! Jelas saya mencak-mencak.
Karena satu juta rupiah untuk ongkir 100 eksemplar buku menurut saya terlalu mahal. Akhirnya dengan berat hati saya membayarnya dan mencatat baik-baik bahwa saya tidak akan pernah lagi bekerjasama dengan penerbit tersebut.
Hal yang harus kita perhatikan betul-betul ketika melakukan transaksi online salah satunya adalah soal ongkir, cek resi dan lacak paket agar memudahkan untuk konsumen. Sejak awal harus jelas dan tidak menyalahi kesepakatan bersama. Oleh karena itu menurut saya bagi penjual online bisa menyiasati untuk melakukan cek ongkir, cek resi dan lacak paket menggunakan website terpercaya dan kredibel.
Jangan asal nyomot hasil google result. Karena tidak semua hasil perayapan google yang ada di website itu bisa menjawab dengan tepat apa yang menjadi kebutuhan konsumen. Tidak hanya itu, kita juga harus pastikan bahwa resi yang diberikan oleh penjual adalah resi yang benar-benar bisa dilacak.
Pengalaman Lupa Cek Resi, Jadilah MissRoute
Saya juga pernah nih punya pengalaman buruk soal missroute. Duh, hidupmu kenapa pengalamannya buruk-buruk sih Han? Hahaa.. Saya menganggapnya sebagai pengalaman berharga kok. Bukan beban atau aib juga. Bersyukur punya pengalaman, sehingga akhirnya saya bisa menuliskannya di sini agar teman-teman bisa ambil pelajaran dari ceritanya.
Jadi saat itu saya tidak terlalu peduli dengan nomor resi. Hingga suatu ketika saya baru ingat setelah membeli barang melalui seseorang yang menawarkan produknya jauh dari provinsi seberang. Karena saya percaya padanya, saya pun tidak menagih resi untuk melacak paket. Entah saat itu memang takdir buruk saya atau karena saya yang ceroboh, barang pun tidak sampai pada saya pada waktu yang telah dijanjikan oleh kurir. Bahkan sampai sekarang saya harus merelakan barang yang hilang itu.
Telak melakukan lacak paket saya harus menerima bahwa barang yang statusnya sudah dikirimkan oleh kurir tersebut katanya dikembalikan ke gudang dan butuh tenaga serta waktu yang lumayan menguras untuk mengurusnya agar kembali ke empunya hak.
Pengalaman soal missroute ini sudah 2x saya alami bersama dengan salah satu ekspedisi di Indonesia. Sebagai konsumen, kita perlu banget tahu sampai mana barang yang kita pesan? Sudah dikirim atau belum? Karena tidak semua ekspedisi punya kualitas yang bagus di setiap kota. Mungkin di kota A kualitasnya sempurna, namun bisa jadi di kota saya kualitasnya sangat buruk, sehingga ada barang yang hilang pun mereka seperti lepas tanggung jawab. Belum lagi ketika kita bisa jadi tiba-tiba harus pergi keluar kota kan. Kalau paket bisa dilacak, kita pun bisa memperkirakan kapan paket akan diantar oleh kurir.
Jadi usahakan selalu cek resi dan lacak paket setelah pembeli memberi nomor resi pengiriman. Jangan sampai terjadi missroute karena saya melupakan cek resi dan lacak paket. Hanya bermodal percaya saja itu tidak cukup ketika kita sedang melakukan transaksi online.
Cek Resi dan Lacak Paket Pengiriman dengan Mudah dan Akurat Menggunakan Shipper
Nah, teman-teman sebagai konsumen penting sekali ya memperhatikan cek ongkir, cek resi dan lacak paket demi kenyamanan transaksi bersama. Jadi ngga ada selek atau miss informasi antara penjual dan pembeli hanya gara-gara ekspedisi.
Mau pakai ekspedisi apapun, kita bisa melakukan cek ongkir, cek resi hingga lacak paket pengiriman melalui website shipper.id
Apalagi untuk penjual, shipper jelas membantu sekali karena kita bisa melakukan pengecekan ongkir kirim, resi dan lacak paket dari berbagai macam ekspedisi yang tersedia di Indonesia. Jadi ngga perlu repot-repot membuka website dari ekspedisi yang diinginkan oleh konsumen satu per satu.
Begitu juga dengan konsumen seperti saya, jadi tahu kira-kira ingin memakai ekspedisi apa untuk pengiriman barangnya. Jelas kita bisa membandingkan mana ongkos kirim yang lebih murah dan mudah jangkauannya.
Mau cek resi jne, lacak paket j&t, cek resi sicepat, cek resi jne reg, cek resi id express, cek resi cargo, hingga cek resi pos dan cek resi lazada semua tersedia di Shipper lho!
Melalui Shipper kita dapat Cek resi secara real time & lacak paket pengiriman secara akurat dari berbagai ekspedisi (JNE, RPX, SiCepat, TIKI, J&T, Wahana, Ninja Xpress, Lion Parcel, DPEX, GO-SEND, Grab Express, Paxel, SAP, POS Indonesia) dalam 1 website saja. Praktis dan mudah kan?
Barangkali suatu hari, kita akan menjadi terintegrasi dengan mesin-mesin. Kesadaran individual kita akan diserap. Harapan-harapan independen kita akan lenyap. Kita...
