Uang adalah masalah paling sensitif di manapun, termasuk di perusahaan-perusahaan. Bahkan seringkali uang menjadi akar konflik yang menimbulkan kehancuran bisnis. Transfer Gaji karyawan merupakan salah satu perkara sensitif itu, maka selayaknya perusahaan mengelola disbursement dengan profesional agar tak berbuntut konflik.
Perusahaan harus profesional dalam hal transfer gaji karyawan. Gaji atau upah adalah hak sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan. Sejatinya memanglah dalam hubungan kerja pasti terkandung unsur hak dan kewajiban baik dari perusahaan maupun karyawan.
Masalah Klasik Terkait Transfer Gaji Karyawan
Perusahaan yang profesional pasti melakukan transfer gaji karyawan tepat pada waktu sesuai kesepakatan sebagaimana tertuang dalam perjanjian kerja. Terlambat adalah hal yang sebisa mungkin dihindari. Keterlambatan pembayaran gaji menjadi masalah klasik saat disbursement keuangan tak terkelola baik.
Masalah klasik yang muncul biasanya karena masih menggunaan sistem penggajian secara manual. Sistem ini cukup merepotkan dan membutuhkan waktu banyak. Apalagi, dengan banyaknya tujuan rekening penerima. Faktor human error seperti kesalahan nomor rekening tujuan pun dapat menghambat jalannya proses penggajian.
Keterlambatan transfer gaji karyawan pada hakikatnya memiliki konsekuensi cukup serius bagi perusahaan, yakni hukuman denda yang teknisnya diatur secara detail dalam PP Pengupahan. Pasal 55 PP Pengupahan menyebutkan denda bagi perusahaan yang telat membayar upah mulai dari hari keempat hingga kedelapan adalah sebesar 5 persen per hari dari total upah yang seharusnya dibayar.
Kemudian jika melewati hari kedelapan, maka dendanya ditambah lagi 1 persen per hari dengan ketentuan 1 (satu) bulan tidak boleh melebihi 50 persen dari total upah yang seharusnya dibayarkan. Jika sebulan upah juga belum dibayar, maka denda yang dikenakan tidak hanya 5 + 1 persen tetapi juga ditambah bunga merujuk pada suku bunga yang berlaku di bank pemerintah. Bukan masalah sepele.
Memanfaatkan Sistem Bulk Disbursement dari Xfers
Sudah saatnya perusahaan beralih menggunakan sistem Bulk Disbursement dari Xfers untuk memroses transfer gaji karyawan. Bulk Disbursement akan membantu perusahaan menghindari kesalahan transfer gaji karyawan dan mempersingkat waktu prosesnya. Apalagi dilengkapi fitur kemampuan inquiry rekening penerima untuk memastikan nomor rekening tujuan sudah tepat serta pengecekan status transaksi secara otomatis.
Kemudahan yang ditawarkan di antaranya adalah proses rekonsiliasi perusahaan. Rekam data transaksi dapat diunduh dalam format CSV ataupun PDF. Biaya transfer juga murah dibanding transfer manual berbeda bank. Transaksi pun diproses real time selama 24/7 sehingga transfer gaji karyawan lebih cepat terkirim.
Sistem transaksi transfer massal dengan memberikan keterjangkauan, aksesibilitas, fleksibilitas dan ketersediaan dalam prosesnya dengan terpantaunya transaksi pembayaran menjadikan branding perusahaan kian bagus.
Sistem yang disediakan memberikan keleluasaan dalam mengatur kebutuhan finansial perusahaan dengan menawarkan platform pembayaran kolaboratif kelas dunia yang terintegrasi, intuitif, cepat, mudah digunakan, dan terjangkau bagi semua orang serta bisnis, apapun jenis dan ukurannya.
Langkah perusahaan memanfaatkan sistem Bulk Disbursement dari Xfers dalam mengelola finansial yang dapat menyederhanakan proses perputaran dan pengelolaan keuangan. Dengan begitu, perusahaan dapat fokus pada hal-hal yang lebih penting yakni mengembangkan bisnis ketimbang mengkhawatirkan hal-hal mendasar.
Fitur Bulk Disbursement menghilangkan potensi hambatan dari human error sehingga terpenuhi kenyamanan dalam bertransaksi transfer gaji karyawan. Teratasi sudah faktor yang dapat menyebabkan salah transfer, seperti salah data, kekeliruan nama, ketidaktelitian perusahaan, atau hambatan yang sedang terjadi dalam perusahaan.
Semoga bermanfaat ya!