Kemarin pada rame heboh mana yang lebih hebat, lebih banyak manfaatnya. Hmm karena Himalayan Salt yang masuk ke Indonesia harganya mahal, jadi saya termasuk dalam team garam laut dong. Hehehe… Berharap garam laut juga punya kandungan yang kurang lebih sama dengan garam Himalaya.
Ohya sekedar info bahwa sebenarnya harga Garam Himalaya di negeri asalnya, Pakistan ini sebenarnya murah. Hanya 5 Rupees/kg. 1 dollar = 160 Rupees. Jadi untuk satu kilogram garam Himalaya harganya tidak sampai 1 Dollar. Bayangkan! Sampai di Indonesia jadi mahal gitu kenapa ya?
Salah seorang teman saya yang berkewarganegaraan Pakistan mengatakan bahwa mereka melakukan transaksi dengan India salah satunya dengan ekspor garam Himalaya dengan harga murah seperti selazimnya. Tapi kemudian India mengekspor kembali ke berbagai negara Eropa, termasuk Israel yang kemudian melakukan packaging ulang. Kemudian sampailah garam Himalaya dengan harga selangit di Indonesia.
Ketika sedang santer-santernya ngomongin soal garam Himalaya, eh gayung bersambut ternyata dokter Zaidul Akbar tengah menjelaskan tentang garam melalui sebuah jurnal rujukan yang bisa kita baca juga (link ada di bagian bawah artikel ya). Bagaimana perbedaan garam laut dan garam Himalaya? Lebih sehat mana sih? Hmm saya juga penasaran.
Apa itu Garam?
Garam adalah mineral kristal yang terbuat dari dua unsur, natrium (Na) dan klorin (Cl).
Sodium dan klorin sangat penting bagi tubuh, karena membantu otak dan saraf mengirimkan impuls listrik. Sebagian besar garam dunia dipanen dari tambang garam atau dengan menguapkan air laut dan perairan yang kaya akan mineral lainnya.
Garam memiliki berbagai fungsi, yang paling umum adalah untuk membumbui makanan. Garam juga digunakan sebagai pengawet makanan, karena bakteri mengalami kesulitan tumbuh di lingkungan yang kaya garam.
Garam Halus (Garam Meja Biasa)
Garam yang paling umum adalah garam dapur biasa.
Garam ini biasanya sangat halus – yang berarti prosesnya digiling dengan sebagian besar kotoran dan mineralnya terbuang.
Garam meja food grade hampir murni natrium klorida – dengan prosentase 97%.
Garam laut
Garam laut dibuat dengan menguapkan air laut.
Seperti garam dapur, kebanyakan hanya natrium klorida. Namun, tergantung pada sumbernya dan bagaimana prosesnya, biasanya mengandung berbagai mineral seperti potasium, besi dan seng.
Semakin gelap garam laut, semakin tinggi konsentrasi pengotor dan jejak nutrisi. Namun, karena polusi laut, garam laut juga dapat menampung sejumlah logam berat seperti timah.
Garam laut juga mengandung mikroplastik – sisa-sisa plastik mikroskopis. Implikasi kesehatan dari plastik mikro dalam makanan masih belum jelas, tetapi beberapa peneliti percaya bahwa ada risiko pada kesehatan.
Garam Merah Muda Himalaya
Garam Himalaya ditambang di Pakistan.
Garam ini berasal dari Tambang Garam Khewra, tambang garam terbesar kedua di dunia. Garam Himalaya juga mengandung sejumlah besi oksida, yang membuatnya berwarna merah muda.
Garam ini juga mengandung kalsium, zat besi, kalium dan magnesium, dan hal tersebut membuatnya sedikit lebih rendah natrium daripada garam meja biasa.
Banyak orang lebih suka rasa garam Himalaya daripada jenis lainnya.
Namun, perbedaan utama hanyalah warna, yang dapat membuat hidangan apa pun menarik secara visual.
Tapi tidak menutup mata bahwa beberapa juga ada yang mengatakan bahwa garam Himalaya jauh lebih menyehatkan dibanding garam laut biasa atau garam meja biasa. Apapun pilihannya, yang terpenting adalah bagaimana menjaga pola makan kita dengan baik. Tidak berlebihan, tidak juga kekurangan akan garam.
Link artikel yang disadur oleh dr. Zaidul Akbar bisa dilihat disini :
https://www.healthline.com/nutrition/different-types-of-salt